Jangan Keliru! Ini 7 Cara Menghangatkan ASI yang Tepat
Bagi Bunda yang akan kembali bekerja, tentu keinginan untuk tetap bisa memberikan ASI kepada si kecil menjadi sebuah tantangan tersendiri. Selain berusaha mengatur waktu dalam memerah ASI, masih ada hal penting lain yang harus diperhatikan dengan detail yaitu bagaimana cara menyimpan dan menghangatkan ASI. Nah, untuk menjaga kualitas ASI perah, berikut telah terangkum cara menyimpan dan menghangatkan air susu ibu yang benar. Simak baik-baik ya!
Cara Menyimpan ASI
Proses penyimpanan ASI perah harus dilakukan secara benar supaya kualitasnya tetap terjaga dan nutrisi di dalam air susu ibu tidak hilang. Nah Bunda, perhatikan beberapa tips berikut ini ya!
1. Gunakan Wadah Food Grade
Hal pertama yang harus diperhatikan dalam menyimpan ASI adalah pemilihan wadahnya. Pastikan untuk menggunakan wadah/storage yang berlabel food grade demi menjaga kualitas ASIP.
Material storage bisa terbuat dari kaca, plastik, atau kantong plastik yang bebas BPA dan berkualitas food grade. Seiring dengan perkembangan zaman, kini juga hadir produk storage ASIP dari material PPSU yang ringan, tahan terhadap suhu panas, BPA free, dan bersertifikat FDA.
Selain itu, sebaiknya gunakan tempat penyimpanan ASIP yang memiliki volume untuk satu kali menyusui, misalnya adalah 60 ml atau 120 ml.
2. Tempat Penyimpanan ASI Harus Steril
Selain memilih bahan yang sudah berlabel food grade, pastikan bahwa storage yang digunakan benar-benar steril. Hal ini penting untuk mencegah pertumbuhan kuman dan bakteri di dalam ASI. Pasalnya, bayi lebih rentan sakit karena daya tahan tubuhnya belum optimal.
Tidak perlu khawatir karena proses sterilisasi wadah ASI cukup mudah. Cukup bersihkan storage dengan air hangat yang dicampur dengan sabun pembersih khusus atau merebus wadah di dalam air mendidih selama 5 hingga 10 menit.
3. Labeli Wadah ASIP
Pada setiap wadah ASIP, tempelkan label yang memuat keterangan tanggal untuk memudahkan dalam mengingat waktu penyimpanan. Nantinya, Bunda bisa memilih ASIP yang disimpan lebih dulu untuk diberikan kepada si kecil.
4. Simpan ASIP ke Dalam Freezer dengan Segera
Setelah memerah ASI, sebaiknya Bunda segera menyimpannya di dalam freezer. Namun, jika proses memompa ASI dilakukan saat bekerja, maka bisa menyimpannya di dalam cooler box terlebih dulu.
Hindari mengisi ASI sampai penuh ke dalam wadah karena air susu ibu cenderung mengembang saat dibekukan.
5. Perhatikan Waktu Simpan ASIP
Selain keempat hal di atas, hal terakhir yang wajib Bunda perhatikan adalah pedoman dalam durasi penyimpanan ASI perah. Pasalnya, setiap tempat penyimpanan memiliki durasi yang berbeda. Penjelasan detailnya dapat disimak sebagai berikut.
- Suhu kamar/ruang : 4 - 6 jam
- Cooler box : 24 jam
- Kulkas bagian bawah/belakang : 3 - 4 hari
- Freezer : 6 - 12 bulan
Baca juga: Tenang Bunda, Ini 4 Cara Agar ASI Cepat Keluar Pasca Melahirkan
Langkah-Langkah Menghangatkan ASI
Setelah memahami cara menyimpannya, selanjutnya Bunda harus tahu langkah tepat dalam menghangatkan ASI. Berikut ulasan singkatnya.
- Perhatikan label pada wadah ASI dan pilih yang lebih dulu disimpan.
- Cairkan ASIP yang beku dengan cara memindahkannya dari freezer ke kulkas bagian bawah semalaman.
- Jika ASI disimpan di bagian bawah/belakang kulkas, Bunda bisa mengeluarkannya sebentar dan memberikannya ke si kecil dalam keadaan dingin.
- Hindari menghangatkan ASIP secara langsung di atas kompor, tapi rendam ke dalam wadah yang berisi air hangat/suam-suam kuku.
- Hindari pemakaian microwave saat ingin menghangatkan ASI karena bisa merusak nutrisi penting di dalamnya.
- Segera berikan ASIP kepada si kecil dalam jangka waktu 2 jam setelah dihangatkan.
- Apabila tidak habis, Bunda tidak boleh membekukannya kembali ke dalam lemari pendingin/freezer. Jadi, sebaiknya buang sisa ASIP yang tidak habis diminum oleh bayi.
Baca juga: 4 Tips Memberikan ASI Eksklusif, Manfaat & Nutrisinya
Pastikan Bunda hanya memilih wadah ASIP terbaik dari Hegen yang sudah terjamin kualitasnya. Menariknya, storage ASIP juga sekaligus bisa dipakai sebagai botol susu sehingga lebih praktis dan higienis. Tak hanya itu saja, semua produk dari Hegen juga menggunakan material plastik PPSU yang ringan, awet, lebih aman, tahan panas dan juga dingin, serta mudah dibersihkan.
PPSU (Polyphenylsulfone) adalah material berstandar FDA yang menggabungkan keunggulan kaca dan plastik dengan bobot ringan. Bahkan, PPSU juga sudah bebas BPA serta memiliki ketahanan terhadap suhu tinggi yang berkisar antara -20°C hingga 180°C. Selain menggunakan material PPSU, botol susu bayi Hegen juga anti-kolik dan menggunakan inovasi PCTO™ yang telah dipatenkan di dunia.
Botol susu Hegen terdiri dari 4 ukuran yaitu 60 ml untuk newborn, 150 ml untuk 1-3 bulan, 240 ml untuk 3-6 bulan, dan 330 ml untuk 6-9 bulan. Menariknya, botol susu dengan berbagai ukuran tersebut dapat diatur ke pompa ASI sekaligus lho! Klik di sini untuk berbelanja secara online dan temukan semua kebutuhan Bunda hanya dalam satu klik saja!
Referensi:
- CDC. Proper Storage and Preparation of Breast Milk. https://www.cdc.gov/breastfeeding/recommendations/handling_breastmilk.htm
- IDAI. Penyimpanan ASI Perah. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/penyimpanan-asi-perah