Apakah ASI Bisa Habis? Temukan Penyebab dan Cara Mengatasinya

apakah asi bisa habis

Sumber: Rohap via freepik.com

ASI adalah sumber nutrisi utama bagi bayi, mulai dari protein, lemak, vitamin, mineral, hingga komponen yang mendukung imun tubuh. Karena perannya yang sangat penting, banyak Bunda kemudian bertanya: apakah ASI bisa habis?

Pertanyaan ini wajar muncul, terutama saat produksi ASI terasa menurun atau tidak mencukupi kebutuhan si kecil. Penurunan produksi bisa terjadi pada kondisi tertentu, dan sering menimbulkan kekhawatiran bahwa ASI akan berhenti sepenuhnya.

Untuk memahami isu tersebut, artikel ini akan menjelaskan apakah ASI benar-benar bisa habis, apa penyebab produksi menurun, dan bagaimana Bunda dapat mengatasinya dengan cara yang aman dan efektif.

Apakah ASI Bisa Habis?

apakah asi bisa habis

Sumber: makistock via freepik.com

Pada dasarnya pertanyaan apakah ASI bisa habis memiliki jawaban yang kondisional. ASI dapat berkurang ketika terjadi masalah pada Bunda atau si kecil, namun hal ini dapat diatasi selama Bunda dan si kecil masih berada di fase menyusui.

Namun secara alami sebenarnya produksi ASI dapat berhenti perlahan dalam kurun waktu 5 hingga 7 hari setelah Bunda mulai menyapih si kecil, meski tak sedikit pula yang harus menunggu lebih lama atau bahkan lebih cepat sampai ASI benar-benar tidak lagi dikeluarkan.

Jadi apakah ASI bisa habis? Ya, setelah sesi menyusui atau pumping dilakukan, ASI mungkin saja habis sebelum kemudian tubuh kembali memproduksinya kembali. Namun pada konteks berhenti memproduksi, hal ini akan terjadi alami seiring berjalannya waktu ketika si kecil tidak lagi di usia menyusu atau Bunda tidak lagi melakukan pumping.

Tanda-Tanda Persediaan ASI Menurun

apakah asi bisa habis

Sumber: alexkich via freepik.com

Secara alami, dinamika jumlah produksi ASI memang nyata terjadi. Terkadang ada satu waktu ketika ASI yang Bunda hasilkan melimpah sehingga dapat menjadi stok untuk si kecil, namun ada kalanya jumlahnya menurun. Penyebab penurunan ini akan dibahas di bagian berikutnya.

Namun sebelum itu, mari pahami terlebih dahulu beberapa tanda yang muncul yang mengindikasikan adanya penurunan produksi ASI yang dihasilkan oleh Bunda. Tanda ini dapat dilihat pada tubuh Bunda sendiri dan juga pada si kecil.

4 Tandanya pada Bunda

Pada tubuh Bunda, penurunan produksi ASI akan terlihat dari empat tanda berikut ini.

  • Pertama, payudara terasa tidak penuh
  • Kedua, tidak ada rasa let down reflex, yakni refleks keluarnya ASI dari payudara, dan terjadi saat saraf dalam payudara mendapat stimulasi dengan baik untuk memberi sinyal mengeluarkan hormon oksitosin
  • Ketiga, terjadinya penurunan hasil pumping yang Bunda lakukan
  • Keempat, bagian puting terasa lecet atau sakit

Ketika tanda di atas dirasakan atau terjadi, maka dapat menjadi tanda adanya penurunan jumlah produksi ASI yang Bunda hasilkan.

5 Tandanya pada Bayi

Tidak hanya dapat dilihat pada Bunda saja, ASI yang menurun jumlahnya juga dapat terlihat dari kondisi bayi. Beberapa tanda yang dapat Bunda cermati antara lain adalah sebagai berikut.

  • Pertama, si kecil jarang buang air kecil atau buang air besar
  • Kedua, warna urine yang dikeluarkan pekat
  • Ketiga, tidak terjadi penambahan berat badan, atau bahkan mengalami penurunan
  • Keempat, si kecil selalu rewel dan gelisah saat menyusu
  • Kelima, si kecil semakin sering menyusu namun tidak pernah merasa kenyang

Penurunan produksi ASI ini dapat terlihat dari lima tanda di atas, dan jika berlangsung dalam waktu yang lama akan memicu berbagi risiko masalah baru terkait dengan tumbuh kembangnya.

Memetakan Penyebab Penurunan Persediaan dan Produksi ASI

apakah asi bisa habis

Sumber: Freepik via freepik.com

Selalu ada penyebab tentang berbagai masalah yang Bunda hadapi, termasuk menurunnya produksi ASI. Penyebab juga muncul dari Bunda dan dari si kecil, sehingga wajib dipetakan dan diamati dengan cermat agar dapat segera dideteksi dan ditemukan solusi yang tepat.

Jika dilihat dari faktor Bunda sendiri, penurunan produksi ASi atau ASI yang dikeluarkan dapat bersumber dari stres dan kelelahan yang dirasakan, kemudian kurangnya asupan cairan, pola makan yang tidak sehat, penggunaan alat kontrasepsi hormonal, serta adanya penyakit tertentu yang mengganggu sistem kerja tubuh.

Sedangkan dari sisi bayi, kurangnya asupan ASI dapat bersumber pada kondisi lidah pendek, masalah daya hisap yang tidak berkembang optimal atau pelekatan yang kurang sempurna, tidak adanya jadwal menyusui yang teratur, hingga penggunaan empeng atau botol susu yang bentuknya berbeda dengan bentuk alami puting sehingga menimbulkan kondisi nipple confusion.

3 Cara Mengatasi Persediaan ASI Menurun

apakah asi bisa habis

Masalah produksi ASI yang menurun jika dibiarkan berkepanjangan maka akan berdampak pula pada si kecil dan kondisi Bunda. Si kecil akan mengalami kendala dalam mencapai milestone tumbuh kembangnya, dan Bunda jelas akan merasa sedih ketika si kecil tidak tumbuh dengan ideal.

Maka dari itu setidaknya ada tiga cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi kondisi produksi dan persediaan ASI yang menurun.

1. Berusaha Meningkatkan Produksi ASI

Agar ASI yang diproduksi dapat meningkat, Bunda dapat melakukan beberapa upaya yang sebenarnya cukup sederhana.

Misalnya dengan lebih sering menyusui atau melakukan pumping. Cara ini dapat dilakukan untuk memberikan sinyal pada tubuh bahwa ASI yang diperlukan jumlahnya lebih besar, sehingga merangsang tubuh untuk meningkatkan produksinya. Bunda juga dapat memadukannya dengan memerah ASI setelah sesi menyusui selesai untuk memastikan payudara benar-benar kosong.

Selanjutnya, Bunda juga dapat melakukan pemijatan lembut pada payudara sebelum, selama dan setelah sesi menyusui selesai. Hal ini juga akan membantu merangsang produksi ASI lebih banyak.

Imbangi upaya tersebut dengan pola konsumsi makanan bernutrisi. Beberapa makanan dan minuman dikenal sebagai pelancar ASI karena kandungan dan efeknya pada tubuh. Kemudian pastikan juga istirahat yang cukup dan hidup jauh dari stres. Dengan begini tubuh akan berada pada kondisi ideal untuk dapat memproduksi ASI dengan optimal.

2. Memastikan Bayi Menyusu dengan Efektif

Menyusu dengan efektif di sini mengacu pada kondisi yang memungkinkan si kecil mendapatkan asupan ASI sesuai dengan kebutuhannya. Dari sisi ini, Bunda dapat memastikan posisi menyusu dan pelekatan yang benar sehingga ia mendapatkan apa yang dibutuhkannya.

Sebisa mungkin hindari penggunaan empeng atau botol susu dengan teat yang bentuknya berbeda dengan bentuk alami puting karena dapat menimbulkan nipple confusion. Kondisi ini membuat si kecil merasa bingung dan sulit membedakan empeng dan puting Bunda saat menyusu. Jika harus menggunakan bantuan produk baby care seperti ini, pastikan bentuk teat yang benar-benar mirip dengan bentuk alaminya.

Kemudian Bunda juga tidak perlu ragu untuk memeriksakan kondisi mulut si kecil, bilamana beberapa cara sebelumnya telah dicoba dan belum memberikan hasil maksimal. Kondisi lidah pendek atau tongue-tie harus diatasi sesuai rekomendasi dokter agar dapat diselesaikan dengan baik.

3. Konsultasi ke Dokter atau Konselor Laktasi

Cara terakhir yang dapat digunakan adalah dengan berkonsultasi ke dokter atau konselor laktasi, yang secara praktis memiliki fokus di bidang menangani masalah fase menyusui yang Bunda alami.

Konsultasi dapat membantu Bunda mendapatkan penanganan yang tepat berdasarkan kondisi dan masalah yang Bunda alami, sehingga dapat kembali ke kondisi ideal untuk memberikan ASI berkualitas pada si kecil.

Selain itu Bunda juga dapat memastikan ada atau tidaknya masalah medis yang dialami, yang memang harus mendapatkan penanganan yang lebih serius.

Ingat untuk tetap tenang dan percaya diri dalam menghadapi masalah ini. Bergabung dengan komunitas bisa membantu Bunda mendapatkan insight lain yang mungkin berguna, atau mendapatkan bantuan yang diperlukan.

Dukung Perjalanan Menyusui dengan Peralatan Terbaik dari Hegen

Penurunan persediaan ASI adalah hal yang umum terjadi, namun tetap perlu ditangani dengan tepat agar produksi dapat kembali stabil. Selain menerapkan pola hidup sehat, Bunda bisa mendukung proses menyusui dengan teknik pumping yang efektif menggunakan breast pump berkualitas dari Hegen.

Hegen menyediakan pilihan breast pump elektrik dan manual yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Sistem penyimpanan ASI yang praktis, dengan wadah dan tutup yang mudah dipasang serta diganti, membantu menjaga kebersihan dan kualitas ASI sehingga nutrisi penting untuk si kecil tetap terjaga.

Semoga penjelasan ini dapat menjawab pertanyaan “apakah ASI bisa habis” dan memberi panduan yang jelas untuk Bunda. Untuk mendukung setiap tahap tumbuh kembang si kecil, selalu percayakan produk bayi dan ibu menyusui yang aman dan berkualitas dari Hegen.


Referensi:  

  • Halodoc. ASI Eksklusif. https://www.halodoc.com/kesehatan/asi-eksklusif.
  • Alodokter. Menelusuri Penyebab ASI Berkurang dan Cara Meningkatkannya. https://www.alodokter.com/menelusuri-penyebab-asi-berkurang-dan-cara-meningkatkannya#:~:text=Tanda%2DTanda%20ASI%20Berkurang,tidak%20merembes%20hingga%20ke%20pakaian.
  • HaiBunda. Kapan Produksi ASI Mulai Berkurang? Ciri dan Penyebab ASI Sedikit. https://www.haibunda.com/menyusui/20230413224311-54-302573/kapan-produksi-asi-mulai-berkurang-ciri-dan-penyebab-asi-sedikit.
  • Prenagen. Penyebab Asi Berkurang dan Cara Mengatasinya. https://www.prenagen.com/id/waspada-inilah-penyebab-asi-berkurang-dan-cara-mengatasinya.
  • KlikDokter. Let-Down Reflex Saat Menyusui: Apa Itu?. https://www.klikdokter.com/ibu-anak/ibu-menyusui/let-down-reflex-saat-menyusui-apa-itu.
  • Siloam Hospitals. Ini 7 Cara Menghentikan Produksi ASI saat Menyapih Anak. https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/cara-menghentikan-produksi-asi
Back to Hegen Blog