Peran Ayah dalam Keluarga: Saat Menyusui Jadi Perjalanan Bersama, Bukan Hanya Tugas Ibu

The Father’s Role in the Family: Turning Breastfeeding into a Shared Journey, Not Just a Mother’s Duty

Malam masih sunyi ketika tangisan si Kecil terdengar dari kamar. Bunda terbangun, meraih bayi mungilnya, dan mulai menyusui. Beberapa jam kemudian, giliran tangisan lain membangunkan Bunda lagi. Rasa lelah mulai terasa, mata berat, punggung nyeri. Di sisi lain, ayah yang baru saja terbangun menatap bingung, ingin membantu, tapi tak tahu harus melakukan apa.

Kisah ini sangat familiar bagi banyak keluarga baru. Peran ayah dalam keluarga, terutama di masa menyusui, sering kali belum jelas. Padahal, perjalanan menyusui bukan hanya milik Bunda seorang. Di balik setiap tetes ASI yang mengalir, ada dukungan, empati, dan kehadiran ayah yang bisa membuat segalanya terasa lebih ringan.

Banyak ayah ingin berperan, tetapi tak tahu bagaimana cara membantu. Mereka takut salah langkah, ragu apakah bantuannya cukup berarti. Namun sesungguhnya, kehadiran ayah bukan sekadar “membantu”, melainkan bagian penting dari teamwork keluarga.

Peran Ayah dalam Menyusui, Lebih dari Sekadar Penonton

Menyusui adalah momen penuh cinta dan hormon kebahagiaan. Salah satu hormon utama yang bekerja adalah oksitosin, atau biasa disebut “hormon cinta”. Hormon ini membantu memperlancar aliran ASI, dan salah satu pemicunya adalah perasaan nyaman serta dukungan dari orang-orang terdekat.

Di sinilah peran ayah dalam keluarga menjadi nyata. Saat ayah hadir dengan empati, kasih sayang, dan partisipasi aktif, tubuh Bunda akan lebih rileks, hormon oksitosin meningkat, dan proses menyusui menjadi lebih lancar.

Partisipasi ayah tidak selalu harus besar atau rumit. Bentuk dukungan sederhana justru bisa sangat berarti:

  • Menyiapkan dan mensterilkan botol sebelum waktu feeding.

  • Memanaskan ASI dengan suhu yang tepat agar tetap aman dikonsumsi si Kecil.

  • Menyuapi bayi dengan ASI perah ketika Bunda butuh istirahat.

  • Menenangkan si Kecil dengan skin-to-skin contact setelah feeding, membantu bayi merasa aman seperti di pelukan ibu.

Dalam setiap tetes ASI yang diminum si Kecil, ada kerja sama penuh cinta antara ibu dan ayah. Menyusui bukan sekadar aktivitas biologis, tapi juga jembatan emosional yang mempererat keluarga.

Tantangan Umum: “Tapi Bayiku Bingung Puting Setelah Dikasih Botol…”

Sumber: Freepik

Salah satu kekhawatiran paling umum yang dihadapi orang tua baru adalah nipple confusion, atau kebingungan puting. Bayi yang terbiasa menyusu langsung dari payudara kadang menolak botol karena perbedaan bentuk, tekstur, dan kecepatan aliran susu.

Masalah ini sering membuat Bunda cemas dan ayah merasa bersalah karena ingin membantu tapi takut si Kecil menolak botol. Padahal, dengan pemilihan botol yang tepat, transisi antara menyusu langsung dan menggunakan botol bisa berlangsung mulus.

Desain botol yang menyerupai bentuk payudara ibu dapat membantu bayi beradaptasi tanpa kebingungan. Di sinilah pentingnya memilih botol yang natural-like, aman, dan ergonomis, seperti Hegen.

Botol ASI Hegen, Desain Alami yang Mendekatkan Bayi dengan Kedua Orang Tuanya

Hegen memahami bahwa setiap keluarga punya ritme unik dalam perjalanan menyusui. Karena itu, sistem Hegen PCTO™ (Press-to-Close, Twist-to-Open) dirancang untuk membuat proses express-store-feed menjadi lebih mudah dan natural, baik untuk Bunda maupun Ayah.

Berikut keunggulan yang membuat Hegen jadi solusi modern bagi keluarga:

  1. Desain Dot Menyerupai Payudara Ibu. Bentuk Asymmetrical Off-Centre Teat meniru posisi alami payudara saat menyusui, membantu si Kecil beradaptasi tanpa bingung puting. Bayi bisa menikmati pengalaman feeding yang lembut dan alami,seolah disusui langsung oleh Bunda.

  2. Teknologi Anti-Colic Vent System. Sistem ventilasi cerdas ini mencegah udara masuk ke dalam ASI, sehingga si Kecil tidak mudah kembung. Bunda bisa beristirahat tenang, sementara Ayah dapat memberi ASI perah tanpa rasa khawatir.

  3. Desain Square & Modular Khas Hegen. Bentuk persegi ergonomis membuat botol mudah digenggam, bahkan oleh tangan Ayah yang lebih besar. Permukaannya tidak licin, praktis dibawa bepergian, dan bisa ditumpuk rapi di dapur atau tas bayi.

  4. Sistem Pump-Store-Feed Tanpa Ribet. Hegen PCTO™ Electric Breast Pump memungkinkan Bunda memompa langsung ke botol penyimpanan. Ayah tinggal mengambil botol yang sudah siap, tanpa perlu menuang ulang atau khawatir tumpah.

  5. Material Premium, BPA-Free, dan Tahan Suhu Tinggi. Semua komponen Hegen dibuat dari bahan PPSU berkualitas tinggi, tahan panas, dan aman untuk bayi. Cocok untuk keluarga modern yang mengutamakan keamanan dan efisiensi.

Hegen bukan sekadar botol, tapi jembatan antara kasih ibu dan kehadiran ayah.

Baca juga: Botol Susu Terbaik untuk Bayi Baru Lahir: Kenapa Harus Hegen?

Momen Kebersamaan Baru: Feeding Time Jadi Ritual Keluarga

Bayangkan suasana lembut di tengah malam si Kecil mulai terbangun, dan kali ini Ayah yang bangun lebih dulu. Ia mengambil botol Hegen dari warmer, menggendong bayi kecilnya, lalu memberi ASI perah dengan penuh kelembutan. Bunda tersenyum di tempat tidur, menikmati waktu istirahat yang jarang didapat.

Momen sederhana ini bisa jadi ritual penuh makna. Ketika ayah terlibat langsung dalam feeding time, ia membangun ikatan emosional yang kuat dengan si Kecil. Sentuhan lembut, tatapan mata, dan suara tenang Ayah menjadi bagian dari kenangan tumbuh kembang bayi.

Dengan sistem pump-store-feed Hegen yang praktis, ritual ini bisa berjalan lancar tanpa repot mencuci banyak wadah atau khawatir tumpah. Semua dirancang untuk membuat keluarga lebih dekat dan bahagia.

Perspektif Parenting Modern: Menyusui Itu Kolaborasi

Dulu, banyak yang beranggapan menyusui adalah tugas ibu semata. Tapi kini, paradigma itu berubah. Ayah masa kini ingin terlibat, bukan sekadar membantu. Peran ayah dalam keluarga modern bukan lagi tentang “siapa yang bekerja lebih keras”, tapi tentang bagaimana keduanya hadir dan berbagi tanggung jawab.

Menggunakan botol ASI Hegen bukan berarti mengurangi keintiman menyusui alami, melainkan memperluas kesempatan ayah untuk ikut terlibat. Ini adalah bentuk equal parenting, yaitu kolaborasi antara cinta, tanggung jawab, dan dukungan emosional yang saling melengkapi.

Menjadi orang tua bukan soal siapa yang lebih banyak berkorban, tapi siapa yang lebih banyak hadir.

Baca juga: 5 Booster ASI yang Bagus untuk Bunda: Rahasia Alami Produksi ASI Melimpah

Bersama, Ibu dan Ayah Membentuk Lingkaran Dukungan yang Utuh

Menyusui bukan hanya tugas seorang ibu. Ini adalah perjalanan cinta yang dijalani bersama, di mana ibu yang memberi kehidupan, ayah yang memberi dukungan, dan bayi yang tumbuh di antara kasih keduanya.

Dengan sistem Hegen PCTO™, setiap keluarga bisa menjalani perjalanan menyusui dengan lebih mudah, higienis, dan penuh makna. Ayah tidak lagi berdiri di pinggir, tapi ikut berada di tengah lingkaran kasih itu.

Dengan Hegen, menyusui bukan hanya tentang memberi makan, tapi tentang membangun kedekatan. Untuk ibu, untuk ayah, untuk cinta yang tumbuh bersama.

Featured Image: Freepik

Back to Hegen Blog