Panduan Posisi Memberi Susu Botol pada Bayi agar Nyaman dan Tidak Kolik
Memberi susu botol sering dianggap sederhana yaitu cukup menuangkan susu, lalu menyodorkan botol ke mulut bayi. Namun, bagi orang tua atau pengasuh baru, hal ini sebenarnya membutuhkan teknik yang tepat. Posisi memberi susu botol pada bayi berperan besar dalam menentukan kenyamanan, keamanan, bahkan kesehatan pencernaan si kecil.
Salah posisi saat menyusui bisa membuat bayi tersedak, gumoh, kolik, atau menelan udara berlebih yang menyebabkan perut kembung. Bahkan, jika posisi memberi susu botol dilakukan dengan cara yang salah secara terus-menerus, bayi bisa mengalami bingung puting dan kesulitan menyusu langsung.
Artikel ini akan membantu Bunda untuk memahami posisi memberi susu botol pada bayi yang paling aman, alami, dan nyaman, dilengkapi dengan teknik paced feeding serta rekomendasi botol terbaik seperti Hegen yang mendukung pengalaman menyusui yang alami.
Kenapa Posisi Memberi Susu Botol pada Bayi Itu Penting?
Bagi bayi, menyusu bukan sekadar aktivitas makan, melainkan juga momen penuh kenyamanan dan keintiman. Karena itu, posisi tubuh dan cara memegang botol sangat menentukan pengalaman tersebut. Berikut alasan mengapa posisi memberi susu botol pada bayi sangat penting.
1. Mencegah Tersedak dan Kesulitan Bernapas
Posisi yang salah dapat membuat susu mengalir terlalu cepat ke mulut bayi, sehingga bayi sulit menelan dan berisiko tersedak. Hal ini tentu bisa membahayakan kesehatan bahkan nyawa bayi.
2. Mengatur Aliran Susu
Posisi botol memengaruhi seberapa cepat atau lambat susu keluar. Jika terlalu tegak, alirannya bisa deras, tapi jika terlalu datar, bayi harus mengisap lebih keras.
3. Mencegah Kolik dan Gumoh
Posisi tubuh bayi yang terlalu datar saat disusui bisa menyebabkan udara ikut tertelan, sehingga menimbulkan kondisi kolik, perut kembung, atau gumoh setelah minum.
4. Mendukung Sistem Pencernaan
Posisi yang tepat menjaga agar saluran pencernaan bayi tetap lancar, membantu penyerapan nutrisi dengan baik, dan mengurangi risiko refluks.
Pemahaman akan pentingnya posisi memberi susu botol pada bayi, bisa membantu orang tua dalam menciptakan momen menyusui yang lebih aman, nyaman, dan menenangkan.
Baca juga: Cara Sendawakan Bayi Setelah Disusui, Bisa Cegah Kolik
Panduan Posisi Memberi Susu Botol pada Bayi yang Benar

Agar bayi tetap nyaman dan aman, berikut panduan lengkap posisi yang dianjurkan oleh para ahli laktasi dan dokter anak.
1. Posisi Tubuh Bayi
-
Pastikan kepala bayi sedikit lebih tinggi dari perut untuk mencegah susu naik ke saluran pernapasan.
-
Jangan posisikan bayi sepenuhnya tidur datar. Usahakan agar tubuhnya sedikit tegak dengan kemiringan sekitar 45°.
-
Sangga leher dan kepala bayi dengan lembut menggunakan tangan atau bantal menyusui agar tetap stabil.
-
Posisikan bayi menghadap ke tubuh ibu agar tercipta kontak mata dan rasa aman.
2. Posisi Pengasuh atau Orang Tua
-
Duduk dengan posisi nyaman, punggung disandarkan, dan bisa menggunakan bantal di pangkuan untuk menopang bayi.
-
Pegang botol dengan sudut miring, bukan tegak lurus. Posisi ini menjaga aliran susu agar tidak terlalu deras.
-
Lakukan kontak mata dan sentuhan lembut dengan bayi karena ini dapat memperkuat ikatan emosional seperti saat menyusui langsung.
3. Posisi Botol
-
Pastikan dot selalu terisi penuh oleh susu agar udara tidak ikut masuk saat bayi mengisap.
-
Pegang botol dengan sudut sekitar 45°, cukup miring agar aliran susu stabil.
-
Setelah beberapa menit, ganti sisi posisi bayi, seperti saat menyusu dari dua payudara, agar perkembangan otot wajah bayi seimbang.
Baca juga: Kenapa Bayi Muntah setelah Minum ASI? Ini 6 Hal Penyebabnya
Teknik Paced Bottle Feeding: Meniru Cara Menyusu Langsung
Bagi bayi yang mendapat ASI perah, teknik paced bottle feeding adalah cara terbaik untuk mendekati pengalaman menyusu langsung dari payudara.
Dalam metode ini, bayi mengatur sendiri ritme minum dan kecepatan aliran susu, bukan dipaksa mengikuti aliran dari botol yang deras. Tujuannya adalah agar bayi tetap bisa belajar mengenali rasa kenyang dan tidak menelan terlalu cepat. Berikut langkah-langkah penerapannya.
-
Gendong bayi dengan posisi semi-tegak.
-
Sentuhkan ujung dot ke bibir bayi dan tunggu sampai ia membuka mulut.
-
Pegang botol dengan posisi miring agar aliran susu lambat dan stabil.
-
Biarkan bayi berhenti sejenak untuk bernapas atau istirahat, lalu lanjutkan lagi.
-
Perhatikan tanda-tanda kenyang seperti bayi berhenti mengisap, menoleh, atau menutup mulut.
Teknik ini sangat efektif untuk mencegah overfeeding dan membantu bayi tetap nyaman. Selain itu, posisi memberi susu botol pada bayi dengan metode paced feeding juga membantu mencegah bingung puting karena ritme menyusu menyerupai payudara ibu.
Baca juga: Kenapa Bayi Menangis Terus? Kenali 10 Penyebab dan Cara Mengatasinya
Kesalahan Umum Saat Memberi Susu Botol

Banyak orang tua tanpa sadar melakukan kesalahan kecil yang bisa berdampak besar terhadap kenyamanan bayi. Berikut beberapa hal yang perlu dihindari saat menerapkan posisi memberi susu botol pada bayi.
-
Membaringkan bayi sepenuhnya: Posisi ini membuat susu mudah mengalir ke saluran pernapasan dan meningkatkan risiko tersedak.
-
Membiarkan botol kosong sebagian: Ketika udara ikut masuk ke dot, bayi akan menelan udara yang dapat menyebabkan perut kembung dan kolik.
-
Mengganti ukuran dot terlalu cepat: Dot dengan aliran terlalu deras membuat bayi minum terlalu cepat dan sulit menelan.
-
Tidak memperhatikan tanda kenyang: Bayi yang kenyang akan berhenti mengisap atau menolak botol. Memaksa bayi minum lebih banyak bisa menyebabkan muntah dan ketidaknyamanan.
-
Mengabaikan posisi kepala dan leher: Leher yang terlalu menunduk atau menengadah bisa membuat bayi sulit menelan dengan aman.
Baca juga: Macam-Macam Dot Bayi & 8 Tips Memilih Dot untuk Si Kecil
Botol Susu Hegen: Dirancang untuk Memberi Susu Botol dengan Aman dan Alami

Memberi susu botol tidak hanya soal posisi, tetapi juga alat yang digunakan. Botol susu yang dirancang dengan baik dapat membantu menerapkan teknik posisi memberi susu botol pada bayi secara lebih mudah dan alami. Botol Hegen hadir sebagai solusi inovatif bagi orang tua modern yang mengutamakan kenyamanan dan keamanan bayi. Berikut keunggulannya.
1. Dot Menyerupai Puting Ibu
Desain dot Hegen dibuat menyerupai bentuk payudara ibu, sehingga membantu mencegah bingung puting dan mendukung transisi antara menyusu langsung dan botol.
2. Desain Ergonomis dan Anti-Kolik
Sistem ventilasi pada dot Hegen membantu mencegah udara masuk ke perut bayi, mengurangi risiko kolik dan gumoh.
3. Mendukung Teknik Paced Feeding
Aliran susu yang stabil memungkinkan bayi untuk mengatur ritme menyusu sendiri, seperti saat menyusu langsung dari ibu. Teknik ini juga efektif dalam mencegah bayi bingung puting.
4. Mudah Digenggam dan Dibersihkan
Bentuk kotak ergonomis membuat botol Hegen mudah dipegang, baik oleh orang tua maupun oleh tangan kecil bayi. Selain itu, leher yang lebar juga memudahkan ibu atau pengasuh saat membersihkan botol.
5. Multifungsi dari Pumping-Feeding-Storage
Botol Hegen dapat digunakan langsung untuk memompa, memberi makan, hingga menyimpan ASI perah tanpa perlu memindahkan susu, sehingga menjaga kebersihan dan efisiensi.
Baca juga: Terbaik! Ini Rekomendasi Dot untuk Anak 1 Tahun dari Hegen
Pada akhirnya, posisi memberi susu botol pada bayi bukan sekadar teknik, melainkan bentuk perhatian dan kasih sayang dari orang tua. Posisi yang benar membantu bayi merasa aman, nyaman, dan terhindar dari masalah pencernaan.
Memberi susu botol bukan berarti kehilangan kedekatan dengan bayi. Dengan kontak mata, belaian lembut, dan botol yang tepat seperti Hegen, momen menyusui tetap bisa menjadi pengalaman yang penuh cinta.
Sedang mencari botol susu bayi yang mendukung posisi menyusui alami dan aman?
Botol Hegen hadir dengan desain ergonomis, dot menyerupai puting ibu, dan fitur anti-kolik yang mendukung teknik paced feeding. Temukan koleksi lengkapnya dengan klik di sini dan rasakan pengalaman menyusui yang alami, nyaman, dan penuh kasih.