ASI Keluar Kapan? Panduan Tahapan Produksi ASI dari Kehamilan hingga Setelah Melahirkan
Kira-kira, ASI keluar kapan? Pertanyaan itu mungkin terlintas di benak banyak Bunda, terutama di hari-hari pertama setelah melahirkan. Saat si Kecil terlihat lapar namun ASI belum juga keluar, wajar bila muncul rasa cemas. Apakah ini normal? Apakah tubuh Bunda baik-baik saja?
Tenang, Bunda tidak sendiri. Proses keluarnya ASI memang berbeda pada setiap ibu, tergantung kondisi fisik, hormonal, dan juga proses persalinan.
Artikel ini akan membantu Bunda memahami tahapan alami produksi ASI, penyebab ASI belum keluar, hingga cara merangsangnya sejak dini, berdasarkan panduan medis dan pengalaman nyata para ibu menyusui.
Mengetahui proses ini bukan hanya menenangkan hati, tapi juga membantu Bunda menyusui dengan lebih percaya diri.
ASI Keluar Kapan?
Bagi Bunda yang bertanya-tanya, ASI keluar kapan? Berikut ini adalah tahapan produksi ASI secara alami yang perlu diketahui:
1. Selama Kehamilan (Kolostrum)
Tahukah Bunda bahwa produksi ASI sebenarnya sudah dimulai sejak trimester kedua kehamilan? Tubuh mulai memproduksi kolostrum, cairan kuning kental yang kaya antibodi dan nutrisi penting untuk si Kecil.
Namun, tidak semua ibu akan melihat kolostrum keluar saat hamil. Ada yang merasakan sedikit cairan keluar dari payudara, ada juga yang baru melihatnya setelah melahirkan, dan keduanya sama-sama normal.
2. Hari Pertama Setelah Melahirkan
Di hari pertama, kolostrum mulai keluar dalam jumlah sedikit. Meski hanya beberapa tetes, jangan khawatir, Bunda. Kolostrum memiliki kandungan imunoglobulin, protein, dan zat antibakteri yang tinggi, cukup untuk melindungi si Kecil di hari-hari awal kehidupannya.
Teksturnya kental dengan warna kuning keemasan, sering disebut sebagai “emas cair pertama bayi”.
3. Hari ke-3 hingga ke-5: ASI Transisi
Pada periode ini, hormon prolaktin dan oksitosin mulai bekerja lebih aktif. ASI berubah menjadi lebih encer dan jumlahnya meningkat. Warna cairannya berangsur lebih putih. Inilah tahap ASI transisi, yang menjadi jembatan menuju ASI matang.
4. Hari ke-7 ke atas: ASI Matang
Memasuki minggu pertama, ASI matang mulai keluar dalam jumlah yang lebih banyak. Warnanya lebih putih dan teksturnya lebih cair. Kandungan gizinya pun disesuaikan dengan kebutuhan tumbuh kembang si Kecil, lengkap dengan protein, lemak sehat, dan karbohidrat.
Kapan ASI Normalnya Keluar Setelah Melahirkan?
Secara umum, ASI mulai keluar dalam 1 hingga 5 hari setelah melahirkan. Bunda yang melahirkan secara normal dan melakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) cenderung mengalami produksi ASI lebih cepat.
Namun, pada Bunda yang menjalani operasi caesar, melahirkan bayi prematur, atau mengalami stres, proses keluarnya ASI bisa sedikit lebih lambat. Hal ini normal, karena tubuh membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri. Yang penting, tetap lakukan stimulasi dengan menyusui atau memompa ASI secara rutin.
Kenapa ASI Bisa Belum Keluar atau Sedikit di Awal?

Sumber: Freepik
Beberapa faktor dapat memengaruhi lambatnya produksi ASI, di antaranya:
-
Hormon belum stabil: terutama hormon prolaktin dan oksitosin yang berperan dalam produksi dan pengeluaran ASI.
-
Kurang stimulasi puting: semakin sering si Kecil menyusu, semakin cepat tubuh memproduksi ASI.
-
Kelelahan dan stres emosional: kondisi ini bisa menghambat hormon oksitosin.
-
Riwayat medis tertentu seperti PCOS, gangguan tiroid, atau diabetes juga dapat berpengaruh.
-
Tidak menyusui segera setelah lahir: melewatkan IMD dapat memperlambat proses “let down reflex” atau refleks pengeluaran ASI.
Kabar baiknya, semua kondisi di atas masih bisa diatasi dengan stimulasi yang konsisten dan dukungan emosional yang cukup. Bunda tidak perlu panik.
Cara Merangsang ASI Keluar Sejak Dini
Agar ASI lebih cepat keluar, Bunda bisa melakukan langkah-langkah berikut:
-
Lakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) segera setelah melahirkan. Sentuhan pertama antara Bunda dan si Kecil akan merangsang hormon oksitosin.
-
Menyusui sesering mungkin, bahkan saat ASI belum keluar banyak. Isapan bayi memberi sinyal tubuh untuk memproduksi lebih banyak ASI.
-
Kontak kulit ke kulit (skin-to-skin) membantu memperkuat ikatan emosional sekaligus merangsang refleks menyusu.
-
Pijat payudara dan kompres hangat sebelum menyusui agar aliran ASI lebih lancar.
-
Konsumsi makanan bergizi dan cukup cairan, misalnya sayuran hijau, kacang almond, oat, atau air putih minimal 2-3 liter per hari.
-
Istirahat cukup dan dukungan emosional juga sangat penting. Bunda yang bahagia dan rileks cenderung lebih mudah mengeluarkan ASI.
Jika ASI Belum Keluar, Apakah Harus Memberikan Susu Formula?
ASI tetap menjadi sumber nutrisi terbaik untuk si Kecil, bahkan dalam bentuk kolostrum sekalipun. Bila ASI belum keluar banyak, Bunda bisa mencoba memompa ASI (pumping) untuk menstimulasi produksi.
Bila terpaksa memberikan susu tambahan, sebaiknya gunakan botol dengan dot yang menyerupai puting ibu, agar bayi tidak bingung puting saat kembali menyusu langsung.
Baca juga: 6 Ciri-Ciri ASI Sedikit, Cobalah Cara Efektif Meningkatkan Produksi ASI
Hegen Bisa Jadi Pendamping Ideal Menyusui dari Hari Pertama

Sumber: Hegen
Hegen hadir untuk mendukung perjalanan menyusui Bunda dari hari pertama.
-
Botol Hegen dirancang dengan dot menyerupai puting ibu, membantu bayi beradaptasi dengan nyaman tanpa bingung puting.
-
Aliran susu stabil, mencegah tersedak dan mendukung ritme menyusu alami si Kecil.
-
Bisa digunakan langsung dari hasil pumping tanpa perlu pindah wadah, praktis dan higienis.
-
Terbuat dari bahan PPSU yang aman (BPA-free), tahan panas, dan mudah dibersihkan.
Dengan desain ergonomis dan sistem penyimpanan terintegrasi, Hegen bukan sekadar botol, tapi bagian dari ekosistem menyusui yang membantu Bunda menjalani proses menyusui dengan tenang dan percaya diri.
Baca juga: Ini 10 Makanan untuk Ibu Menyusui agar Bayi Tidur Nyenyak, Bunda Sudah Tahu?
Produksi ASI Memang Perlu Proses! Tenang, Bunda Tidak Sendiri
Setiap ibu memiliki perjalanan menyusui yang unik. Ada yang langsung lancar, ada pula yang perlu waktu. Yang penting, Bunda tetap sabar dan konsisten.
Produksi ASI bukan tentang siapa yang paling cepat, tapi tentang bagaimana Bunda dan si Kecil belajar bersama. Dengan stimulasi yang tepat, dukungan pasangan, serta alat bantu menyusui yang nyaman seperti Hegen, proses ini akan menjadi lebih menyenangkan.
Jika saat ini Bunda sedang menanti ASI keluar atau ingin mulai memberi ASI perah dengan aman, Hegen hadir untuk mendukung Bunda sejak hari pertama menyusui. Desain botol dan dot Hegen menyerupai cara alami menyusu, agar si Kecil tetap nyaman dan Bunda tetap percaya diri.
Temukan rangkaian produk Hegen di sini dan mulai perjalanan menyusui dengan nyaman bersama Hegen.