Blog Hegen

Panduan Lengkap Frekuensi Menyusui Bayi Berdasarkan Usia

Bayi perlu ASI eksklusif karena memiliki manfaat dan nutrisi yang penting bagi perkembangan dan kesehatan mereka. ASI eksklusif mengandung semua nutrisi penting yang dibutuhkan bayi untuk tumbuh dan berkembang dengan baik. Ini termasuk protein, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral, dan zat kekebalan tubuh yang penting untuk menjaga bayi tetap sehat. Karena pentingnya masa pemberian ASI eksklusif ini, maka dalam artikel kali ini, kita akan membahas tentang frekuensi menyusui bayi yang ideal sesuai dengan usianya.

Panduan Frekuensi Menyusui Bayi Sesuai Usia

Frekuensi Menyusui Bayi Baru Lahir 0-1 Bulan

Pada beberapa minggu pertama kehidupan, jadwal bayi untuk menyusui umumnya tergantung keinginannya. Jeda waktu antara setiap jadwal menyusui bayi baru lahir yakni berkisar 1,5—3 jam sekali. Hal ini karena di masa awal setelah melahirkan biasanya tubuh ibu dan bayi masih harus beradaptasi terlebih dahulu. Bayi bisa menunjukkan tanda ia merasa lapar dan ingin menyusu kapan pun. Namun, seiring bertambahnya usia, jadwal menyusui bayi umumnya akan menjadi lebih rutin dan teratur.

Frekuensi Menyusui Bayi Usia 1-6 Bulan

Setelah beberapa hari pasca melahirkan sampai usianya berkisar 1 bulan, keinginan bayi untuk menyusu bisa timbul setiap 2—3 jam sekali. Jadi dalam sehari, jadwal menyusui bayi yang baru lahir terhitung bisa sekitar 8—12 kali. Sementara untuk durasi waktu setiap kali bayi menyusui dapat memakan waktu selama 20—45 menit. Durasi menyusui ini bisa semakin berkurang seiring pertambahan usianya.

Pada bulan kedua usianya, frekuensi bayi menyusu bisa berkisar 7—9 kali dalam sehari. Begitu pula masuk ke bulan ketiga, keempat, dan kelima usianya, bayi mungkin akan menyusui sekitar 7—8 kali sehari dengan rentang waktu kurang lebih 2,5—3,5 jam.

Saat memasuki akhir masa ASI eksklusif atau di bulan keenam, jadwal menyusui bayi mungkin menurun hingga hanya 4—6 kali dalam sehari.Sementara untuk lama waktu menyusui bayi usia 6 bulan bisa berkisar antara 5—6 jam sekali.

Frekuensi Menyusui Bayi Usia 6-12 Bulan

Memasuki usia 6 bulan dan seterusnya, kebutuhan ASI bayi biasanya akan berkurang karena ia mulai mendapatkan asupan tambahan dari MPASI. Pada usia ini, frekuensi menyusui bayi biasanya semakin berkurang menjadi 5-7 kali dalam 24 jam.

Walau begitu, perlu bunda ingat bahwa setiap bayi memiliki kebutuhan jumlah ASI yang berbeda-beda. Semua tergantung pada seberapa sering dan seberapa banyak volume ASI yang dikonsumsi dalam satu kali menyusu.

Saat ini, si Kecil mungkin menyusu dalam rentang waktu yang lama, dan sesi menyusu berikutnya menjadi lebih singkat. Hal ini normal terjadi sebab bayi akan secara otomatis meminta untuk menyusu saat ia lapar dan berhenti ketika sudah merasa kenyang.

Frekuensi Menyusui Bayi Usia 1 Tahun ke Atas

Di usia ini, bayi menyusu hanya sesuai dengan kebutuhannya saja. Tidak aturan baku tentang seberapa sering bayi harus menyusu pada usia ini. Beberapa bayi mungkin masih menyusu 3-4 kali. Namun bayi lain bisa saja menyusu dengan frekuensi yang lebih sedikit.

Namun perlu diingat, meskipun di usia satu tahun ke atas, bayi sudah tidak terlalu sering mengkonsumsi ASI tapi tetap, air susu ibu adalah nutrisi utama yang dibutuhkan bayi untuk membangun kekebalan tubuhnya.

Tanda Bayi Cukup ASI

Sebenarnya, jadwal menyusui bayi di atas tidak harus menjadi patokan ibu dalam memberikan ASI kepada si kecil. Pasalnya, setiap bayi akan menyusu sesuai dengan kebutuhannya. Bayi akan menunjukkan tanda saat lapar dan berhenti ketika sudah kenyang. Adapun beberapa tanda yang umumnya menunjukkan bahwa bayi sudah mendapatkan ASI dengan cukup adalah sebagai berikut:

  • Suara menelan bayi semakin lambat.
  • Feses pertama bayi (mekonium) sudah keluar dalam 24 jam pertama setelah menyusui.
  • Bayi mengantuk setelah menyusui dan akan tertidur nyenyak sekitar 2–3 jam.
  • Bayi tampak aktif ketika bangun tidur.
  • Intensitas buang air kecil dan buang air besar meningkat setelah menyusu.
  • Payudara ibu terasa kosong dan lembut.
  • Peningkatan berat badan bayi setelah berusia 1 minggu.

Sementara itu, beberapa tanda yang menunjukkan bahwa bayi masih lapar, antara lain:

  • Menjilati bibir dan menjulurkan lidah ke luar.
  • Memasukkan tangan ke mulut.
  • Mengisap tangan atau benda lain yang dapat dijangkau.
  • Rewel.
  • Terlihat lebih waspada.
  • Membuka dan menutup mulut berulang kali.
  • Menggerak-gerakkan rahang, mulut, atau kepala. Hal ini menandakan bahwa ia sedang mencari payudara ibu.

Itulah penjelasan mengenai frekuensi menyusu bayi baru lahir  hingga di atas 1 tahun yang penting untuk Anda ketahui. Ketika sedang menyusui, utamakan kenyamanan ibu dan sang buah hati. Pastikan juga kelancaran aliran ASI dengan melakukan pijat laktasi secara rutin. Tentu, jika ingin lebih akurat, Bunda dapat berkonsultasi dengan dokter anak kepercayaan Bunda untuk memastikan kebutuhan si kecil dan tumbuh kembangnya, sehingga semua termonitor dengan baik.

Dalam rangka mendampingi si kecil di setiap fase tumbuh kembangnya, Bunda juga memerlukan produk baby care yang tepat. Bunda dapat mempercayakan urusan ini pada Hegen, karena Hegen menawarkan produk handal dan berkualitas tinggi.

Untuk urusan botol dan dot, Bunda dapat menggunakan teat HEGEN TEAT SLOW FLOW (2-PACK) dengan jenis slow, dan memiliki satu titik. Untuk botolnya sendiri, Bunda dapat merujuk pada HEGEN PCTO™ 150ML/5OZ FEEDING BOTTLE PPSU yang memiliki kapasitas tepat untuk kebutuhan si kecil. Semoga informasi tentang berapa banyak ASI yang dibutuhkan bayi 2 bulan ini berguna untuk Bunda, dan selalu percayakan produk baby care pada Hegen untuk setiap fase tumbuh kembangnya!

Referensi:

  • HaiBunda. Menghitung Kebutuhan ASI Perah Bayi sesuai Usianya. https://www.haibunda.com/menyusui/20221123113846-54-290064/menghitung-kebutuhan-asi-perah-bayi-sesuai-usianya/2.
  • Orami. Berapa Banyak Kebutuhan ASI Bayi? Yuk, Cari Tahu!. https://www.orami.co.id/magazine/kebutuhan-asi-bayi.
  • Pedoman Jadwal MPASI Bayi 6-11 Bulan yang Ideal. https://hellosehat.com/parenting/bayi/gizi-bayi/jadwal-mpasi-6-bulan/