Kenali 6 Tanda Bayi Bingung Puting Sejak Dini dan Cara Mengatasinya

6 Early Signs of Nipple Confusion in Babies and How to Fix It

Bunda, perjalanan menyusui si Kecil sering kali penuh kejutan. Salah satu tantangan yang kerap muncul adalah bingung puting, kondisi ketika bayi kesulitan berganti antara menyusu langsung dan melalui botol. 

Banyak ibu baru, merasa cemas ketika si Kecil tiba-tiba menolak menyusu atau rewel setiap kali diajak menempel pada payudara. Fenomena ini bukan sekadar cerita dari sesama ibu menyusui, tapi bingung puting adalah kondisi nyata yang dapat memengaruhi keberhasilan pemberian ASI. 

Dalam artikel ini, kita akan membahas tanda, penyebab, dan dampaknya, serta tips mengatasi bingung puting tanpa harus berhenti menyusui, sekaligus mengenal solusi dari Hegen yang didesain untuk mencegah masalah ini. Simak ulasan menarik di bawah ini sampai akhir!

Apa Itu Bingung Puting?

Bingung puting adalah kondisi ketika bayi mengalami kebingungan beradaptasi antara menyusu langsung dari payudara dan mengisap dot botol. Perbedaan cara mengisap antara puting ibu dan dot menjadi pemicu utamanya.

Saat menyusu langsung, si Kecil harus melakukan gerakan hisapan yang ritmis dan kuat agar ASI keluar. Sementara itu, dot botol cenderung mengalirkan susu lebih mudah sehingga teknik hisapan berbeda. Akibatnya, bayi bisa menolak salah satu metode, baik payudara maupun botol.

Tanda-Tanda Bayi Mengalami Bingung Puting

Sumber: Freepik

Bunda perlu peka terhadap tanda-tanda berikut ini:

  1. Menolak menyusu langsung setelah terbiasa dengan botol.

  2. Rewel saat menyusu, bahkan ketika Bunda sudah mencoba berbagai posisi.

  3. Sulit menempel (latch on) dengan benar, sehingga hisapan tidak optimal.

  4. Sering melepaskan puting dan menangis, menandakan ketidaknyamanan.

  5. Gerakan isap tidak konsisten, membuat proses menyusu jadi tidak lancar.

  6. ASI tidak tersedot optimal meski payudara terasa penuh.

Jika beberapa tanda ini muncul, maka kemungkinan besar si Kecil sedang mengalami bingung puting.

Penyebab Umum Bingung Puting

Ada beberapa faktor yang memicu bingung puting, di antaranya adalah sebagai berikut:

  • Pengenalan dot terlalu dini, sebelum proses menyusui langsung lancar.

  • Aliran susu botol terlalu deras, membuat bayi terbiasa dengan aliran cepat.

  • Desain dot kaku atau tidak menyerupai puting ibu, sehingga bayi kesulitan menyesuaikan teknik isap.

  • Jadwal menyusu tidak konsisten, mengganggu ritme alami bayi.

  • Penggunaan empeng berlebihan, yang mengubah kebiasaan hisapan si Kecil.

Memahami penyebab ini tentunya akan membantu Bunda melakukan pencegahan sejak awal.

Dampak Bingung Puting Jika Tidak Segera Diatasi

Mengabaikan tanda-tanda bingung puting dapat membawa dampak serius, di antaranya:

  • Penolakan menyusu langsung, mengurangi stimulasi payudara dan menurunkan produksi ASI.

  • Risiko puting lecet akibat pelekatan yang salah.

  • Gangguan bonding antara Bunda dan si Kecil karena proses menyusu tidak nyaman.

  • Kemungkinan beralih ke susu formula lebih cepat jika bayi terus menolak payudara.

Pastikan bunda mengatasinya sedini mungkin, sehingga akan membantu menjaga kelancaran ASI eksklusif.

Baca juga: Bunda, Kenali Tanda-Tanda Bayi Sudah Kenyang Minum ASI

Cara Mengatasi Bingung Puting Tanpa Harus Menyerah Menyusui

Sumber: Hegen

Bunda tidak perlu putus asa. Berikut ini adalah langkah-langkah yang dapat diterapkan secara bertahap dan lebih mendalam untuk mengatasi bayi bingung puting:

1. Kembali ke Kontak Kulit ke Kulit (Skin to Skin)

Luangkan waktu khusus untuk berbaring bersama si Kecil tanpa pakaian bagian atas. Kehangatan kulit Bunda membantu menstimulasi refleks menyusu dan menenangkan bayi. Lakukan setidaknya 20–30 menit beberapa kali sehari agar si Kecil kembali mengenal aroma dan detak jantung Bunda.

2. Relaktasi dalam Suasana Tenang

Ciptakan ruangan yang tenang, dengan pencahayaan redup dan suara minimal. Gunakan kursi menyusui yang nyaman, jauhkan ponsel atau televisi, dan fokus pada momen bersama si Kecil. Sentuhan lembut dan suara menenangkan Bunda dapat membuat bayi lebih rileks dan mau menempel kembali.

3. Terapkan Teknik Paced Bottle Feeding

Jika Bunda masih harus memberikan ASI perah, gunakan teknik paced feeding, yaitu posisikan botol hampir horizontal sehingga aliran susu lambat, dan beri jeda beberapa kali selama proses menyusu. Cara ini meniru ritme menyusu langsung dan mencegah bayi terbiasa dengan aliran cepat.

4. Pilih Dot yang Menyerupai Puting Ibu

Dot dengan bentuk lebar, lentur, dan aliran mirip payudara membantu si Kecil beradaptasi. Pastikan materialnya aman, bebas BPA, dan mudah dibersihkan. Dot yang tepat mengurangi perbedaan teknik hisapan dan mendukung transisi payudara ke botol dengan lancar.

5. Susui Lebih Sering dan Sesuai Permintaan

Tawarkan payudara sesering mungkin, bahkan ketika si Kecil hanya ingin menyusu sebentar. Frekuensi tinggi memberi stimulasi alami untuk meningkatkan produksi ASI sekaligus memperkuat bonding.

6. Ubah Posisi Menyusui

Coba posisi berbeda seperti “biological nurturing” atau “laid-back breastfeeding” yang memungkinkan bayi mengontrol pelekatan. Posisi ini sering membantu bayi yang rewel atau menolak.

7. Hindari Pemakaian Empeng Sementara

Untuk sementara, batasi empeng agar bayi fokus belajar menyusu langsung. Setelah pelekatan membaik, empeng bisa diperkenalkan kembali dengan bijak.

8. Konsultasi ke Konselor Laktasi

Jika bingung puting tidak kunjung membaik, jangan ragu berkonsultasi dengan konselor laktasi atau dokter anak. Mereka dapat menilai pelekatan, memberikan saran teknik menyusui, dan membantu menyusun jadwal pumping yang sesuai.

Dengan kombinasi langkah-langkah di atas dan kesabaran, banyak Bunda berhasil membawa si Kecil kembali menikmati proses menyusu alami.

Botol Dot dari Hegen Didesain Khusus untuk Menghindari Bingung Puting

Untuk Bunda yang tetap perlu memberikan ASI perah, pemilihan botol dan dot yang tepat sangat penting. Dot Hegen hadir sebagai solusi karena:

  • Bentuk dot menyerupai puting ibu, membuat bayi nyaman berpindah dari payudara ke botol.

  • Aliran susu tidak terlalu deras, meniru cara menyusui alami agar si Kecil tidak malas mengisap.

  • Bahan lembut dan lentur, sehingga lebih mudah diterima bayi.

  • Cocok saat Bunda harus pumping atau tidak bisa menyusui langsung.

Banyak ibu modern merekomendasikan Hegen sebagai pilihan botol anti-bingput karena fungsional sekaligus aman untuk si Kecil.

Baca juga: Cara Induksi Laktasi Medis & Alami Dukung Produksi ASI Ibu

Ingat, Bingung Puting Bukan Akhir dari Perjalanan Menyusui

Bunda, bingung puting memang bisa menguji kesabaran, tetapi ini bukan akhir dari perjalanan menyusui. Banyak ibu berhasil mengatasi masalah ini dengan pendekatan lembut, dukungan yang tepat, dan pemilihan dot yang mendukung kenyamanan si Kecil.

Kuncinya adalah mengenali tanda-tandanya sejak dini dan memberikan solusi yang mendukung proses menyusu alami.

Jika saat ini Bunda sedang menghadapi tantangan bingung puting, jangan khawatir karena Bunda tidak sendirian. Hegen menghadirkan botol dan dot yang didesain menyerupai cara menyusui alami, agar si Kecil tetap nyaman meski berpindah dari puting ke botol. Temukan pilihan dot anti-bingput dari Hegen dan dukung perjalanan menyusui Bunda dengan penuh percaya diri.

Back to Hegen Blog