Blog Hegen

Tutorial Lengkap Ibu Menyusui: Tips & Trik untuk Ibu Baru

Proses menyusui bayi bukanlah hal yang mudah, terutama  bagi ibu baru. Oleh sebab itu, Bunda memerlukan persiapan yang matang agar proses menyusui si kecil berjalan lancar. Meski tak bisa dipungkiri, kendala atau hambatan pasti akan ada, tapi dengan persiapan yang baik semua permasalahan selama proses menyusui si kecil bisa segera diatasi. Namun, kamu tidak perlu khawatir karena artikel kali ini akan memaparkan informasi terlengkap tentang tutorial ibu menyusui. Simak baik-baik!

Persiapan Menyusui Bayi

Tutorial ibu menyusui dimulai dengan melakukan persiapan seperti memperhatikan asupan/nutrisi yang dikonsumsi ibu, berbagai perlengkapan untuk menyusui, dan mencari informasi dari ahlinya. Berikut penjelasannya.

1. Nutrisi Ibu Menyusui

Persiapan pertama yang wajib Bunda perhatikan adalah nutrisi yang dikonsumsi selama proses menyusui. Umumnya, ibu menyusui dianjurkan untuk mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang yang terdiri dari protein, lemak, sehat, karbohidrat kompleks, vitamin, dan juga mineral. 

Selain itu, Bunda bisa mengonsumsi ASI booster terutama yang alami karena mengandung galactagogue seperti fenugreek, bawang putih, daun katuk, dan oatmeal. Bunda juga bisa memilih ASI booster dalam bentuk obat-obatan farmasi/suplemen, tapi sebaiknya konsultasikan dulu hal ini kepada dokter/konselor laktasi.

Jangan lupa juga untuk minum banyak cairan agar tubuh selalu terhidrasi dan produksi ASI berjalan lancar. Utamakan untuk banyak minum air putih, jus buah alami, buah-buahan yang kaya air, susu, dan sup.

2. Perlengkapan untuk Menyusui

Hal yang tak kalah penting berikutnya yang akan mendukung kelancaran proses pemberian ASI adalah perlengkapan menyusui. Guna menunjang kenyamanan, Bunda bisa menyiapkan bra khusus menyusui, bantal menyusui, dan pompa ASI.

Pompa ASI sangat penting untuk meningkatkan suplai ASI selama proses menyusui. Selain itu, rutin memompa ASI juga memastikan pengosongan payudara sehingga produksi ASI berjalan lancar. Dalam hal memilih pompa ASI, pilih merk yang bonafide dan berkualitas seperti Hegen Breast Pump!

3. Edukasi Diri

Persiapan terakhir yang juga memegang peran penting adalah melakukan edukasi diri terkait proses menyusui. Bunda bisa membaca berbagai jurnal kesehatan atau artikel tentang laktasi dari berbagai sumber yang terpercaya via media cetak maupun online

Selain itu, cari dukungan dari profesional kesehatan terkait seperti bidan, dokter kandungan, dan konselor laktasi untuk mendapatkan saran serta panduan menyusui yang tepat.

Baca juga: Inisiasi Menyusui Dini: Manfaat, Persiapan & Tips Suksesnya

Cara Menyusui yang Benar

Sumber: freepik/user18526052

 

Berbicara tentang cara menyusui bayi yang benar, ada 3 hal yang wajib diperhatikan yaitu posisi menyusui, perlekatan yang benar, serta frekuensi dan durasi menyusui. Nah, penjelasan lebih lanjut bisa Bunda simak sebagai berikut.

1. Posisi Menyusui

Hal pertama yang wajib dipahami untuk mendukung kelancaran pemberian ASI eksklusif yaitu seperti apa posisi menyusui yang nyaman bagi ibu dan bayi. Perlu diketahui, ada beberapa teknik menyusui yang umum dipraktikkan seperti cradle hold, cross-cradle hold, football hold, dan side-lying hold. Tiap-tiap ibu mungkin memiliki posisi menyusui favorit yang berbeda. Nah, kira-kira Bunda cocok menerapkan yang mana ya?

  • Cradle Hold

Posisi menyusui cradle hold adalah salah satu posisi menyusui yang paling umum dan sederhana. Bayi diletakkan di salah satu lengan ibu, dengan kepala bayi berada di lekukan siku ibu dan tubuh bayi sejajar dengan tubuh ibu. 

Sementara tangan lainnya dapat digunakan untuk membantu mengarahkan payudara ke mulut bayi atau menopang payudara jika diperlukan. Kemudian, kepala bayi diarahkan menghadap ke payudara ibu, dengan hidung bayi sejajar dengan puting. Umumnya, posisi ini mulai nyaman digunakan ketika bayi sudah memiliki kontrol kepala yang lebih baik, yaitu sekitar usia 1-2 bulan.

  • Cross-Cradle Hold

Posisi menyusui yang satu ini bisa diaplikasikan untuk bayi baru lahir, bayi dengan kesulitan menyusu, dan bayi prematur. Caranya yaitu dengan menggunakan lengan yang berlawanan dengan payudara yang digunakan untuk menyusui. Misalnya, jika menyusui dengan payudara kiri, bayi dipegang dengan lengan kanan.

Tangan ibu menyangga leher, punggung atas, dan kepala bayi. Ibu dapat menggunakan jari-jari untuk memandu kepala bayi ke payudara. Kemudian, kepala bayi menghadap ke payudara ibu, dengan hidung bayi sejajar dengan puting.

Nah, untuk tangan ibu yang bebas (misalnya tangan kiri saat menyusui dengan payudara kiri) dapat digunakan untuk memegang payudara dan membantu mengarahkan puting ke mulut bayi.

  • Football Hold

Posisi menyusui football hold, juga dikenal sebagai clutch hold, adalah posisi di mana bayi disangga di samping tubuh ibu, mirip dengan cara seorang pemain sepak bola Amerika memegang bola.

Bayi diletakkan di samping tubuh ibu, dengan kaki bayi berada di bawah lengan ibu, menghadap ke belakang, sementara kepala bayi dipegang oleh tangan ibu. Tangan ibu menyangga kepala dan leher bayi, dengan kepala bayi berada di dekat payudara ibu.

Kepala bayi menghadap ke payudara ibu, dengan hidung bayi sejajar dengan puting dan tangan lainnya untuk memegang/mengarahkan payudara ke mulut bayi.

Posisi football hold sangat berguna untuk ibu yang menjalani operasi caesar karena menjaga tekanan dari area perut, untuk ibu dengan payudara besar, atau untuk bayi kembar yang disusui bersamaan. Posisi ini juga membantu bayi yang kesulitan latch-on karena memberikan kontrol lebih baik kepada ibu dalam mengarahkan kepala bayi ke payudara.

  • Side Lying Hold

Posisi menyusui side-lying hold adalah posisi menyusui di mana ibu dan bayi berbaring miring berhadapan. Ini adalah posisi yang nyaman untuk sesi menyusui malam hari atau ketika ibu ingin beristirahat. 

Teknik menyusui yang satu ini dilakukan dengan cara berbaring miring pada satu tangan atau bantal mendukung kepala. Pastikan tubuh ibu harus lurus dan nyaman. Bayi juga diposisikan berbaring miring menghadap ibu, dengan perut bayi sejajar dengan perut ibu.

Gunakan tangan yang tidak berada di bawah kepala untuk menahan bayi, untuk membantu menuntun kepala bayi ke payudara jika diperlukan. Kemudian, kepala bayi sejajar dengan payudara ibu, serta hidung bayi sejajar dengan puting.

Posisi side-lying hold sangat cocok untuk sesi menyusui malam hari, untuk ibu yang pulih dari operasi caesar, atau ketika ibu dan bayi membutuhkan waktu istirahat sambil menyusui. 

2. Perlekatan yang Benar

Selain teknik menyusui, Bunda juga harus tahu cara perlekatan bayi yang benar. Pasalnya, jika perlekatannya salah, hal ini justru bisa menyebabkan puting lecet dan membuat ibu tidak nyaman. Mengutip dari halaman IDAI, berikut adalah ciri-ciri perlekatan menyusui yang benar.

  • Dagu menempel ke payudara ibu.
  • Mulut terbuka lebar.
  • Sebagian besar areola terutama yang berada di bawah, masuk ke dalam mulut bayi.
  • Bibir bayi terlipat keluar.
  • Pipi bayi tidak boleh kempot (karena tidak mengisap, tetapi memerah ASI).
  • Tidak boleh terdengar bunyi decak, hanya boleh terdengar bunyi menelan.
  • Ibu tidak kesakitan/merasakan nyeri di puting.
  • Bayi terlihat tenang.

3. Frekuensi dan Durasi Menyusui Bayi

Bunda juga harus memahami frekuensi dan durasi menyusui bayi. Perhatikan kebutuhan ASI bayi dengan menyusui mereka sesuai permintaan/on demand. Umumnya bayi akan menunjukkan tanda-tanda lapar saat ingin menyusu seperti mengisap jari/tangan, mencari payudara saat pipinya disentuh, gelisah, mengeluarkan suara isapan, menangis, dan lain-lain.

Pada umumnya, durasi pemberian ASI pada tiap-tiap bayi dapat bervariasi, tergantung kebutuhan masing-masing. Namun, bila dalam dua jam bayi belum minum ASI, maka Bunda dapat memberikan stimulasi ke bayi agar mau minum ASI. 

Rata-rata, bayi minum ASI sekitar 10-15 menit di setiap sisi payudara atau sekitar 20 menit untuk kedua sisi payudara, dan pada bayi yang baru lahir memerlukan waktu minum ASI sekitar 20-45 menit dalam satu sesi minum ASI. 

Baca juga: 5+ Makanan Pelancar ASI, Solusi Untuk ASI Tidak Lancar!

Tantangan Ibu Menyusui dan Solusinya

Sumber: freepik/user18526052


Tutorial ibu menyusui juga berkaitan dengan kendala yang mungkin terjadi selama proses pemberian ASI. Beberapa masalah yang umum terjadi diantaranya adalah puting lecet, payudara bengkak, saluran ASI tersumbat, produksi ASI rendah, dan bayi bingung puting. Namun, jangan khawatir karena semua ada solusinya sebagai berikut.

1. Puting Lecet

Penyebab puting lecet bisa bermacam-macam yaitu posisi menyusui yang salah, perlekatan yang salah, bayi menggigit puting, kulit kering/sensitif, pemakaian pompa ASI yang tidak tepat, hingga infeksi. Untuk mengatasi hal ini, Bunda bisa mencoba cara-cara berikut.

  • Memperbaiki posisi menyusui dan memastikan perlekatan sudah benar.
  • Menggunakan pelindung puting untuk sementara atau memberikan ASI di payudara sisi satunya.
  • Mengoleskan krim atau salep lanolin yang aman untuk bayi. Bunda bisa berkonsultasi dengan dokter terkait hal ini.
  • Membersihkan puting dengan air hangat setelah selesai menyusui.

2. Payudara Bengkak

Payudara bengkak atau engorgement adalah kondisi umum yang sering dialami oleh ibu menyusui, terutama pada minggu-minggu pertama menyusui. Penyebabnya bisa karena produksi ASI berlebih, jadwal menyusui yang tidak teratur, perlekatan yang salah, bayi disapih secara tiba-tiba, atau pemakaian pompa ASI yang kurang tepat. Berikut solusi untuk mengatasinya.

  • Menyusui bayi secara teratur sesuai permintaan bayi agar ASI tidak menumpuk.
  • Pastikan bayi menyusu sampai payudara kosong.
  • Jika tidak memungkinkan untuk pengosongan payudara, Bunda bisa memerah ASI dan menyimpan ASI perah sebagai stok.
  • Kompres hangat sebelum menyusui dan kompres dingin setelah menyusui bayi.
  • Pijat payudara dengan lembut.
  • Gunakan bra khusus menyusui.

3. Saluran ASI Tersumbat

Saluran ASI tersumbat, atau duktus tersumbat, adalah kondisi di mana aliran ASI terhambat di dalam saluran payudara. Ini bisa sangat menyakitkan dan mengganggu proses menyusui. Penyebabnya bisa karena posisi menyusui salah, bayi jarang menyusu, stres dan kelelahan, kurang menjaga kebersihan puting, atau memakai bra/pakaian yang terlalu ketat.

Solusinya yaitu dengan memberikan kompres hangat pada payudara, mulai memberikan ASI secara rutin, memijat payudara, memperbaiki posisi menyusui, minum cukup air, dan jangan lupa istirahat.

4. Produksi ASI Rendah

Tantangan lain yang kerap menghantui perjalanan ibu menyusui adalah produksi ASI yang rendah. Umumnya, hal ini terjadi karena ibu kurang menjaga asupan/nutrisi seimbang. Selain itu, penyebab lainnya meliputi frekuensi menyusui yang kurang, perlekatan yang tidak tepat, penggunaan obat-obatan tertentu, masalah kesehatan pada ibu, tongue tie pada bayi, dan lain-lain.

Untuk mengatasinya, Bunda bisa mengonsumsi makanan bergizi dan ASI booster, mengelola stres dengan baik, memastikan perlekatan bayi saat menyusu, menghindari obat-obatan yang bisa menghambat produksi ASI, dan memompa ASI setelah menyusui si kecil. Jika cara-cara tadi tidak bekerja, maka Bunda sebaiknya berkonsultasi ke konselor laktasi.

5. Bayi Bingung Puting

Bayi bingung puting adalah kondisi di mana bayi mengalami kesulitan menyusui langsung dari payudara setelah terbiasa menggunakan dot atau alat bantu lainnya. Hal ini kerap terjadi terutama pada bayi yang sudah dikenalkan dot sejak dini. Penggunaan alat bantu seperti nipple shield juga bisa menjadi penyebab lain yang membuat bayi bingung puting.

Oleh sebab itu, Bunda sebaiknya mengutamakan untuk menyusui si kecil secara langsung lewat payudara. Selain itu, pemakaian cup feeding/spoon feeding bisa mencegah bingung puting. Opsi berikutnya yaitu dengan memilih botol susu bayi dengan dot yang menyerupai payudara ibu. Nah, dalam hal ini Hegen Feeding Bottle adalah pilihan yang terbaik!


Feeding bottle dari Hegen dilengkapi dengan dot silikon berbentuk elips yang super lembut dan menyerupai payudara alami ibu. Hal ini mencegah bayi mengalami bingung puting dan memudahkan perlekatan secara alami. Bunda pun bisa menerapkan kombinasi menyusui si kecil secara langsung maupun dengan botol.

Tersedia dalam 4 ukuran botol yaitu 60 ml (newborn), 150 ml (1-3 bulan), 240 ml (3-6 bulan), dan 330 ml (6-9 bulan), Bunda bisa mendapatkan produknya sekarang juga dengan klik di sini. Temukan juga produk-produk ibu dan bayi unggulan lainnya untuk menemani perjalanan menyusui si kecil yang lebih nyaman dan menyenangkan dengan mengunjungi halaman official store Hegen Indonesia.


Referensi: 

  1. Cleveland Clinic. 7 Common Breastfeeding Positions. https://health.clevelandclinic.org/breastfeeding-positions
  2. Zawn Villines. What are the best positions for breastfeeding? https://www.medicalnewstoday.com/articles/322984
  3. IDAI. Posisi dan Perlekatan Menyusui dan Menyusu yang Benar. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/posisi-dan-perlekatan-menyusui-dan-menyusu-yang-benar
  4. Alodokter. Berapa Lama Normal Menyusui Bayi? https://www.alodokter.com/komunitas/topic/menyusui-87b464
  5. Putri Ica Widia Sari. 10 Masalah Ibu Menyusui Beserta Cara Mengatasinya yang Tepat. https://hellosehat.com/parenting/bayi/menyusui/masalah-ibu-menyusui/

Featured image - freepik/fizel