Cek Apa Perbedaan Bayi yang Mengkonsumsi ASI dan Susu Formula
Keputusan seorang ibu untuk memberi asupan nutrisi bayi baik itu ASI atau susu formula, kini menjadi concern terbaru karena kemungkinan terkait dengan kondisi kesehatannya di masa mendatang. Seiring tumbuh kembang bayi, kemudian akan timbul pertanyaan seperti apa perbedaan bayi yang mengkonsumsi ASI dan susu formula.
Artikel ini akan mengulas bagaimana perbedaan perkembangan bayi yang minum ASI dan susu formula sehingga dapat menjadi panduan orang tua untuk memilih mana sumber nutrisi yang tepat untuk si Kecil.
Perbedaan Perkembangan Tinggi Badan dan Berat Badan Bayi yang Mengonsumsi ASI dan Susu Formula
Pertama, pahami terlebih dahulu bahwa Air Susu Ibu (ASI) adalah nutrisi terbaik untuk bayi khususnya usia 0-6 bulan, sehingga pemberian ASI eksklusif wajib dilakukan pada rentang usia bayi tersebut. ASI mengandung antibodi, antivirus, antialergi, hormon, enzim, dan faktor pertumbuhan yang kesemuanya berbeda dengan kandungan susu formula (sufor).
Akan tetapi, pada beberapa kondisi eperti produksi ASI tidak lancar atau ibu sedang sakit, maka bayi dapat diberikan sufor sebagai pengganti nutrisinya. Tak sembarangan, komposisi di dalam sufor telah diracik menyesuaikan komposisi lemak ASI yang berperan dalam perkembangan saraf, yaitu omega 3 dan DHA/ARA.
Setelah tahu bahwa kandungan ASI dan sufor sama-sama baik untuk bayi, lau adakah perbedaan antara bayi yang mengkonsumsi ASI dan susu formula yang berdampak pada perkembangan tinggi badan dan berat badannya?
Pertama, selama 6-8 minggu pertama setelah bayi ASI maupun bayi sufor lahir, hanya ada sedikit perbedaan antara keduanya. Umumnya, bayi yang minum ASI eksklusif selama tahun pertama kehidupannya, pada 3 bulan pertama dapat tumbuh lebih cepat, dan kemudian melambat.
Di sinilah mulai terlihat perbedaannya secara perkembangan fisik. Mulai sekitar usia 2-3 bulan hingga akhir tahun pertama kehidupan, bayi yang diberi susu formula mengalami pertambahan berat dan panjang badan lebih cepat dibandingkan bayi ASI yang memiliki badan lebih ramping.
Memang dengan pemberian sufor yang cocok dapat membantu bayi lebih cepat gemuk. Namun perlu dipahami, gemuk atau tidaknya tentu bukanlah patokan mutlak status kesehatan bayi. Selama berat dan tinggi badan bayi masih berada dalam rentang pertumbuhan normal, orang tua tidak perlu khawatir berlebihan akan hal ini.
Meskipun terdapat perbedaan dalam perkembangan antara bayi ASI dan sufor pada tahun pertama, saat bayi sama-sama berusia dua tahun, pertumbuhan keduanya menjadi setara.
Inilah Keuntungan Bayi yang Mengonsumsi ASI
Kita semua telah memahami bahwa ASI merupakan nutrisi terbaik untuk bayi. Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), bayi sebaiknya hanya disusui secara eksklusif selama 6 bulan pertama tanpa tambahan susu, makanan, atau minuman lainnya.
Setelah usia 6 bulan, bayi dapat mulai diperkenalkan makanan lain, seperti aneka menu MPASI yang lezat dan bernutrisi. Selama masa ini hingga usia bayi menginjak satu tahun (atau bisa lebih lama lagi), ibu tetap dianjurkan untuk terus menyusui.
Menyusui bayi dengan ASI hingga usia 2 tahun ke atas, mendatangkan keuntungan bagi ibu maupun bayi itu sendiri, berikut poin-poinnya:
- ASI selalu tersedia secara alami, gratis, mudah penyediaannya, dan tidak memerlukan sterilisasi botol.
- ASI mengandung nutrisi seperti protein, karbohidrat, lemak, dan kalsium dalam proporsi yang tepat dan dibutuhkan bayi.
- ASI memberikan antibodi alami yang membantu bayi melawan penyakit seperti infeksi telinga.
- Di dalam ASI juga terdapat berbagai bahan bioaktif yang dapat membantu fungsi saluran pencernaan, sistem imun, dan perkembangan otak bayi.
- Biasanya ASI lebih mudah dicerna daripada susu formula, sehingga bayi yang mengkonsumsi ASI jarang mengalami kolik dan gangguan pencernaan.
- Berat badan bayi ASI lebih ideal dibandingkan bayi dengan susu formula yang cenderung obesitas.
- Bayi yang minum ASI dapat terhindar dari risiko sindrom kematian mendadak pada tahun pertama kehidupannya.
- Nutrisi penting dalam ASI bisa meningkatkan kecerdasan anak dengan tingkat fungsi kognitifnya yang lebih tinggi.
- ASI bahkan dapat membantu si Kecil di kemudian hari dengan terhindari dari risiko kelebihan berat badan (obesitas), serta berbagai penyakit seperti asma, alergi, sembelit, diabetes tipe 1 dan tipe 2, leukemia, kolesterol tinggi, dan limfoma.
Setelah mengetahui beberapa kelebihan ASI, ada baiknya Bunda berupaya meningkatkan kualitas dan kuantitas ASI dengan dukungan dari diri sendiri, pasangan maupun keluarga terdekat. Caranya dengan menyusui dan menyusui sesering mungkin setiap 2-3 jam sekali, makan makanan bergizi, minum yang banyak, kelola stres, istirahat yang cukup, dan jalani gaya hidup sehat.
Kawal Tumbuh Kembang si Kecil dan Stop Membandingkan Bersama Hegen
Sekali lagi, ingat ya Bunda, tumbuh kembang masing-masing bayi berbeda dan unik. Jadi, Bunda tidak perlu minder atau overthinking jika si Kecil tampak memiliki bobot yang lebih kurus dibanding bayi lainnya.
Alangkah baiknya, para orang tua tinggalkan kebiasaan membanding-bandingkan anak dan lebih berfokus menjaga kesehatan bayi sendiri. Contohnya dengan melakukan konsultasi dengan dokter anak terkait masalah tumbuh kembang bayi serta awareness dalam memilih produk peralatan bayi seperti botol dot berkualitas terbaik yang teruji aman, tahan lama, dan bebas BPA.
Bunda bisa mendapatkan berbagai kebutuhan bayi mulai dari dot, botol bayi yang multi-purpose, breast pump dan lainnya dengan cek persediaannya di website resmi Hegen. Temukan produk yang Bunda butuhkan, checkout, dan tunggu barang sampai dengan selamat di rumah.
Referensi
Gina Shaw. Breastfeeding vs. Formula Feeding. https://www.webmd.com/baby/breastfeeding-vs-formula-feeding
Gooddoctor.co.id. Pertumbuhan Bayi ASI Eksklusif Justru Lebih Lambat? Baca Ini Dulu ya Moms. https://www.gooddoctor.co.id/parenting/kesehatan-anak/pertumbuhan-bayi-asi-eksklusif-justru-lebih-lambat-baca-ini-dulu-ya-moms/
Nemours KidsHealth. Breastfeeding vs. Formula Feeding. https://kidshealth.org/en/parents/breast-bottle-feeding.html