Blog Hegen

Kenali Ciri dan Efek ASI Basi pada Bayi, Cermati di Sini!


Penyimpanan ASI yang tepat menjadi syarat agar ASI yang Bunda miliki tidak lekas basi. ASI yang berperan sebagai sumber asupan utama harus terjaga kualitasnya, dan terus dimonitor. Hal ini karena efek ASI basi pada bayi bisa sangat berbahaya sehingga pengawasan pada kualitas ASI harus selalu dijaga.

Pada dasarnya, daya tahan tubuh bayi belum terbentuk dengan sempurna. Pembentukannya akan mengandalkan asupan nutrisi dari ASI, jadi dapat Bunda bayangkan jika ASI yang diandalkan justru malah membawa petaka untuk si kecil.

Beberapa Efek ASI Basi pada Bayi

Efek asi basi pada bayi

ASI yang disimpan terlalu lama akan menjadi basi dan tidak lagi layak dikonsumsi. Bunda dapat melihat ulasan lengkapnya di artikel terkait, mengenai daya tahan ASI bergantung pada metode penyimpanan yang Bunda lakukan.

Beberapa efek buruk yang diderita si kecil ketika ASI basi dikonsumsinya antara lain adalah sebagai berikut.

1. Pencernaan yang Terganggu

Hal paling tampak jelas adalah pada pencernaan yang terganggu. Sistem pencernaan bayi belum terbentuk dengan sempurna dan sekuat sistem pencernaan orang dewasa, sehingga sangat sensitif pada makanan yang masuk ke dalamnya.

ASI basi yang masuk ke sistem ini akan memberikan efek gangguan pencernaan, seperti muntah dan diare. Bakteri yang ada di dalam ASI akan sangat mengganggu, dan menyebabkan berbagai gangguan kesehatan hingga bahkan gangguan makan.

2. Efek Demam

Keracunan pada dasarnya akan menyerang bagian pencernaan. Jika pencernaan si kecil sudah terganggu akibat konsumsi ASI basi, maka selanjutnya bukan tidak mungkin si kecil akan mengalami demam. Demam ini menjadi reaksi alami tubuh pada infeksi yang menyerang, sebagai upaya membunuh bakteri yang ada di dalam ASI yang tidak lagi dalam keadaan bagus.

3. Mengalami Dehidrasi

Efek ketiga adalah risiko dehidrasi. Hal ini berawal dari kondisi muntah dan diare yang dialami oleh si kecil, yang membuatnya kehilangan banyak cairan tubuh. Ketika mengalami dehidrasi, si kecil akan tampak lemas, terus merasakan kantuk, hingga urine yang berwarna gelap.

Jika tidak segera ditangani, maka kondisi dehidrasi dapat berdampak sangat buruk untuk si kecil. Untuk itu ketika tanda dehidrasi sudah muncul, Bunda sebaiknya segera melakukan langkah penanganan awal dan tidak ragu membawanya ke dokter anak kepercayaan Bunda.

4. Adanya Risiko Infeksi

Seperti yang disebutkan sebelumnya, risiko infeksi akan muncul ketika si kecil mengkonsumsi ASI yang sudah basi. Infeksi dari bakteri yang berkembang di dalam ASI basi, misalnya bakteri Cronobacter Sakazakii, dapat mengakibatkan komplikasi kesehatan serius pada bayi.

Tidak main-main, komplikasi ini dapat berbentuk meningitis dan sepsis, yang berdampak sangat buruk jika tidak lekas ditangani,

5. Keterlambatan Mencapai Milestone Tumbuh Kembang

Karena gangguan kesehatan yang terus menerus terjadi, si kecil juga berhadapan dengan risiko keterlambatan pencapaian milestone tumbuh kembang ideal. Hal ini karena tubuh si kecil fokus pada pemulihan yang diperlukan alih-alih proses krusial tersebut.

Ini mengapa, dapat mengenali dan mengidentifikasi ASI basi secepatnya menjadi hal mendasar, sehingga Bunda tidak sampai memberikannya pada si kecil untuk dikonsumsi.

4 Tanda dan Cara Mengenali ASI yang Sudah Basi

Efek asi basi pada bayi

Secara umum, setidaknya ada empat tanda utama yang dapat Bunda gunakan untuk mengenali ASI yang sudah tidak lagi dalam kondisi baik. Untuk mencegah efek ASI basi pada bayi, berikut poin penting yang dapat Bunda jadikan acuan untuk mengidentifikasinya.

  • ASI yang menggumpal. Sesaat setelah diambil dari tempat penyimpanan, ASI akan dilarutkan di dalam botol untuk diberikan pada si kecil. ASI yang masih bagus akan cukup mudah larut dan tidak memiliki gumpalan di dalamnya. Namun ASI yang basi akan menggumpal dan sulit larut di dalam botol.
  • Tidak bercampurnya lapisan atas dan bawah. Lapisan atas akan memiliki warna putih kekuningan dengan tekstur yang kental, sedangkan lapisan bawah memiliki warna lebih bening. Pada ASI yang masih bagus, kedua lapisan ini mudah tercampur saat botol digoyangkan. Namun pada ASI basi, lapisan ini sulit bercampur.
  • Aromanya tengik atau masam. Ketika aroma ASI sudah berubah menjadi sangat asam, menyengat, dan tengik, maka dapat dipastikan ASI sudah dalam keadaan basi dan tidak lagi layak diberikan pada si kecil.
  • Terasa seperti susu basi. Tidak ada salahnya mencicipi ASI sebelum diberikan pada si kecil. ASI yang masih dalam kondisi baik akan memunculkan rasa manis dan ringan. Beberapa mengatakan rasanya seperti susu sapi, namun lebih encer, atau seperti rasa makanan yang Bunda konsumsi. Namun ketika rasanya sudah menjadi asam atau makanan basi, maka sebaiknya ASI tersebut dibuang saja.

Simpan dengan Benar agar Tahan Lama

Menyimpan ASI sejatinya dapat dilakukan dengan cukup mudah sehingga kualitasnya dapat bertahan cukup lama. Bunda dapat menggunakan wadah berkualitas sebagai tempat ASI, dan menyimpannya di lemari pendingin yang didesain khusus untuk menyimpan sumber nutrisi si kecil ini.

Hegen kemudian menghadirkan sederet produk berkualitas yang dapat membantu Bunda untuk urusan ini. Mulai dari alat perah ASi hingga wadah penyimpanannya, produk dari Hegen dijamin akan membantu Bunda menyimpan ASI dengan lebih baik sehingga tidak mudah basi.

Salah satu produk andalan yang dapat Bunda gunakan adalah HEGEN PCTO 240ML/8OZ BREAST MILK STORAGE PPSU (2-PACK). Dengan kapasitas 240 ml, wadah dari Hegen ini dapat memberikan perlindungan maksimal pada ASI yang disimpan.

Efek asi basi pada bayi

Dengan bahan utama PPSU atau polyphenylsulfone, sebuah material yang memadukan kebaikan plastik dan kaca dan disetujui oleh FDA sebagai material yang berkualitas untuk perlengkapan baby care, ASi yang disimpan akan bertahan lama ketika dimasukkan ke lemari pendingin. Hal ini juga tentu didukung dengan tutupnya yang benar-benar rapat, sehingga dapat mencegah adanya kontaminan masuk dan merusak ASI.

 

Memahami efek ASI basi jelas wajib menjadi hal mendasar untuk Bunda, untuk menghindari dampak buruk pada kesehatan si kecil. Semoga artikel ini berguna, dan percayakan semua perlengkapan baby care yang Bunda gunakan adalah produk Hegen, karena Hegen tahu yang terbaik untuk Bunda dan si kecil!


Referensi:  

  • Alodokter. Bunda, Begini Cara Mengenali Tanda-Tanda ASI Basi. https://www.alodokter.com/bunda-begini-cara-mengenali-tanda-tanda-asi-basi.
  • Bebeclub. Kenali Ciri ASI yang Basi dan Tak Layak Diminum Bayi. https://bebeclub.co.id/artikel/nutrisi/4-6-bulan/ciri-asi-basi#:~:text=Seperti%20jika%20Ibu%20meminum%20susu,atau%20disimpan%20secara%20tidak%20tepat..
  • Nutriclub. Ciri-ciri ASI Basi yang Perlu Mama Ketahui. https://www.nutriclub.co.id/artikel/kehamilan-menyusui/persalinan-menyusui/ciri-ciri-asi-basi#0e370173-4be0-4b0a-9b12-91acfb51791c.
  • The Asian Parent. Waspada 13 gejala bayi keracunan ASI basi, jangan sepelekan Bunda!. https://id.theasianparent.com/keracunan-asi