Blog Hegen

Bayi Muntah ASI Kental, Wajarkah? Simak Lebih Jauh di Sini!


Kebutuhan nutrisi si kecil di masa awal kehidupannya akan bergantung pada asupan ASI. Namun tidak jarang, justru si kecil muntah setelah sesi menyusu selesai. Bayi muntah ASI kental menjadi satu kondisi yang idealnya dipahami oleh setiap Bunda yang membaca artikel ini, sehingga tahu benar apa yang harus dilakukan dan diwaspadai.

Sebelumnya, Bunda tentu sudah mengetahui tentang istilah gumoh yang sering digunakan untuk menyebut kondisi si kecil mengeluarkan cairan kental dari mulutnya. Tapi kondisi ini sejatinya berbeda dengan muntah yang mungkin dialami si kecil.

Muntah dan Gumoh, Apa Bedanya?

bayi muntah asi kental

Untuk tahu lebih jauh, penjelasan mengenai keduanya akan Bunda dapatkan di bagian ini.

Gumoh sebenarnya adalah istilah yang digunakan untuk menyebutkan kondisi bayi muntah ASI kental pada saat atau setelah ia menyusu. Gumoh sendiri sebenarnya normal terjadi pada bayi. Menurut IDAI, setidaknya 80% bayi sehat yang memasuki usia 1 bulan umum mengalami hal ini.

Kondisi ini juga disebut regurgitasi, yakni keluarnya campuran antara getah perut dan terkadang makanan yang belum dicerna kembali ke kerongkongan dan masuk ke mulut. Karena bayi hanya mengkonsumsi ASI, maka apa yang dikeluarkan juga berupa ASI kental yang dikonsumsinya.

Kondisi ini umumnya meningkat hingga usia 6 bulan, namun berangsur menjadi jarang saat usia 12 bulan dan setelahnya. Gumoh tidak menyakitkan untuk si kecil, bahkan mungkin tidak disadari olehnya.

Lalu bagaimana dengan muntah?

Meski gumoh memang bisa disebut bayi muntah ASI kental, namun kondisi ‘muntah’ pada bayi memiliki makna berbeda. Muntah umumnya disertai dengan banyaknya jumlah cairan yang dikeluarkan kembali melalui mulut.

Sebelum muntah, si kecil akan menunjukkan tanda kesulitan atau rasa tidak nyaman. Ia akan menangis dan menunjukkan gestur kesakitan, bahkan hingga disertai dengan penurunan nafsu makan yang signifikan.

Muntah pada bayi menjadi tanda bahwa ia terkena penyakit refluks atau GERD, usus tersumbat, atau jenis infeksi lainnya. Oleh karena itu, Bunda wajib memperhatikan benar hal ini agar dapat membedakan regurgitasi dan muntah yang dipicu karena kondisi kesehatan tertentu.

Penyebab Terjadinya Bayi Muntah ASI Kental atau Gumoh

bayi muntah asi kental

Untuk pemicu terjadinya regurgitasi ini sebenarnya dapat Bunda pahami dengan mudah.

Ketika bayi menyusu, ASI yang dihisap oleh si kecil akan masuk lewat bagian belakang tenggorokannya dan turun ke kerongkongan. Cincin otot yang menghubungkan kerongkongan dan perut akan terbuka sebagai jalan ASI ini.

ASI akan mengalir melalui kerongkongan menuju perut, dan di saat yang sama cincin-cincin yang disebut sfingter  esofagus akan menutup kembali. Pada saat gumoh terjadi, concon ini tidak menutup kembali sehingga ASI bisa naik kembali ke kerongkongan hingga ke mulut si kecil.

Selain karena hal ini, gumoh, regurgitasi, atau refluks juga dapat terjadi karena makan terlalu banyak, sendawa, atau menelan terlalu banyak udara. Maka penting untuk Bunda selalu memperhatikan posisi menyusui yang ideal, atau memilih botol dot yang memiliki fitur smart built-in anti-colic air vent system  untuk mencegah udara masuk terlalu banyak saat digunakan oleh si kecil.

Waspada Jika Melihat 10 Tanda-Tanda Ini

bayi muntah asi kental

Secara umum terdapat lima ciri utama gumoh alami yang tidak berbahaya.

  • Terjadi saat si kecil menyusu atau setelah ia selesai
  • Hanya terjadi kurang dari tiga menit dan kemudian berhenti
  • Tidak mengalami masalah kesehatan lain
  • Tampak ceria, tidak rewel, dan tidak disertai dengan tangisan
  • Volume ASI kental yang keluar dari mulut bayi hanya sekitar 1 hingga 2 sendok makan saja

Namun demikian ketika melihat tanda-tanda di bawah ini, maka Bunda sebaiknya waspada karena si kecil tidak mengalami gumoh normal, namun bisa jadi menjadi tanda dirinya mengalami gangguan kesehatan.

  • Bayi terlihat meludah atau berusaha keras mengeluarkan cairan yang ada di perutnya
  • Berat badan cenderung tidak  bertambah atau justru turun
  • Cairan yang dimuntahkan berwarna hijau atau kuning
  • Mengeluarkan darah atau benda yang menyerupai bubuk kopi
  • Menolak diberikan ASI atau susu formula, baik secara langsung atau menggunakan botol dot
  • Gumoh disertai feses mengandung darah
  • Si kecil kesulitan bernafas
  • Baru dimulai pada saat usianya 6 bulan atau lebih
  • Terus menerus menangis lebih dari 3 jam sehari, mudah rewel, dan selalu tampak gelisah
  • Terjadi penurunan frekuensi buang air kecil

Jika tanda ini terlihat pada si kecil sebagai penyerta gumoh, maka Bunda sebaiknya segera memeriksakan si kecil ke dokter untuk mendapatkan diagnosis lebih lanjut, dan mencegah kondisi lebih buruk terjadi padanya.

Kemudian Apa yang Harus Bunda Lakukan Setelah Bayi Muntah ASI Kental?

bayi muntah asi kental

Selama refluks yang terjadi hanya merupakan kondisi normal, maka tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Bunda dapat melakukan langkah sederhana berikut ini setelah si kecil selesai gumoh, agar ia kembali bersih dan siap beraktivitas lagi.

  • Bersihkan cairan yang keluar dengan kain bersih atau air agar terhindar dari iritasi
  • Ganti pakaian si kecil jika terkena cairan gumoh supaya ia merasa nyaman
  • Periksa apa ada tekanan berlebih pada perut si kecil
  • Buat si kecil bersendawa untuk menghilangkan udara yang masuk ke pencernaannya
  • Tidurkan dengan posisi terlentang
  • Hindari meletakkan atau menidurkan bayi dalam posisi tengkurap
  • Gendong dalam posisi tegak selama beberapa saat sebelum kembali memberikan ASI
  • Pastikan suasana tenang jika ingin melanjutkan sesi menyusui
  • Hindari distraksi yang dapat memecah konsentrasi dan fokus si kecil

Lakukan dengan Alami, Bantu dengan Produk Baby Care Berkualitas

bayi muntah asi kental

Menyusui secara alami dapat menguatkan ikatan emosional Bunda dan si kecil, serta menjamin nutrisi yang dibutuhkannya tersampaikan dengan baik. Namun pada keadaan tertentu ketika Bunda tidak bisa melakukannya secara langsung, pastikan menggunakan produk baby care berkualitas, seperti yang ditawarkan oleh Hegen.

Botol dan teat dari Hegen memiliki teknologi unggul untuk digunakan pada setiap fase tumbuh kembangnya, sesuai dengan ukuran dan jenis teat yang Bunda perlukan. Pada fase awal tumbuh kembangnya, produk HEGEN PCTO™ 60ML/2OZ FEEDING BOTTLE PPSU akan menjadi solusi tepat.

bayi muntah asi kental

Botol dengan ukuran 60ml/2oz ideal digunakan untuk si kecil berusia di bawah 3 bulan, karena cukup digunakan untuk satu sesi makan. Dibuat dengan bahan unggulan PPSU atau polyphenylsulfone yang telah disetujui FDA, produk ini memiliki daya tahan suhu -20 derajat Celcius hingga 180 derajat Celcius. Solid namun ringan, warna amber alami yang ditampilkan menambah kesan eksklusif yang tampak. Di samping itu, botol ini juga memiliki mulut yang berukuran lebar dan bentuk ergonomis, sehingga nyaman digenggam dan mudah dibersihkan.

Botol berkualitas ini dipadukan dengan model Extra Slow Flow Teat yang cocok untuk bayi baru lahir. Teat ini tidak hanya memberikan aliran ASI yang lebih lambat menyesuaikan dengan kemampuan si kecil, namun juga memiliki fitur smart built-in anti-colic air vent system yang mampu membantu mencegah udara berlebih turut masuk saat si kecil menggunakannya. Belum lagi posisi teat yang lebih modern, menyesuaikan dengan tingkat kemiringan alami saat ia menyusu pada Bunda, mencegah tekanan terlalu besar saat ia menggunakan botol ini.

 

Didesain dengan riset mendalam dan penelitian yang panjang, produk botol dot dari Hegen akan menjadi solusi tepat untuk membantu agar bayi muntah ASI kental tidak terjadi ketika Bunda tidak dapat menyusuinya secara langsung. Dapatkan produknya di situs resmi Hegen, atau kunjungi toko resmi Hegen di berbagai kota besar di Indonesia!


Referensi:

  • Morinaga. Perbedaan Muntah dan Gumoh pada Bayi serta Cara Mengatasinya. https://morinaga.id/id/milestone/perbedaan-muntah-dan-gumoh-pada-bayi-serta-cara-mengatasinya.
  • HaiBunda. Bayi Muntah ASI Kental setelah Menyusui, Apa sih Penyebabnya?. https://www.haibunda.com/menyusui/20220626194228-54-277559/bayi-muntah-asi-kental-setelah-menyusui-apa-sih-penyebabnya.
  • Prenagen. Penyebab Bayi Sering Gumoh dan Tanda yang Perlu Diwaspadai. https://www.prenagen.com/id/penyebab-bayi-sering-gumoh.
  • Alodokter. Penyebab Bayi Muntah Setelah Minum ASI dan Cara Mengatasinya. https://www.alodokter.com/penyebab-bayi-muntah-setelah-minum-asi-dan-cara-mengatasinya.
  • Alodokter. Bunda, Lakukan Hal Ini Jika Bayi Sering Gumoh. https://www.alodokter.com/lakukan-hal-ini-jika-bayimu-sering-gumoh.
  • Kompas. 10 Ciri-ciri Bayi Gumoh yang Berbahaya dan Pantang Disepelekan. https://health.kompas.com/read/23J09130100668/10-ciri-ciri-bayi-gumoh-yang-berbahaya-dan-pantang-disepelekan.
  • Kompas. 9 Hal yang Harus Dilakukan Setelah Bayi Gumoh, Orangtua Perlu Tahu. https://health.kompas.com/read/23J11163000568/9-hal-yang-harus-dilakukan-setelah-bayi-gumoh-orangtua-perlu-tahu.