Awas Salah! Ini Panduan Memilih Penampung ASI yang Tepat
Memilih penampung ASI yang tepat penting untuk kenyamanan dan kesehatan ibu menyusui karena dapat membantu menjaga kualitas ASI, memudahkan penyimpanan, serta mencegah kontaminasi. Penampung yang aman, BPA-free, dan mudah dibersihkan akan memastikan ASI tetap steril dan layak konsumsi bagi bayi. Selain itu, penampung yang ergonomis memudahkan ibu dalam proses memompa dan menyimpan ASI, sehingga mengurangi risiko ketidaknyamanan atau infeksi.
Jenis-Jenis Penampung ASI
Ada beberapa jenis penampung ASI yang sering digunakan oleh ibu menyusui. Setiap jenis penampung memiliki kelebihan tersendiri tergantung kebutuhan ibu, seperti kemudahan penyimpanan, daya tahan, dan kenyamanan penggunaan. Berikut ulasannya.
1. Botol ASI
Terbuat dari kaca atau plastik bebas BPA, botol ASI biasanya digunakan untuk menyimpan ASI dalam jumlah lebih kecil dan lebih aman dari kebocoran. Botol ini bisa langsung disambungkan ke pompa ASI dan memudahkan pemberian ASI langsung dari botol ke bayi.
2. Kantong ASI
Kantong plastik sekali pakai yang dirancang khusus untuk menyimpan ASI dalam freezer. Kantong ASI fleksibel, hemat ruang, dan dapat menampung ASI dalam jumlah besar. Meski lebih praktis untuk penyimpanan, kantong ASI lebih rentan bocor dibanding botol atau wadah keras.
3. Wadah Penyimpanan ASI
Biasanya terbuat dari plastik atau silikon yang aman untuk ASI dan bisa digunakan berulang kali. Wadah ini lebih kuat dibanding kantong ASI dan dapat digunakan untuk menyimpan ASI di kulkas atau freezer. Wadah dengan segel yang rapat menjaga ASI tetap segar dan terhindar dari kontaminasi.
Baca juga: 5 Cara Menyimpan ASI yang Benar setelah Dipompa, Sudah Tahu?
Faktor-Faktor yang Perlu Dipertimbangkan dalam Memilih Penampung ASI
Dalam memilih penampung ASI, ada beberapa faktor penting yang perlu dipertimbangkan, berdasarkan kebutuhan dan situasi masing-masing. Penjelasannya bisa Bunda simak sebagai berikut.
1. Frekuensi Memompa
Jika ibu memompa ASI secara rutin, penampung yang lebih tahan lama seperti botol atau wadah plastik keras mungkin lebih cocok. Untuk penggunaan sesekali, kantong ASI sekali pakai bisa menjadi pilihan praktis.
2. Jumlah ASI yang Dipompa
Jika ibu memproduksi banyak ASI, kantong ASI yang fleksibel dan mampu menampung lebih banyak ASI dalam freezer dapat menjadi pilihan yang lebih efisien. Botol ASI lebih cocok jika jumlah ASI yang dipompa relatif sedikit dan digunakan segera.
3. Gaya Hidup
Bagi ibu dengan gaya hidup aktif atau sering bepergian, kantong ASI yang ringan dan hemat tempat sangat membantu untuk penyimpanan dan transportasi. Ibu yang lebih banyak di rumah mungkin lebih nyaman menggunakan botol atau wadah yang bisa digunakan ulang.
4. Anggaran
Botol dan wadah penyimpanan ASI yang bisa digunakan berulang kali memerlukan investasi awal yang lebih besar, tetapi lebih hemat dalam jangka panjang. Sementara itu, kantong ASI sekali pakai lebih murah per kantong, tapi perlu diganti secara berkala sehingga biayanya bisa bertambah.
Baca juga: Cara Menyimpan ASI di Kulkas Tetap Awet dan Kualitas Terjaga
Tips Memilih Penampung ASI yang Aman dan Berkualitas
Pertimbangan dalam memilih penampung ASI meliputi beberapa aspek seperti material produk, keamanan dan kebersihan, kemudahan pemakaian, serta ketahanan produk. Dengan mempertimbangkan keempat aspek ini, ibu dapat memastikan penampung ASI yang dipilih aman, praktis, dan tahan lama untuk digunakan. Berikut penjelasannya.
1. Memilih Bahan BPA-Free
Pastikan penampung ASI, baik botol, kantong, atau wadah penyimpanan, terbuat dari bahan yang bebas BPA (Bisphenol-A). Bahan BPA-free lebih aman untuk menyimpan ASI karena tidak mengandung bahan kimia berbahaya yang dapat mengontaminasi ASI.
2. Keamanan dan Kebersihan
Pilih penampung yang mudah dibersihkan dan disterilkan. Botol dan wadah ASI yang bisa dicuci ulang harus memiliki leher yang cukup lebar untuk memudahkan pembersihan. Pastikan kantong ASI atau wadah memiliki segel yang kuat untuk mencegah kebocoran dan kontaminasi.
3. Kemudahan Pemakaian
Pilih penampung yang mudah digunakan, baik untuk menyimpan, menandai tanggal, dan mengeluarkan ASI. Beberapa produk memiliki fitur tambahan seperti ruang penulisan yang memudahkan ibu mencatat tanggal penyimpanan. Wadah yang kompatibel dengan pompa ASI juga bisa menghemat waktu dan usaha.
4. Ketahanan Produk
Botol dan wadah penyimpanan yang kuat dan tahan lama ideal untuk penggunaan jangka panjang, terutama jika ASI akan sering dipompa dan disimpan. Pastikan produk tersebut tahan terhadap suhu ekstrem, terutama jika disimpan dalam freezer atau dipanaskan ulang.
Baca juga: Jangan Keliru! Ini 5 Cara Menghangatkan MPASI Paling Aman
Cara Menyimpan ASI yang Benar
Hal penting lainnya yang wajib Bunda perhatikan selain memilih penampung ASI yang tepat adalah cara menyimpan ASIP yang benar. Hal ini meliputi proses pendinginan, pembekuan, pencairan, dan pemanasan. Ulasannya dapat Bunda simak di bawah ini.
-
Pendinginan
Simpan ASI di dalam kulkas pada suhu 4°C atau lebih rendah. ASI bisa bertahan hingga 4 hari di dalam kulkas jika disimpan dalam wadah bersih dan tertutup rapat.
-
Pembekuan
Bekukan ASI jika tidak akan digunakan dalam 4 hari. Simpan dalam kantong atau wadah khusus ASI di freezer dengan suhu -18°C atau lebih rendah. ASI beku dapat bertahan hingga 6 bulan, dan hingga 12 bulan dalam freezer dengan suhu sangat rendah.
-
Pencairan
Cairkan ASI beku di dalam kulkas semalaman atau dengan merendam wadah dalam air hangat. Jangan mencairkan ASI beku pada suhu ruangan atau menggunakan microwave karena dapat merusak nutrisi dan menyebabkan bintik panas.
-
Pemanasan
Hangatkan ASI dengan merendam botol atau kantong di dalam air hangat. Hindari pemanasan langsung dengan microwave untuk mencegah kehilangan nutrisi dan distribusi panas yang tidak merata.
Baca juga: Apa ASI yang Sudah Dihangatkan Boleh Masuk Kulkas Lagi?
Pemilihan penampung ASI yang tepat sangat penting dalam proses penyimpanan ASIP baik di kulkas maupun di freezer. Dalam hal ini, penggunaan breastmilk storage dari Hegen adalah pilihan terbaik dan paling tepat untuk Bunda. Apa saja keunggulannya?
- Kedap Udara: Wadah Hegen dirancang dengan penutup yang rapat, mencegah kontaminasi dan menjaga kualitas serta nutrisi ASI.
- Bebas BPA: Terbuat dari bahan berkualitas tinggi, yaitu PPSU (Polyphenylsulfone) yang bebas BPA, sehingga aman untuk bayi dan tidak memengaruhi kualitas ASI perah.
- Desain Praktis: Memudahkan dalam penyimpanan serta proses pencairan dan pemanasan karena desainnya yang praktis dan efisien.
Menggunakan penampung ASI seperti Hegen Breastmilk Storage membantu memastikan kualitas ASI akan tetap terjaga, sehingga aman dan bernutrisi bagi bayi. klik di sini! Untuk berbelanja sekarang!
Referensi:
- Mayo Clinic. Breast milk storage: Do's and don'ts. https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/infant-and-toddler-health/in-depth/breast-milk-storage/art-20046350
- Christin Perry. The Dos and Don’ts of Breast Milk Storage. https://www.thebump.com/a/breast-milk-storage