Blog Hegen

Si Kecil Mulai Makan? Ini 5 Tahapan Tekstur MPASI yang Benar

Menginjak usia 6 bulan, bayi mulai diperkenalkan dengan MPASI, yang merupakan singkatan dari Makanan Pendamping Air Susu Ibu. Pasalnya, semakin bertambah usia bayi, maka nutrisi yang diperlukan juga semakin banyak. ASI saja tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi si kecil setelah usianya mencapai 6 bulan. Oleh sebab itu, pemberian MPASI diharapkan bisa meningkatkan asupan nutrisi yang tepat sesuai dengan usia sang anak. Salah satu hal yang perlu Bunda perhatikan adalah tekstur MPASI yang akan diberikan.


Biasanya, MPASI dimulai dari tekstur yang paling halus seperti pure atau bubur. Kemudian, seiring dengan bertambahnya usia bayi, tekstur MPASI bisa ditingkatkan secara bertahap menjadi lebih kasar/padat. Untuk lebih jelasnya, Bunda bisa menyimak pedoman dalam memberikan tekstur MPASi bayi sesuai tingkatan usianya berikut ini.

Tahapan Tekstur MPASI sesuai Usia Bayi

tekstur mpasi

Pemberian tekstur MPASI pada bayi dibagi menjadi 5 tahapan usia yaitu pada 6 bulan, 7 hingga 8 bulan, 9 sampai 10 bulan, 11 bulan, dan 1 tahun. Penjelasan lebih lengkapnya bisa disimak dalam ulasan di bawah ini.

1. 6 bulan

 Usia 6 bulan adalah dimulainya MPASI pada bayi. Setelah 6 bulan lamanya si kecil hanya mengonsumsi ASI, usia ini jadi periode penting bagi si kecil untuk menyantap makanan pendamping yang bergizi.

Pada awal pemberian MPASI, teksturnya harus halus/semi cair supaya si kecil mudah beradaptasi. Biasanya, MPASI yang diberikan berupa pure atau bubur dengan frekuensi makan dan porsi yang sedikit demi sedikit.

Contoh menu MPASI yang Bunda bisa berikan seperti pure alpukat, pure wortel kentang, sup labu, dan buah pisang. Bunda bisa memberikan menu MPASI sebanyak 1-2 kali sehari dalam porsi 2-3 sendok makan dan dinaikkan jumlahnya secara bertahap sesuai kemampuan si kecil.

2. 7 - 8 bulan

Memasuki usia 7 hingga 8 bulan, Bunda bisa mulai menaikkan tekstur MPASI menjadi agak kasar. Jika sebelumnya proses pengolahan makanan dilakukan dengan cara disaring, maka pada tahap usia ini tidak perlu lagi. Bunda cukup memblender makanan sampai mendapatkan tekstur yang sedikit halus tanpa perlu menyaringnya.

Tambahkan ASI pada makanan pendamping yang akan diberikan supaya teksturnya menjadi lebih halus. Pada mulanya, bayi mungkin akan menolak, tapi lakukan hal ini secara pelan-pelan sampai si kecil akhirnya terbiasa.

3. 9 - 10 bulan

Masuk ke usia 9 bulan, Bunda sudah bisa memperkenalkan bubur tanpa disaring, bubur tim, dan juga finger food kepada si kecil. Pada tahapan ini, bayi mulai belajar mengonsumsi makanan yang lebih padat dari sebelumnya. 

Selain teksturnya yang meningkat, porsi makanan yang diberikan juga lebih banyak dengan frekuensi 3 hingga 4 kali dalam sehari. Jangan lupa juga untuk memberikan camilan sebanyak 1 hingga 2 kali sebagai selingan.

Usia 9 bulan juga menjadi waktu yang tepat untuk mengenalkan finger food pada si kecil. Selain menyantap makanan dengan tekstur yang lebih padat, si kecil juga belajar makan sendiri, melatih motorik halus, serta meningkatkan kemampuan menggigit dan mengunyah. 

Contoh finger food yang bisa Bunda berikan diantaranya adalah potongan buah dan sayur, keju, telur, tahu, dan lain-lain. Pastikan selalu mengawasi si kecil saat mencoba makanan finger food untuk meminimalisir kemungkinan tersedak.

4. Usia 11 bulan

Bunda bisa menjadwalkan pemberian nasi tim pada usia ini. Hal ini juga diiringi dengan peningkatan porsi makan sebanyak 250 ml dengan frekuensi 3 hingga 4 kali per hari. 

Tambahkan juga lauk pauk dan sayur dalam menu nasi tim serta camilan selingan di antara waktu makan. 

5. 1 Tahun

Menginjak usia 12 bulan atau 1 tahun, umumnya anak sudah siap untuk mengonsumsi makanan orang dewasa. Namun, sebaiknya hindari untuk memasukkan bumbu penyedap seperti lada dan cabai di menu MPASI si kecil. 

Nah, untuk sampai di tahapan terakhir ini, si kecil tentunya harus bisa melalui berbagai tekstur MPASI sesuai usianya. Jadi, Bunda sebaiknya mengupayakan proses pemberian MPASI berdasarkan pedoman tekstur makanan sesuai usia yang telah dijelaskan di atas ya!

tekstur mpasi

Selain memahami tahapan tekstur MPASI, pada usia 6 bulan, bayi juga sudah bisa diperkenalkan untuk minum menggunakan sedotan. Untuk memudahkan si kecil, Bunda bisa menyediakan botol minum dengan straw cup.

Salah satu rekomendasi terbaik yang Bunda bisa pilih adalah HEGEN PCTO™ 330ML/11OZ STRAW CUP PPSU yang tersedia dalam 3 opsi warna yaitu grey, blue, dan pink. Botol minum straw cup dari Hegen terbuat dari material PPSU terbaik yang ringan, awet, tahan di suhu -20 derajat Celcius hingga 180 derajat Celcius, bersertifikat FDA, dan sudah BPA free.

Tak hanya itu saja, bagian tutup atau cup pada botol minum Hegen juga menggunakan inovasi PCTOTM yang memungkinkan orang tua dan pengasuh untuk menutup botol secara nyaman hanya dengan satu tangan tanpa khawatir ada tumpahan, dan  tangan lainnya bebas untuk menggendong si kecil.

Tunggu apalagi, selalu berikan yang terbaik kepada si kecil dengan memercayakan botol minum straw cup dan kebutuhan ibu dan bayi lainnya hanya dari Hegen dengan klik di sini.

Referensi:

  1. Vincent Iannelli, MD. Making Sense of 'Stages' and 'Steps' on Baby Food Labels. https://www.verywellfamily.com/baby-food-stages-and-steps-2634465
  1. Nationwide Children’s. Feeding Guide for the First Year. https://www.nationwidechildrens.org/conditions/health-library/feeding-guide-for-the-first-year