Mitos Seputar Menyusui vs Fakta dan Solusi dari Hegen Electric Breast Pump
Bagi banyak ibu baru, hari-hari pertama menyusui sering menjadi campuran antara harapan dan kecemasan. Ada yang ASI-nya langsung lancar, tetapi banyak juga yang baru mengalami peningkatan produksi setelah beberapa hari. Di saat sensitif inilah mitos seputar menyusui sering muncul, seperti anggapan bahwa ASI sedikit berarti ibu kurang gizi, stres adalah penyebab utama ASI seret, atau pumping bisa “menguras persediaan ASI”.
Informasi keliru ini membuat ibu merasa tidak cukup baik, padahal tubuh hanya membutuhkan waktu, stimulasi, dan kenyamanan. Tekanan makin besar ketika lingkungan ikut menyampaikan mitos seputar menyusui seolah itu fakta. Dengan pemahaman fisiologis yang benar dan dukungan alat yang lembut seperti Hegen Electric Breast Pump, perjalanan menyusui bisa lebih tenang.
Kini saatnya menepis mitos seputar menyusui dan memahami apa yang sebenarnya terjadi dalam tubuh ibu dengan membaca artikel berikut sampai tuntas!
2. Mitos Seputar Menyusui
Berbagai mitos seputar menyusui pastinya sedikit mengganggu perjalanan menyusui ibu secara psikis. Agar hal ini tidak memengaruhi produksi ASI, pahami bahwa berbagai anggapan berikut ini hanyalah mitos belaka.
1. ASI Sedikit = Ibu Tidak Subur atau Kurang Gizi
Ini adalah mitos seputar menyusui yang paling sering membuat ibu merasa gagal. Faktanya, produksi ASI tidak berkaitan dengan bentuk tubuh, kesuburan, berat badan, maupun jumlah makanan yang dimakan. Tubuh memproduksi ASI berdasarkan dua prinsip: supply and demand serta stimulasi payudara.
Semakin sering payudara dikosongkan, baik dengan menyusui langsung maupun dengan pumping, maka semakin kuat sinyal tubuh untuk meningkatkan produksi ASI. Artinya, ibu bertubuh kurus bisa menghasilkan ASI melimpah, dan ibu bertubuh besar pun bisa mengalami fase ASI sedikit.
Hegen Electric Breast Pump dirancang dengan ritme alami seperti hisapan bayi, sehingga memberikan stimulasi optimal tanpa rasa sakit. Ritme ini membantu tubuh mengirim sinyal produksi ASI secara konsisten dan alami.
2. Pompa ASI Menyebabkan Puting Lecet
Ini adalah mitos seputar menyusui yang juga banyak ditakuti ibu. Puting lecet bukan disebabkan oleh pompa itu sendiri, melainkan karena hal lain seperti ukuran corong yang tidak sesuai, tekanan hisapan yang terlalu kuat, dan posisi payudara yang kurang tepat.
Pompa Hegen dirancang dengan corong ergonomis yang mengikuti bentuk alami payudara sehingga meminimalkan gesekan dan mengurangi risiko lecet. Selain itu, intensitas hisapan pada Hegen bisa diatur sesuai kenyamanan tubuh ibu.
Fitur Let-Down Mode juga meniru hisapan cepat-lembut bayi pada awal menyusu untuk memberikan stimulasi yang halus sehingga payudara tidak trauma. Dengan memilih ukuran corong yang tepat dan memulai dari mode stimulasi, ibu bisa melakukan pumping tanpa sakit.
3. ASI Harus Dipompa Setelah Bayi Menyusu
Ada mitos seputar menyusui yang cukup populer, yaitu bahwa pumping sebaiknya dilakukan setelah menyusui agar hasilnya maksimal. Padahal kenyataannya, waktu pumping sangat fleksibel.
Setiap tubuh ibu memiliki ritme hormon yang berbeda. Ada ibu yang mendapat hasil terbaik di pagi hari, ada yang optimal ketika bayi tertidur siang, dan beberapa justru merasa lebih lancar saat tubuh benar-benar rileks di malam hari.
Hegen Electric Breast Pump mendukung fleksibilitas ini dengan mode stimulasi dan ekstraksi yang bisa disesuaikan kapan pun ibu merasa siap. Dengan memahami pola tubuh sendiri, ibu akan jauh lebih mudah menemukan jadwal pumping yang ideal tanpa stres.
4. ASI Harus Langsung Diminum, Tidak Bisa Disimpan Lama
Ini adalah mitos seputar menyusui yang dapat membingungkan ibu. Faktanya, ASI dapat bertahan dalam durasi waktu yang berbeda-beda, tergantung dari tempat penyimpanannya. ASIP bertahan 4-6 jam di suhu ruang, 2-5 hari di kulkas dan 6 bulan atau lebih di freezer. Kuncinya adalah kebersihan wadah dan suhu penyimpanan yang tepat.
Dengan sistem pump-store-feed dari Hegen, ASI langsung masuk ke wadah penyimpanan yang aman, food-grade, BPA-free, dan anti bocor. Ibu tidak perlu memindahkan ASI ke wadah lain sehingga risiko tumpah atau kontaminasi sangat minim. Sistem tertutup ini menjaga nutrisi ASI tetap optimal sampai waktu diberikan ke bayi.
5. Pompa Elektrik Itu Ribet dan Merepotkan
Beberapa ibu menganggap pompa elektrik terlalu banyak tombol, sulit dibersihkan, atau suaranya bising sehingga bayi mudah terbangun. Ini adalah mitos seputar menyusui yang sudah lama tidak relevan. Pompa elektrik modern, terutama Hegen Electric Breast Pump, hadir untuk memberikan kenyamanan, dengan menawarkan berbagai keunggulan seperti berikut:
-
Motor senyap dan halus, cocok untuk pumping malam hari,
-
Baterai tahan lama sehingga tidak bergantung dengan kabel,
-
Desain minimalis dan mudah dibersihkan,
-
Ritme natural seperti hisapan bayi.
Dengan teknologi yang semakin maju, pompa elektrik justru memudahkan ibu menyusui yang aktif, bekerja, atau sering bepergian.
Baca juga: Tips dan Cara Mencuci Pompa ASI Elektrik, Simpel!
Stres Bukan Penyebab Utama ASI Seret
Banyak mitos seputar menyusui menyalahkan stres sebagai penyebab utama ASI seret. Faktanya, stres hanya memengaruhi hormon oksitosin, yaitu hormon yang mengatur refleks let-down. Bila oksitosin menurun, ASI memang keluar lebih lambat, tetapi produksi dasar ASI tidak berhenti.
Oleh karena itu, ibu menyusui sebaiknya mengupayakan relaksasi ringan, lingkungan tenang, ritme pumping yang nyaman, serta alat yang tidak bising atau menyakitkan.
Pompa Hegen memberikan ritme lembut seperti bayi yang sedang menyusu sehingga tubuh ibu lebih mudah rileks. Saat tubuh tenang, oksitosin lebih cepat aktif, dan aliran ASI pun terbuka secara alami.
Baca juga: Cara Menggunakan Pompa ASI Elektrik & Rekomendasi Terbaik
Tips Menyusui dan Pumping Lancar Tanpa Drama

Daripada memikirkan mitos seputar ibu menyusui di atas, Bunda sebaiknya fokus dalam memompa ASI secara tepat. Ikuti tips berikut untuk menghasilkan produksi ASI yang banyak.
1. Temukan Jadwal Pumping sesuai Ritme Tubuh
Daripada mengikuti jadwal orang lain, lebih baik ibu mengenali kapan aliran ASI terasa paling lancar. Beberapa ibu cocok pumping pagi hari, sementara yang lain justru produktif setelah bayi tidur.
2. Gunakan Ukuran Corong yang Tepat
Corong yang terlalu kecil atau besar dapat menyebabkan lecet, nyeri, atau aliran ASI terhambat. Pastikan puting bergerak bebas namun tetap berada di tengah corong.
3. Gunakan Wadah Penyimpanan yang Higienis seperti Hegen Breast Milk Storage
Wadah kedap udara menjaga nutrisi ASI tetap optimal dan mengurangi risiko tumpah atau kontaminasi. Sistem pump-store-feed memudahkan ibu menyimpan ASI tanpa perlu memindahkannya.
4. Pastikan Tubuh Terhidrasi dan Cukup Istirahat
Air berperan penting dalam metabolisme dan hormon, sementara tidur membantu menyeimbangkan produksi prolaktin.
5. Nikmati Prosesnya, Bukan Perlombaannya
Setiap tubuh ibu unik, dan aliran ASI tidak bisa dibandingkan dengan orang lain. Fokus saja pada kenyamanan, bukan jumlah tetes demi tetes.
Dengan menerapkan langkah-langkah ini, ibu bisa lebih menikmati proses menyusui tanpa terjebak mitos seputar menyusui yang menyesatkan.
Baca juga: Cermati Cara Mensterilkan Pompa ASI yang Aman, Step by Step!
Dari semua mitos seputar menyusui yang beredar, satu hal penting yang harus diingat adalah tubuh setiap ibu memiliki ritme alami yang tidak bisa dibandingkan. Mitos justru membuat ibu merasa kurang, padahal yang dibutuhkan adalah pemahaman ilmiah serta dukungan dari alat yang tepat.
Dengan Hegen Electric Breast Pump yang lembut, senyap, dan meniru hisapan bayi, proses menyusui menjadi jauh lebih nyaman dan menenangkan. Teknologi ini membantu ibu menemukan ritme tubuhnya kembali, tanpa rasa sakit dan tanpa tekanan.
Menyusui bukan soal seberapa cepat ASI keluar, tetapi seberapa sabar ibu memahami tubuhnya. Hegen hadir untuk mendukung setiap detik perjalanan itu dengan teknologi yang menenangkan, selembut pelukan ibu sendiri.
Nikmati proses menyusui yang tenang, nyaman, dan tanpa meninggalkan rasa sakit dengan Hegen Electric Breast Pump. Dapatkan produknya secara online di Official Store Hegen Indonesia!