10+ Penyebab Bayi Menangis Tengah Malam dan Cara Tepat Mengatasinya

Bunda pasti pernah merasa panik, lelah, bahkan frustrasi ketika si kecil tiba-tiba menangis di tengah malam. Situasi ini wajar terjadi, terutama pada bulan-bulan awal kehidupan bayi. Tangisan sebenarnya adalah bentuk komunikasi utama bayi, cara mereka memberi tahu bahwa ada sesuatu yang tidak nyaman atau dibutuhkan.
Memahami penyebab bayi menangis tengah malam sangat penting agar Bunda bisa merespons dengan tenang. Dengan begitu, kebutuhan bayi dapat terpenuhi, sementara Bunda juga tidak terlalu terbebani oleh kelelahan emosional. Artikel ini akan membahas penyebab paling umum bayi rewel saat tidur malam serta cara menenangkannya.
Inilah Penyebab Bayi Menangis Tengah Malam
Tangisan di malam hari adalah cara bayi berkomunikasi dengan Bunda. Banyak hal yang bisa menjadi pemicu, mulai dari faktor fisik hingga kondisi psikologis dan lingkungan. Berikut penjelasan lengkapnya:
Faktor Fisik & Biologis
-
Lapar (Hunger): Bayi usia di bawah 4 bulan biasanya masih butuh menyusu setiap 2–3 jam, termasuk di malam hari. Jika sudah beberapa jam sejak menyusu terakhir, tangisan tengah malam sering kali pertanda lapar. Seiring bertambah usia, kebutuhan menyusu di malam hari akan berkurang.
-
Perut Kembung (Gas): Sistem pencernaan bayi belum sempurna, sehingga udara yang tertelan saat menyusu bisa menumpuk dan membuat perut terasa sakit. Bayi bisa tampak meringis, menggeliat, atau mengangkat kaki ke perut. Kondisi ini membuatnya rewel dan sulit tidur nyenyak.
-
Tumbuh Gigi: Umumnya terjadi di usia 4–6 bulan. Gusi bayi terasa gatal atau nyeri, ditandai dengan banyak drool (air liur), sering menggigit benda, atau gusi tampak bengkak. Rasa tidak nyaman ini membuat bayi mudah terbangun dan menangis di malam hari.
-
Sedang Sakit: Demam, pilek, atau sakit telinga bisa membuat bayi terbangun sambil menangis. Jika bayi tampak lemas, sering menggosok telinga atau hidung, atau demam tinggi, bisa jadi ia sedang tidak sehat.
Faktor Psikologis & Lingkungan
Sumber: Freepik
-
Refleks Terkejut (Moro Reflex): Pada usia 0–4 bulan, bayi sering kaget dengan gerakan tubuhnya sendiri. Refleks ini bisa membangunkannya secara tiba-tiba dan membuatnya menangis.
-
Mimpi atau Fase Tidur REM Aktif: Bayi usia 3–9 bulan mengalami tidur REM (Rapid Eye Movement) yang lebih intens. Pada fase ini, bayi bisa bergerak lebih banyak, bahkan menangis karena mimpi atau perubahan siklus tidur.
-
Growth Spurt (Lonjakan Pertumbuhan): Saat bayi mengalami pertumbuhan pesat, biasanya ia jadi lebih sering lapar, bahkan di malam hari. Kondisi ini biasanya berlangsung 2–3 hari saja dan akan kembali normal setelahnya.
-
Sleep Regression: Bayi mengalami fase tidur yang terganggu saat melewati tahapan perkembangan tertentu, misalnya usia 4, 6, 8, atau 12 bulan. Jika terbiasa tidur dengan bantuan (digendong, diberi dot, atau menyusu), bayi bisa menangis saat terbangun dan tidak menemukannya lagi.
-
Separation Anxiety: Umumnya muncul pada usia 9–12 bulan. Bayi bisa terbangun, sadar tidak ada Bunda di dekatnya, lalu menangis keras. Begitu digendong atau ditenangkan, biasanya langsung berhenti menangis.
-
Kondisi Tidak Nyaman: Popok penuh, sprei basah, menyusu terlalu cepat, suhu kamar terlalu panas atau dingin bisa mengganggu tidur bayi. Karena belum bisa mengatasi sendiri, bayi memberi tanda lewat tangisan keras.
-
Overstimulasi Sebelum Tidur: Aktivitas berlebihan, suara keras, cahaya terang, atau paparan gadget membuat bayi sulit tenang. Akibatnya, ia sulit tidur pulas dan lebih mudah menangis saat terbangun.
Baca juga: Ini Alasan Kenapa Bayi Tidak Mau Menyusu Langsung pada Ibu
Langkah Sederhana Menenangkan Bayi Menangis di Tengah Malam
Menangani tangisan bayi di tengah malam perlu kesabaran. Berikut langkah sederhana yang bisa Bunda lakukan:
-
Jangan langsung panik dan masuk ke kamar: Kadang tangisan sebentar hanyalah bagian dari tidur bayi yang masih gelisah, terutama saat fase tidur REM. Tunggu beberapa menit, bisa jadi bayi akan tenang sendiri tanpa perlu digendong.
-
Pastikan posisi tidur bayi aman: Jika bayi terselip di sudut boks atau kakinya terjepit di sela-sela, segera rapikan posisinya. Letakkan bayi di tengah kasur dengan posisi telentang agar lebih nyaman.
-
Usap lembut perut atau punggung bayi: Sentuhan ringan sambil berbicara dengan suara tenang bisa membuat bayi merasa aman. Lakukan singkat saja agar bayi tahu waktunya kembali tidur, bukan untuk bermain.
-
Gunakan kain bedong (swaddle) dengan aman: Untuk bayi usia 0–2 bulan, bedongan yang ringan dan pas bisa membantu menenangkan serta membuat tidur lebih nyenyak. Pastikan tidak terlalu ketat dan tetap memberi ruang gerak pada pinggul bayi.
-
Pilih sleep sack untuk bayi yang lebih besar: Jika bayi sudah mulai aktif atau tidak nyaman dengan bedong, sleep sack bisa menjadi pilihan. Model pakaian ini praktis, hangat, dan aman tanpa risiko selimut menutupi wajah bayi.
-
Cek suhu kamar: Pastikan ruangan tidak terlalu panas atau dingin. Suhu ideal antara 20–22°C akan membantu bayi merasa lebih nyaman dan tidur lebih pulas.
Pentingnya Menyusui atau Memberi Susu Malam Hari dengan Nyaman
Sumber: Freepik
Sebagian besar bayi di bawah usia 6 bulan masih membutuhkan sesi menyusui malam hari. Hal ini wajar karena lambung bayi masih kecil sehingga mereka cepat merasa lapar. Memberi ASI atau susu di malam hari bukan hanya sekadar memenuhi kebutuhan nutrisi, tetapi juga membantu bayi merasa aman dan kembali tertidur dengan lebih tenang.
Salah satu cara yang bisa Bunda coba adalah dream feeding, yaitu memberikan susu saat bayi setengah tertidur. Teknik ini membantu mencegah bayi terbangun karena lapar, sehingga tidur malam bisa lebih panjang dan minim tangisan.
Agar proses menyusui di malam hari berjalan lancar, ada beberapa hal yang bisa Bunda perhatikan:
-
Hindari menyalakan lampu terlalu terang supaya bayi tidak terbangun sepenuhnya.
-
Pilih posisi yang nyaman, gunakan bantal menyusui jika perlu, agar tubuh Bunda tidak pegal.
-
Bila memakai botol, pastikan botolnya dilengkapi fitur anti-kolik sehingga bayi tidak menelan terlalu banyak udara yang bisa membuat perut kembung.
Dengan begitu, momen menyusui malam bisa menjadi lebih tenang, praktis, dan tetap menyenangkan bagi Bunda maupun si kecil.
Hegen: Botol Ideal untuk Sesi Menyusui Tengah Malam
Bunda tentu ingin sesi menyusui malam berjalan tenang tanpa membuat bayi rewel. Hegen hadir sebagai solusi dengan berbagai keunggulan nyata dari botol susu bayi PPSU:
-
Botol ini hadir dengan inovasi PCTO™ (Press-to-Close, Twist-to-Open) yang memudahkan Bunda menutup dan membuka tanpa repot, bahkan dalam gelap.
-
Teknologi anti-kolik dengan sistem ventilasi udara menjaga ASI tetap bernutrisi sekaligus mengurangi risiko kembung.
-
Dot silikon elliptical menyerupai payudara ibu sehingga bayi merasa lebih natural, ditambah desain miring yang mendukung posisi menyusu tegak dan aman.
-
Dengan sistem Express-Store-Feed (ESF), Bunda bisa memompa, menyimpan, dan memberi ASI langsung dari satu botol, tanpa pindah wadah.
-
Ditambah desain mudah dibersihkan, Hegen jadi solusi menyusui modern yang nyaman untuk Bunda dan si kecil, terutama di tengah malam.
Kapan Harus Menghubungi Dokter?
Wajar jika bayi menangis di malam hari, tetapi ada kondisi tertentu yang tidak boleh Bunda abaikan. Jika tangisan berlangsung lama, terdengar melengking, atau disertai gejala lain, bisa jadi itu pertanda ada masalah kesehatan yang perlu diperiksa dokter.
Segera konsultasikan dengan tenaga medis apabila:
-
Bayi menangis terus-menerus lebih dari 30 menit tanpa henti dan sulit ditenangkan.
-
Tangisan disertai demam tinggi, muntah, diare, atau terlihat lemas.
-
Bayi menolak menyusu sama sekali, padahal biasanya ia lapar di malam hari.
-
Tangisannya terdengar tidak biasa, melengking, lirih, atau berbeda dari biasanya.
Mengenali tanda bahaya ini penting agar Bunda tidak sekadar mengira bayi lapar atau rewel biasa. Dengan segera mencari bantuan medis, Bunda bisa memastikan kenyamanan sekaligus keamanan si kecil tetap terjaga.
Baca juga: Bunda, Cegah Puting Lecet dengan Pelekatan ASI yang Benar
Hegen Membantu Bunda Lewat Malam yang Lebih Tenang
Tangisan tengah malam bukan selalu tanda bahaya, melainkan bahasa alami bayi untuk menyampaikan kebutuhannya. Dengan memahami penyebab bayi menangis tengah malam, Bunda bisa lebih tenang dalam merespons. Kesabaran dan rutinitas yang konsisten akan membantu bayi tidur lebih nyenyak, sekaligus membuat Bunda lebih nyaman.
Ingin sesi menyusui malam hari yang lebih praktis dan nyaman? Hegen Breast Pump dan botol PPSU multi-purpose BPA free hadir untuk membantu Bunda. Dengan keunggulan ESF (Express – Store – Feed), Bunda bisa memompa, menyimpan, dan langsung memberikan ASI tanpa repot memindahkan wadah.
Teknologi dot natural, desain ergonomis, serta fitur anti-kolik menjadikan Hegen solusi ideal untuk mendukung kebutuhan nutrisi harian bayi, terutama di malam hari. Temukan koleksi lengkapnya di Hegen.
Referensi:
-
Healthline. What to Do When Baby Wakes Up Crying Uncontrollably. https://www.healthline.com/health/baby-wakes-up-crying-hysterically
-
NUROFEN. Why do babies cry at night? 7 ways to soothe night time crying. https://www.nurofen.co.uk/children/articles/why-do-babies-cry-at-night-7-ways-to-soothe-night-time-crying/
-
what to expect. Here's What to Do if Your Baby Is Crying in Her Sleep. https://www.whattoexpect.com/first-year/sleep/baby-crying-in-sleep/