Blog Hegen

Buat Jadwal MPASI dengan 9 Cara Ini, Bayi Pasti Mau Makan!

MPASI adalah singkatan dari Makanan Pendamping ASI. Umumnya, anak mulai dikenalkan dengan makanan yang lebih padat pada usia 6 bulan. Tentu, pemberiannya juga bertahap dengan tekstur makanan yang disesuaikan dengan usia bayi. Jadi, jangan sampai salah memberikan jadwal MPASI pada si kecil ya. Pada awalnya, si kecil memulainya dengan makanan yang semi cair dan berlanjut ke tahapan yang lebih padat. Nah, supaya tidak bingung, Bunda bisa menyimak informasi lengkapnya lewat artikel berikut.

Apa Tujuan MPASI?

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa MPASI adalah singkatan dari Makanan Pendamping ASI, yang merupakan makanan tambahan yang diberikan kepada bayi selain ASI atau susu formula. Tujuan dari pemberian MPASI adalah sebagai berikut.

  • MPASI membantu memenuhi kebutuhan nutrisi/memberikan nutrisi tambahan yang semakin meningkat saat bayi mulai tumbuh dan berkembang.
  • Memberikan MPASI membantu bayi untuk mengembangkan keterampilan makan mandiri dan menjaga kebutuhan makanannya sendiri seiring waktu.
  • Memperkenalkan bayi pada berbagai rasa dan tekstur makanan, yang membantu dalam mengembangkan preferensi makanannya di masa mendatang.
  • Nutrisi yang tepat dari MPASI mendukung pertumbuhan dan perkembangan fisik serta mental bayi.
  • Mencegah kekurangan gizi pada bayi, seperti kekurangan zat besi, vitamin, dan mineral lainnya.
  • MPASI menyediakan energi yang diperlukan untuk aktivitas fisik dan perkembangan otak yang optimal pada bayi.
  • Membentuk kebiasaan makan sehat pada bayi sejak dini, yang dapat berdampak positif pada pola makan mereka di masa depan.

Tekstur MPASI sesuai Tahap Usia

Sebelum membahas tentang bagaimana menerapkan jadwal MPASI pada si kecil, Bunda harus memahami tahapan tekstur MPASI sesuai usia si kecil. Berikut adalah panduan umum mengenai tekstur MPASI yang sesuai dengan tahap usia bayi.

1. Tahap Awal (6-8 Bulan)

  • Tekstur: MPASI pada tahap awal biasanya dalam bentuk halus atau lembut. Ini bisa berupa bubur halus, puree, atau makanan yang sangat dihaluskan.
  • Tujuan: Membantu bayi mengenal rasa makanan baru dan mengembangkan koordinasi gerakan mengunyah.
  • Contoh menu makanan: pisang yang dihaluskan, bubur halus oatmeal, puree wortel dan kentang, puree apel dan pir, atau bubur beras dan labu kuning.

2. Tahap Lanjutan (8-10 Bulan)

  • Tekstur: MPASI pada tahap ini mulai diperkenalkan dengan tekstur yang lebih kasar atau lumpur, seperti bubur yang lebih tebal, potongan makanan kecil, atau makanan yang dihancurkan secara kasar.
  • Tujuan: Mengembangkan kemampuan bayi dalam mengunyah makanan yang lebih kental dan memperkenalkan mereka pada makanan yang lebih beragam secara tekstur.
  • Contoh menu makanan: Bubur oatmeal dengan potongan buah-buahan kecil seperti bluberi/stroberi, puree brokoli dan kentang yang dihancurkan, bubur beras dengan potongan daging ayam yang lunak, puree mangga dan alpukat.

3. Tahap Peningkatan (10-12 Bulan)

  • Tekstur: Pada tahap ini, bayi biasanya sudah mulai bisa mengunyah dengan lebih baik, sehingga MPASI dapat diberikan dalam bentuk potongan makanan yang lebih besar, seperti potongan buah, sayuran, atau daging yang lunak.
  • Tujuan: Melatih keterampilan mengunyah dan mengembangkan kemampuan mengatasi makanan dengan tekstur yang lebih beragam.
  • Contoh menu makanan: potongan pisang/buah naga, roti gandum, kentang rebus dan daging sapi yang dipotong-potong, wortel kukus dan tempe goreng, atau ikan dan labu panggang.

Penting untuk dicatat bahwa setiap bayi berkembang dengan kecepatan yang berbeda, jadi perlu diperhatikan tanda-tanda kesiapan bayi untuk memperkenalkan tekstur yang lebih padat. 

Pastikan untuk memantau respon bayi terhadap makanan dan konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi jika Bunda memiliki kekhawatiran atau pertanyaan tentang tahapan makanan yang tepat bagi si kecil.

Tips Membuat Jadwal MPASI

jadwal mpasi

Membuat jadwal MPASI yang efektif dan sesuai dengan kebutuhan bayi dapat membantu mereka mendapatkan nutrisi yang tepat dan juga mempermudah ibu dalam merencanakan menu makanan. Berikut adalah beberapa tips yang bisa Bunda terapkan saat membuat jadwal MPASI.

1. Berkonsultasi dengan Dokter atau Ahli Gizi

Sebelum memulai jadwal MPASI, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi guna mendapatkan saran yang sesuai dengan kebutuhan khusus bayi, seperti alergi makanan atau kondisi medis tertentu.

2. Pastikan Bayi Siap Memulai MPASI

Amati tanda-tanda kesiapan bayi untuk memulai MPASI, seperti kemampuan bayi untuk duduk dengan stabil, minat terhadap makanan, dan kemampuan menelan makanan halus.

3. Mulailah dengan Satu Jenis Makanan

Ketika memulai MPASI, perkenalkan satu jenis makanan baru dalam satu waktu selama beberapa hari. Hal ini bertujuan untuk memantau apakah bayi memiliki reaksi alergi atau intoleransi terhadap makanan tertentu.

4. Pilih Waktu yang Tepat

Pilih waktu yang tepat untuk memberikan MPASI, biasanya sekitar satu jam setelah ASI atau susu formula. Pastikan bayi dalam keadaan lapar tetapi tidak terlalu lapar sehingga mereka dapat fokus pada makanan.

5. Buat Jadwal Rutin

Tetapkan jadwal rutin untuk memberikan MPASI, seperti 2-3 kali sehari pada waktu yang sama setiap hari. Konsistensi dalam jadwal dapat membantu bayi mengembangkan kebiasaan makan yang baik.

6. Perhatikan Kebutuhan Nutrisi

Pastikan untuk menyediakan makanan yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan nutrisi bayi. Pilih makanan yang kaya akan zat besi, protein, vitamin, dan juga mineral.

7. Biarkan Anak Bereksplorasi

Berikan bayi waktu untuk mengeksplorasi makanan dengan tangan mereka sendiri. Ini membantu mereka mengembangkan keterampilan motorik halus dan meningkatkan minat terhadap makanan.

8. Tetap Fleksibel

Jadwal MPASI haruslah fleksibel dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan bayi Anda. Terkadang, mereka mungkin tidak mau makan atau ingin makan lebih banyak dari jadwal yang ditetapkan, dan itu normal.

9. Perhatikan Respon Bayi

Amati reaksi bayi terhadap makanan yang diberikan dan tanggapan mereka terhadap jadwal MPASI. Jika ada kekhawatiran atau masalah, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi.

Tantangan dalam Memberikan MPASI dan Solusinya

jadwal mpasi

Setiap anak memiliki kesiapan dan kebutuhan makan yang berbeda-beda. Beberapa ibu mungkin harus menghadapi tantangan tertentu saat memulai jadwa MPASI. Apa saja itu? Berikut contoh tantangan yang umum terjadi selama pemberian MPASI, lengkap dengan solusinya.

1. Bayi Menolak Makan

Solusi: Bersabar dan terus tawarkan makanan tersebut. Kadang-kadang diperlukan beberapa kali percobaan sebelum bayi menerima makanan baru. Berikan contoh positif dengan menunjukkan kegembiraan saat bayi mencoba makanan baru.

2. Kesulitan saat Mengunyah/Menelan

Solusi: Mulailah dengan makanan yang teksturnya sesuai dengan tahap perkembangan bayi. Haluskan makanan jika perlu dan pastikan untuk memilih makanan yang sesuai dengan kemampuan mengunyah bayi Anda. 

3. Sulit Mengatur Jadwal MPASI

Solusi: Tetapkan jadwal makan yang konsisten setiap hari. Hindari memberikan MPASI saat bayi terlalu lapar atau terlalu kenyang.

4. Khawatir Nutrisi Tidak Terpenuhi

Solusi: Pilih makanan yang kaya nutrisi dan beragam untuk MPASI. Pastikan untuk memasukkan berbagai jenis makanan, termasuk sayuran, buah-buahan, biji-bijian, protein, dan lemak sehat. Jika perlu, konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk memastikan bayi mendapatkan menu MPASI yang seimbang.

5. Persiapan MPASI yang Menyita Waktu

Solusi: Lakukan persiapan makanan MPASI secara berkala, seperti membuat makanan dalam jumlah banyak sekaligus, kemudian menyimpannya dalam wadah kecil atau kantong pembeku. Bunda juga bisa memberikan makanan instan yang aman dan sehat untuk bayi, seperti puree buah-buahan atau sayuran yang sudah dibuat.

Gunakan Hegen Breastmilk Storage untuk Menyimpan MPASI

jadwal mpasi

Untuk mendukung kelancaran jadwal MPASI, Bunda juga wajib menyediakan wadah makanan yang berkualitas. Dalam hal ini, Hegen menawarkan produk breastmilk storage yang juga bisa difungsikan sebagai tempat penyimpanan MPASI.

Puree buah atau makanan yang sudah dihaluskan bisa disiapkan secara bertahap dan dibekukan terlebih dahulu, sehingga menghemat waktu dan tenaga. Dalam hal ini, HEGEN PCTO™ 60ML/2OZ BREAST MILK STORAGE PPSU (6-PACK) sangat cocok untuk menyimpan sajian MPASI yang sudah Bunda siapkan untuk si kecil. 

jadwal mpasi

Kualitas breast milk storage dari Hegen tidak perlu diragukan lagi karena menggunakan material PPSU berwarna amber kekuningan yang bebas pigmen buatan, sehingga ASIP dan MPASI tidak akan terkontaminasi dengan bahan berbahaya.

Selain itu, material ini juga kerap digunakan sebagai bahan dasar peralatan medis, sehingga dijamin unggul, awet, dan punya ketahanan di suhu tinggi yang berkisar antara -20°C hingga 180°C. Dengan demikian, Bunda dapat membekukan atau menghangatkan makanan pendamping ASI dari breast milk storage secara langsung.

Tunggu apalagi, selalu berikan yang terbaik kepada si kecil dengan memercayakan wadah penyimpanan ASI dan kebutuhan ibu dan bayi lainnya hanya dari Hegen dengan klik di sini.


Referensi:

  1. Siloam Hospitals. Mengenal 4 Tahapan Tekstur MPASI Berdasarkan Usia Bayi. https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/tahapan-tekstur-mpasi
  2. Halodoc. Tips Memberikan MPASI di Usia 6 Bulan. https://www.halodoc.com/artikel/tips-memberikan-mpasi-di-usia-6-bulan