Blog Hegen

5 Bahaya BPA untuk Kesehatan Bunda dan si Kecil


Bisphenol A atau BPA, menjadi momok yang diwaspadai umat manusia karena ternyata dapat membawa pengaruh buruk untuk tubuh dan lingkungan. Bahaya BPA sendiri idealnya menjadi pemahaman umum, supaya semua sadar bahwa penggunaannya harus dilakukan dengan benar-benar cermat.

BPA sendiri adalah senyawa kimia sintetis yang digunakan dalam produksi berbagai peralatan modern. Mulai dari botol plastik, wadah penyimpanan makanan, makanan kaleng, hingga bahkan berbagai produk yang berkenaan dengan aktivitas baby care.

Jika pada manusia dewasa saja efeknya cukup berbahaya, apalagi jika sampai di kecil terpapar zat kimia ini? Tentu saja dampaknya akan buruk pada kesehatan si kecil, dan dapat mengganggu masa tumbuh kembangnya yang berharga.

Mengenal Dampak Negatif BPA pada Berbagai Produk

bahaya bpa

BPA sendiri secara praktis banyak ditemukan pada botol air plastik sekali pakai, botol bayi plastik, makanan kalengan, kemasan makanan plastik sekali pakai, elektronik rumah tangga, lensa kacamata, hingga kepingan CD atau DVD.

Pada konteks konsumsi sehari-hari, zat ini menjadi lebih sering bergesekan dengan kehidupan karena kebiasaan penggunaan kemasan plastik sekali pakai, atau kemasan lain yang dibuat menggunakan kandungan BPA yang sebenarnya tidak disarankan untuk penggunaan jangka panjang.

Beberapa dampak negatif dari paparan BPA jangka panjang untuk tubuh manusia antara lain adalah sebagai berikut.

1. Risiko Kanker

Meski kanker banyak dihubungkan dengan konsumsi makanan atau minuman, Bunda juga harus sadar bahwa kondisi ini juga dapat berkaitan dengan paparan BPA dalam jangka panjang. Sebuah studi yang dimuat dalam shopkablo.com menyatakan bahwa BPA dapat menirukan estrogen dan hormon lain, dan berinteraksi dengan sel reseptor untuk memicu perkembangan kanker payudara, kanker ovarium, hingga kanker prostat.

Studi lain juga menyatakan bahwa BPA dapat mengurangi efektivitas dari kemoterapi pada penderita kanker payudara, sehingga harus menjadi perhatian dan pemahaman setiap orang.

2. Risiko Kesuburan dan Perkembangan Janin

Pada masa kehamilan, kondisi Bunda dan janin yang ada di dalam kandungan cukup rentan. Maka tak heran jika himbauan untuk menjaga pola hidup sehat dan terus berhati-hati agar perkembangan janin optimal selalu diberikan.

BPA, dalam konteks ini, ternyata memiliki dampak serius untuk perkembangan janin. Ketika paparan BPA masuk ke dalam tubuh Bunda, maka risiko terjadinya cacat pada janin akan meningkat. Bahkan jauh sebelum membawa dampak pada janin, BPA dapat membawa efek buruk pada kualitas sel telur yang Bunda miliki.

Tidak hanya berdampak buruk pada kesehatan masyarakat sekarang, tapi dengan demikian BPA juga menjadi ancaman untuk generasi berikutnya.

3. Mengganggu Fungsi Otak

Mengacu pada penelitian yang dilakukan Duke University Medical Center, kehadiran BPA menghambat ekskresi klorida dari sistem saraf pusat dan mengganggu kerja otak dalam mengatur gen. Ekskresi klorida yang terhambat ini dikenal sebagai salah satu poin utama pemicu terjadinya demensia, kondisi Alzheimer, dan berbagai gangguan kognitif lainnya.

4. Penyakit Jantung dan Diabetes

Kedua kondisi ini menjadi ancaman serius untuk masyarakat modern. Meski kebanyakan dipicu karena konsumsi karbohidrat tidak sehat yang terlalu banyak, namun ternyata peran paparan BPA yang digunakan pada kemasan produk juga cukup besar.

Paparan BPA dapat meningkatkan risiko peningkatan tekanan darah, diabetes, dan penyakit jantung lainnya. Terdapat hubungan antara BPA dan penyakit ini, namun peneliti dan ilmuwan belum dapat menentukan bagaimana keduanya berkaitan secara jelas.

5. Masalah Berat Badan

Terakhir adalah masalah berat badan, yang juga cukup menjadi perhatian praktisi kesehatan untuk masyarakat modern. BPA yang masuk ke dalam tubuh dapat mengganggu produksi insulin dan mengurangi kemampuan tubuh untuk mengontrol gula darah, yang berujung pada peningkatan produksi sel lemak.

Jadi ketika Bunda beraktivitas, upayakan sebisa mungkin menjauhkan berbagai produk yang mengandung BPA dari kegiatan yang dilakukan.

Dengan melihat lima poin di atas dapat dibayangkan bukan bagaimana dampaknya pada si kecil, baik dari sisi kesehatan atau tumbuh kembangnya? Maka penting untuk Bunda mulai menerapkan berbagai langkah di poin berikutnya guna mencegah paparan BPA pada si kecil sejak usia dini.

Bagaimana Caranya?

bahaya bpa

Ada banyak cara yang dapat Bunda gunakan untuk melindungi kesehatan diri dan si kecil dari paparan BPA pada berbagai produk. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut.

  • Hindari penggunaan botol plastik dengan kandungan BPA. Selalu gunakan botol minum, botol dot, atau feeding bottle dan wadah penyimpanan dengan label BPA Free dari lembaga yang jelas seperti FDA
  • Hindari penggunaan susu formula bayi yang dikemas dalam wadah logam
  • Gunakan peralatan baby care dengan material jelas yang berkualitas dan memiliki standar tinggi, seperti PPSU atau polyphenylsulfone, yang memadukan keunggulan plastik dan kaca dalam satu produk solid
  • Gunakan produk botol dot atau wadah penyimpanan dengan daya tahan suhu tinggi dan bebas BPA
  • Lakukan sterilisasi secara berkala pada peralatan baby care yang digunakan
  • Hindari penggunaan peralatan baby care yang sudah tergores, karena dapat berisiko mengkontaminasi makanan atau cairan yang ada di dalamnya
  • Hindari memasak atau memanaskan makanan yang telah dibungkus plastik atau disimpan dalam wadah plastik

Produk Berkualitas dengan Material PPSU dari Hegen

Hegen memahami benar dampak negatif yang dapat muncul akibat produk dengan kandungan BPA. Ini mengapa, inovasi pada produknya telah menggunakan material PPSU atau polyphenylsulfone yang mengkombinasikan keunggulan dari kaca dan plastik sehingga menghasilkan produk bebas BPA, ringan, tangguh, dan memiliki daya tahan suhu yang tinggi (antara -20 derajat Celcius hingga 180 derajat Celcius).

Produk yang beragam juga membantu Bunda untuk mendapatkan apa yang Bunda butuhkan. Beberapa produk seperti HEGEN PCTO BREAST MILK STORAGE LID BLUE (1-PACK)NEW dapat menjadi solusi tempat menampung ASI yang dipompa, makanan, hingga menjadi botol dot untuk si kecil.

bahaya bpa

Ada pula produk HEGEN PCTO™ BASIC STARTER KIT PPSU yang dapat menjadi starter kit untuk Bunda guna membantu proses memberikan ASI, memompanya, dan menyimpannya karena juga dilengkapi tutup botol yang dapat dihubungkan.

bahaya bpa 

Setiap produk Hegen memiliki standar tinggi dan dibuat dengan material PPSU yang bebas dari BPA. Menyadari bahaya BPA, Hegen juga ingin turut berperan dalam mengurangi risiko kesehatannya dengan memberikan yang terbaik untuk Bunda dan si kecil. Bunda dapat memperoleh produknya langsung di situs resmi Hegen, atau toko-toko resmi yang dibuka di beberapa titik strategis di Indonesia.

 

 

Referensi:  

  • Alodokter. BPA dan Cara Menghindari Bahayanya. https://www.alodokter.com/bpa-dan-cara-menghindari-bahayanya#:~:text=Penumpukan%20radikal%20bebas%20akibat%20paparan,%2C%20penyakit%20jantung%2C%20dan%20kanker..
  • Marketeers. 4 Cara untuk Menghindari Bahaya Paparan BPA di Kemasan Plastik. https://www.marketeers.com/4-cara-untuk-menghindari-bahaya-paparan-bpa-di-kemasan-plastik/.
  • Kablo. Top 5 Negative Side Effects Of BPA - And How To Avoid It. https://shopkablo.com/blogs/the-reformist/dangerous-side-effects-of-bpa-plastic.
  • IHC Telemed. Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Kenali Dampak Buruk Plastik Sekali Pakai Terhadap Lingkungan Dan Kesehatan. https://telemed.ihc.id/artikel-detail-885-Hari-Lingkungan-Hidup-Sedunia,-Kenali-Dampak-Buruk-Plastik-Sekali-Pakai-Terhadap-Lingkungan-Dan-Kesehatan.html.
  • News Medical Life Sciences. Reducing exposure to bisphenol A (BPA). https://www.news-medical.net/health/Reducing-exposure-to-bisphenol-A-(BPA).aspx.