Bunda, di awal perjalanan menyusui mungkin pernah merasa cemas saat si Kecil lebih sering tertidur lelap daripada menyusu. Meski terlihat tenang, kondisi ini bisa menimbulkan kekhawatiran: apakah bayi mendapatkan cukup asupan gizi? Apakah berat badannya akan naik sesuai grafik tumbuh kembang? Bahkan, tak sedikit Bunda yang takut produksi ASI ikut menurun karena bayi jarang menyusu.
Di sinilah pentingnya memahami cara membangunkan bayi untuk menyusu dengan tepat. Bayi memang membutuhkan banyak waktu tidur, namun ia juga tidak boleh melewatkan jadwal menyusu demi mencukupi kebutuhan nutrisinya. Kabar baiknya, ada beberapa cara lembut dan aman untuk membangunkan si Kecil tanpa membuatnya rewel. Dengan begitu, kecukupan ASI tetap terjaga, Bunda lebih tenang, dan bayi tumbuh optimal sesuai usianya.
Kapan Bunda Harus Membangunkan Bayi untuk Menyusu?
Apakah perlu membangunkan bayi baru lahir untuk menyusu? Jawabannya tergantung pada usia, berat badan, dan kondisi kesehatan bayi. Di minggu-minggu awal, sebagian besar bayi baru lahir biasanya kehilangan berat badan di awal dan perlu sering menyusu agar cepat kembali ke berat lahir. Karena itu, bangunkan bila perlu, jika sudah lebih dari 4 jam sejak menyusu terakhir, bayi perlu dibangunkan agar kebutuhan nutrisinya tetap terpenuhi.
Setelah bayi sudah mencapai pola kenaikan berat badan yang baik, Bunda bisa menunggu hingga ia terbangun sendiri untuk menyusu. Ingat, bayi baru lahir butuh 8–12 kali menyusu per hari atau tiap 2–3 jam sekali.
Sesi menyusu yang sering membantu mencegah bayi dehidrasi, bayi terlalu rewel karena lapar dan sekaligus mendukung kelancaran produksi ASI. Untuk bayi prematur atau dengan kebutuhan khusus, sebaiknya Bunda konsultasikan dengan tenaga kesehatan agar lebih aman.
Cara Membangunkan Bayi untuk Menyusu dengan Lembut

Sumber: Freepik
Ada beberapa langkah lembut yang bisa Bunda coba untuk membangunkan si Kecil dari tidurnya:
-
Bangunkan di waktu yang tepat. Bangunkan si Kecil di waktu yang tepat, yaitu saat memasuki fase tidur aktif. Ditandai dengan gerakan tangan, kaki, atau ekspresi wajah yang berubah-ubah. pada waktu ini, bayi lebih mudah terbangun dibandingkan saat di fase tidur lelap.
-
Berikan sentuhan perlahan. Usap pipi, kepala, telapak tangan, perut atau kaki bayi secara perlahan untuk membangunkan si Kecil.
-
Ajak bicara dengan lembut. Ajak Si kecil berbicara lembut sebagai cara membangunkan bayi tanpa membuatnya kaget. Selain itu, senandung atau nyanyian manis juga dapat menarik perhatiannya agar perlahan membuka mata.
-
Ubah Posisi Tubuh. Bayi yang dipindahkan dari kasur ke pelukan Bunda cenderung lebih mudah terbangun. Kehangatan tubuh Bunda juga bisa menstimulasi insting menyusu.
-
Ganti popok. Bunda bisa mencoba membangunkan bayi dengan mengganti popoknya, meski popok masih kering. Sentuhan lembut saat mengganti popok efektif membangunkan si Kecil tanpa membuatnya kaget, sehingga ia siap menyusu dengan nyaman.
-
Buka Pakaian Berlapis. Jika bayi mengenakan pakaian tebal, buka lapisan terluarnya. Sensasi segar di kulit bisa membuatnya lebih siaga, namun pastikan ia tetap hangat dan nyaman.
-
Skin-to-Skin Contact. Letakkan bayi di dada Bunda dengan kulit langsung bersentuhan. Cara ini bukan hanya membantu membangunkan bayi, tetapi juga memperkuat ikatan emosional sekaligus memicu refleks menyusu alami.
-
Sentuhkan puting atau dot ke bibir bayi. Refleks menghisap biasanya akan memicu bayi untuk membuka mata dan mulai menyusu
Teknik ini sederhana, namun efektif untuk memastikan bayi tetap mendapatkan kesempatan menyusu teratur.
Baca juga: 7 Inspirasi Kado Bayi Newborn dan Ibu yang Aman, Elegan, dan Penuh Makna
Tips Agar Menyusu Lebih Lancar Setelah Bayi Terbangun
Kadang, bayi yang sudah terbangun masih terlihat enggan untuk langsung menyusu. Bunda bisa mencoba beberapa tips berikut:
-
Pastikan posisi pelekatan benar agar bayi nyaman mengisap.
-
Ciptakan suasana tenang, jauhkan gangguan suara atau cahaya berlebih.
-
Jika bayi masih belum mau menyusu cukup lama, Bunda bisa memompa ASI terlebih dahulu. Dengan begitu, pasokan ASI tetap terjaga dan si Kecil tetap bisa mendapat ASI perah.
Kapan Harus Konsultasi ke Dokter atau Konselor Laktasi?
Meski membangunkan bayi untuk menyusu bisa dilakukan di rumah, ada kondisi tertentu di mana Bunda sebaiknya segera berkonsultasi. Misalnya jika bayi tetap sulit menyusu meski sudah dibangunkan, berat badan tidak naik sesuai kurva pertumbuhan, atau bayi tampak terlalu lemah.
Selain itu, jika Bunda mengalami masalah produksi ASI, nyeri berlebihan saat menyusui, atau khawatir bayi tidak mendapatkan cukup nutrisi, jangan ragu mencari bantuan konselor laktasi atau tenaga medis. Dukungan profesional sangat penting untuk memastikan perjalanan menyusui tetap lancar.
Pumping ASI, Solusi Jika Bayi Tetap Sulit Menyusu Langsung

Kadang, meski sudah mencoba berbagai cara membangunkan bayi untuk menyusu, si Kecil tetap enggan. Jangan khawatir, Bunda tetap bisa menjaga produksi ASI dengan rutin memompa. Pumping bukan hanya menjadi penyelamat di masa awal menyusui, tapi juga membantu memastikan bayi tetap mendapat asupan nutrisi terbaik meski tidak menyusu langsung dari payudara.
Di sinilah Hegen Double Electric Breast Pump hadir sebagai alat pompa ASI yang nyaman dan inovatif.
-
Silikon SoftSqround™: Corong lembut, ramah di kulit, dan tidak melukai puting, membuat sesi pumping jauh lebih nyaman.
-
Suction Hospital-Grade: Kekuatan hisap setara rumah sakit, efektif menjaga supply ASI tetap stabil.
-
Pompa Single atau Double: Bisa digunakan sesuai kebutuhan, fleksibel untuk rutinitas harian Bunda.
-
Direct Pump-to-Store System: ASI langsung tersimpan dalam Hegen breastmilk storage container tanpa perlu dipindahkan, meminimalkan risiko kontaminasi dan menjaga kualitas ASI.
-
Fitur Relaksasi Pertama di Dunia: Dilengkapi pijatan lembut yang meredakan pegal otot, mengurangi ketegangan payudara, dan merangsang let-down refleks lebih lancar.
-
Pilihan Ukuran Corong Lengkap: Tersedia ukuran 19mm, 22mm, 25mm, 28mm, dan 31mm agar sesuai dengan kebutuhan setiap Bunda.
Dengan pompa yang tepat, supply ASI bisa tetap stabil bahkan ketika bayi belum menyusu langsung. Jadi, perjalanan menyusui tetap berjalan lancar, penuh cinta, dan pastinya lebih nyaman untuk Bunda maupun si Kecil.
Baca juga: Transisi dari Menyusu Langsung ke Botol: Ini 7 Cara Lembut Agar Anak Mau Dot Tanpa Bingung Puting
Bayi Tetap Bisa Mendapat ASI dengan Aman
Selain memahami cara membangunkan bayi untuk menyusu, Bunda juga bisa menjaga kelancaran ASI dengan dukungan alat menyusui yang tepat. Salah satu pilihan terbaik adalah produk dari Hegen, yang dirancang khusus untuk kenyamanan dan efisiensi Bunda:
Hasil pumping bisa langsung diberikan ke bayi menggunakan Hegen PPSU Multi-purpose Bottle. Botol ini aman, bebas BPA, tahan panas, dan tidak mudah kusam meski disterilisasi berkali-kali. Bentuk square-nya anti tumpah, dan sistem anti-kolik membuat bayi lebih nyaman saat minum.
Bunda tidak perlu repot memindahkan ASI ke wadah lain, karena sistem modular Hegen memungkinkan pompa–simpan–beri ASI dalam satu botol yang sama. Praktis, higienis, dan menjaga kualitas ASI tetap optimal.
Dengan sistem modular Hegen, perjalanan menyusui jadi lebih praktis: pompa langsung, simpan, dan berikan tanpa harus memindahkan ASI. Ini membantu Bunda menghemat waktu sekaligus menjaga setiap tetes ASI tetap bernutrisi sampai ke bayi.
Mulai Perjalanan Menyusui Bunda Bersama Hegen
Bayi baru lahir memang banyak tidur, tetapi rutinitas menyusunya tetap harus dijaga. Dengan menerapkan cara membangunkan bayi untuk menyusu yang lembut, kebutuhan gizinya tetap terpenuhi tanpa mengganggu kenyamanan tidurnya.
Tidurnya bayi yang lama bukanlah hambatan, karena dengan dukungan alat menyusui modern seperti Hegen Electric Breast Pump & PPSU Bottle, supply ASI tetap terjaga, nutrisi bayi terpenuhi, dan Bunda bisa merasa lebih tenang. Mari jadikan perjalanan menyusui sebagai momen penuh cinta dengan dukungan yang tepat bersama Hegen.
Referensi:
-
Centers for Disease Control and Prevention, How Much and How Often to Breastfeed Opens a new window, https://www.cdc.gov/infant-toddler-nutrition/breastfeeding/how-much-and-how-often.html. March 2025.
-
Kumar, K. MedicineNet. Healthy Kids A-Z List. Should You Wake a Sleeping Baby to Feed?
-
Murkoff, Heidi. Is It Okay to Wake My Baby Up for Feedings?. WhatToExpect.com. https://www.whattoexpect.com/first-year/ask-heidi/wake-to-feed.aspx
-
Tim Penulis. Bu, Ini 9 Cara Membangunkan Bayi untuk Menyusui. www.ibudanbalita.com. https://www.ibudanbalita.com/artikel/9-cara-membangunkan-bayi-yang-tepat-untuk-menyusui
-
Wood, S. Parents. (2023). Sleep. How to Sleep Train Your Baby.