Blog Hegen

Kenali 7 Penyebab Bayi Tidak Mau Makan MPASI di Sini!


Setelah melewati usia ASI eksklusif selama 6 bulan pertama masa hidupnya, kini si kecil siap untuk memulai fase MPASI atau makanan pendamping ASI. Fase ini tidak kalah penting, sebab memberikan variasi asupan nutrisi yang lebih beragam, sesuai dengan kebutuhannya. Tapi apa jadinya jika bayi tidak mau makan MPASI?

Jangan khawatir Bunda, sebab sebagian besar orang tua pernah mengalami fase ini ketika mengurus anaknya. Meski secara biologis kebutuhan tubuh si kecil pada nutrisi meningkat pesat, ada saja yang membuatnya susah atau tidak mau makan MPASI yang sudah disiapkan.

Kenali Dahulu 7 Pemicu Bayi Tidak Mau Makan MPASI

bayi tidak mau makan mpasi

Sebenarnya untuk memastikan apa yang memicu bayi tidak mau makan MPASI akan cukup tricky. Namun nantinya secara alami, Bunda akan mengetahui apa yang bayi rasakan, dan dalam waktu singkat faktor pemicunya dapat lekas diketahui dan diatasi.

Untuk membantu Bunda mengenali beberapa faktor yang kiranya dapat menjadi pemicu si kecil susah makan MPASI, berikut poinnya.

1. Terkait Tekstur Makanan

MPASI sebaiknya juga disesuaikan dengan usia si kecil. Pada tahap 6 bulan saat pertama kali dikenalkan, maka MPASI yang diberikan juga sebaiknya masih bertekstur lembut dan halus. Seiring berjalannya waktu, MPASI yang diberikan dapat menjadi lebih bertekstur, untuk sekaligus melatih kemampuan si kecil mencerna pada bagian mulut.

Jangan sepelekan hal ini. Tekstur MPASI juga memiliki andil dalam membantu perkembangan fungsi rongga mulut, lidah, rahang, kemampuan menelan, dan pada akhirnya kemampuan si kecil untuk berbicara.

2. Simpel, Bayi Sudah Cukup Kenyang

Alasan paling sederhana kenapa bayi tidak mau makan MPASI adalah bahwa ia masih merasa kenyang. Seperti orang dewasa, ketika si kecil merasa sudah cukup kenyang maka ia akan berhenti makan MPASI yang Bunda siapkan.

Tentu jika masalahnya adalah poin kedua ini, Bunda tidak perlu cemas. Dalam waktu singkat, si kecil akan segera merasa lapar kembali dan akan melahap MPASI yang telah disiapkan. Hal ini karena pencernaannya berjalan cukup cepat sehingga rasa kenyang yang dirasakan tidak akan bertahan terlalu lama.

3. Dalam Kondisi Tidak Sehat

Salah satu penyebab yang bisa memicu bayi tidak mau makan MPASI adalah ia sedang berada dalam kondisi yang kurang sehat. Bisa jadi berupa gangguan pencernaan, alergi, flu, atau sedang mengalami tumbuh gigi, yang menyebabkan rasa tak nyaman di dalam tubuhnya.

Tanda yang bisa diamati ketika si kecil kurang sehat adalah pucat, demam, atau gejala penyakit lain. Si kecil juga akan lebih rewel dari biasanya, sehingga memerlukan perhatian lebih dari Bunda.

4. Fase Adaptasi dengan Makanan Baru

Selalu ada kali pertama untuk segalanya. Hal ini juga berlaku untuk setiap jenis MPASI yang Bunda berikan pada bayi. Tidak sedikit bayi yang harus beradaptasi dengan tekstur dan rasa baru MPASI, setelah selama ini hanya mengkonsumsi ASI.

Mungkin saja si kecil tidak mau makan MPASI karena masih merasa asing dengan tekstur dan rasa makanan baru ini. Tapi jika benar ini yang jadi masalahnya, maka prosesnya tidak akan lama. Bunda hanya perlu bersabar dan terus mencoba berbagai variasi lain, yang kiranya lebih disukai si kecil.

5. Tidak Lapar, Mengantuk, Rewel

Si kecil juga bisa saja tidak mau mengkonsumsi MPASI karena tidak dalam waktu yang tepat. Pada kondisi tertentu, seperti sudah kenyang, mengantuk, atau sedang menangis tantrum, sering kali ia tidak ingin hal lain kecuali perhatian Bunda.

Penting untuk memiliki jadwal atau waktu makan yang teratur, sehingga si kecil bisa mendapatkan asupan nutrisi yang diperlukannya dalam porsi ideal. Memang perlu waktu, tapi pola yang tercipta akan memudahkan Bunda dan si kecil.

6. Jenis Makanan yang Salah

Kondisi bawaan seperti alergi akan menjadi penyebab lain kenapa bayi tidak mau makan MPASI. Tubuh si kecil seperti dapat mengidentifikasi jenis makanan yang diberikan, dan tahu bahwa makanan ini akan memicu reaksi alergi.

Bunda dapat dengan mudah memastikan kondisi ini ke dokter dan ahli, sehingga informasi tentang risiko alergi bisa didapatkan dan menjadi acuan untuk memilih MPASI yang diberikan.

7. Belum Siap ke Tahap MPASI

Meski usia ideal MPASI adalah 6 bulan, tapi tidak semua bayi siap mencoba MPASI pertamanya di usia ini. Ada beberapa tanda yang Bunda dapat perhatikan ketika si kecil secara fisik siap untuk fase tersebut.

Misalnya saja, ia sudah bisa menegakkan dan menahan kepalanya dalam posisi tersebut, kemudian membuka mulut saat disodori makanan atau sendok, menunjukkan ketertarikan melihat orang makan atau mencoba meraih makanan, berkurangnya refleks menjulurkan lidah, dan dapat duduk sendiri ketika disandarkan.

Lalu Bagaimana Tips Mengatasinya?

bayi tidak mau makan mpasi

Untuk menyikapi tujuh poin yang disampaikan di atas, beberapa langkah sederhana dapat Bunda lakukan. Tentu, pada akhirnya ini adalah tentang pemahaman Bunda pada gestur dan kondisi si kecil, namun setidaknya tips di bawah ini dapat berguna untuk menyikapi kondisi tersebut.

  • Pastikan menyesuaikan tekstur makanan dengan usia si kecil. Fase awal memerlukan tekstur yang lebih lembut, dan dapat meningkat seiring bertambahnya usia si kecil
  • Cermati kebiasaan makan si kecil. Porsi makan idealnya tidak akan berubah terlalu banyak, sehingga Bunda dapat menyiapkan MPASI secukupnya. Jika masih ada lebih, Bunda dapat menyimpannya di wadah dengan standar kualitas tinggi untuk menjaganya terhindar dari kontaminasi
  • Selalu pastikan kondisi kesehatan si kecil. Senantiasa mengecek suhu tubuh, kemudian memeriksakan si kecil, dan cermat melihat tanda ia sedang sakit menjadi penting untuk optimalnya tumbuh kembang bayi
  • Jangan terlalu sering mengganti jenis MPASI pada fase awal. Ingat, adaptasi yang dilakukan memerlukan waktu. Jadi jika memungkinkan jangan berikan terlalu banyak variasi untuk tahap awal MPASI
  • Pahami tanda yang diberikan si kecil. Secara alami Bunda memiliki kemampuan untuk mengetahui dengan tepat apa yang dirasakan si kecil. Maka dari itu, pahami gesturnya dan berikan MPASI di saat yang tepat
  • Pastikan memberikan makanan yang tepat, yang tidak memicu alergi pada bayi
  • Pastikan kesiapan si kecil masuk ke tahap MPASI dengan melihat tandanya, dan jangan ragu berkonsultasi dengan dokter

Persiapkan dengan Baik, dan Dampingi dengan Produk Baby Care Berkualitas!

bayi tidak mau makan mpasi

Mempersiapkan MPASI dengan komposisi nutrisi seimbang adalah satu hal penting, tapi memperhatikan wadah tempat Bunda menyimpannya juga tidak boleh disepelekan.

Secara praktis, wadah ini akan jadi tempat dimana makanan untuk bayi disimpan, dan harus dipastikan dapat melindungi makanan dari kontaminasi zat berbahaya. Penggunaan material unggul serta adanya ekosistem produk baby care yang mendukung jadi hal yang wajib dipastikan.

Hegen, kemudian hadir sebagai solusi untuk urusan ini. Wadah yang ditawarkan Hegen menggunakan bahan terbaik, PPSU atau polyphenylsulfone yang sudah disetujui oleh FDA. Kombinasi sempurna dari plastik dan kaca memberikan keunggulan kedua materi ini. Ringan namun solid, daya tahan suhunya antara -20 derajat Celcius hingga 180 derajat Celcius, cocok untuk menyimpan dan mempersiapkan MPASI sebelum diberikan pada si kecil.

Tentu saja bahan yang Hegen gunakan juga sudah dipastikan bebas BPA, sehingga aman untuk si kecil. Tersedia dalam berbagai ukuran, Bunda dapat memilihnya sesuai dengan kebutuhan seperti rekomendasi produk di bawah ini.

  • HEGEN PCTO™ 60ML/2OZ BREAST MILK STORAGE PPSU (6-PACK)
  • HEGEN PCTO™ 150ML/5OZ BREAST MILK STORAGE PPSU (4-PACK)
  • HEGEN PCTO™ 240ML/8OZ BREAST MILK STORAGE PPSU (2-PACK)
  • HEGEN PCTO™ 330ML/11OZ FEEDING BOTTLE PPSU (2-PACK)
  • Selain botol yang menarik dan berkualitas tinggi, Hegen juga memudahkan Bunda untuk menyimpan setiap botol ini dengan HEGEN PCTO™ BREAST MILK STORAGE LID PINK (1-PACK) yang memungkinkan setiap botol saling terhubung dengan botol lain menggunakan kuncian yang presisi.

    Kelebihan Hegen tidak berhenti disitu saja, sebab setiap wadah yang disebutkan di atas juga dapat difungsikan sebagai botol minum anak-anak, dan botol minum bayi. Bunda hanya perlu menggunakan tutup yang berbeda, seperti HEGEN PCTO™ FOOD STORAGE CONVERTER, HEGEN PCTO™ SPOUT (GREEN) NEW, atau HEGEN TEAT MEDIUM FLOW (2-PACK) sesuai dengan kebutuhan.

     

    Menghadapi bayi tidak mau makan MPASI memang perlu kesabaran, keuletan, kasih sayang, dan dukungan dari peralatan baby care berkualitas seperti yang disediakan Hegen. Dengan teknologi unggul dibandingkan produk pesaing, Hegen akan menjamin setiap fase tumbuh kembang si kecil didampingi dengan produk terbaik sehingga berjalan optimal. Segera temukan produknya di situs resmi Hegen atau datangi toko resminya di berbagai lokasi!

     

     

    Referensi:

    • Generasi Maju. 6 Cara Mengatasi  Bayi Susah Makan MPASI. https://www.generasimaju.co.id/artikel/7-9-bulan/perawatan-bayi/5-cara-mengatasi-bayi-susah-makan?&&&&gad_source=1&gclid=CjwKCAiA3JCvBhA8EiwA4kujZsEIA0amJu9LdD9St0KIycoCc0KaysqjCq_6zvfnMBh8fVZq3AKSLxoCJicQAvD_BwE&gclsrc=aw.ds.
    • Alodokter. 5 Cara Mengatasi Bayi Susah Makan. https://www.alodokter.com/seperti-ini-cara-mengatasi-bayi-susah-makan.
    • Bebeclub. 6 Cara Mudah Mengatasi Bayi yang Susah Makan. https://bebeclub.co.id/artikel/ibu-perlu-tahu/10-12-bulan/tips-dan-cara-mengatasi-bayi-susah-makan.