Blog Hegen

Cermati Dampak Pemberian ASI diselingi Susu Formula untuk Bayi

Apakah Bunda pernah mempertimbangkan untuk memberikan ASI yang diselingi dengan susu formula kepada si Kecil? Ini adalah opsi bagi banyak ibu karena berbagai alasan, seperti masalah medis atau kesibukan sehari-hari. Namun, sebelum melakukannya, penting untuk memahami dampak potensial dari menyusui campur.

Menyusui campur memiliki berbagai dampak yang perlu diperhatikan, beberapa di antaranya positif, seperti memberikan fleksibilitas bagi Bunda. Namun, ada juga dampak negatif yang bisa membahayakan bayi, seperti risiko bingung puting dan penurunan produksi ASI. 

Untuk memberikan yang terbaik bagi bayi, disarankan untuk tetap memprioritaskan ASI. Dengan pemahaman yang baik dan panduan yang tepat, Bunda bisa menyusui si Kecil dengan cara yang sehat dan aman. Mari kita kenali bersama dampak dari pemberian ASI yang diselingi susu formula serta tips untuk meminimalkan risikonya.

Dampak Negatif Pemberian ASI diselingi Susu Formula

1. Risiko Bingung Puting

Pemberian susu formula menggunakan botol bisa menyebabkan bayi mengalami bingung puting, yaitu kesulitan beralih antara puting ibu dan dot botol. Hal ini bisa membuat proses menyusui menjadi lebih sulit. Bayi mungkin menolak menyusu langsung karena aliran susu dari botol lebih mudah didapatkan.

2. Penurunan Produksi ASI

Ketika bayi lebih sering mengonsumsi susu formula, suplai ASI dari tubuh Bunda bisa berkurang, yang pada akhirnya mengurangi produksi ASI. Dampak ini bisa mengurangi ketersediaan ASI untuk bayi dalam jangka panjang. Produksi ASI sangat bergantung pada prinsip “permintaan dan penawaran”, sehingga frekuensi menyusui yang menurun dapat mengurangi produksi ASI.

3. Peningkatan Risiko Penyakit

Bayi yang diberikan susu formula memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena infeksi saluran pernapasan, infeksi telinga, dan obesitas dibandingkan bayi yang mendapatkan ASI eksklusif. Telah terbukti bahwa ASI mengandung antibodi dan zat-zat penting yang membantu melindungi bayi dari risiko penyakit. Tanpa manfaat perlindungan ASI ini, bayi mungkin lebih rentan terhadap berbagai infeksi yang dapat membahayakan kesehatannya.

4. Perubahan Komposisi Mikrobiota Usus

Susu formula bisa mengganggu keseimbangan bakteri baik dalam usus bayi, yang dapat memengaruhi sistem pencernaan dan kekebalan tubuhnya. ASI mengandung prebiotik dan probiotik alami yang mendukung kesehatan usus bayi. Nah, mengonsumsi ASI yang diselingi sufor bisa berdampak pada kesehatan jangka panjang bayi, termasuk risiko alergi dan masalah pencernaan.

5. Perubahan Pola Menyusu

Bayi yang terbiasa dengan botol mungkin mengubah pola menyusunya, seperti lebih cepat kenyang atau kurang sering menyusu. Hal ini bisa mempengaruhi keterikatan antara ibu dan bayi selama proses menyusui. Pola menyusu yang berubah juga bisa membuat Bunda merasa kurang terhubung dengan bayi selama menyusui langsung.

Solusi Mengatasi Dampak Pemberian ASI diselingi Susu Formula

Untuk meminimalkan dampak negatif dari menyusui campur, Bunda bisa melakukan beberapa hal berikut ini:

  • Tetap prioritaskan ASI: Berikan ASI sebanyak mungkin sebelum menawarkan susu formula. Jika Bunda tidak dapat selalu menyusui langsung, lakukan pumping untuk mendapatkan stok ASI untuk si Kecil. Cara Ini membantu menjaga produksi ASI tetap aman dan lancar.
  • Hindari Botol dengan Aliran Cepat: Pilih dot botol dengan aliran lambat untuk mengurangi risiko bingung puting khususnya untuk bayi baru lahir. Dot dengan aliran lambat meniru cara bayi menyusu dari payudara.
  • Teknik Menyusui yang Benar: Pastikan bayi melekat dengan baik saat menyusu langsung untuk membantu bayi mendapatkan ASI dengan efektif.
  • Pantau Tumbuh Kembang Bayi: Pastikan bayi mendapatkan nutrisi yang cukup dan tumbuh dengan baik. Pemantauan rutin oleh dokter anak diperlukan untuk memastikan bayi tumbuh sesuai dengan kurva pertumbuhan yang sehat.
  • Konsultasi dengan Konselor Laktasi: Mendapatkan bantuan dan dukungan dari ahli laktasi. Konselor laktasi bisa memberikan saran yang tepat sesuai kondisi masing-masing ibu dan bayi.

Baca juga: Apa Itu Dot Aliran Lambat dan Mengapa Penting untuk Bayi?

Alternatif Lain Selain Memberikan Susu Formula

Dalam memberikan nutrisi terbaik bagi si Kecil, terdapat beberapa pilihan alternatif yang bisa Bunda pertimbangkan selain susu formula. Berikut ini adalah ulasan tentang beberapa opsi yang dapat menjadi solusi sehat untuk bayi Bunda.

1. Donor ASI

Salah satu alternatif yang lebih sehat daripada susu formula adalah donor ASI. Banyak ibu yang kelebihan ASI dan bersedia mendonorkannya untuk bayi lain yang membutuhkan. Bank ASI menyediakan ASI donor yang aman dan telah dipasteurisasi untuk memastikan kebersihannya.

Manfaat utama dari donor ASI adalah, bayi tetap mendapatkan semua nutrisi penting dan antibodi yang hanya ditemukan dalam ASI. Selain itu, donor ASI juga membantu menjaga kesehatan usus bayi karena mengandung prebiotik dan probiotik alami yang mendukung keseimbangan mikrobiota usus.

2. Relaktasi atau Menyusui Kembali

Relaktasi adalah proses kembali menyusui secara eksklusif setelah sebelumnya memberikan susu formula. Meskipun memerlukan usaha ekstra, dengan dukungan yang tepat, Bunda dapat meningkatkan produksi ASI dan kembali menyusui secara eksklusif.

Langkah-langkah relaktasi meliputi sering menyusui atau pumping ASI untuk merangsang produksi, memastikan bayi melekat dengan baik saat menyusu, dan mendapatkan dukungan dari konselor laktasi. Relaktasi tidak hanya meningkatkan asupan nutrisi bayi tetapi juga memperkuat ikatan emosional antara ibu dan bayi.

3. MPASI

Saat bayi mencapai usia 6 bulan, Bunda bisa mulai memperkenalkan makanan pendamping ASI (MPASI) sebagai pelengkap nutrisi. MPASI yang sehat dan seimbang akan membantu memenuhi kebutuhan gizi bayi yang semakin meningkat.

Pilih menu MPASI yang kaya zat besi, vitamin, dan mineral penting lainnya, misalnya puree sayuran, buah-buahan yang dihaluskan, dan protein hewani seperti ayam atau ikan yang dimasak dengan baik. Perkenalkan satu jenis makanan baru secara bertahap untuk memantau reaksi alergi dan memastikan bayi dapat menerimanya dengan baik.

Botol Dot Anti Bingung Puting dari Hegen, Solusi Cerdas Menyusui Lancar untuk Bayi

Dengan pemahaman yang baik dan panduan yang tepat, Bunda bisa mengelola menyusui campur dengan cara yang sehat dan aman untuk si Kecil. Memperkenalkan Botol Dot Hegen dirancang khusus untuk memberikan pengalaman menyusu yang alami dan nyaman bagi bayi, sehingga membantu mencegah bingung puting. Dengan desain inovatif dan fitur yang dapat disesuaikan, Botol Dot Hegen memastikan transisi yang mulus antara menyusui langsung dari payudara dan menggunakan botol.

Untuk kebutuhan asupan harian susu si kecil mulai dari usia 0 bulan sampai 6+ bulan, Bunda bisa memilih produk botol susu PPSU dan dot Hegen yang dirancang dengan bentuk menyerupai puting ibu. Fitur ini memungkinkan bayi untuk menyusu dengan cara yang sama seperti saat menyusu dari payudara, serta membantu mencegah bingung puting dan memudahkan bayi untuk beralih antara payudara dan botol.

Botol Dot Hegen dilengkapi dengan tersedia dalam berbagai ukuran 60ml, 150ml, dan 240ml dan dot beragam aliran yang bisa disesuaikan dengan usia dan kebutuhan bayi. Mulai dari aliran lambat untuk bayi baru lahir hingga aliran lebih cepat untuk bayi yang lebih besar, Botol Dot Hegen memastikan setiap tahap pertumbuhan bayi mendapatkan aliran susu yang tepat. Jangan ragu lagi, Bunda, segera kunjungi dan dapatkan produk botol susu dan dot anti bingung puting terbaik dari Hegen Indonesia


Referensi

  1. Donna Murray, RN, BSN. Pros and Cons of Combining Breastfeeding and Formula Feeding. Verywell Family. https://www.verywellfamily.com/combining-breastfeeding-and-formula-feeding-431930
  2. Megan Rive. Mixed Feeding: How to Combine Breast and Bottle Feeding. Babycenter.com.au. https://www.babycenter.com.au/a25022476/mixed-feeding-with-breastmilk-and-formula
Sumber gambar: Freepik & Hegen