Blog Hegen

6 Penyebab Bayi Diare dan Cara Tepat dalam Mengatasinya

Bayi diare adalah hal yang umum terjadi dalam masa pertumbuhannya. Meskipun bukan penyakit yang berbahaya, gangguan sistem pencernaan ini bisa mengancam nyawa jika tidak ditangani dengan tepat. Lalu, faktor apa saja yang berpotensi menyebabkan si kecil terkena diare? Cari tahu jawaban dan juga cara tepat dalam mengatasinya dengan membaca ulasan di bawah ini.

Apa Penyebab Bayi Diare?

Penyebab diare pada bayi bisa berasal dari si ibu atau faktor eksternal seperti efek obat-obatan tertentu, alergi, makanan yang dikonsumsi, dan lain-lain. Berikut ulasannya.

1. Perubahan Pola Makan pada Si Ibu

Apa yang ibu makan menjadi asupan bagi si kecil melalui ASI. Oleh karena itu, seorang ibu harus menjaga pola makan dengan baik supaya tidak berpengaruh pada kesehatan anak. Sayangnya, beberapa orang mungkin tidak sadar bahwa perubahan pola makan pada si ibu bisa menyebabkan bayi diare.

Misalnya saja saat si ibu terlalu banyak makan makanan pedas atau menyantap kudapan manis di malam hari. Hal tersebut bisa menjadi pemicu diare pada anak.

2. Efek Obat-obatan 

Efek obat-obatan atau suplemen vitamin yang diminum ibu juga bisa mengakibatkan diare lho! Jadi, Bunda sebaiknya berkonsultasi dengan dokter saat ingin mengonsumsi obat-obatan tertentu supaya tidak berdampak pada si kecil, terutama jika ibu dalam proses menyusui bayi.

Selain obatan-obatan yang tak sengaja diminum anak lewat ASI, bayi juga bisa terkena diare saat sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu. Anak mungkin sedang sakit atau menunjukkan gejala gangguan kesehatan yang memaksanya untuk menelan obat. Sayangnya, beberapa anak mungkin sensitif terhadap jenis obat-obatan tertentu, sehingga rentan terkena diare.

3. Flu Perut/Gastroenteritis

Penyebab diare pada anak berikutnya adalah si kecil sedang menderita flu perut atau gastroenteritis. Penyakit ini mungkin juga dibarengi dengan munculnya gejala lain seperti demam ringan dan muntah.

Dalam hal ini, Bunda sebaiknya segera mengunjungi dokter untuk menegakan diagnosa yang tepat dan mendapatkan pengobatan medis secepat mungkin.

4. Makanan yang Dikonsumsi Bayi

Peralihan asupan makanan dari ASI atau susu formula ke makanan yang lebih padat juga bisa menjadi biang kerok yang menyebabkan si kecil diare. Proses adaptasi pada peralihan pola makan tersebut ternyata juga bisa berdampak buruk pada sistem pencernaan si kecil.

5. Mengganti Produk Susu Formula

Konsumsi susu formula yang berbeda dari sebelumnya juga bisa memicu si kecil terkena diare. Pasalnya, setiap susu memiliki komposisi dan formula yang berbeda-beda. Si kecil mungkin belum terbiasa dengan formula baru di dalam susu dan membutuhkan waktu untuk bisa mencernanya dengan baik.

6. Alergi Susu Sapi dan Intoleransi Susu

Bayi yang punya alergi susu sapi akan menunjukkan gejala tertentu pasca mengonsumsinya. Umumnya gejala yang muncul adalah diare, mual muntah, dan lain-lain. Penyebab diare juga bisa karena bayi memiliki intoleransi terhadap susu. Kondisi ini terjadi karena bayi tidak dapat mencerna laktosa atau gula yang ada di dalam susu formula.

Baca juga: Berapa Berat Badan Ideal Bayi? Ini 8 Cara Mengoptimalkannya

Mengenal Tekstur dan Warna Feses Bayi

bayi diare

Selain waspada terhadap gejala diare yang dialami anak, Bunda juga sebaiknya memperhatikan warna feses yang dikeluarkan si kecil. Umumnya, feses yang normal berwarna kuning. Hal ini menandakan bahwa penyerapan ASI ke tubuh bayi berlangsung secara cepat. Namun, saat melambat, feses bayi biasanya akan cenderung berwarna hijau atau coklat.

Lalu kapan orang tua harus waspada? Jika Bunda menemui feses si kecil berwarna putih, merah, atau hitam, maka segera konsultasikan hal ini ke dokter.

Kotoran berwarna putih dapat mengindikasikan adanya infeksi atau masalah pada empedu, yaitu cairan yang diproduksi oleh hati untuk membantu pencernaan. Hitam bisa jadi pertanda adanya pendarahan. Warna merah menandakan darah segar yang mungkin berasal dari usus besar atau rektum.

Meskipun kotoran bayi yang berwarna hijau tidak menjadi masalah, tapi jika disertai dengan lendir dan demam pada anak, bisa jadi hal ini menandakan adanya infeksi virus. Segera hubungi dokter untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan yang tepat ya!

Baca juga: 5 Tahapan Tumbuh Kembang Anak, Bekali Dengan Nutrisi Tepat!

Cara Mengobati dan Mencegah Bayi Diare

bayi diare

Beberapa kasus diare bisa sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan medis. Namun, jika ibu khawatir terhadap kondisi si kecil, maka tidak ada salahnya untuk menemui dokter. Selain mengikuti saran dokter, Bunda juga bisa mengupayakan perawatan di rumah untuk mencegah dehidrasi dan membuat si kecil tetap nyaman saat diare.

  • Diare membuat bayi kehilangan banyak cairan. Oleh sebab itu, pastikan asupan cairan si kecil tetap terpenuhi selama diare supaya tidak terkena dehidrasi. 
  • Jaga kebersihan area kemaluan, anus, dan pantat bayi dengan mengganti popok sesering mungkin. Hal ini penting supaya si kecil tidak mengalami ruam popok.
  • Apabila bayi sudah mendapatkan tambahan menu MPASI, berikan makanan yang bisa meredakan diare seperti pisang, biskuit cereal, dan lain-lain.
  • Hindari makanan yang bisa memperparah kondisi diare pada si kecil seperti aneka jus buah, gorengan, makanan pedas, dan sebagainya.

Baca juga: Panduan Menu MPASI 6 Bulan Untuk Bayi Dan Contoh Resepnya

Upaya lain yang bisa Bunda lakukan untuk mencegah diare pada si kecil yaitu dengan menjaga kebersihan botol susu bayi. Lakukan sterilisasi pada botol maupun dot bayi untuk membunuh kuman penyebab penyakit.

Nah, proses sterilisasi biasanya menuntut ibu untuk membersihkannya dengan air panas yang dicampur sabun atau merebusnya dalam air mendidih. Agar botol dan dot bayi tidak rusak selama proses sterilisasi, tentunya Bunda harus memilih produk yang tahan panas dan berkualitas.

Bunda dapat memercayakan produk botol bayi dan teats terbaik dari Hegen. Semua produk ibu dan bayi dari Hegen terbuat dari material PPSU yang sudah bersertifikat FDA, ramah lingkungan, awet, tahan panas, dan pastinya bebas Bisphenol A atau BPA free. Jadi, kesehatan anak pun akan lebih terjamin!

Namun, perlu diperhatikan bahwa proses sterilisasi juga harus memperhatikan suhu air panas yang digunakan supaya tidak merusak botol dan dot bayi. Botol susu bayi dari Hegen terbuat dari material PPSU yang telah teruji hingga suhu 180 derajat Celcius, sedangkan dot bayinya di suhu 110 derajat Celcius.

Yuk fasilitasi kebutuhan anak dengan hanya membeli produk botol susu dan dot bayi terbaik dari Hegen dengan klik sini!


Referensi:

  1. Stephanie Watson. Diarrhea in Babies. https://www.webmd.com/parenting/baby/baby-diarrhea-causes-treatment
  1. Noreen Iftikhar, MD. What’s Giving Your Baby Diarrhea? Common Causes and What You Can Do. https://www.healthline.com/health/baby/baby-diarrhea