Blog Hegen

ASI Tersumbat: Cara Mengatasi dan Mencegahnya Secara Alami

ASI tersumbat terjadi ketika aliran susu dalam saluran ASI terganggu atau terblokir, menyebabkan pembengkakan, rasa nyeri, dan kadang-kadang peradangan pada payudara. Hal ini menjadi masalah umum bagi ibu menyusui karena berbagai faktor seperti pelekatan yang kurang baik saat menyusui, frekuensi menyusui yang tidak teratur, atau tekanan pada payudara. 

Jika tidak ditangani, ASI tersumbat dapat menyebabkan mastitis, yaitu infeksi pada jaringan payudara yang bisa membuat ibu merasa sakit, demam, dan bahkan memerlukan pengobatan lebih lanjut. Bagi bayi, aliran ASI yang tidak lancar bisa menyebabkan kurangnya asupan nutrisi. 

Penanganan yang tepat dan alami seperti pemijatan payudara, kompres hangat, dan sering menyusui dengan posisi yang benar sangat penting untuk memperlancar aliran ASI dan mencegah komplikasi lebih lanjut.

Penyebab ASI Tersumbat

Penyebab ASI tidak lancar bisa bervariasi yang mencakup faktor internal maupun eksternal. Nah, supaya bisa memberikan penanganan yang tepat, Bunda tentunya perlu memahami apa penyebabnya terlebih dulu. Berikut beberapa penyebab umumnya.

1. Produksi ASI Berlebih

Ketika tubuh memproduksi lebih banyak ASI daripada yang dikeluarkan, saluran ASI bisa tersumbat. Hal ini biasanya terjadi pada awal menyusui saat tubuh ibu belum menyesuaikan dengan kebutuhan bayi.

2. Pengosongan Payudara yang Tidak Optimal

Jika bayi tidak mengosongkan payudara secara efektif saat menyusui, ASI yang tersisa bisa menumpuk dan menyebabkan penyumbatan. Ini sering terjadi jika sesi menyusui tidak cukup lama atau bayi kurang efisien menyusu.

3. Posisi Menyusui yang Tidak Tepat

Posisi menyusui yang salah bisa membuat bayi tidak dapat mengisap ASI secara optimal. Akibatnya, ASI tidak sepenuhnya keluar dari payudara, sehingga saluran ASI bisa tersumbat.

4. Stres dan Kelelahan

Kondisi fisik dan emosional ibu, seperti stres dan kelelahan, dapat memengaruhi aliran ASI dan menyebabkan penyumbatan. Stres berlebihan bisa menghambat refleks let-down, yang membantu mengeluarkan ASI.

5. Penggunaan Bra yang Terlalu Ketat

Bra atau pakaian yang terlalu ketat bisa memberi tekanan pada jaringan payudara dan saluran ASI, menghambat aliran susu dan memicu penyumbatan.

6. Riwayat Cedera Payudara

Cedera pada payudara, seperti akibat benturan atau operasi, dapat menyebabkan jaringan parut atau kerusakan pada saluran ASI, yang kemudian meningkatkan risiko tersumbatnya ASI di area tersebut.

Baca juga: 7 Cara Mengatasi ASI Rembes Tapi Dipompa Sedikit

Gejala ASI Tersumbat

Sumber: freepik/stefamerpik


Saat ASI tersumbat, biasanya area payudara terasa nyeri, terdapat benjolan, bengkak, kemerahan, bahkan beberapa ibu juga sampai mengalami demam. Bagaimana hal ini bisa terjadi? Berikut penjelasan lengkapnya.

1. Benjolan atau Area Keras pada Payudara

Terasa adanya benjolan atau area yang mengeras di salah satu bagian payudara, menandakan adanya penyumbatan di saluran ASI. Benjolan ini biasanya terasa lembut tapi bisa semakin mengeras seiring waktu.

2. Rasa Nyeri atau Ketidaknyamanan pada Payudara

Ibu menyusui sering merasakan nyeri atau ketidaknyamanan di area yang tersumbat, terutama saat menyusui atau memompa ASI. Nyeri ini biasanya terlokalisir di sekitar benjolan atau area yang tersumbat.

3. Pembengkakan pada Payudara

Payudara yang terkena penyumbatan seringkali membengkak karena penumpukan ASI yang tidak dapat mengalir dengan lancar. Pembengkakan ini biasanya terjadi di sekitar saluran yang tersumbat dan bisa terasa berat.

4. Kemerahan pada Payudara

Bagian payudara yang tersumbat dapat terlihat kemerahan, menandakan peradangan lokal. Kemerahan ini sering disertai rasa panas di area yang terpengaruh.

5. Demam Ringan 

Dalam beberapa kasus, ibu bisa mengalami demam ringan sebagai respons tubuh terhadap peradangan atau infeksi awal pada jaringan payudara. Ini bisa menjadi tanda bahwa penyumbatan telah berkembang menjadi kondisi yang lebih serius seperti kondisi mastitis.

Baca juga: Apakah ASI Bisa Habis? Temukan Jawabannya di Sini!

Cara Mengatasi ASI Tersumbat Secara Alami

Saat mengalami hal ini, Bunda jangan panik dulu karena ada banyak cara alami yang mudah untuk mengatasinya. Berikut beberapa tips yang bisa Bunda lakukan.

1. Pijat Payudara

Pijat payudara dengan lembut dari arah luar menuju puting untuk membantu melancarkan aliran ASI. Fokuskan pada area yang terasa keras atau benjol, lakukan pijatan melingkar dan tekan perlahan untuk membantu mengurai sumbatan.

Gunakan minyak alami seperti minyak kelapa atau minyak zaitun untuk memudahkan pijatan, mengurangi gesekan, dan melembutkan kulit. Ini membantu memperlancar aliran ASI serta meredakan ketegangan pada payudara.

2. Kompres Hangat

Tempelkan kain atau handuk yang direndam air hangat pada area yang tersumbat selama 10-15 menit sebelum menyusui atau memompa ASI. Hindari air terlalu panas untuk mencegah luka bakar.

Kompres hangat membantu merelaksasi saluran ASI yang tersumbat, melancarkan aliran susu, dan meredakan ketidaknyamanan. Ini juga memicu refleks let-down, sehingga ASI dapat keluar lebih mudah.

3. Kompres Dingin

Setelah menyusui atau memompa, gunakan kompres dingin selama 10-15 menit untuk meredakan nyeri dan pembengkakan. Gunakan kain atau handuk dingin, atau es yang dibungkus untuk mencegah langsung kontak dengan kulit.

Kompres dingin membantu mengurangi peradangan, menenangkan jaringan payudara, dan mengurangi rasa nyeri serta pembengkakan setelah pengosongan payudara.

4. Sering Menyusui atau Memompa ASI

Pengosongan payudara yang teratur, baik melalui menyusui atau memompa, mencegah penumpukan ASI dan membantu melancarkan aliran. Jika ASI tersumbat, lebih sering menyusui atau memompa dapat membantu membersihkan sumbatan.

Dianjurkan untuk menyusui atau memompa setiap 2-3 jam atau lebih sering jika payudara terasa penuh, sehingga saluran ASI tidak mudah tersumbat.

5. Posisi Menyusui yang Tepat

Cobalah berbagai posisi seperti posisi football hold (posisi bayi di bawah lengan ibu), cradle hold, atau side-lying untuk membantu bayi menyusu lebih efektif dan mengosongkan payudara secara menyeluruh. Posisi dengan dagu bayi mengarah ke area yang tersumbat dapat membantu membersihkan sumbatan.

Mengubah posisi menyusui bayi secara berkala membantu mengosongkan semua bagian payudara dan mengurangi risiko sumbatan yang berulang.

6. Istirahat yang Cukup dan Memastikan Asupan Nutrisi yang Tepat

Istirahat membantu ibu memulihkan energi, mengurangi stres, dan mendukung produksi ASI yang optimal. Pasalnya, kelelahan dapat memengaruhi kemampuan tubuh dalam mengelola sumbatan ASI.

Selain itu, konsumsi makanan bergizi seimbang, terutama yang kaya protein, sayuran hijau, dan cairan yang cukup, penting untuk mendukung kesehatan ibu dan kelancaran produksi ASI.

Baca juga: 9 Strategi Efektif agar ASI Banyak saat Pumping, Sudah Tahu?

Mencegah ASI Tersumbat

Sumber: freepik

 

Untuk menghindari kendala ASI yang tidak lancar, Bunda juga sebaiknya melakukan upaya preventif sebagai berikut.

  • Usahakan bayi menyusu secara teratur, minimal setiap 2-3 jam, agar payudara tidak terlalu penuh. 
  • Pastikan bayi melekat dengan benar saat menyusui, sehingga ASI dapat mengalir lancar dan payudara bisa dikosongkan secara optimal. 
  • Mengubah posisi menyusui secara berkala, seperti cradle hold, football hold, atau side-lying, untuk mengosongkan semua area payudara.
  • Jika bayi tidak menyusu cukup sering atau tidak bisa mengosongkan payudara sepenuhnya, gunakan pompa ASI untuk membantu mengeluarkan sisa ASI. 
  • Gunakan bra yang tidak terlalu ketat dan hindari pakaian yang memberi tekanan berlebih pada payudara, terutama saat tidur. 
  • Lakukan pijatan lembut pada payudara setiap hari untuk melancarkan aliran ASI, terutama saat menyusui atau memompa. 
  • Minum cukup air dan konsumsi makanan bernutrisi untuk mendukung produksi ASI yang lancar dan membantu tubuh tetap sehat.
  • Pastikan ibu mendapatkan istirahat yang cukup dan kelola stres dengan baik agar tubuh dapat berfungsi optimal.

Baca juga: Teknik Power Pumping: Strategi Ampuh Tingkatkan Produksi ASI

Kapan Harus Mencari Bantuan Medis

Jika gejala tidak membaik atau justru memburuk, jangan ragu untuk segera meminta pertolongan medis. Berikut adalah tanda-tanda kapan Bunda harus segera mencari bantuan medis saat ASI tersumbat.

  • Nyeri payudara yang parah atau tidak kunjung membaik: Jika rasa sakit di payudara sangat hebat atau tidak berkurang meskipun sudah mencoba pijatan, kompres, atau sering menyusui.
  • Benjolan pada payudara tidak hilang setelah 1-2 hari: Jika benjolan atau area keras pada payudara tetap ada dan tidak membaik setelah beberapa hari perawatan di rumah, ini bisa menjadi tanda masalah yang lebih serius.
  • Demam tinggi atau menggigil: Jika ibu mengalami demam di atas 38°C dan menggigil, ini bisa menjadi tanda infeksi payudara atau mastitis, yang membutuhkan penanganan medis segera.
  • Kemerahan pada payudara semakin meluas: Jika area kemerahan di payudara semakin luas atau payudara terasa sangat panas, ini bisa menjadi tanda peradangan atau infeksi.
  • Keluarnya nanah atau cairan dari puting: Jika ada nanah atau cairan tidak biasa yang keluar dari puting, ini bisa mengindikasikan adanya abses atau infeksi yang lebih serius.
  • Kondisi kesehatan ibu menurun drastis: Jika ibu merasa sangat lemah, lelah berlebihan, atau merasa tidak sehat secara umum, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat.

Dalam kasus seperti ini, dokter dapat meresepkan antibiotik untuk mengobati infeksi atau memberikan saran lebih lanjut tentang cara mengelola masalah ASI tersumbat agar tidak berkembang menjadi kondisi yang lebih serius.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa salah satu cara untuk mencegah masalah ASI tersumbat yaitu dengan sering-sering memompa ASI. Tentunya, Bunda tidak boleh sembarangan dalam memilih merek pompa ASI yang tepat. Pastikan hanya memilih Hegen Breast Pump untuk menemani perjalanan Bunda dalam mengASIhi si kecil!



Penggunaan Hegen Breast Pump adalah solusi ideal untuk mencegah masalah ASI tersumbat atau tidak lancar. Pompa ASI dari Hegen dirancang dengan teknologi yang nyaman dan efisien untuk membantu mengosongkan payudara secara optimal, sehingga aliran ASI tetap lancar. 

Dengan desain ergonomis dan fitur yang meniru pola isapan bayi, Hegen Breast Pump membantu meminimalkan risiko sumbatan pada saluran ASI. Ditambah lagi, pompa ini mempermudah ibu dalam menjaga kesehatan payudara dan memastikan produksi ASI tetap maksimal. 

Hegen memastikan semua ibu untuk bisa memompa ASI dengan nyaman sehingga meminimalisir terjadinya masalah yang sering dihadapi oleh ibu menyusui. Klik di sini untuk berbelanja pompa ASI dari Hegen dan berbagai produk ibu dan bayi penting lainnya.



Referensi: 

  1. Bhinuri Darmawanti. Payudara Nyeri dan ASI Tersumbat? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya. https://ayosehat.kemkes.go.id/payudara-nyeri-dan-asi-tersumbat-ini-penyebab-dan-cara-mengatasinya
  2. Dwi Indah Nurcahyani. Kenali Ciri-ciri ASI Tersumbat, Penyebab & Cara Mengeluarkannya. https://www.haibunda.com/menyusui/20240404200037-54-334460/kenali-ciri-ciri-asi-tersumbat-penyebab-cara-mengeluarkannya
  3. Alodokter. Mastitis, Kendala para Ibu Menyusui. https://www.alodokter.com/mastitis-kendala-para-ibu-menyusui

Featured image - freepik