Cara Menyusui yang Salah Bikin Bayi Rewel, Ini Solusinya
Cara menyusui bayi yang salah sering menjadi penyebab ibu baru merasa lelah, cemas, dan bingung. Sudah berusaha menyusui sesuai anjuran, tetapi bayi tetap menangis, ASI terasa sedikit, dan rasa stres semakin meningkat. Situasi ini membuat ibu bertanya-tanya, “Apakah saya salah posisi? Apakah ASI saya kurang? Kenapa bayi tidak pernah terlihat kenyang?”
Pertanyaan-pertanyaan ini wajar, namun sering kali akar masalahnya bukan pada kualitas ASI, melainkan pada cara menyusui bayi yang salah. Kesalahan kecil dalam pelekatan, posisi, atau rutinitas menyusui dapat berdampak besar pada kenyamanan ibu dan kecukupan ASI bayi.
Banyak ibu tidak menyadari bahwa cara menyusui bayi yang salah juga bisa meningkatkan risiko lecet pada puting, mastitis, atau bayi tidak mendapatkan nutrisi optimal. Memahami dan memperbaikinya adalah langkah pertama menuju keberhasilan ASI eksklusif. Ketahui solusinya dengan membaca artikel ini sampai habis.
Seperti Apa Cara Menyusui yang Salah Itu?
Mengidentifikasi kesalahan sejak awal membantu mencegah masalah berulang. Berikut beberapa contoh cara menyusui bayi yang salah yang sering terjadi.
1. Posisi Menyusui yang Salah
Bayi cepat lepas, pelekatan tidak optimal, dan ASI tidak keluar maksimal. Posisi yang kurang tepat membuat bayi harus berusaha lebih keras mengisap, sehingga cepat lelah dan rewel. Inilah contoh nyata cara menyusui bayi yang salah yang paling umum.
2. Bayi Tidak Kenyang Setelah Menyusu
Tanda-tandanya antara lain bayi sering terbangun, berat badan sulit naik, dan selalu tampak rewel. Banyak ibu mengira ASI-nya kurang, padahal sering kali masalahnya pada teknik, yakni cara menyusui bayi yang salah yang membuat bayi tidak mendapatkan ASI secara optimal.
3. Stres yang Memengaruhi Produksi ASI
Hormon stres (kortisol) dapat menekan hormon oksitosin yang memicu keluarnya ASI. Semakin stres ibu, semakin sulit ASI keluar. Bila ditambah dengan cara menyusui bayi yang salah, masalah ini semakin kompleks karena bayi rewel, ibu panik, produksi ASI makin menurun.
Dengan mengenali kesalahan-kesalahan ini, ibu dapat segera mencari solusi yang tepat sehingga pertumbuhan bayi nantinya berjalan dengan optimal.
Baca juga: Inisiasi Menyusui Dini: Manfaat, Persiapan & Tips Suksesnya
Realita yang Kerap Terjadi pada Ibu Menyusui
Banyak ibu yang baru melahirkan menghadapi tantangan serupa, terutama saat belum memahami teknik menyusui yang tepat. Pada periode awal menyusui, sering terjadi kebingungan antara posisi, pelekatan, dan jadwal menyusui. Situasi ini menyebabkan ibu merasa lelah, cemas, dan tidak percaya diri.
Secara umum, cara menyusui bayi yang salah berdampak pada pola tidur bayi, berat badan, hingga produksi ASI ibu sendiri. Tanpa bimbingan yang memadai, ibu cenderung mengulang kesalahan yang sama, seperti meletakkan bayi terlalu jauh dari payudara atau tidak memperhatikan tanda lapar bayi.
Kesalahan-kesalahan ini dapat memicu frustrasi, stres, dan persepsi bahwa ASI tidak mencukupi, padahal masalahnya terletak pada teknik. Kejadian ini menunjukkan bahwa fenomena tersebut bukan hanya dialami satu orang saja, tetapi merupakan pengalaman umum yang dapat diatasi dengan edukasi menyusui yang tepat dan dukungan peralatan yang sesuai.
Dengan memperbaiki cara menyusui bayi yang salah, ibu dapat meningkatkan keberhasilan pemberian ASI eksklusif sekaligus menjaga kesejahteraan diri sendiri.
Baca juga: Panduan Lengkap Frekuensi Menyusui Bayi Berdasarkan Usia
Solusi Praktis dengan Hegen System
Perubahan positif tidak hanya datang dari edukasi, tetapi juga dari dukungan alat yang praktis. Hegen menghadirkan sistem “Pump, Store, Feed” yang memudahkan ibu baru. Sistem ini membantu meminimalkan risiko cara menyusui bayi yang salah karena prosesnya lebih higienis dan efisien. Ini keunggulan produk-produk dari Hegen.
1. Mudah Memompa ASI Langsung ke Botol
Dengan breast pump Hegen, ibu bisa memompa ASI langsung ke botol tanpa harus memindahkan ke wadah lain. Ini lebih higienis dan menghemat waktu.
2. Menyimpan ASI Tanpa Pindah Wadah
Nutrisi ASI tetap terjaga karena tidak terkontaminasi. Sistem penyimpanan ini membantu ibu fokus memperbaiki teknik menyusui yang benar tanpa khawatir ASI terbuang.
3. Memberi ASI ke Bayi Langsung dari Botol
Botol Hegen dirancang ergonomis, anti bocor dengan bentuk square-shaped, anti-kolik, dan berbahan PPSU tahan lama. Semua fitur ini mendukung kenyamanan bayi sehingga ibu dapat memperbaiki cara menyusui bayi yang salah dengan lebih tenang.
4. Modular System yang Kompatibel
Hegen menyediakan berbagai komponen yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan, sehingga satu sistem bisa digunakan untuk berbagai tahap perjalanan menyusui.
Dengan sistem ini, ibu tidak hanya mendapatkan kenyamanan praktis, tetapi juga dukungan untuk memperbaiki teknik menyusui.
Baca juga: Mengapa Vitamin D untuk Ibu Menyusui Penting?
Hegen Hadir Membersamai Perjalanan Ibu Menyusui
Kombinasi edukasi posisi menyusui dan dukungan alat yang tepat terbukti membantu mengurangi stres ibu serta meningkatkan keberhasilan ASI eksklusif. Sistem Hegen diakui secara internasional, meraih penghargaan Parents’ Choice Awards dan Champion of Good, membuktikan kualitas serta dampak positifnya di kalangan ibu menyusui.
Dukungan alat yang tepat bisa menjadi solusi nyata untuk memperbaiki cara menyusui bayi yang salah yang sering terjadi terutama pada ibu baru. Dengan demikian, ibu bisa lebih percaya diri bahwa mereka memilih sistem yang benar-benar mendukung keberhasilan menyusui.
Baca juga: Ingat, Ini Pantangan Ibu Menyusui yang Wajib Dicermati
Bunda tidak perlu merasa gagal hanya karena bayi rewel atau berat badan sulit naik. Dengan edukasi dasar dan dukungan sistem yang tepat, keberhasilan ASI jauh lebih mudah diraih. Jangan biarkan cara menyusui bayi yang salah menghalangi perjalanan menyusui yang seharusnya indah dan penuh makna.
Mulai perjalanan menyusui tanpa drama dengan Hegen System. Dari pompa hingga botol, semua dirancang untuk menjaga nutrisi ASI dan kenyamanan ibu serta bayi. Dapatkan informasi lebih lengkap dan produk Hegen di toko resmi di sini agar ibu bisa menyusui dengan lebih percaya diri.
