Blog Hegen

3 Ciri-Ciri ASI Basi, Penyebab, dan Cara Mencegahnya

Bagi ibu yang bekerja, mencukupi kebutuhan ASI untuk si kecil menjadi tantangan tersendiri. Selain mengatur jadwal pumping, Bunda juga harus memahami cara simpan ASI perah yang tepat supaya nutrisinya tidak rusak atau malah basi. Pastinya tidak ada yang ingin mengalami hal ini kan? Sayangnya, kondisi tertentu bisa menyebabkan ASI perah menjadi basi lho! Yuk cari tahu apa saja penyebabnya dan kenali ciri-ciri ASI basi dalam artikel berikut.

Ciri-Ciri ASI Basi

Cara mudah untuk mengetahui ASI basi bisa dilihat dari bentuk fisik/penampakan luarnya, bau, dan juga rasanya. Penjelasan lebih detail terkait ciri-ciri ASI basi telah terangkum dalam ulasan di bawah ini.

1. Gumpalan Lemak Tidak Menyatu setelah Dicairkan

Saat membekukan ASI, biasanya bagian lemaknya akan menggumpal dan terpisah di bagian atas. Namun, lemak ASI tersebut nantinya akan menyatu dengan bagian yang encer saat dihangatkan. 

Nah, Bunda patut curiga jika lemak ASI di bagian atas tidak menyatu dengan ASI yang encer di bagian bawah setelah dihangatkan. Jika menemui kondisi tersebut, maka dapat dipastikan bahwa ASI perah sudah tidak layak konsumsi karena sudah basi.

2. ASI Bau Tengik

Ciri-ciri ASI basi selanjutnya bisa Bunda ketahui dengan mencium baunya. ASI perah yang masih segar dan layak konsumsi biasanya beraroma manis. Namun, jika malah berbau tengik atau asam, bisa jadi hal itu jadi tanda bahwa ASI sudah basi.

3. Rasanya Berubah

Ciri-ciri ASI yang sudah tidak layak minum berikutnya bisa dicek dari rasanya. ASI yang sudah basi cenderung mengalami perubahan rasa. Oleh sebab itu, jika ASI terasa asam, sebaiknya tidak diberikan kepada si kecil.

Penyebab ASI Basi

ciri-ciri asi basi

Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan ASI menjadi basi yaitu cara menyimpan yang salah, wadah yang terkontaminasi bakteri, serta perubahan suhu yang drastis. Penjelasannya bisa disimak dalam ulasan berikut ini.

1. Cara Penyimpanan ASI yang Salah

ASI bisa basi saat berada di suhu dan tempat penyimpanan yang salah. Oleh sebab itu, Bunda wajib memahami cara menyimpan ASI yang benar supaya tidak mengalami hal ini. Dalam suhu ruang, ASI hanya bisa bertahan selama 4 jam.

Kemudian, penyimpanan ASI di kulkas biasa atau di bagian paling belakang bisa bertahan hingga 4 hari. Jika ingin ASI bisa bertahan lebih lama, maka Bunda bisa membekukannya di dalam freezer

ASIP bisa bertahan selama 2 minggu di freezer lemari es 1 pintu dan maksimal 6 bulan pada freezer kulkas 2 pintu. Namun, jika ditaruh di dalam deep freezer, ASI perah bisa bertahan hingga 12 bulan. Jadi, pengetahuan akan cara menyimpan ASI yang benar tersebut harus Bunda pahami untuk mencegah ASI basi.

2. Terkontaminasi Bakteri

Penyebab ASI basi berikutnya adalah karena terkontaminasi kuman dan bakteri. Hal ini umumnya dipicu oleh wadah atau tempat penyimpanan ASI yang terpapar bakteri. Kenapa bisa demikian?

Bisa jadi, wadah penyimpanan ASI belum kering dan masih ada sisa-sisa air yang menempel di dalamnya. Hal inilah yang menjadi sumber perkembangan bakteri dan membuat susu perah terkontaminasi sehingga menyebabkannya jadi basi.

3. Perubahan Suhu yang Drastis

Perubahan suhu drastis saat menyimpan ASI di dalam lemari pendingin juga bisa menyebabkan ASI cepat basi. Oleh sebab itu, Bunda tidak disarankan untuk langsung memasukkan ASI perah ke dalam freezer

Biarkan ASI beradaptasi dengan suhu dingin terlebih dulu dan letakkan di kulkas bagian bawah selama 30 menit. Setelah lewat waktu 30 menit, ASI bisa dinaikkan ke dalam freezer untuk dibekukan. Hal ini pun juga berlaku saat akan mencairkan ASI. Pindahkan ASI beku dari freezer ke kulkas bagian bawah selama semalam, baru kemudian dihangatkan.

Cara Mencegah ASIP Tidak Basi

Bunda tidak perlu khawatir karena ada beberapa cara untuk mencegah ASI perah agar tidak basi. Kunci utamanya yaitu dengan memahami cara penyimpanan ASI yang tepat. Berikut penjelasannya.

1. Hindari Menyimpan ASI di Pintu Kulkas atau Pintu Freezer

Kesalahan dalam menyimpan ASIP yang sering tidak disadari adalah meletakkannya di bagian pintu lemari es atau pintu freezer. Hal ini justru akan membuat ASI mengalami fluktuasi suhu karena bagian pintu kulkas sering dibuka tutup. Cara menyimpan ASI yang benar yaitu dengan menaruhnya di bagian belakang lemari pendingin.

2. Simpan dalam Wadah Tertutup Rapat

Simpanlah ASIP dalam wadah yang tertutup rapat. Hal ini penting supaya ASI tidak terkontaminasi dengan benda lain yang ada di dalam kulkas. Selain itu, usahakan untuk menggunakan wadah yang secara khusus memang diperuntukkan untuk menyimpan ASI perah. 

3. Memberi Label Tanggal

Sebelum menyimpan atau membekukan ASI di lemari pendingin, sebaiknya beri label pada tiap wadah ASIP. Tulis tanggal dan jam saat memompa ASI pada label tersebut agar nantinya Bunda bisa mengambil ASIP yang umurnya lebih tua saat ingin memberikannya ke anak.

4. Bekukan ASI ke Dalam Freezer

Jika ASI perah yang dimiliki melimpah dan tidak akan diberikan ke anak dalam waktu dekat, maka sebaiknya simpan ke dalam freezer supaya beku. Daya tahan ASI di dalam freezer akan lebih lama yaitu 2 minggu di dalam freezer kulkas 1 pintu, 3 hingga 6 bulan di freezer kulkas 2 pintu, dan 6 hingga 12 bulan pada deep freezer bukaan atas. Dengan demikian, ASI pun tidak akan cepat basi.

ciri-ciri asi basi

Dalam memilih wadah penyimpanan ASI, Bunda bisa menggunakan HEGEN PCTO™ BREAST MILK STORAGE PPSU yang tersedia dalam 3 ukuran yaitu 60 ml, 150 ml, dan 240 ml. Kualitas breast milk storage dari Hegen tidak perlu diragukan lagi karena menggunakan material PPSU terbaik yang menggabungkan inovasi PCTO di dalam produk.

Material PPSU berwarna amber kekuningan yang bebas pigmen buatan sehingga ASIP tidak akan terkontaminasi dengan bahan berbahaya. Selain itu, material ini juga kerap digunakan sebagai bahan dasar peralatan medis, sehingga dijamin unggul, awet, dan punya ketahanan di suhu tinggi yang berkisar antara -20°C hingga 180°C. Dengan demikian, Bunda dapat membekukan atau menghangatkan ASI dari breast milk storage secara langsung.

Inovasi PCTO™ Hegen juga memungkinkan orang tua dan pengasuh untuk menutup storage dengan rapat dan nyaman bahkan hanya dengan satu tangan tanpa khawatir ada yang tumpah. Klik di sini untuk berbelanja produk-produk berkualitas dari Hegen sekarang juga!

Referensi:

  1. Swati Patwal, M.Sc. How To Tell If Breast Milk Is Bad? Signs And Tips To Prevent. https://www.momjunction.com/articles/how-to-tell-if-breast-milk-is-bad-spoil-signs-tips_00738355/
  1. Carrie Noriega, MD. How to Know when Expressed Breast Milk is Spoiled. https://www.wikihow.com/Know-when-Expressed-Breast-Milk-is-Spoiled