Ibu Harus Tahu! 5 Makanan yang Tidak Boleh Dimakan Ibu Menyusui dan Alternatifnya

Moms Need to Know! 5 Foods Breastfeeding Mothers Should Avoid, And Their Healthy Alternatives

Pernahkah Bunda mendapati bayi sudah disusui cukup lama, tapi masih terus rewel, sulit tidur, dan sering menggeliat tak nyaman? Hal ini umum membuat ibu mulai cemas dan bertanya-tanya apakah ASI-nya tidak cukup? Atau mungkin ada yang salah dengan makanan yang dikonsumsi?

Pertanyaan ini sering muncul di benak ibu baru. Banyak yang belum menyadari bahwa makanan ibu sangat memengaruhi kualitas dan kenyamanan ASI yang diminum bayi. Apa yang ibu konsumsi bisa sampai ke bayi melalui ASI, dan inilah mengapa penting mengetahui makanan yang tidak boleh dimakan ibu menyusui.

Menyeimbangkan kebutuhan nutrisi diri dengan keamanan ASI untuk bayi memang tidak mudah, tapi dengan informasi yang tepat, ibu bisa tetap makan enak tanpa khawatir. Yuk simak pedoman diet ibu menyusui yang tepat serta dukungan penyimpanan ASI yang benar untuk menjaga kualitas serta nutrisinya dalam artikel berikut!

Pentingnya Memperhatikan Pola Makan Saat Menyusui

Makanan bukan hanya sumber energi bagi ibu, tapi juga “bahan baku” utama pembentuk ASI. Komposisi ASI dapat berubah sesuai pola makan dan gaya hidup ibu. Beberapa zat dari makanan bisa berpindah langsung ke ASI, mulai dari kafein, alkohol, hingga bumbu yang terlalu kuat.

Menurut American Academy of Pediatrics, konsumsi makanan tertentu selama masa menyusui memang dapat memengaruhi bayi, terutama pada bayi yang sensitif terhadap kandungan zat tertentu. Karena itu, penting untuk memahami mana saja makanan yang tidak boleh dimakan ibu menyusui agar bayi tetap nyaman dan sehat.

Baca juga: 12 Cara Menaikkan Berat Badan Bayi Baru Lahir dengan Alami dan Aman

Daftar Makanan yang Tidak Boleh Dimakan Ibu Menyusui

Sumber: freepik

Berikut beberapa jenis makanan yang sebaiknya dihindari selama masa menyusui karena dapat menimbulkan efek negatif bagi bayi.

1. Kafein Berlebih

Kopi, teh pekat, dan minuman energi mengandung kafein yang bisa terserap ke ASI. Bayi yang terpapar kafein sering kali menjadi sulit tidur dan rewel. Batasi maksimal 1 cangkir kopi per hari atau pilih kopi rendah kafein.

2. Makanan Pedas dan Tinggi Gas

Cabai, bawang, dan kol bisa menyebabkan bayi kembung, sering buang angin, atau mengalami reflux ringan. Bagi ibu yang menyukai makanan pedas, cobalah menguranginya secara bertahap.

3. Seafood Tinggi Merkuri

Ikan seperti tuna, makarel besar, atau hiu mengandung merkuri yang dapat memengaruhi perkembangan saraf bayi. Sebaiknya pilih ikan rendah merkuri seperti salmon, sarden, atau ikan kembung demi kesehatan si kecil.

4. Alkohol dan Rokok

Kandungan alkohol dan nikotin terbukti berbahaya bagi perkembangan otak dan sistem saraf bayi. Sebaiknya hindari sepenuhnya selama menyusui.

5. Makanan Tinggi Alergen

Beberapa bayi sensitif terhadap protein dalam kacang, telur mentah, atau susu sapi. Jika bayi menunjukkan ruam atau diare setelah menyusui, coba evaluasi konsumsi makanan ibu.

Mengetahui makanan yang tidak boleh dimakan ibu menyusui akan membantu ibu menghindari gangguan kesehatan bayi dan menjaga kualitas ASI agar tetap optimal.

Baca juga: Ciri-Ciri Bayi Kurang ASI yang Harus Dikenali Sejak Dini dan Cara Mengatasinya

Apa Dampaknya pada Bayi?

Konsumsi makanan yang tidak boleh dimakan ibu menyusui dapat menimbulkan berbagai efek langsung pada bayi, baik dalam jangka pendek maupun panjang. Berikut beberapa dampak yang sering terjadi.

1. Bayi Sulit Tidur dan Mudah Rewel

Kandungan kafein dari kopi, teh pekat, atau minuman energi dapat terserap ke ASI dan memengaruhi sistem saraf bayi. Akibatnya, bayi menjadi lebih sensitif terhadap rangsangan, sulit tidur, dan mudah menangis. Kondisi ini dapat membuat pola tidur bayi terganggu dan memicu kelelahan pada ibu.

2. Masalah Pencernaan seperti Kolik, Diare, atau Kembung

Makanan pedas, berminyak, dan tinggi gas seperti kol, brokoli, atau bawang dapat memicu produksi gas berlebih pada bayi. Akibatnya, bayi sering menggeliat, menangis tanpa sebab jelas, atau mengalami kolik yaitu kondisi yang membuat bayi tampak kesakitan pada perutnya.

3. Risiko Gangguan Perkembangan Jangka Panjang

Paparan bahan berbahaya seperti merkuri dari seafood tertentu atau alkohol dapat menghambat perkembangan otak dan sistem saraf bayi. Jika terjadi berulang, hal ini berpotensi memengaruhi kemampuan belajar dan tumbuh kembangnya di masa depan.

Oleh karena itu, penting bagi ibu untuk selektif memilih makanan selama masa menyusui demi kenyamanan dan kesehatan si kecil.

Baca juga: Bingput adalah Tantangan Menyusui, Cegah dengan Dot Hegen

Alternatif Sehat untuk Ibu Baru

Sumber: freepik

Menghindari makanan yang tidak boleh dimakan ibu menyusui bukan berarti ibu harus membatasi diri dari cita rasa dan variasi menu. Justru, dengan memilih bahan makanan yang tepat, ibu dapat menjaga kesehatan diri sekaligus meningkatkan kualitas ASI. Berikut beberapa alternatif sehat yang bisa dijadikan pilihan sehari-hari.

1. Sumber Energi Sehat

Gantilah camilan tinggi gula dengan buah segar seperti pisang, pepaya, dan apel yang kaya serat dan vitamin. Oatmeal juga sangat baik untuk meningkatkan energi dan membantu menjaga produksi ASI. Umbi-umbian seperti ubi dan kentang bisa menjadi sumber karbohidrat kompleks yang mengenyangkan lebih lama.

2. Protein Rendah Merkuri

Untuk memenuhi kebutuhan protein, pilih ikan seperti salmon atau sarden yang kaya omega-3 namun rendah merkuri. Ayam kampung, telur matang, tahu, dan tempe juga dapat menjadi pilihan aman dan bernutrisi tinggi bagi ibu menyusui.

3. Minuman Pengganti Kafein

Alih-alih kopi, ibu bisa menikmati infused water dengan lemon, teh chamomile, atau air kelapa yang menyegarkan. Ketiganya membantu menjaga hidrasi tanpa risiko stimulasi berlebih bagi bayi.

4. Gunakan Prinsip Sederhana “Makan Bersih, Alami, dan Seimbang”

Dengan begitu, ibu tetap mendapatkan nutrisi lengkap tanpa risiko bagi bayi. Langkah kecil seperti ini akan jauh lebih bermakna daripada mengonsumsi makanan yang tidak boleh dimakan ibu menyusui yang justru berpotensi menimbulkan gangguan.

Baca juga: Panduan agar Bayi Mau Minum ASI dari Botol, Rahasia Nyaman Tanpa Drama

Menjaga Kualitas dan Kebersihan ASI dengan Hegen

Meskipun ibu sudah mengonsumsi makanan sehat dan bergizi, kualitas ASI tetap bisa menurun bila proses penyimpanan dan pemberiannya tidak higienis. Untuk itu, Hegen menghadirkan dua inovasi unggulan yang dirancang khusus untuk mendukung perjalanan menyusui ibu modern.

  • Hegen Breast Pump & Breast Milk Storage

Pompa ASI Hegen dirancang dengan teknologi ergonomis yang meniru ritme hisapan alami bayi, sehingga membantu mengosongkan payudara lebih efektif tanpa rasa nyeri. Terbuat dari bahan food-grade bebas BPA dan BPS, Hegen Breast Milk Storage aman untuk menyimpan ASI. 

Wadah ini juga anti-bocor dengan sistem press-to-close, twist-to-open unik dan bisa langsung digunakan untuk memompa, menyimpan, menghangatkan, hingga menyusui, sehingga meminimalkan risiko kontaminasi.

  • Hegen Bottles

Didesain dengan dot menyerupai bentuk payudara, botol Hegen mendukung transisi alami antara menyusu langsung dan dari botol. Fitur anti-colic air vent system yang dimilikinya juga mencegah udara masuk saat bayi minum, membantu menghindari kembung dan gumoh.

Dengan kombinasi pola makan sehat dan penggunaan produk Hegen, ibu dapat memastikan setiap tetes ASI tetap bersih, bergizi, dan aman untuk tumbuh kembang si kecil tanpa kompromi.

Baca juga: Bayi Rewel Saat Menyusu? Ini 9 Penyebab Umum dan Cara Mengatasinya

Tips Praktis untuk Ibu Menyusui Modern

Agar perjalanan menyusui tetap nyaman dan menyenangkan, coba beberapa tips berikut untuk mendukung keberhasilan pemberian ASI tanpa menurunkan kualitas serta nutrisinya. Ingat kesehatan buah hati perlu diusahakan sedini mungkin!

  • Buat Food Diary: Catat apa yang ibu makan dan amati reaksi bayi setelah menyusui. Ini membantu mengenali makanan yang tidak cocok.

  • Konsultasi dengan Dokter atau Ahli Gizi: Bila bayi menunjukkan tanda alergi atau ketidaknyamanan, maka jangan ragu untuk mencari bantuan profesional.

  • Gunakan Wadah Penyimpanan ASI yang Aman dan Higienis: Produk-produk Hegen terbuat dari material PPSU premium yang aman sehingga kualitas ASI senantiasa terjaga.

  • Jaga Hidrasi: Minum cukup air setiap hari karena dehidrasi dapat menurunkan produksi ASI.

  • Istirahat Cukup: Kualitas tidur ibu sangat memengaruhi produksi ASI dan kondisi emosional saat menyusui.

Baca juga: 3 Poin Penting dalam Memilih Model Dot Bayi, Cermati di Sini!

Menjaga pola makan selama menyusui bukan sekadar daftar pantangan, tapi bentuk kasih sayang terbesar dari seorang ibu. Setiap pilihan makanan yang aman dan bernutrisi adalah investasi untuk masa depan bayi.

Dengan dukungan produk Hegen yang inovatif dan higienis, ibu bisa menikmati perjalanan menyusui tanpa rasa khawatir. Mulailah hari ini! Pilih makanan sehat, simpan ASI dengan cara yang benar, dan berikan hanya yang terbaik untuk buah hati tercinta.

Temukan koleksi botol susu, breast pump, hingga breastmilk storage Hegen yang sudah dipercaya ibu-ibu di seluruh dunia dengan mengunjungi official online store Hegen Indonesia sekarang juga!

Featured image - freepik

 

Back to Hegen Blog