Blog Hegen

Metode Pitcher: Kelebihan, Keamanan dan Tips Sukses Melakukannya

Ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk menyimpan ASI agar tahan lama. Namun, pernahkah Bunda mendengar metode pitcher pumping? Pitcher pumping adalah sebuah metode penyimpanan ASI perah yang menggunakan sebuah wadah besar untuk mengumpulkan seluruh ASI yang diperah dalam 24 jam. Setelah ASI sehari tersebut diperah dan dijadikan satu, Bunda dapat menyiapkan botol yang diperlukan untuk keesokan harinya dan membekukan ASI yang tidak diperlukan.

Ingin tahu semua hal tentang metode pitcher? Apakah metode ini aman? Bagaimana cara penyimpanannya dan tips sukses melakukannya? Yuk, cek di bawah ini.

Apa itu Metode Pitcher?

Metode pitcher dikenal sebagai proses mengumpulkan dan menyatukan ASI. Jangka waktunya biasanya hanya 24 jam dan disimpan di dalam freezer atau lemari es.Setelah mengumpulkan susu sepanjang hari, orang tua dapat melanjutkan menyiapkan botol untuk keesokan harinya, membekukan dan mendinginkan sisa susu.

Apakah Metode Pitcher Aman?

Ya, cara khusus ini dianggap aman, apalagi jika dilakukan dengan benar dan susu disimpan dengan baik. Banyak ibu yang melakukan hal ini untuk menghemat waktu dan memastikan ASInya maksimal.

Panduan Langkah-demi-Langkah tentang Cara Melakukan Metode Pitcher

Langkah 1: Menyiapkan Sistem

Untuk memulai prosesnya, Bunda harus menyiapkan wadah bersih dengan penutup yang tertutup rapat. Untuk tempat penyimpanan utama ASI. Selain itu, Bunda akan membutuhkan alat pompa ASI. Label dan spidol juga dibutuhkan untuk memudahkan pengorganisasian dan identifikasi botol susu, sehingga memungkinkan pengambilan dengan cepat bila diperlukan.

Langkah 2: Mengumpulkan dan Menyimpan Susu yang Dipompa

Langkah selanjutnya adalah pengumpulan dan penyimpanan ASI perah. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui suhu dan waktu penyimpanan optimal untuk ASI perah. Untuk menjaga susu tetap segar dan bergizi, dinginkan dan simpan pada suhu antara 0°C dan 4°C. Dinginkan susu segera setelah dipompa dan pastikan untuk memberikannya kepada si kecil dalam waktu 48 jam. Jika Anda tidak ingin menggunakan susu dalam jangka waktu tersebut, pembekuan adalah alternatifnya. Susu dapat dibekukan pada suhu -17.77°C atau lebih dingin dan dapat disimpan hingga dua belas bulan!

Langkah 3: Menggabungkan dan Mendinginkan Susu

Sebelum Bunda menggabungkan ASI yang baru diperah dengan ASI yang sudah didinginkan, maka Bunda harus membuat susu yang baru dipompa mencapai suhu susu yang disimpan sebelumnya (atau bahkan lebih dingin).

Mengapa? Karena jika suhunya tidak sama maka  bagian ASI yang lebih hangat tersebut dapat mencairkan ASI yang telah disimpan lebih awal, sehingga menjadi jalan bagi bakteri untuk berkembang biak.

Langkah 4: Persiapan Botol Harian

Hangatkan dan sterilkan botol terlebih dahulu!.Pastikan untuk membersihkan, mendesinfeksi, dan mensterilkan semua komponen botol. Setelah Bunda yakin bahwa botol telah bersih, maka bunda bisa menghangatkan ASI yang telah disimpan dan memindahkanya ke dalam botol.

Kelebihan Metode Pitcher

Sumber: Dokumen Hegen

  • Metode Ini dapat menghemat banyak waktu karena Anda tidak perlu terlalu sering memompa ASI
  • Metode ini juga menghemat ruang karena Anda akan menggabungkan beberapa hasil pumping dalam satu wadah dan tidak perlu menyimpannya dalam wadah terpisah.
  • Anda bisa membekukan susu yang tidak Anda perlukan
  • Anda dapat mengatur proses penyimpanan dan pemberian makan

Kekurangan Metode Pitcher

  • Potensi kehilangan beberapa tetes ASIP saat pencampuran
  • Memerlukan ketelitian dalam pencatatan waktu dan suhu
  • Tidak cocok untuk ibu yang memproduksi ASI dalam jumlah sangat sedikit

Tips Menyimpan ASI dengan Metode Pitcher

1.Perhatikan Masalah  Kebersihan dan Sterilisasinya

Pastikan wadah penyimpanan ASI telah disterilkan dan dibersihkan dengan baik sebelum digunakan untuk menyimpan ASI. Bilas hingga bersih dengan air panas. Gunakan sikat botol untuk membersihkan seluruh sudut dan celah dan pastikan bekas susu dan kotoran yang membandel telah dibersihkan!

2.Gunakan Wadah Penyimpanan ASI yang Tepat

Bunda akan menemukan berbagai jenis wadah penyimpanan ASI di pasaran. Namun, Bunda harus memilih wadah yang dibuat khusus untuk menyimpan ASI. Salah satu hal yang dapat Bunda lakukan adalah mencari produk yang terbuat dari bahan yang aman, bebas BPA, dan memiliki penutup yang tertutup rapat untuk menghindari kontaminasi.

3.Tuang Dengan Hati-hati

Menuangkan ASI ke dalam wadah penyimpanan sebaiknya dilakukan dengan hati-hati dan lembut agar tidak tumpah atau terciprat. Hal ini akan membantu mengurangi penyebaran kuman dan polutan lainnya.

4.Tambahkan Label dan Tanggal

Setiap batch ASI harus diberi label tanggal dipompa. Untuk menjaga susunan yang benar dan menjaga kesegaran susu, gunakan label atau spidol yang dapat dilepas.

5.Jangan Lupa Untuk Menutup Rapat Wadah Penyimpanannya

Meskipun Anda menyimpannya di dalam lemari es atau freezer, tutup teko harus tetap tertutup dan tersegel. Tutup teko dengan rapat setelah menambahkan ASI. Hal ini dilakukan untuk membantu menjaga kualitas susu dengan mencegah masuknya bau dan menurunkan kemungkinan kontaminasi.

6.Periksa Secara Teratur

Dan yang terakhir namun tidak kalah pentingnya adalah memeriksa penyimpanan ASI secara rutin. Meskipun pembekuan adalah cara terbaik untuk memperpanjang masa berlakunya, Bunda tetap tidak ingin terjadi apa-apa, bukan? Jadi apa yang perlu  dilakukan? Periksa secara rutin meskipun dalam keadaan beku!

Perbandingan Metode Pitcher dengan Metode Lainnya

Pitcher pumping tentu merupakan metode yang paling simple dalam menyimpan ASI perah. Sebab, hanya membutuhkan satu wadah besar, tidak perlu banyak-banyak melabel wadah ASI perah, dan tentunya tidak makan tempat di kulkas. Bagi Bunda yang memiliki bayi yang dirawat di NICU, metode pitcher ini merupakan metode yang aman dan mudah untuk mengelola ASI perah. Ditambah lagi, metode ini dikatakan memberikan kalori yang konsisten untuk bayi prematur. Kandungan energi dan lemak pada ASI sangat bervariasi dalam setiap perahan, sehingga untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi prematur, metode pitcher ini dapat meminimalisasi variabilitas kalori ASI perah.

Sukses Metode Pitcher Bersama Hegen

Setelah membaca artikel diatas, pastinya sekarang bunda sudah tahu, bahwa metode pitcher dianggap metode yang paling simple dalam menyimpan ASI.

Untuk membantu kesuksesan Bunda dalam melakukan metode pitcher, Bunda harus mempersiapkan wadah penyimpanan ASI atau breast milk storage, yang aman dan berkualitas.

Sumber: Dokumen Hegen

Hegen bisa menjadi solusi untuk kebutuhan breast milk storage yang berkualitas. Produk  HEGEN PCTO™ 150ML/5OZ BREAST MILK STORAGE PPSU (4-PACK) memiliki banyak kelebihan diantaranya:

Bersifat multifungsi karena selain digunakan untuk botol susu juga bisa digunakan untuk Food Storage seperti untuk wadah MPASI dan penyimpanan ASI.

Selain itu, cukup dengan mengkonversi penutup botol dengan adapter, Bunda bisa langsung menggunakan Hegen Milk Bottle ini sebagai botol pompa ASI langsung loh! Praktis banget kan. Bisa jadi botol pompa, lalu bisa langsung diminum si kecil.