Blog Hegen

ASI Pumping Bertahan Berapa Jam? Ini Panduan Lengkapnya!

ASI (Air Susu Ibu) sangat penting bagi bayi karena mengandung nutrisi lengkap yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan optimal, termasuk antibodi yang membantu melindungi bayi dari infeksi dan penyakit. Bagi ibu, pumping ASI memberikan fleksibilitas, membantu menjaga pasokan ASI, dan mencegah masalah seperti ASI tersumbat. Untuk penyimpanan ASI perah sendiri, penting untuk mengikuti panduan keamanannya agar ASI tetap terjaga kualitasnya. Lalu, kira-kira ASI pumping bertahan berapa jam ya? Simak panduan lengkapnya hanya di sini!

Faktor-faktor yang Memengaruhi Daya Tahan ASI Perah

Sebelum menjawab pertanyaan terkait ASI pumping bertahan berapa jam, Bunda perlu memahami berbagai faktor yang memengaruhi daya tahannya. Daya tahan ASI perah dipengaruhi oleh beberapa faktor utama seperti suhu penyimpanan, kebersihan peralatan pumping dan wadah penyimpanan, serta cara penanganan ASI. Berikut penjelasannya.

1. Suhu Penyimpanan

Suhu sangat memengaruhi berapa lama ASI perah dapat bertahan. Pada suhu ruangan (≤ 25°C), ASI hanya dapat disimpan hingga 4 jam. Jika disimpan di kulkas (suhu sekitar 4°C), ASI bisa bertahan hingga 4 hari. 

Namun, untuk penyimpanan jangka panjang, ASI sebaiknya ditempatkan di freezer pada suhu -18°C atau lebih rendah, sehingga dapat bertahan hingga 6 bulan. Beberapa sumber menyebutkan bahwa ASI bisa bertahan 12 bulan di deep freezer dengan suhu -20°C atau lebih rendah, meski kualitasnya mungkin mulai berkurang setelah 6 bulan.

2. Kebersihan Peralatan Pumping dan Wadah Penyimpanan

Kebersihan alat-alat pumping, seperti pompa ASI dan botol penyimpanan, sangat penting untuk mencegah kontaminasi. Semua bagian pompa yang bersentuhan dengan ASI harus dicuci bersih dengan sabun dan air hangat, kemudian disterilkan sebelum digunakan. 

Botol atau kantong penyimpanan ASI juga harus steril. Hegen Breast Pump yang dipercaya banyak pengguna, misalnya, menawarkan pompa dengan desain yang mudah dibersihkan dan disterilkan, yang membantu menjaga kebersihan ASI perah.

3. Cara Penanganan ASI Perah

Setelah diperah, ASI harus segera didinginkan jika tidak akan langsung digunakan. ASI yang telah disimpan di kulkas atau freezer harus dicairkan dengan cara yang aman, yaitu di dalam kulkas selama beberapa jam atau dalam air hangat (bukan air panas), untuk menjaga nutrisi penting yang ada di dalam ASI. 

Jangan mencairkan ASI di suhu ruangan atau dengan microwave karena dapat merusak komponen nutrisi dan antibodi yang terkandung di dalamnya. ASI yang sudah dicairkan di kulkas bisa bertahan hingga 24 jam, tapi tidak boleh dibekukan ulang.

Dengan memperhatikan suhu penyimpanan, kebersihan alat, dan cara penanganan yang tepat, kualitas ASI perah bisa dipertahankan dengan baik sehingga tetap aman dan bergizi bagi bayi.

Baca juga: Hindmilk, ASI Kaya Lemak Bantu Tumbuh Kembang Bayi Optimal

ASI Pumping Bertahan Berapa Jam?

Daya tahan ASI perah sangat bergantung pada suhu penyimpanannya. Untuk memastikan ASI tetap aman dan nutrisinya terjaga, penting untuk memahami berapa lama ASI bisa bertahan di berbagai suhu penyimpanan. Simak panduan lengkapnya di bawah ini.

1. Suhu Ruang (≤ 25°C)

ASI perah dapat bertahan selama 4 jam pada suhu ruang normal. Ini berarti jika ASI diperah dan dibiarkan pada suhu tersebut, sebaiknya digunakan dalam waktu 4 jam untuk mencegah pertumbuhan bakteri yang dapat merusak kualitas ASI. Pada suhu ruang yang lebih tinggi, daya tahannya bisa lebih singkat.

2. Cooler Bag atau Ice Pack

ASI yang disimpan di cooler bag dengan ice pack bisa bertahan lebih lama dibandingkan di suhu ruang. Jika menggunakan ice pack, ASI bisa bertahan hingga 24 jam, tergantung pada seberapa dingin cooler bag tersebut. Cooler bag atau ice pack sangat berguna saat bepergian atau jika akses ke lemari pendingin terbatas, karena suhu di dalamnya bisa menjaga ASI tetap dingin lebih lama.

3. Lemari Pendingin (Kulkas)

ASI perah yang disimpan di dalam kulkas pada suhu 4°C atau lebih rendah bisa bertahan hingga 4 hari. Pastikan ASI disimpan di bagian paling dingin dari kulkas, biasanya di bagian belakang, bukan di pintu karena suhu di pintu akan berubah-ubah akibat sering dibuka tutup. Jika ASI tidak digunakan dalam waktu 4 hari, sebaiknya segera pindahkan ke freezer.

4. Freezer

Untuk penyimpanan jangka panjang, freezer adalah pilihan terbaik. Daya tahan ASI di freezer tergantung pada jenis dan suhu freezer yang digunakan. Ini rinciannya.

  • Freezer di dalam kulkas satu pintu: ASI bisa bertahan hingga 2 minggu.
  • Freezer terpisah di kulkas dua pintu: ASI bisa bertahan hingga 6 bulan.
  • Deep freezer (freezer dengan suhu sangat rendah, -20°C atau lebih dingin): ASI bisa bertahan hingga 12 bulan, meskipun kualitas optimalnya hanya sampai 6 bulan.

Saat menyimpan ASI di freezer, pastikan ASI diletakkan di bagian paling dalam freezer agar terhindar dari perubahan suhu yang terjadi setiap kali pintu freezer dibuka. ASI yang telah dibekukan dan dicairkan di kulkas harus digunakan dalam waktu 24 jam dan tidak boleh dibekukan kembali.

Baca juga: Apa Penyebab ASI Sedikit dan Tidak Lancar? Ketahui di Sini!

Panduan Menyimpan ASI Perah yang Aman


Menyimpan ASI pumping dengan aman sangat penting untuk menjaga kualitas dan kandungan nutrisinya. Berikut panduan lengkap menyimpan ASI perah yang aman.

1. Peralatan dan Wadah yang Tepat

  • Pompa ASI: Gunakan pompa ASI yang bersih dan steril. Setiap bagian pompa yang bersentuhan dengan ASI harus dicuci dengan air sabun hangat dan disterilkan setelah digunakan. 
  • Wadah Penyimpanan: ASI harus disimpan dalam botol kaca atau plastik yang BPA-free, atau kantong penyimpanan khusus ASI. Pastikan wadah-wadah ini telah disterilkan sebelum digunakan. 

2. Pelabelan

  • Tanggal dan Waktu Perah: Selalu beri label pada setiap wadah penyimpanan ASI dengan tanggal dan waktu perah. Ini membantu mengetahui mana ASI yang harus digunakan lebih dulu atau yang juga disebut sebagai prinsip "first in, first out".
  • Nama Bayi: Jika ASI dititipkan di daycare atau rumah sakit, beri label dengan nama bayi untuk memastikan ASI diberikan pada bayi yang benar.

3. Penyimpanan di Kulkas

  • ASI yang disimpan di kulkas pada suhu 4°C atau lebih rendah dapat bertahan hingga 4 hari. Simpan ASI di bagian belakang kulkas yang merupakan area paling dingin dan hindari penyimpanan di pintu kulkas, karena suhu di sana lebih bervariasi.
  • Jangan menyimpan ASI yang hangat langsung di kulkas. Dinginkan terlebih dahulu dengan air dingin sebelum dimasukkan ke dalam kulkas untuk mencegah peningkatan suhu kulkas.

4. Penyimpanan di Freezer

Untuk penyimpanan jangka panjang, Bunda sebaiknya menggunakan freezer. ASI yang disimpan di freezer dapat bertahan antara 2 minggu hingga 12 bulan, tergantung jenis freezer dan suhunya.

  • Freezer satu pintu: ASI bisa disimpan hingga 2 minggu.
  • Freezer dua pintu: ASI bisa bertahan hingga 6 bulan.
  • Deep freezer: ASI dapat disimpan hingga 12 bulan, meskipun kualitas optimal hanya sampai 6 bulan.

Saat menyimpan di freezer, sisakan ruang di wadah penyimpanan karena ASI akan mengembang saat beku. Simpan ASI di bagian terdalam freezer dan hindari bagian yang terkena fluktuasi suhu setiap kali pintu dibuka.

5. Penanganan ASI Perah yang Tepat

  • Mencairkan ASI: ASI beku harus dicairkan secara perlahan di kulkas, yang memakan waktu sekitar 12-24 jam. Untuk penggunaan yang lebih cepat, ASI dapat dicairkan dengan merendam wadah dalam air hangat (bukan air panas) atau menggunakan penghangat botol. Hindari mencairkan ASI di microwave atau merebusnya karena dapat merusak komponen nutrisi dan antibodinya.
  • Penggunaan ASI yang Dicairkan: ASI yang telah dicairkan di kulkas harus digunakan dalam waktu 24 jam dan tidak boleh dibekukan kembali. Setelah ASI dipanaskan, gunakan dalam waktu 1-2 jam dan jangan dibiarkan di suhu ruang terlalu lama.
  • Menghangatkan ASI: Hangatkan ASI dengan merendam wadah dalam air hangat, bukan air mendidih, untuk menjaga nutrisi. Jangan menggunakan microwave karena dapat menciptakan panas tidak merata dan merusak komponen ASI.

Baca juga: Jadwal Pompa ASI yang Baik & Tips agar Produksi ASI Maksimal

Tanda-Tanda ASI Rusak

Jika Bunda mendapati ASI sudah tidak layak untuk dikonsumsi, maka lebih baik untuk membuangnya. Untuk menghindari hal-hal yang bisa membahayakan kesehatan bayi, perhatikan tanda-tanda ASI rusak berikut ini.

  • Bau Asam atau Aneh: ASI segar biasanya memiliki bau yang ringan, sedikit manis, atau seperti susu. Jika ASI berbau asam, tengik, atau berbeda dari biasanya, itu tanda bahwa ASI telah rusak.
  • Perubahan Warna: ASI yang segar dapat bervariasi dalam warna dari putih kebiruan, kekuningan, atau sedikit krem tergantung pada diet ibu. Namun, jika ASI berubah menjadi warna yang tidak biasa, seperti abu-abu, itu bisa menjadi tanda bahwa ASI telah terkontaminasi atau rusak.
  • Rasa Asam atau Pahit: Meskipun jarang ibu mencicipi ASI, jika rasanya asam atau pahit, ini merupakan indikasi bahwa ASI sudah tidak layak konsumsi. ASI normal memiliki rasa sedikit manis.
  • Lapisan yang Tidak Menyatu Setelah Digoyang: ASI yang disimpan biasanya terpisah menjadi lapisan krim di atas dan lapisan lebih encer di bawah. Jika setelah digoyang lapisan tersebut tidak menyatu kembali, dan tetap terlihat menggumpal atau terpisah secara aneh, bisa jadi ASI sudah rusak.
  • ASI Terlalu Lama di Simpan: ASI yang sudah melewati batas penyimpanan sesuai suhu (4 jam di suhu ruang, 4 hari di kulkas, atau 6 bulan di freezer) kemungkinan besar telah rusak dan tidak layak diberikan kepada bayi, meskipun tidak menunjukkan tanda-tanda fisik

Baca juga: Merek Pompa ASI Elektrik yang Bagus, Pumping Jadi Lancar!

Demikian informasi penting terkait ASI pumping bertahan berapa jam, faktor-faktor yang memengaruhi daya tahan ASI pumping, cara menyimpan ASI perah, hingga tanda-tanda ASI rusak yang pastinya akan menambah wawasan Bunda. Untuk pilihan produk pompa ASI, Bunda sebaiknya memilih yang terbaik seperti Hegen Breast Pump. 

Hegen Breast Pump merupakan pilihan terbaik bagi ibu menyusui karena desainnya yang ergonomis, praktis, dan higienis. Pompa ini dirancang untuk memudahkan proses pemompaan dengan fitur-fitur seperti sistem tertutup yang mencegah kebocoran dan kontaminasi, serta kemudahan penggunaan yang memungkinkan ibu memompa ASI secara efisien dan nyaman. 

Selain itu, Hegen Breast Pump dapat disambungkan langsung ke botol Hegen, mengurangi kebutuhan untuk memindahkan ASI ke wadah lain, sehingga meminimalkan risiko tumpah dan menjaga kebersihan ASI. Materialnya yang bebas BPA dan mudah disterilkan menjadikan Hegen pilihan yang aman dan andal bagi ibu dan bayi. Klik di sini untuk berbelanja sekarang!


Referensi:

  1. CDC. Breast Milk Storage and Preparation. https://www.cdc.gov/breastfeeding/breast-milk-preparation-and-storage/handling-breastmilk.html 
  2. Mayo Clinic. Breast milk storage: Do's and don'ts. https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/infant-and-toddler-health/in-depth/breast-milk-storage/art-20046350
  3. Dina DiMaggio, MD, FAAP. Tips for Freezing & Refrigerating Breast Milk. https://www.healthychildren.org/English/ages-stages/baby/breastfeeding/Pages/Storing-and-Preparing-Expressed-Breast-Milk.aspx