Blog Hegen

Pengganti Garam untuk MPASI: Pilihan Sehat untuk Si Kecil

Bunda, saat si kecil mulai memasuki fase MPASI (Makanan Pendamping ASI), salah satu tantangan yang sering dihadapi adalah menjaga asupan makanan yang aman dan sehat. Salah satu bahan yang perlu dihindari adalah garam. Meskipun garam menjadi bumbu penting dalam masakan orang dewasa, bagi bayi, garam justru bisa berbahaya. Artikel ini akan membahas mengapa garam sebaiknya dihindari pada MPASI dan pengganti garam yang sehat dan lezat untuk bayi.

Mengapa Bayi Perlu Makanan Khusus?

Sejak lahir, bayi mendapatkan semua nutrisi penting dari ASI atau susu formula. Namun, saat mulai MPASI, bayi memerlukan tambahan nutrisi dari makanan padat. Meskipun demikian, tubuh bayi, terutama ginjalnya, masih dalam tahap perkembangan. Oleh karena itu, pemberian garam dalam makanan bayi harus dihindari untuk menjaga kesehatan ginjal dan mencegah masalah kesehatan lainnya di masa depan.

Mengapa Garam Berbahaya untuk Bayi?

1. Membebani Ginjal yang Belum Matang

Ginjal bayi belum berkembang sepenuhnya, sehingga belum mampu memproses natrium (komponen utama garam) dengan baik. Konsumsi garam berlebih dapat membebani kerja ginjal dan meningkatkan risiko gangguan ginjal atau masalah elektrolit.

2. Meningkatkan Risiko Hipertensi

Kebiasaan mengonsumsi makanan yang mengandung garam sejak dini dapat meningkatkan risiko bayi mengalami hipertensi (tekanan darah tinggi) di masa dewasa. Ini dapat berdampak buruk pada kesehatan jantung dan pembuluh darah si kecil dalam jangka panjang.

3. Mengganggu Penyerapan Nutrisi Penting

Garam berlebih juga dapat mengganggu penyerapan nutrisi penting lain, seperti kalsium, yang sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan tulang dan gigi bayi.

4. Mengganggu Pertumbuhan dan Kesehatan Bayi

Selain risiko-risiko di atas, konsumsi garam yang tidak sesuai bisa menyebabkan masalah pertumbuhan, pembengkakan, hingga kerusakan organ dalam jangka panjang.

Kapan Bayi Boleh Mulai Mengonsumsi Garam?

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyarankan untuk tidak memberikan garam kepada bayi hingga usia satu tahun. Setelah itu, garam bisa ditambahkan secara perlahan dalam jumlah yang sangat terbatas, tetapi tetap disarankan untuk menjaga kadar garam dalam makanan bayi tetap rendah hingga usia dua tahun. Sebelum memberikan garam, pastikan Bunda berkonsultasi dengan dokter anak.

Pengganti Garam yang Sehat untuk MPASI

Sumber: Freepik

Tenang saja, Bunda! Ada banyak alternatif sehat dan aman yang bisa digunakan sebagai pengganti garam dalam MPASI. Berikut beberapa di antaranya:

1. Rempah-Rempah dan Bumbu Alami

Bumbu-bumbu alami bisa menambah rasa pada MPASI tanpa menambah natrium. Beberapa rempah yang aman dan kaya nutrisi untuk bayi meliputi:

  • Bawang Putih dan Bawang Merah: Memberikan cita rasa gurih alami serta mengandung senyawa antimikroba yang baik untuk kesehatan.
  • Jahe dan Kunyit: Tidak hanya memberikan rasa hangat, tetapi juga kaya akan antioksidan dan antiinflamasi.
  • Daun Aromatik: Seperti daun kemangi, daun sereh, oregano, atau basil, memberikan aroma harum pada makanan bayi dan membuat MPASI lebih lezat tanpa garam.

2. Sayuran dan Buah-Buahan

Sayuran dan buah-buahan bisa menjadi sumber rasa alami pada MPASI. Misalnya, wortel dan labu memiliki rasa manis alami yang disukai bayi. Buah-buahan seperti apel atau pir juga bisa ditambahkan untuk memberikan rasa manis tanpa gula tambahan. Selain kaya rasa, sayuran dan buah-buahan mengandung vitamin, mineral, dan serat yang penting bagi tumbuh kembang bayi.

3. Kaldu Alami

Kaldu yang dibuat dari bahan segar seperti sayuran, ayam, atau daging tanpa tambahan garam bisa menjadi sumber rasa gurih alami dalam MPASI. Kaldu ini kaya akan nutrisi seperti protein, vitamin, dan mineral yang mendukung pertumbuhan bayi. Pastikan Bunda membuat kaldu sendiri dan menghindari kaldu instan atau kemasan yang biasanya mengandung garam tambahan.

4. Santan

Santan alami juga bisa menjadi pengganti garam yang baik dalam MPASI. Santan memberikan rasa creamy yang lezat, terutama untuk hidangan berkuah. Selain itu, santan mengandung lemak sehat yang dibutuhkan bayi untuk perkembangan otak.

Baca juga: MPASI 6 Bulan Pertama: Tips Sukses, Jadwal & Resep Mudahnya

Tips Memasak MPASI Sehat Tanpa Garam

Meskipun tanpa garam, Bunda tetap bisa menyajikan MPASI yang lezat dan menarik bagi si kecil dengan beberapa tips berikut:

  • Eksplorasi Kombinasi Rasa: Cobalah memadukan berbagai bahan alami untuk menciptakan rasa yang unik dan menarik. Misalnya, kombinasi rasa manis dari wortel dan sedikit asam dari tomat dapat memberikan sensasi rasa yang menarik bagi bayi.
  • Manfaatkan Teknik Memasak: Teknik memasak seperti mengukus, memanggang, atau menumis bisa membantu mengeluarkan rasa alami dari bahan makanan tanpa perlu menambahkan garam.
  • Cobalah Berbagai Tekstur: Selain rasa, bayi juga belajar dari tekstur makanan. Bereksperimenlah dengan berbagai tekstur, dari puree hingga potongan kecil sayuran atau buah, untuk memberikan pengalaman makan yang beragam bagi bayi.

Hindari Garam, Pilih Pengganti untuk MPASI yang Sehat

Sumber: Hegen

Bunda, garam memang berbahaya bagi bayi karena ginjalnya yang belum matang dan risiko jangka panjang seperti hipertensi. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk menghindari garam hingga bayi berusia satu tahun dan memilih pengganti garam untuk MPASI yang aman seperti rempah-rempah, sayuran, buah-buahan, kaldu alami, dan santan. Dengan menggunakan bahan-bahan alami, Bunda bisa menciptakan MPASI yang lezat dan kaya nutrisi tanpa perlu khawatir akan dampak buruk garam pada kesehatan si kecil.

Rekomendasi Produk Hegen: Botol PPSU Multi-Purpose untuk MPASI

Selain memberikan MPASI yang sehat, penting juga bagi Bunda untuk menggunakan peralatan yang aman dan praktis. Botol PPSU multi-purpose dari Hegen adalah pilihan ideal untuk menyimpan dan menghangatkan MPASI. Wadah botol yang memiliki beragam varian ukuran ini memiliki beberapa keunggulan:

  • Bahan Aman Bebas BPA: Terbuat dari PPSU yang tahan panas hingga 180 derajat Celsius, sehingga aman untuk menyimpan makanan dan susu bayi.
  • Desain Ergonomis: Mudah digenggam oleh bayi dan orang tua.
  • Anti Bocor: Aman dibawa bepergian tanpa khawatir tumpah.
  • Sterilisasi Mudah: Bisa disterilkan dengan berbagai cara, memudahkan Bunda menjaga kebersihan botol.
  • Fungsi Multi-Purpose: Selain untuk susu, botol ini bisa digunakan untuk menyimpan MPASI, menjadikannya sangat praktis.

Dengan menggunakan botol PPSU dari Hegen, Bunda bisa memastikan MPASI si kecil tetap segar, aman, dan higienis. Yuk, pilih Hegen untuk mendukung perjalanan MPASI si kecil dengan lebih praktis dan aman! Kunjungi dan belanja produk Hegen pilihan Bunda sekarang juga hanya di website resmi kami.


Referensi:

Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan. PENTINGNYA DAN TAHAP PEMBERIAN MPASI PADA BAYI. https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/351/pentingnya-dan-tahap-pemberian-mpasi-pada-bayi