7+ Tips Merawat Pompa ASI Manual & Begini Cara Kerjanya
Memakai pompa ASI manual sangat membantu ibu menyusui untuk meningkatkan suplai ASI serta sangat berguna bagi working mom yang akan kembali bekerja agar tetap bisa menyimpan stok untuk buah hati. Proses pumping penting untuk mengamankan kebutuhan bayi saat ibu tidak dapat menyusui langsung. Tak hanya itu, dengan rutin pumping, ibu menyusui juga terhindar dari masalah ASI tersumbat maupun pembengkakan pada payudara.
Bagi Bunda yang saat ini sedang mempertimbangkan menggunakan pompa ASI manual, simak panduan selengkapnya berikut ini agar si Kecil tetap bisa terpenuhi kebutuhan ASI eksklusifnya selama 6 bulan.
Cara Kerja Pompa ASI Manual Hegen
Sebelum menuju ke pembahasan bagaimana cara kerja manual breast pump dari Hegen, mari berkenalan sedikit untuk mengetahui gambaran produknya. Pompa ASI yang digunakan secara manual ini fungsinya untuk menyedot ASI dari payudara ibu menyusui dengan menempelkan alat pompa di area puting ibu.
Pompa manual memerlukan gerakan tangan pada tuasnya untuk menyedot dan memerah ASI. Alat pompa ini bisa disesuaikan tingkat tekanan dan daya hisapnya yang nyaman untuk meminimalisasi rasa sakit.
Dengan alat pompa ASI manual dari Hegen, Bunda bisa melakukan 2 mode yang berbeda. Pertama, expression mode yaitu menggunakan metode 4 jari untuk memaksimalkan pemerasan ASI. Kemudian stimulation mode yang menggunakan metode 2 jari untuk merangsang refleks let-down agar ASI mengalir.
- Pertama untuk memulai, letakkan 2 jari pada gagangnya dan tekan ibu jari pada tepi wadah/badan pompa.
- Tempatkan pompa ASI manual ke payudara dan pastikan posisi puting berada di tengah flensa/corong.
- Semua tepi flensa harus bersentuhan dengan payudara untuk memastikan segel yang optimal.
- Tekan perlahan pegangannya dengan 2 jari, pastikan hisapannya terasa nyaman dan ringan.
- Mode stimulasi akan diaktifkan dan Bunda akan melihat puting mengerucut dengan lembut, sehingga ASI selanjutnya turun.
Kapan Pompa ASI Manual Digunakan & Manfaatnya
Mungkin pertanyaan besar yang ada di benak setiap new mom adalah tentang kapan dan berapa lama sebaiknya ibu menyusui melakukan pumping ASI? Ya jawabannya tergantung. Jika Bunda aktif menyusui langsung, setelah 10-15 menit sesi menyusui, lakukan pumping agar suplai ASI meningkat.
Setiap ibu yang menyusui ASI eksklusif untuk sang buah hati, dianjurkan pumping setidaknya 9-12 kali dalam satu hari. Satu sesi pumping dilakukan selama 20 menit atau sampai ASI berhenti mengalir dari payudara. Selanjutnya bisa tambahkan waktu 5 menit setelahnya untuk membantu merangsang produksi ASI lebih banyak.
Intinya, manfaat dari semakin sering Bunda pumping, artinya memberitahu pada tubuh untuk memproduksi ASI lebih ekstra untuk asupan nutrisi si Kecil. Kebalikannya, jika Bunda sudah jarang menyusui atau pumping, tubuh meresponnya dengan berhenti memproduksi ASI karena sudah tidak lagi dibutuhkan.
Begini Tips Sebelum Menggunakan Manual Breast Pump
Tips utama yang perlu Bunda lakukan sebelum menggunakan pompa ASI manual tentunya dengan selalu menjaga diri dengan sebaik-baiknya agar tubuh bisa menghasilkan ASI yang lebih baik dari segi kuantitas dan kualitasnya. Beberapa tips lain sebelum memakai pompa manual adalah sebagai berikut:
- Cuci tangan sampai bersih sebelum menyentuh peralatan manual breast pump agar tetap higienis.
- Waktu pumping terbaik adalah pada tengah malam dan dini hari. Mengapa? Pada jam-jam ini, tubuh ibu menyusui secara alami memproduksi lebih banyak prolaktin yang berarti peluang lebih tinggi untuk mendapatkan ASI lebih banyak.
- Jangan berpatokan dengan jumlah ASI yang dihasilkan. Misalnya terkadang bisa memeras satu botol penuh dan di hari lain jumlah ASI tidak mencapai 100 ml. Ini sangat normal terjadi dan tidak memerlukan perhatian medis kecuali jika Bunda mengalami mastitis atau pembengkakan dan demam tinggi akibat ASI tersumbat.
- Berhenti untuk membandingkan dengan ibu menyusui lainnya. Tanamkan pikiran dan berfokus untuk membesarkan sang buah hati dari setiap tetes ASI berharga yang Bunda hasilkan.
- Kendalikan pikiran dan emosi Bunda dengan menciptakan suasana pumping yang nyaman dan bahagia. Beberapa trik yang bisa coba dilakukan dengan pernapasan dalam, meditasi, menonton film, dan pijat laktasi.
- Saat sedang memompa ASI secara manual, tahan diri untuk tidak terlalu cepat menyalahkan alat pompa ASI. Periksalah dengan sabar semua bagian sudah terpasang dan tidak ada robekan atau lubang yang bisa mempengaruhi daya hisapan terhadap payudara secara drastis.
Cara Merawat dan Membersihkan Pompa ASI Manual
Manual breast pump bentuknya compact, ringan, lebih kecil, portabel, mudah dibawa kemanapun, dan perawatannya sangat mudah.
Agar tetap aman dan higienis, dalam pemakaian alat pumping, tentunya Bunda harus memperhatikan cara merawat dan membersihkannya. Berikut panduan langkah demi langkah membersihkan dan merawat pompa ASI agar awet dan tetap steril.
- Baca pada buku pedoman, manakah bagian alat pompa yang harus dicuci serta metode pembersihannya.
- Bagian dari pompa ASI yang harus rutin dibersihkan tentunya yang sering bersentuhan dengan ASI. Mulai dari pump module/flange, botol, katup (valves), eDiaphragm dan manual diaphragm, silicone seal, dan breast shield.
- Setiap selesai sesi pumping, sesegera mungkin cuci bagian breast pump yang bersentuhan dengan ASI memakai sabun detergen khusus peralatan bayi dan air hangat.
- Bilas semua bagian yang dicuci dengan air panas selama 10-15 detik agar tidak meninggalkan sisa susu.
- Setelah semua dibilas, keringkan semua peralatan pumping dan juga botol di atas kain bersih atau cukup diangin-anginkan dengan posisi bagian dalam menghadap bawah supaya tidak terkontaminasi udara.
- Untuk proses sterilisasi produk breast pump Hegen, metode yang bisa dipilih seperti perebusan, uap (steam), UV, dan sterilising tablet. Sterilisasi tidak harus dilakukan setiap selesai pencucian, namun sebelum memakai pompa ASI untuk pertama kalinya, sterilisasi sangat diperlukan.
- Setelah proses sterilisasi selesai, susun semua bagian breast pump dengan rapi lalu simpan di tempat tertutup sebelum sesi pumping berikutnya.
Pompa ASI Manual Hegen dirancang untuk kenyamanan dan efisiensi. Kini all-new SoftSqround™ flanges tersedia dalam 5 ukuran yang memungkinkan para Busui menyesuaikan sudut dan menemukan yang paling pas sesuai ukuran payudara.
Ketika dipadukan dengan botol Hegen dan tutupnya, alat penyedot ASI ini memperlancar proses dengan yang seamless dan anti ASI tumpah dan dengan teknologi PCTO (Press to Close, Twist to Open), breast milk storage dari Hegen mencegah ASI alami oksidasi.
Yuk jelajahi rangkaian solusi menyusui yang menyenangkan, mudah, dan sustainable dari Hegen sekarang juga hanya melalui situs resmi belanja online Hegen Indonesia. Grab yours now!