Blog Hegen

5 Manfaat DBF atau Direct Breastfeeding & Teknik yang Tepat

ASI merupakan sumber nutrisi terbaik untuk bayi sejak ia lahir ke dunia. Pengalaman menyusui setiap ibu dapat berbeda-beda, sehingga wajar jika ada rasa khawatir persediaan ASI tidak mencukupi. Agar asupan ASI tetap aman, bagi ibu baru yang pertama kalinya melahirkan newborn baby, wajib menguasai posisi direct breastfeeding atau DBF yang tepat untuk menyusui si Kecil. 

Saat pertama kali memang tidak mudah bagi ibu maupun bayi, terkadang butuh trial and error untuk menemukan posisi yang tepat. Tak perlu khawatir Bunda, simak manfaat dan teknik menyusui secara langsung yang nyaman bagi ibu dan bayi. 

Apa itu Direct Breastfeeding atau DBF?

Bunda tahu bahwa ASI adalah asupan utama bayi selama belum mengonsumsi makanan pendamping ASI atau dikenal sebagai MPASI. Cara terbaik memberikan asupan ASI dengan menyusui secara langsung atau disebut direct breastfeeding. 

Arti direct breastfeeding atau DBF adalah memberikan ASI secara langsung kepada bayi melalui puting ibu yang sangat dianjurkan terutama pada trimester awal ibu menyusui. Sama-sama bertujuan memenuhi nutrisi ASI, memberikan ASI secara langsung maupun menggunakan feeding bottle yang menyimpan ASI hasil pumping adalah pilihan terbaik bagi setiap ibu. 

Inilah Manfaat DBF bagi Ibu dan Anak

Manfaat DBF bagi bayi yang sedang dalam fase menyusui sangat banyak bagi tumbuh kembangnya. Simak ulasan poin per poinnya:

1. Nutrisi bayi terpenuhi dengan baik

Tentunya manfaat menyusui secara langsung adalah memenuhi nutrisi ASI yang dibutuhkan si Kecil sejak awal kehidupannya. Perlekatan antara ibu dan bayi saat menyusui langsung berguna untuk merangsang otak ibu dalam menyesuaikan produksi ASI sesuai kebutuhan bayi. Hasilnya, nutrisi bayi terpenuhi dengan baik sekaligus suplai ASI terjaga.

2. Bonding Ibu dan Bayi semakin kuat

Direct breastfeeding juga baik dalam memperkuat ikatan emosional atau bonding antara ibu dan sang buah hati. Salah satunya karena saat menyusui langsung dari payudara, ibu dan bayi saling kontak skin to skin. 

Selama menyusui langsung, ibu menghabiskan waktu lebih bayi untuk memberikan sentuhan kasih sayang, mulai dari memeluk, menggendong, san berinteraksi dengan si Kecil. Aktivitas inilah yang membuat emosional antara ibu dan bayi semakin erat.

3. Mencegah timbulnya infeksi dan penyakit lainnya

ASI ternyata memiliki manfaat kesehatan yang luar biasa untuk mencegah infeksi pada bayi lho, Bunda. Hal ini karena ASI menghasilkan zat antibodi yang bertugas untuk menangkal paparan bakteri, virus, hingga kuman penyakit pada bayi. Semakin banyak bayi minum ASI, maka sistem imunnya akan semakin kuat mencegah dari potensi penyakit.

4. Mencegah penyapihan dini

Metode pemberian ASI secara langsung melalui payudara ibu juga berkaitan dengan durasi menyusuinya. Dalam konteks ini, direct breastfeeding bermanfaat mencegah potensi penyapihan dini, sehingga si Kecil tetap bisa menyusu secara optimal selama dua tahun lamanya.

5. Lebih mudah dan praktis dilakukan

Teknik menyusui secara langsung sangat mudah dilakukan dan praktis. Bunda bisa langsung menyusui secara langsung namun tetap memperhatikan faktor kenyamanan ibu dan bayi. Menyusui langsung bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja, sehingga Bunda bisa segera menyusui si Kecil meskipun sedang bepergian. 

Teknik agar Ibu dan Anak Nyaman saat DBF

1. Teknik Baby-Led Attachment

dbf

Pertama, baby-led attachment yaitu membiarkan bayi mengikuti nalurinya untuk menemukan payudara ibu dan melekatkannya. Idealnya, teknik ini dapat dimulai segera setelah bayi lahir, saat ibu melakukan kontak skin-to-skin. Semakin cepat teknik ini dimulai, maka semakin cepat pula bayi belajar cara melekat dengan baik.

Baby-led attachment membantu Bunda menghindari banyak masalah umum, seperti puting terasa sakit atau pecah-pecah dan pembengkakan payudara akibat perlekatan yang tidak pas.

Berikut adalah langkah-langkah dasar untuk teknik DBF satu ini:

  1. Cermati isyarat awal menyusu si Kecil, yaitu tanda-tanda ia lapar. Bayi mungkin akan mengeluarkan suara isapan/membuka mulutnya dan menoleh ke arah payudara Bunda. Sebaiknya sebelum bayi menangis, segera mulai untuk posisi menyusui. 
  2. Pastikan posisi sudah nyaman dan punggung ditopang. Lebih baik bersandar ke belakang daripada duduk tegak.
  3. Tempatkan bayi di dada di antara payudara dan menghadap Bunda. Topang bayi di belakang bahu dan di bawah pantanya dengan lengan yang dekat dengan payudara yang digunakan untuk menyusu. 
  4. Saat bayi sudah tenang, biarkan dia mengikuti nalurinya dan mulai bergerak ke satu payudara. Tugas Bunda adalah menjaga si Kecil tetap tenang. Bunda bisa membantu menggerakkan sedikit tubuh bayi.
  5. Bayi mungkin akan memposisikan dirinya miring, dengan mulut di dekat puting susu dan kakinya ditopang oleh paha atau pangkuan Bunda. Kepalanya akan berada di lekukan lengan ibu, dan lengan bawah atau tangan ibu menopand pantatnya.
  6. Saat bati berada tepat di bawah puting susu, bayi akan memasukkan dagunya ke dalam payudara ibu, meraihnya dengan mulut terbuka, menempel pada payudara, lalu mulai menghisap. Terkadang bayi akan menyusu, melepakan, dan menyusu lagi untuk mencapai keterikatan yang lebih baik.
  7. Jika Bunda kesakitan, hentikan hisapannya dengan memasukkan jari kelinging ke sudut mulut bayi dan di antara gusinya. Lepaskan bayi secara perlahan dari payudara dan coba lagi.

2. Teknik Mother-led Breastfeeding

dbf

Berikut adalah langkah-langkah dasar teknik menyusui mother-led.

  1. Duduk tegak dengan punggung ditopang dengan baik. Jika si Kecil berat, Bunda bisa menggunakan bantal untuk menopang bayi.
  2. Pegang bayi dekat dengan tubuh ibu. Usahakan untuk tidak menggerakkan payudara ke arah bayi karena hal ini akan menyulitkannya untuk tetap menempel. Berhati-hatilah untuk tidak mengangkat bayi lebih tinggi dari payudara.
  3. Pegang bayi di belakang punggung dan bahunya (bukan kepalanya), sehingga dada bayi menyentuh dada ibu. Dekatkan hidung bayi tepat di atas puting susu ibu.
  4. Arahkan puting dengan lembut mulai dari hidung bayi hingga ke bibirnya. Ini akan mendorong bayi untuk membuka mulutnya lebar-lebar. 
  5. Saat mulut bayi terbuka lebar, segera dekatkan bayi ke payudara ibu. Arahkan puting susu ke langit-langit mulut bayi. Bayi akan menutup mulutnya di atas payudara ibu dan mulai menyusu. 

Hegen Menemani Perjalanan Menyusui Bunda

Mempelajari teknik menyusui secara langsung atau DBF memang memerlukan kesabaran agar tetap membuat nyaman ibu dan bayi. Bunda juga memerlukan support yang cukup dari orang terdekat selama menjalankan perjalanan menyusui yang menyenangkan ini.

Jangan ragu untuk bertanya kepada orang tua maupun konsultan laktasi agar proses menyusui Bunda tetap nyaman, menyenangkan, dan minim sakit. Untungnya Hegen memiliki berbagai perlengkapan menyusui bayi yang pasti Bunda butuhkan, mulai dari breast milk storage, feeding bottle, breast pump manual maupun electric, teat, dan masih banyak lagi.

Jangan ragu untuk mempercayakan Hegen dalam memenuhi kebutuhan menyusui si Kecil yang menyenangkan, mudah, dan sustainable. Kunjungi dan belanja online sekarang juga di situs resmi Hegen Indonesia


Referensi

  1. Raising Children Network. Breastfeeding attachment techniques. https://raisingchildren.net.au/newborns/breastfeeding-bottle-feeding/how-to-breastfeed/attachment-techniques
  2. siloamhospitals.com. Mengenal DBF (Direct Breastfeeding) dan Manfaatnya untuk Bayi. https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/apa-itu-dbf