Bayi Baru Lahir Harus Minum Susu Berapa Jam Sekali? Ini Jadwal Ideal dan Tandanya

How Often Should a Newborn Be Fed? The Ideal Schedule and Signs to Watch For

Salah satu pertanyaan paling sering muncul di minggu-minggu pertama setelah melahirkan adalah bayi baru lahir harus minum susu berapa jam sekali?

Pertanyaan ini wajar, apalagi bagi orang tua baru yang sedang beradaptasi dengan ritme menyusui si Kecil.

Memahami kebutuhan nutrisi bayi sejak hari-hari pertama sangat penting. Bayi yang terlalu lama tidak menyusu berisiko mengalami dehidrasi, penurunan berat badan, hingga ketidaknyamanan yang bisa membuatnya rewel. Sementara itu, menyusui terlalu sering tanpa memperhatikan tanda kenyang juga bisa membuat Bunda kelelahan.

Artikel ini akan membantu Bunda memahami jadwal ideal menyusui bayi baru lahir, tanda-tanda bahwa si Kecil lapar atau sudah cukup minum, serta bagaimana memilih perlengkapan menyusui yang mendukung rutinitas sehat. Panduan ini disusun berdasarkan referensi medis, pengalaman para ibu, dan rekomendasi ahli laktasi, sehingga Bunda bisa lebih tenang dalam merawat buah hati.

Frekuensi Ideal Bayi Baru Lahir Menyusu Berdasarkan Usia

Kira-kira, bayi baru lahir harus minum susu berapa jam sekali? Supaya tidak semakin penasaran, langsung saja simak informasinya berikut ini:

1. Usia 0-7 Hari

Di minggu pertama kehidupan, bayi baru lahir biasanya menyusu 8-12 kali per hari, atau kira-kira setiap 2-3 jam sekali, termasuk di malam hari. Pada fase ini, ASI Bunda berupa kolostrum, yaitu cairan berwarna kekuningan yang kaya antibodi dan nutrisi penting. Walau jumlahnya sedikit, kolostrum memiliki kandungan tinggi protein dan imunoglobulin yang membantu melindungi si Kecil dari infeksi.

2. Usia 1-2 Bulan

Memasuki usia satu bulan, pola menyusu si Kecil mulai lebih stabil. Frekuensinya menjadi 6-8 kali per hari, dengan interval sekitar 3-4 jam sekali. Beberapa bayi mulai tidur lebih lama di malam hari, jadi Bunda bisa menyesuaikan jadwal menyusui tanpa harus terlalu sering membangunkannya, selama berat badannya meningkat dengan baik.

3. ASI vs Susu Formula

Bayi yang minum ASI biasanya lebih sering lapar karena ASI lebih mudah dicerna oleh sistem pencernaan bayi. Sebaliknya, bayi yang minum susu formula cenderung minum setiap 3-4 jam sekali, karena formula membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna. Jadi, tidak ada satu jadwal yang mutlak, yang terpenting adalah mengenali tanda lapar dan kenyang si Kecil.

Apa Saja Tanda Bayi Lapar dan Cukup Minum?

Sumber: Freepik

Mengetahui tanda-tanda lapar dan cukup minum membantu Bunda memberikan susu sesuai kebutuhan bayi, bukan semata mengikuti jam.

Tanda bayi lapar antara lain:

  • Merengek atau mengeluarkan suara halus

  • Membuka mulut atau menjulurkan lidah

  • Mengisap jari atau mengecap bibir

  • Tampak gelisah atau mencari puting

Sementara tanda bayi cukup minum meliputi:

  • Popok basah minimal 6 kali sehari

  • Berat badan naik sesuai grafik pertumbuhan

  • Bayi tampak tenang dan kenyang setelah menyusu

  • Tidur lebih nyenyak dan tidak terlalu rewel

Jika tanda-tanda ini terpenuhi, berarti si Kecil mendapatkan asupan yang cukup dan Bunda bisa merasa lebih tenang.

Perlukah Bayi Dibangunkan untuk Menyusu?

Pertanyaan lain yang sering muncul adalah apakah bayi yang sedang tidur perlu dibangunkan untuk menyusu. Jawabannya tergantung usia dan kondisi berat badan si Kecil. Jika usia bayi masih di bawah dua minggu dan berat badannya belum kembali ke berat lahir, sebaiknya Bunda membangunkannya setiap 3 jam untuk menyusu, termasuk di malam hari.

Namun, jika berat badan bayi sudah stabil dan dokter memastikan pertumbuhannya baik, Bunda bisa memberikan waktu tidur lebih panjang (sekitar 4 jam sekali) sebelum sesi menyusui berikutnya. Kuncinya, tetap pantau berat badan dan jumlah popok basah harian untuk memastikan asupan susu cukup.

Menyusui dari Botol: Pentingnya Aliran yang Sesuai

Bagi Bunda yang menyusui dengan botol, baik karena pumping maupun kombinasi ASI dan formula, pemilihan dot dan botol sangat penting. Gunakan dot dengan aliran lambat (slow flow) untuk bayi baru lahir agar si Kecil bisa mengatur ritme minumnya dan tidak tersedak.

Selain itu, teknik paced feeding dapat membantu bayi belajar mengontrol jumlah susu yang diminum, mirip seperti saat menyusu langsung dari payudara. Posisi menyusui juga berperan besar, di mana kepala bayi sebaiknya sedikit lebih tinggi dari tubuh agar proses menelan lebih nyaman dan mencegah kolik.

Baca juga: Cara Menyusui yang Benar agar Bayi Kenyang: Panduan Lengkap untuk Ibu Modern

Hegen: Solusi Praktis untuk Jadwal Menyusu Teratur

Sumber: Hegen

Bunda yang ingin menjaga jadwal menyusu si Kecil dengan praktis dan aman bisa mengandalkan Hegen, brand perlengkapan bayi premium yang dikenal karena desain fungsional dan ramah ibu.

Beberapa keunggulan Hegen yang mendukung jadwal menyusui Bunda antara lain:

  • Dot menyerupai payudara ibu, sehingga si Kecil lebih mudah beradaptasi dan risiko bingung puting berkurang.

  • Sistem anti-kolik dan aliran terkontrol yang aman untuk bayi baru lahir.

  • Desain 3-in-1: satu botol bisa digunakan untuk pumping, feeding, dan storage, jadi Bunda tidak perlu memindahkan ASI dari wadah ke wadah.

  • Skala ukuran jelas pada botol memudahkan Bunda memantau jumlah susu yang diminum.

  • Bahan PPSU bebas BPA yang tahan panas dan aman untuk sterilizer.

Semua keunggulan ini membuat rutinitas menyusui Bunda jadi lebih efisien tanpa mengorbankan kenyamanan si Kecil.

Kapan Harus Konsultasi ke Dokter?

Meskipun jadwal menyusu sudah diatur dengan baik, ada kalanya Bunda perlu berkonsultasi dengan tenaga medis. Segera temui dokter atau konselor laktasi jika:

  • Bayi minum susu kurang dari 6 kali sehari

  • Berat badan tidak naik atau bahkan turun

  • Si Kecil tampak lemas, tidak aktif, atau jarang buang air kecil

  • Bunda merasa produksi ASI sangat sedikit atau bayi tampak tidak puas setelah menyusu

Penanganan dini akan membantu mencegah gangguan tumbuh kembang dan memastikan kebutuhan nutrisi si Kecil terpenuhi.

Baca juga: Bayi Rewel Saat Menyusu? Ini 9 Penyebab Umum dan Cara Mengatasinya

Jam Hanyalah Panduan, Tanda Bayi Lebih Penting

Bunda, perlu diingat bahwa jadwal menyusu hanyalah panduan umum, bukan aturan baku. Setiap bayi memiliki pola makan yang unik, dan yang terpenting adalah kemampuan Bunda untuk membaca sinyal si Kecil.

Fleksibilitas, kenyamanan, dan responsivitas menjadi kunci keberhasilan menyusui. Dengan dukungan alat bantu menyusui yang tepat seperti botol Hegen, Bunda dapat menjaga ritme menyusui tetap nyaman sekaligus memenuhi kebutuhan gizi bayi secara optimal.

Ingin jadwal menyusui bayi baru lahir jadi lebih praktis dan nyaman, Bunda? Botol Hegen hadir dengan teknologi anti-kolik, dot natural, dan desain 3-in-1 yang mendukung proses menyusui dari pumping hingga feeding. Temukan pilihan terbaik untuk si Kecil di sini!

Back to Hegen Blog