Blog Hegen

Ini Perbedaan Kolik dan Growth Spurt serta Cara Atasinya

Ada banyak hal yang membuat bayi rewel dan sering menangis, sepertinya misalnya growth spurt dan kolik. Growth spurt biasanya lumrah terjadi selama masa tumbuh kembang anak hingga 12 bulan dan akan hilang dengan sendirinya seiring dengan bertambahnya usia si kecil. Namun, kolik adalah case yang berbeda dan berhubungan dengan masalah kesehatan. Untuk mengetahui lebih detail tentang perbedaan kolik dan growth spurt, Bunda bisa membaca ulasan lengkapnya di bawah ini.

Perbedaan Kolik dan Growth Spurt

Tangisan bayi memang memiliki sejuta makna yang sering membuat orang tua kesulitan dalam memahaminya. Pada artikel kali ini, Bunda akan diajak untuk mengetahui perbedaan growth spurt dan kolik mulai dari pengertian, gejala, durasi, serta faktor-faktor penyebabnya.

1. Pengertian Kolik dan Growth Spurt

  • Kolik

Kolik adalah kondisi dimana bayi merasakan sakit perut secara intens. Saat ini terjadi, bayi akan sering menangis dan sulit untuk ditenangkan, sehingga kerap membuat orang tua panik. Umumnya, kolik terjadi di rentang usia beberapa minggu sampai 4 bulan.

  • Growth Spurt

Growth spurt adalah fase percepatan pertumbuhan bayi yang terjadi pada awal kelahirannya. Fase ini juga kerap disebut sebagai fase pacu tumbuh atau lonjakan pertumbuhan. Selama fase ini, bayi akan menjadi lebih aktif dan lebih sering rewel dari biasanya. 

Tak hanya itu saja, bayi yang sedang ada di fase pacu tumbuh juga ingin selalu menempel pada sang ibu, sehingga tidak mau ditinggal bahkan dalam waktu sebentar saja.

2. Gejala Kolik dan Growth Spurt

  • Kolik

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa kolik ditandai dengan kondisi si kecil yang terus-terusan menangis. Hal ini bisa terjadi dalam beberapa menit hingga hitungan jam dan bayi sulit untuk ditenangkan.

Selain itu, saat bayi kolik, kedua tangan dan tungkai biasanya akan terangkat ke atas perut. Bahkan, tangan si kecil akan mengepal, wajah menjadi kemerahan, otot perut kencang, serta melengkungkan punggung. 

  • Growth Spurt

Gejala yang menandai terjadinya growth spurt adalah bayi lebih rewel, menjadi lebih aktif, selalu ingin bersama ibu, dan ingin terus-terusan menyusu. Tak hanya itu saja, growth spurt juga memengaruhi pola tidur bayi. Si kecil mungkin jadi lebih sering tidur atau sebaliknya justru jadi jarang tidur saat berada di fase ini.

Growth spurt umumnya juga ditandai dengan pertambahan berat badan, panjang badan, dan lingkar kepala yang lebih cepat dari waktu-waktu sebelumnya.

3. Durasi Terjadinya Kolik dan Growth Spurt

  • Kolik

Umumnya, kolik berlangsung selama 3 hari dalam seminggu dan berlangsung selama minimal 3 minggu berturut-turut. Kolik biasanya juga terjadi pada bayi berusia beberapa minggu sampai menginjak usia 4 bulan.

  • Growth Spurt

Growth spurt bisa terjadi beberapa kali dalam kurun waktu 12 bulan pertama usia bayi, yaitu di usia 7–10 hari, 1-3 minggu, 6 minggu, 3 bulan, 6 bulan, dan 9 bulan. Satu periode fase pacu tumbuh biasanya berlangsung selama 2–3 hari, bahkan sampai seminggu.

4. Penyebab Bayi Alami Kolik dan Growth Spurt

  • Kolik

Sampai saat ini, penyebab kolik belum bisa dipastikan. Namun, kondisi bayi kolik biasanya dikaitkan dengan sistem pencernaan bayi yang belum matang, sistem saraf yang belum sempurna, bayi kelelahan, hingga mendapat terlalu banyak rangsangan.


Selain itu, asupan sang ibu disinyalir juga bisa menyebabkan bayi mengalami kolik, terutama saat mengonsumsi susu dan produk turunannya, makanan pedas, kol, brokoli, kembang kol, bawang putih, kafein, dan alkohol.

  • Growth Spurt

Growth spurt adalah proses alami yang pasti terjadi dalam tumbuh kembang bayi. Beberapa faktor yang menyebabkan fase ini terjadi adalah faktor genetik serta kebutuhan dan asupan nutrisi. Namun yang perlu diingat, setiap bayi tumbuh dan berkembang pada kecepatan berbeda-beda.

Cara Mengatasi Kolik dan Growth Spurt

perbedaan kolik dan growth spurt

Nah, jika si kecil mengalami kedua hal di atas, apa yang harus dilakukan? Jangan panik dulu, saat si kecil mengalami kolik atau growth spurt, Bunda bisa mengatasinya dengan melakukan cara-cara berikut.

1. Cara Mengatasi Kolik pada Bayi

  • Menenangkan si kecil dengan menggendong atau memberikan pijatan lembut.
  • Tidak mengonsumsi makanan yang berpotensi menyebabkan bayi kolik selama beberapa waktu. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, beberapa jenis makanan yang kemungkinan memicu bayi kolik adalah susu dan produk turunannya, makanan pedas, kol, brokoli, kembang kol, bawang putih, kafein, dan alkohol.
  • Menyendawakan bayi setiap selesai menyusu. Hal ini berguna untuk mengurangi tekanan udara yang kemungkinan tertelan selama proses menyusui.
  • Pada bayi yang mengonsumsi susu formula, ibu bisa coba untuk menggantinya dengan merk susu lain.
  • Memakai botol susu/feeding bottle yang memiliki fitur anti-kolik.

2. Cara Mengatasi Growth Spurt pada Bayi

  • Fase growth spurt ditandai dengan bayi yang ingin selalu menyusu. Oleh sebab itu, Bunda sebaiknya sering menyusui si kecil agar kebutuhannya terpenuhi. Perhatikan perlekatan mulut bayi ke payudara supaya proses menyusui lancar dan bayi cepat kenyang.
  • Hadirkan suasana yang nyaman agar bayi mudah tidur dengan cara membuat suhu ruangan menjadi lebih sejuk, meredupkan lampu, dan menghindari kebisingan.
  • Meminta bantuan ayah/pengasuh/keluarga lain untuk menenangkan si kecil. Bunda bisa mengambil kesempatan ini untuk beristirahat sejenak guna mengembalikan mood dan energi.
  • Ibu sebaiknya mengonsumsi makanan yang bergizi agar ASI lebih berkualitas, sehingga nutrisi yang diperlukan si kecil terpenuhi dengan optimal.

Demikian informasi yang bisa disimak terkait perbedaan kolik dan growth spurt. Nah, agar si kecil terhindar dari potensi kolik, pilihlah botol susu yang memiliki fitur anti-kolik seperti yang ada di rangkaian feeding bottle dari Hegen.

Botol susu dari Hegen didesain dengan fitur Smart Built-In Anti-Colic Air Vent System yang mengurangi asupan udara berlebihan agar bayi terhindar dari gangguan perut. Tak hanya itu saja feeding bottle dari Hegen juga dilengkapi dengan dot silikon lembut yang menyerupai payudara ibu, sehingga tidak menyebabkan bingung puting.

Selain itu, material yang dipakai adalah PPSU (Polyphenylsulfone) yang sudah BPA free, bersertifikat FDA, serta tahan terhadap suhu ekstrem dari -18°C hingga 180°C. 

Botol susu Hegen juga ringan, tidak mudah terguling, dan memiliki fitur Press-to-Close, Twist-to-Open™ (PCTO™) yang memungkinkan botol ditekan dengan satu tangan, dan diputar dengan mudah tanpa khawatir isinya tumpah. 

Tersedia dalam 4 ukuran yang bisa disesuaikan dengan usia si kecil, berikut ini adalah rangkaian feeding bottle dari Hegen yang bisa dipilih.

  1. HEGEN PCTO™ 60ML/2OZ FEEDING BOTTLE PPSU UNTUK NEWBORN/0 BULAN

perbedaan kolik dan growth spurt

  1. HEGEN PCTO™ 150ML/5OZ FEEDING BOTTLE PPSU UNTUK USIA 1-3 BULAN

perbedaan kolik dan growth spurt

  1. HEGEN PCTO™ 240ML/8OZ FEEDING BOTTLE PPSU UNTUK USIA 3-6 BULAN

perbedaan kolik dan growth spurt

  1. HEGEN PCTO™ 330ML/11OZ FEEDING BOTTLE PPSU UNTUK USIA 6-9 BULAN

perbedaan kolik dan growth spurt


Tidak hanya feeding bottle saja, Hegen juga menyediakan produk ibu dan bayi lainnya seperti teats/dot bayi, straw cup, drinking bottle, breastmilk storage (wadah ASI dan MPASI), manual and electric breast pump, serta aksesori pelengkap yang bisa Bunda dapatkan dengan klik di sini.

Referensi:

  1. Annisa Karnesyia. Beda Growth Spurt dan Kolik yang Sering Bikin Bayi Rewel. https://www.haibunda.com/parenting/20200604162939-61-144498/beda-growth-spurt-dan-kolik-yang-sering-bikin-bayi-rewel
  2. Febriyani Suryaningrum. Mengenal Growth Spurt dan Tanda-Tandanya pada Bayi. https://www.generasimaju.co.id/artikel/0-3-bulan/kesehatan/growth-spurt-pada-bayi