6 Ciri-Ciri ASI Sedikit, Cobalah Cara Efektif Meningkatkan Produksi ASI

6 Signs of Low Breast Milk Supply and Effective Ways to Increase It

Bunda, pernahkah terlintas rasa khawatir ketika Si Kecil tampak sering menangis atau terus-menerus ingin menyusu? Pikiran seperti, “Apakah ASI saya cukup?” sering kali muncul, terutama pada ibu baru yang masih beradaptasi dengan ritme menyusui. Perasaan ini wajar, karena setiap Bunda tentu ingin memastikan Si Kecil tumbuh sehat dengan asupan terbaik.

Namun, perlu dipahami bahwa tidak semua tanda tersebut berarti produksi ASI benar-benar berkurang. Bayi bisa saja menyusu lebih sering karena mencari kenyamanan atau sedang mengalami fase growth spurt yang membuat kebutuhannya meningkat. Di sinilah penting bagi Bunda untuk memahami dengan tepat ciri ASI sedikit agar tidak salah menafsirkan.

Persepsi VS Fakta: ASI Sedikit atau Hanya Terasa Seperti Itu?

Tidak semua tanda yang terlihat berarti produksi ASI Bunda benar-benar sedikit. Misalnya, bayi yang sering menyusu belum tentu lapar karena kekurangan ASI, kadang ia hanya mencari rasa aman dan kedekatan dengan Bunda. 

Begitu juga dengan payudara yang terasa kosong, itu bukan pertanda ASI habis, melainkan tubuh Bunda sedang pintar menyesuaikan produksi sesuai kebutuhan bayi.

Agar tidak salah menilai, penting untuk memastikan ciri ASI sedikit dengan tanda-tanda obyektif, seperti pertambahan berat badan bayi, jumlah buang air kecil, serta kondisi tubuh Bunda sendiri. Dengan begitu, Bunda bisa lebih tenang dan tahu kapan harus mengambil langkah untuk meningkatkan produksi ASI.

Ciri-Ciri ASI Sedikit yang Perlu Diwaspadai

Bunda, sering kali kekhawatiran tentang ASI sedikit muncul saat melihat bayi rewel atau merasa payudara tidak penuh. Untuk lebih jelasnya, ada beberapa ciri nyata yang bisa menjadi tanda produksi ASI memang berkurang dan perlu diperhatikan.

  1. Berat badan bayi tidak naik sesuai grafik: Jika bayi tidak menunjukkan kenaikan berat badan yang stabil, ini bisa menjadi tanda kuat bahwa ASI kurang. Pemantauan rutin dengan dokter anak sangat penting untuk memastikan tumbuh kembangnya tetap optimal.

  2. Bayi jarang buang air kecil: Normalnya, setelah usia 5 hari, bayi buang air kecil minimal 6 kali sehari. Jika kurang dari itu dan urin berwarna kuning pekat, kemungkinan asupan ASI tidak mencukupi.

  3. Bayi tampak lemas atau kurang aktif:  Bayi yang tidak mendapat cukup ASI biasanya terlihat kurang bertenaga dan jarang responsif. Kondisi ini perlu segera diperhatikan agar tidak memengaruhi kesehatan jangka panjangnya.

  4. Bayi masih rewel meski sudah lama menyusu: Menangis terus-menerus setelah menyusu bisa menandakan bayi belum puas. Namun, perlu dibedakan apakah tangisan karena lapar atau faktor lain seperti ingin digendong atau merasa tidak nyaman.

  5. Tidak terdengar suara menelan saat menyusu: Jika bayi hanya mengisap tanpa suara menelan, besar kemungkinan aliran ASI tidak lancar. Padahal, suara menelan adalah tanda bayi benar-benar mendapatkan asupan susu.

  6. Produksi ASI saat dipompa sangat sedikit:  Bila setelah minggu pertama menyusui, hasil pompa selalu <30 ml per sesi meski teknik dan frekuensi sudah tepat, hal ini bisa menjadi tanda produksi ASI rendah. Meski begitu, perlu diingat pompa tidak selalu merefleksikan kapasitas bayi menyusu langsung.

Apa Penyebab Produksi ASI Menurun?

Kadang produksi ASI terasa menurun, dan hal ini wajar membuat Bunda cemas. Namun, ada beberapa faktor yang bisa memengaruhi jumlah ASI yang keluar, baik dari kondisi fisik, rutinitas, maupun hormon. Memahami penyebabnya akan membantu Bunda menemukan solusi yang tepat tanpa panik.

Beberapa penyebab umum produksi ASI berkurang antara lain:

  • Posisi menyusui kurang tepat: Bayi tidak mengisap dengan baik sehingga ASI tidak keluar tuntas, bahkan bisa menimbulkan sumbatan.

  • Kembali bekerja & rutinitas berubah: Waktu menyusui atau pumping berkurang, hormon produksi ASI ikut menurun.

  • Perubahan hormon: Saat haid kembali atau hamil lagi, hormon bisa memengaruhi kelancaran ASI.

  • Pengenalan MPASI: Bayi lebih jarang menyusu sehingga produksi ASI ikut berkurang secara alami.

  • Kondisi kesehatan & obat tertentu: Saat sakit atau mengonsumsi obat tertentu, tubuh bisa menurunkan sementara produksi ASI.

Dengan mengetahui penyebabnya, Bunda bisa lebih tenang dan fokus mencari solusi yang tepat agar produksi ASI tetap lancar.

Baca juga: Semoga Membantu, 4 Cara Menggendong Bayi Kolik untuk Bunda

Bunda, Coba Cara Alami Meningkatkan Produksi ASI Berikut

Sumber: Freepik

Bunda, wajar sekali kalau ada rasa cemas ketika ASI terasa sedikit. Tenang, tubuh kita sebenarnya punya kemampuan luar biasa untuk menyesuaikan kebutuhan bayi. Semakin sering ASI dikeluarkan, semakin pintar tubuh memproduksi lagi. Jadi, jangan khawatir, selalu ada cara alami untuk mendukung aliran ASI tetap lancar.

  • Menyusui sesering mungkin: Susui bayi 8–12 kali sehari, termasuk malam hari. Kontak skin-to-skin sejak awal juga membantu bayi lebih cepat menyusu.

  • Pastikan pelekatan efektif: Perlekatan yang dalam membuat bayi bisa menghisap dengan baik dan ASI mengalir lancar tanpa bikin puting sakit.

  • Lakukan switch nursing: Saat hisapan bayi melemah di satu sisi, pindahkan ke payudara satunya. Ulangi beberapa kali agar payudara terstimulasi merata.

  • Gunakan kompresi payudara: Tekan lembut payudara saat bayi menyusu untuk membantu aliran ASI lebih deras.

  • Pumping rutin: Jika bayi belum optimal menyusu, pompa ASI sebanyak 8 kali sehari. Ingat, bukan soal lamanya, tapi seberapa sering Bunda melakukannya. Lebih sering memompa, lebih baik hasilnya.

  • Kelola stres dan makan bergizi: Pastikan Bunda cukup minum, makan makanan bergizi seperti daun katuk atau oatmeal, serta beristirahat sebisa mungkin. Tenangkan hati, karena bayi akan merasakan energi positif dari Bunda.

Dengan langkah ini, Bunda bisa mendukung aliran ASI tetap lancar, nyaman, dan mencukupi kebutuhan bayi setiap hari.

Gunakan Bantuan Botol Bila Dibutuhkan, Tapi Pilih yang Aman

Sumber: Hegen

Ada kalanya, Bunda mungkin perlu memberikan ASI tidak langsung dari payudara, melainkan melalui pumping. Kondisi ini wajar terjadi, misalnya ketika Bunda sedang bekerja, butuh istirahat, atau ingin berbagi momen menyusui dengan Ayah. Yang terpenting, pemilihan botol harus tepat agar bayi tetap nyaman dan tidak bingung puting.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat memilih botol untuk si kecil antara lain:

  • Dot menyerupai puting ibu: Desain dot yang menyerupai bentuk puting membantu bayi lebih mudah berpindah dari menyusu langsung ke botol tanpa menolak atau bingung.

  • Aliran menyerupai hisapan alami: Pilih botol dengan aliran yang tidak terlalu deras agar bayi bisa tetap mengatur ritme minumnya sendiri, seperti saat menyusu langsung dari Bunda.

  • Desain anti-kolik: Botol dengan teknologi anti-kolik mencegah udara masuk berlebihan ke perut bayi sehingga si kecil terhindar dari kembung atau rewel setelah menyusu.

Dengan memilih botol yang aman dan sesuai, Bunda tidak hanya menjaga kenyamanan bayi, tetapi juga memastikan produksi ASI tetap terjaga. Menyusui pun menjadi lebih tenang, fleksibel, dan tetap penuh cinta.

Hegen: Solusi Menyusui Nyaman Tanpa Ganggu Produksi ASI

Bunda, perjalanan menyusui memang penuh tantangan, tapi dengan Hegen semuanya bisa terasa lebih mudah dan menyenangkan. Hegen Breast Pump dirancang untuk memompa ASI dengan lembut dan efisien, membantu menjaga produksi tetap optimal. Botol PPSU Multi-Purpose BPA Free hadir dengan dot alami yang menyerupai puting, sehingga bayi tetap nyaman berpindah dari payudara ke botol.

Tak hanya itu, teknologi Anti-Kolik membuat aliran ASI stabil agar bayi tidak cepat lelah atau kembung. Melalui sistem ESF (Express–Store–Feed), Bunda bisa memompa, menyimpan, dan langsung memberi ASI hanya dengan satu botol—praktis, higienis, dan hemat waktu. Dengan desain yang mudah dibersihkan serta tahan lama, Hegen menjadi sahabat setia Bunda untuk memberikan nutrisi terbaik tanpa mengorbankan kenyamanan.

Kapan Harus Konsultasi ke Konselor Laktasi atau Dokter?

Meski sudah melakukan stimulasi, ada kondisi yang memerlukan bantuan profesional, misalnya:

  • Berat badan bayi stagnan atau menurun.

  • Bayi tampak haus terus-menerus meski sudah sering menyusu.

  • Produksi ASI tidak meningkat setelah berbagai usaha.

  • Nyeri menyusui atau puting luka tidak kunjung membaik.

Konsultasi dengan konselor laktasi atau dokter anak akan membantu menemukan solusi yang sesuai kebutuhan Bunda dan si kecil.

Baca juga: 8 Manfaat Utama Botol Dot Anti Sedak untuk Kesehatan Bayi

Tenang, Banyak Jalan untuk Menyusui yang Lancar

Produksi ASI memang bisa naik turun, dipengaruhi banyak faktor. Yang terpenting, Bunda tidak perlu panik karena ada banyak cara alami untuk meningkatkannya. Dukungan keluarga, konsistensi menyusui, serta penggunaan alat bantu yang tepat akan sangat membantu.

Jangan lupa, botol dan breast pump Hegen siap mendukung perjalanan menyusui Bunda. Dengan sistem ESF yang praktis dan higienis, nutrisi ASI tetap terjaga, sementara kenyamanan Bunda dan bayi tetap menjadi prioritas.

Butuh dukungan menyusui tanpa rasa khawatir? Gunakan Hegen Breast Pump dan botol PPSU multi-purpose BPA free dengan sistem ESF yang inovatif. Bunda bisa pumping, menyimpan, hingga langsung menyusui bayi dalam satu wadah. Praktis, aman, dan nyaman! Temukan solusi menyusui modern hanya di Hegen.


Referensi:

  • Healthline. What Are the Signs Your Milk Supply Is Decreasing?. https://www.healthline.com/health/breastfeeding/signs-your-milk-supply-is-decreasing

  • La Leche League Canada. Low Milk Production? How to know, and what to do about it. https://www.lllc.ca/low-milk-production

  • NHS. Breastfeeding: is my baby getting enough milk? https://www.nhs.uk/baby/breastfeeding-and-bottle-feeding/breastfeeding-problems/enough-milk/

  • Siloam Hospitals. 6 Causes of Low Breast Milk Supply and How to Treat It. https://www.siloamhospitals.com/en/informasi-siloam/artikel/6-causes-of-low-breast-milk-supply-and-how-to-treat-it

  • Unicef. How do I know my baby is getting enough breastmilk? https://www.unicef.org/eca/stories/how-do-i-know-my-baby-getting-enough-breastmilk

Back to Hegen Blog