Blog Hegen

Simak Panduan Berapa Lama ASI Bertahan dalam Botol Susu

ASI adalah nutrisi utama yang sangat penting bagi bayi, khususnya selama enam bulan pertama kehidupannya. Selain menjadi sumber gizi, ASI juga mengandung antibodi yang berfungsi melindungi bayi dari berbagai penyakit. Namun, bagi Bunda yang harus kembali bekerja atau memiliki aktivitas di luar rumah, menyusui langsung sering kali menjadi tantangan. Solusinya adalah memerah dan menyimpan ASI dalam botol susu agar tetap bisa diberikan pada bayi ketika Bunda tidak ada di rumah.

Sangat penting bagi Bunda untuk mengetahui cara menyimpan ASI perah dengan benar agar kualitasnya tetap terjaga. Artikel ini memberikan panduan lengkap tentang berapa lama ASI bertahan dalam botol susu, cara menyimpan ASI dengan aman, serta tanda-tanda ASI yang sudah tidak layak konsumsi.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Daya Tahan ASI

Ada beberapa faktor penting yang memengaruhi berapa lama ASI bisa bertahan setelah diperah:

  1. Suhu Penyimpanan: Suhu adalah salah satu faktor utama yang memengaruhi seberapa lama daya tahan ASI di dalam botol susu. Menyimpan ASI pada suhu yang tepat akan memastikan ASI tetap segar dan tidak terkontaminasi bakteri.
  2. Kebersihan Botol dan Peralatan: Pastikan botol susu, pompa ASI, dan semua peralatan lain yang digunakan bersih dan steril. Proses yang higienis akan membantu mengurangi risiko kontaminasi dan menjaga kualitas ASI tetap aman.
  3. Cara Penanganan ASI Perah: ASI perah harus ditangani dengan hati-hati. Mulai dari proses pumping hingga penyimpanan, kebersihan botol, dan cara penyimpanan yang tepat akan memengaruhi seberapa lama ASI bisa diberikan kepada si Kecil.

Berapa Lama ASI Bertahan dalam Botol Susu?

Sumber: Hegen

Berikut adalah panduan tentang berapa lama ASI bertahan dalam botol susu berdasarkan tempat dan suhu penyimpanannya:

1. Suhu Ruang

  • ASI yang baru diperah bisa bertahan hingga 4 jam pada suhu ruangan (sekitar 25°C). Setelah itu, ASI akan mulai kehilangan kualitasnya.
  • ASI yang sudah dihangatkan dan diletakkan di suhu ruang sebaiknya digunakan dalam waktu 1 jam setelah dihangatkan. Jika tidak digunakan dalam waktu ini, ASI sebaiknya dibuang dan tidak boleh dibekukan lagi.

2. Lemari Pendingin (Kulkas)

  • ASI yang disimpan di dalam kulkas pada suhu 4°C dapat bertahan hingga 4 hari. Pastikan Bunda menyimpan ASI di bagian belakang kulkas, di mana suhunya lebih stabil.
  • Hindari menyimpan ASI di pintu kulkas karena suhu di bagian ini sering kali tidak stabil, sehingga membuat susu ASI mudah rusak.

3. Freezer

  • ASI yang disimpan di freezer kulkas satu pintu dapat bertahan hingga 3 bulan.
  • Freezer kulkas dua pintu dapat menjaga kualitas ASI hingga 6 bulan.
  • Untuk deep freezer dengan suhu -18°C atau lebih rendah, ASI bisa bertahan hingga 12 bulan.

Baca juga: Sebenarnya Berapa Lama ASI Bertahan Tanpa Kulkas?

Tips Aman Menyimpan ASI Perah dalam Botol Susu

Untuk menjaga kualitas ASI perah agar tetap optimal dan aman dikonsumsi bayi, ikuti tips berikut:

  1. Gunakan Botol yang Steril: Botol susu yang digunakan untuk menyimpan ASI harus dicuci bersih dan disterilkan. Hal ini sangat penting untuk mencegah kontaminasi bakteri.
  2. Tulis Tanggal dan Jam Pemerahan: Dengan prinsip FIFO (First-In First-Out), selalu tuliskan tanggal dan jam pemerahan ASI pada botol agar Bunda tahu kapan ASI diperah dan bisa menggunakan yang paling segar terlebih dahulu.
  3. Simpan ASI dalam Porsi Kecil: Simpan ASI dalam porsi yang sesuai dengan kebutuhan bayi dalam satu kali minum. Ini akan membantu mencegah pemborosan jika ASI tidak habis diminum.
  4. Jangan Isi Botol Terlalu Penuh: Sisakan sedikit ruang di bagian atas botol, terutama jika ASI akan dibekukan. Pemberian space ini penting karena ASI akan mengembang saat membeku.
  5. Simpan ASI di Bagian Belakang Kulkas atau Freezer: Bagian belakang kulkas atau freezer memiliki suhu yang lebih stabil dibandingkan dengan bagian lainnya. Ini akan membantu ASI bertahan lebih lama.
  6. Cairkan ASI Beku dengan Perlahan: ASI beku yang disimpan dalam freezer, sebaiknya dicairkan di lemari pendingin selama beberapa jam atau semalaman. Bunda juga bisa mencairkan ASI dengan merendam botol dalam air hangat, tapi hindari mencairkan ASI di suhu ruangan.
  7. Jangan Bekukan Kembali ASI yang Sudah Dicairkan: ASI yang sudah dicairkan tidak boleh dibekukan kembali karena ini bisa merusak kandungan nutrisinya.
  8. Buang ASI yang Sudah Lewat Masa Simpan: Selalu periksa masa simpan ASI, dan buang ASI yang sudah melebihi waktu penyimpanan yang dianjurkan.

Cermati Tanda-Tanda ASI Rusak & Tidak Layak Dikonsumsi si Kecil

Sebelum memberikan ASI kepada bayi, Bunda harus selalu memeriksa tanda-tanda berikut untuk memastikan bahwa ASI masih dalam kondisi baik:

  1. Warna Berubah: ASI yang segar biasanya berwarna putih atau kekuningan. Jika warnanya berubah menjadi lebih gelap atau kehijauan, kemungkinan ASI sudah rusak.
  2. Perubahan Bau: ASI segar biasanya tidak berbau tajam. Jika Bunda mencium bau asam atau busuk, ASI tersebut kemungkinan sudah rusak dan tidak layak diminumkan bayi.
  3. Rasa Asam: ASI yang sudah rusak juga akan memiliki rasa asam.
  4. Terpisah Menjadi Lapisan Lemak dan Cairan: ASI secara alami akan terpisah menjadi lapisan lemak di atas dan cairan di bawahnya. Namun, jika setelah diaduk lapisan tersebut tidak menyatu kembali, ASI mungkin sudah rusak.

Menyimpan ASI perah dengan benar sangat penting untuk menjaga kualitas dan nutrisinya agar tetap baik saat diberikan kepada bayi. Dengan memahami panduan penyimpanan ASI ini, Bunda dapat memastikan ASI tetap segar dan aman dikonsumsi oleh si kecil. Jika Bunda ragu tentang kondisi ASI, lebih baik buang ASI tersebut daripada memberikan ASI yang mungkin sudah rusak.

Keunggulan Hegen PPSU Breast Milk Storage

Sumber: Hegen

Memperkenalkan Hegen Breastmilk Storage yang kedap udara dengan kapasitas 150ml/5oz, ideal untuk menyimpan ASI dan botol susu si Kecil. Wadah ini dirancang untuk memaksimalkan penyimpanan ASI perah di lemari es, freezer atau chiller. Berikut ini keunggulan dari botol multifungsi dari Hegen:

    1. Penyimpanan Praktis: Botol susu PPSU Hegen dapat digunakan langsung dengan pompa ASI. Setelah memompa, Bunda bisa menyimpan ASI di lemari pendingin atau freezer, lalu mengganti pompa dengan tutup penyimpanan. Saat akan memberi ASI, cukup panaskan dan ganti tutupnya dengan nipple. Ini membuat penyimpanan ASI sangat praktis dan mencegah pemborosan.
    2. Material Aman: Terbuat dari Polyphenylsulfone (PPSU) yang telah bersertifikasi FDA, wadah ini bebas BPA, ringan, kuat, dan tahan suhu ekstrem.
    3. Penutupan Satu Tangan: Sistem penutupan Press to Close, Twist to Open (PCTO) memungkinkan Bunda menutup dan membuka tutup botol dengan mudah tanpa tumpahan, menjaga nutrisi ASI.
    4. Tutup Kedap Udara: Tutup kedap udara mencegah oksidasi dan kontaminasi, sehingga menjaga ASI tetap bergizi dan aman untuk si Kecil.
    5. Tahan Suhu Ekstrem: Rangkaian Hegen Polyphenylsulfone (PPSU) terbuat dari bahan food contact grade yang memenuhi standar FDA. Wadah ini mampu menahan suhu antara -20°C hingga 180°C, sehingga aman disimpan di lemari pendingin dan tahan panas saat mencairkan ASI beku. 

Karena multifungsi, wadah penyimpanan ASI Hegen dirancang untuk memenuhi kebutuhan Bunda dan bayi, menjadikannya investasi jangka panjang yang tepat. Dapatkan produk ini secara online dengan klik di sini sekarang juga!


Referensi:

Kate Kelly. How Long Does Breast Milk Last? A Guide To Freezing, Heating and Storing. https://www.forbes.com/health/womens-health/how-long-breast-milk-lasts/

Centers for Disease Control and Prevention. Proper Storage and Preparation of Breast Milk. https://www.cdc.gov/breastfeeding/recommendations/handling_breastmilk