Blog Hegen

5 Cara Pumping agar ASI Banyak untuk Ibu Bekerja

Ibu bekerja sering menghadapi tantangan dalam memberikan ASI eksklusif, seperti waktu yang terbatas, lingkungan kerja yang kurang mendukung, dan stres yang memengaruhi produksi ASI. Pentingnya pumping ASI adalah untuk memastikan suplai ASI tetap terjaga meskipun ibu tidak selalu bersama bayi, serta untuk menjaga produksi ASI tetap stabil. Pumping ASI dapat membantu ibu bekerja tetap memberikan ASI eksklusif meskipun menghadapi keterbatasan waktu. Simak cara pumping agar ASI banyak untuk ibu bekerja hanya di artikel berikut!

Persiapan sebelum Kembali Bekerja

Sebelum membahas tentang cara pumping agar ASI banyak,simak berbagai persiapan yang dapat dilakukan ibu menyusui sebelum kembali bekerja untuk tetap memberikan ASI eksklusif berikut ini.

1. Memilih Pompa ASI yang Tepat

Pilih pompa ASI yang sesuai dengan kebutuhan, apakah manual atau elektrik. Pompa ASI elektrik ganda sering lebih efisien dan cepat. Pertimbangkan faktor kenyamanan, portabilitas, dan daya tahan. Pompa yang efektif dapat membantu ibu memaksimalkan waktu pumping di tempat kerja.

2. Membiasakan Bayi dengan Botol

Mulailah mengenalkan bayi dengan botol sekitar 2-3 minggu sebelum ibu kembali bekerja. Pastikan menggunakan botol yang mendukung aliran ASI alami, seperti yang memiliki dot berdesain menyerupai puting. Mintalah orang lain, seperti ayah atau pengasuh, untuk memberikan botol sehingga bayi terbiasa minum ASI dari orang lain.

3. Membangun Stok ASI

Mulai membangun stok ASI beberapa minggu sebelum kembali bekerja. Pompa ASI setelah bayi menyusui untuk menambah stok di freezer. Gunakan wadah penyimpanan ASI yang aman dan steril, seperti kantong ASI atau breastmilk storage dari Hegen, agar kualitas ASI terjaga.

4. Berkomunikasi dengan Atasan dan Rekan Kerja

Sebelum kembali bekerja, komunikasikan kebutuhan untuk pumping kepada atasan dan rekan kerja. Mintalah ruang laktasi yang bersih dan nyaman serta atur jadwal pumping agar tidak mengganggu pekerjaan. Komunikasi yang terbuka akan membantu menciptakan lingkungan kerja yang lebih mendukung ibu menyusui.

Baca juga: 5 Teknik Memompa ASI yang Tepat, ASI Lancar & Stok Aman

Strategi Pumping ASI di Tempat Kerja


Selain melakukan persiapan, Bunda juga sebaiknya mencari strategi pumping yang efektif agar proses menyusui si kecil tetap berjalan lancar saat kembali bekerja. Hal-hal berikut ini semoga bisa membantu Bunda untuk mengoptimalkan pemberian ASI eksklusif meski tidak dapat menyusui mereka secara langsung.

1. Menyiapkan Jadwal Pumping

Buatlah jadwal pumping yang sesuai dengan rutinitas kerja dan pola makan bayi, biasanya setiap 2-3 jam sekali. Jika bayi menyusui sekitar 3-4 kali saat ibu tidak di rumah, usahakan pumping di waktu yang sama. Jadwal yang konsisten akan membantu menjaga produksi ASI tetap stabil.

2. Mencari Tempat yang Nyaman dan Privat

Cari atau minta disediakan ruang laktasi yang nyaman, bersih, dan privat. Tempat yang ideal adalah ruangan dengan kursi, meja, dan stop kontak untuk pompa elektrik. Ruang yang tenang dapat membantu ibu merasa lebih rileks, sehingga produksi ASI bisa lebih optimal.

3. Membawa Perlengkapan yang Dibutuhkan

Bawa semua perlengkapan penting seperti pompa ASI, kantong atau botol penyimpanan, pendingin portable dengan ice pack, dan kain penutup untuk kenyamanan ekstra. Pilih tas pompa yang memudahkan membawa semua alat, termasuk pompa, tanpa merepotkan.

4. Menjaga Kebersihan

Pastikan semua peralatan pompa steril sebelum dan sesudah digunakan. Bersihkan pompa dan bagian-bagiannya dengan sabun dan air panas, lalu keringkan dengan baik. Kebersihan yang terjaga sangat penting untuk menghindari kontaminasi ASI dan menjaga kesehatan bayi.

5. Mengatasi Tantangan

Jika mengalami tantangan seperti stres, cobalah teknik relaksasi atau mendengarkan musik lembut saat pumping. Bicarakan kebutuhan khusus Bunda dengan atasan atau HRD untuk mendapat dukungan. Fleksibilitas dan komunikasi terbuka dengan tempat kerja bisa membantu mengatasi hambatan dan memastikan keberhasilan dalam pumping ASI.

Baca juga: Berapa Lama ASI Bertahan di Cooler Bag? Simak di Sini!

Cara Pumping agar ASI Banyak

Bunda mungkin memiliki kekhawatiran jika ASI perah yang dihasilkan sedikit, terutama bagi mereka yang baru pertama kali menyusui. Namun, tidak perlu khawatir, dengan menerapkan cara pumping agar ASI banyak di bawah ini, stok susu untuk si kecil dapat diupayakan secara lebih optimal.

1. Menyusui atau Memompa Secara Teratur

Menyusui langsung atau memompa secara teratur, biasanya setiap 2-3 jam, sangat penting untuk menjaga produksi ASI. Semakin sering ASI dikeluarkan, semakin banyak ASI yang diproduksi. Jangan biarkan payudara penuh terlalu lama karena bisa menghambat produksi ASI.

2. Mengonsumsi Makanan dan Minuman Bergizi

Konsumsi makanan bergizi seperti sayuran hijau, kacang-kacangan, biji-bijian, ikan, dan buah-buahan yang kaya nutrisi. Tambahkan makanan yang dipercaya dapat meningkatkan produksi ASI seperti daun katuk, oatmeal, dan almond. Minum air putih yang cukup juga sangat penting untuk menjaga produksi ASI yang optimal.

3. Istirahat yang Cukup

Kurang tidur dapat mengurangi produksi ASI. Cobalah untuk tidur siang saat bayi tidur atau meminta bantuan pasangan dalam mengurus bayi. Istirahat yang cukup akan membantu tubuh memproduksi ASI secara maksimal.

4. Manajemen Stres

Stres bisa menghambat produksi ASI. Mengelola stres dengan baik melalui teknik manajemen waktu, delegasi tugas, atau meminta bantuan keluarga dapat membantu ibu tetap tenang dan mendukung produksi ASI yang lancar.

5. Teknik Relaksasi

Saat memompa ASI, lakukan teknik relaksasi seperti bernapas dalam-dalam, mendengarkan musik yang menenangkan, atau membayangkan bayi menyusui langsung. Relaksasi dapat meningkatkan hormon oksitosin yang memicu let down reflex sehingga ASI lebih mudah keluar.

Baca juga: 5+ Makanan Pelancar ASI, Solusi untuk ASI Tidak Lancar!

Tips Menyimpan dan Mengangkut ASI Perah (ASIP)

Pemberian ASI perah kepada bayi memerlukan treatment tertentu yang wajib Bunda perhatikan. Hal ini meliputi penyimpanan ASIP yang tepat, cara membawa ASI dalam cooler bag yang aman, serta proses menghangatkan ASI perah secara tepat agar tidak merusak kualitas ASI. Yuk simak berbagai tips berikut!

1. Penyimpanan ASIP di Kulkas atau Freezer

  • Di Suhu Ruangan: ASIP bisa bertahan hingga 4 jam pada suhu ruangan (25°C atau lebih rendah).
  • Di Kulkas: Simpan ASIP di bagian belakang kulkas (bukan pintu) pada suhu 4°C atau lebih rendah. Umumnya, ASIP bisa bertahan hingga 4 hari.
  • Di Freezer: Jika disimpan di freezer (suhu -18°C atau lebih rendah), ASIP bisa bertahan hingga 6 bulan. Gunakan wadah kedap udara seperti botol ASI atau kantong ASIP dan jangan lupa untuk memberikan label dengan tanggal penyimpanan untuk memudahkan pengelolaan stok.

2. Mengangkut ASIP dengan Aman

Gunakan cooler bag yang dilengkapi ice pack untuk menjaga suhu ASIP selama perjalanan. Cooler bag dapat menjaga ASIP tetap dingin hingga 24 jam. Pastikan ASIP disimpan di dalam kantong atau botol yang tertutup rapat untuk mencegah kontaminasi.

Tempatkan ice pack di sekitar botol atau kantong ASIP agar suhu dingin merata, dan hindari membuka cooler bag terlalu sering untuk menjaga suhu stabil.

3. Menghangatkan ASIP dengan Benar

Sebelum diberikan kepada bayi, hangatkan ASIP dengan merendam botol ASIP di dalam air hangat (bukan mendidih) selama beberapa menit. Jangan gunakan microwave karena hal ini menyebabkan suhu ASI tidak merata dan merusak nutrisi.

Setelah dipanaskan, goyangkan botol dan periksa suhu ASI dengan meneteskan sedikit di pergelangan tangan untuk memastikan tidak terlalu panas sebelum diberikan kepada bayi.

Baca juga: Penting, 3 Cara Mencairkan ASI Beku yang Aman untuk Bayi


Pemilihan wadah ASI perah yang tepat sangat penting untuk menjamin ASI tetap steril dan terjaga nutrisinya. Pasalnya, hal tersebut akan memengaruhi kesehatan bayi. Oleh sebab itu, Bunda harus memilih tempat penyimpanan ASI yang aman dan berkualitas seperti Hegen Breastmilk Storage. Kenapa harus Hegen Breastmilk Storage?

1. Bahan Berkualitas dan Aman

Hegen Breastmilk Storage terbuat dari bahan PPSU yang bebas BPA, sehingga aman digunakan untuk menyimpan ASI tanpa risiko bahan kimia berbahaya tercampur ke dalam susu.

2. Desain Inovatif dan Kedap Udara

Wadah Hegen memiliki sistem tutup yang inovatif dengan teknologi “Press-to-Close, Twist-to-Open”, yang membuatnya mudah ditutup dan dibuka. Desain ini memastikan penyimpanan ASI yang kedap udara, menjaga kualitas ASI lebih lama, dan mengurangi risiko kontaminasi.

3. Multifungsi dan Hemat Tempat

Wadah Hegen dapat langsung digunakan untuk menyimpan, memompa, dan memberi makan bayi tanpa harus memindahkan ASI dari satu wadah ke wadah lain, sehingga mengurangi risiko kontaminasi. Desainnya yang stackable juga membantu menghemat ruang penyimpanan di kulkas atau freezer.

4. Transparan dengan Skala Ukuran yang Jelas

Wadah ini transparan dengan skala ukuran yang jelas, sehingga memudahkan Bunda untuk memantau jumlah ASI yang disimpan dan digunakan, serta memastikan bayi mendapatkan takaran ASI yang sesuai.

5. Mudah Dibersihkan dan Tahan Lama

Hegen Breastmilk Storage memiliki leher botol yang lebar, memudahkan proses pembersihan. Bahannya juga tahan lama, sehingga dapat digunakan dalam jangka panjang dan memberikan nilai investasi yang baik bagi ibu menyusui.

Dengan berbagai keunggulan ini, Hegen Breastmilk Storage adalah pilihan tepat untuk menjaga ASI tetap steril, berkualitas, dan aman untuk bayi, serta memudahkan proses penyimpanan dan pemberian ASI. Klik di sini untuk mendapatkan produknya sekarang juga!


Referensi:

  1. Mary Squillace. Your Guide to Pumping at Work. https://www.whattoexpect.com/first-year/breastfeeding/tips-pumping-work/
  2. Julia Beck and Courtney Cashman. A New Mother’s Guide to Pumping at Work. https://hbr.org/2021/08/a-new-mothers-guide-to-pumping-at-work