Blog Hegen

Apa ASI yang Sudah Dihangatkan Boleh Masuk Kulkas Lagi?

Ibu menyusui sering kali mempertanyakan apakah ASI yang sudah dihangatkan boleh masuk kulkas lagi atau tidak. Pada dasarnya, ASI yang sudah keluar kulkas atau freezer sebaiknya segera dikonsumsi bayi sesegera mungkin atau paling tidak 1-2 jam. Jika lebih dari itu, sebaiknya buang ASI yang tersisa demi keamanan si kecil. Untuk memastikan nutrisi dan kualitas ASI tetap terjaga, yuk Bunda simak bagaimana cara simpan dan tips menghangatkan ASI yang benar dalam artikel berikut!

Cara Simpan ASI di Kulkas dan Freezer

Cara penyimpanan ASI di kulkas dan freezer sebenarnya sama. Hanya saja, yang membedakan adalah masa simpan atau durasi penyimpanannya. Masa simpan ASI di kulkas umumnya hanya hitungan hari, sedangkan di freezer ASI bisa bertahan sampai hitungan bulan. Nah, supaya tidak keliru, berikut adalah beberapa hal penting yang wajib Bunda perhatikan saat menyimpan ASI di kulkas maupun freezer.

1. Siapkan Wadah Penyimpanan

Gunakan botol atau kantong penyimpanan ASI yang dirancang khusus untuk tahan suhu rendah dan aman digunakan untuk makanan bayi.

2. Beri Label pada Setiap Wadah

Tulis tanggal Bunda memerah ASI di setiap wadah. Ini akan membantu dalam menentukan rotasi penggunaan ASI dan memastikan si kecil mengonsumsi yang paling dulu dipompa.

3.  Perhatikan Suhu Kulkas

Simpan ASI segar di dalam kulkas pada suhu sekitar 0-4 derajat Celcius. Jika mungkin, letakkan di bagian belakang rak untuk menjaga stabilitas suhu. ASI dapat disimpan di dalam kulkas selama 3-5 hari, tergantung pada suhu kulkas dan kebersihan lingkungan penyimpanan. Pastikan ASI tidak terkena langsung cahaya matahari.

4. Pastikan Suhu Freezer sudah Benar

Jika Anda tidak akan menggunakan ASI dalam waktu dekat, Anda bisa menyimpannya di freezer. Pastikan suhu freezer diatur pada -18 derajat Celcius atau lebih rendah untuk menjaga kualitasnya.    

ASI dapat disimpan di freezer hingga 6 bulan atau lebih, tergantung pada suhu dan kualitas wadah penyimpanan. Pastikan untuk menghindari perubahan suhu secara tiba-tiba yang dapat memengaruhi kualitas ASI.

5. Pengaturan Prioritas

Gunakan ASI tertua terlebih dahulu untuk memastikan rotasi stok yang tepat dan menghindari pemborosan.

6. Pencairan ASIP

Ketika ingin menggunakan ASI yang disimpan di freezer, pindahkan ke kulkas untuk dicairkan secara perlahan. Hindari mencairkannya pada suhu kamar karena hal ini dapat mengurangi kualitas ASI.

7. Penggunaan Kembali

Jika ASI sudah dicairkan, jangan simpan kembali di freezer. Gunakan ASI yang sudah dicairkan dalam waktu 24 jam.

Tips Menyimpan ASI agar Kualitas Tetap Terjaga


Untuk menjaga kualitas ASI tetap terjaga, berikut adalah beberapa tips yang dapat Bunda ikuti.

  • Simpan ASI sesegera mungkin setelah diperah untuk menjaga kualitasnya.
  • Pastikan kebersihan semua alat yang dipakai untuk memerah dan menyimpan ASI seperti wadah ASIP dan pompa ASI.
  • Gunakan wadah penyimpanan yang dirancang khusus untuk ASI, seperti botol atau kantong penyimpanan ASI yang tahan suhu rendah dan aman untuk makanan bayi.
  • Pastikan wadah penyimpanan ASI ditutup dengan rapat untuk mencegah kontaminasi dan kehilangan nutrisi.
  • Tulis tanggal ekspresi ASI di setiap wadah dan gunakan ASI tertua terlebih dahulu untuk memastikan perputaran stok yang tepat.
  • Simpan ASI di kulkas pada suhu sekitar 0-4 derajat Celcius dan di freezer pada suhu -18 derajat Celcius atau lebih rendah.
  • Hindari menghangatkan ulang ASI yang sudah pernah dihangatkan sebelumnya. Selain itu ASI yang sudah dihangatkan tidak boleh masuk kulkas lagi.
  • Jangan mencampurkan ASI yang baru dipompa dengan ASI yang sudah didinginkan atau dibekukan, kecuali jika berencana untuk menyimpannya kembali di freezer.
  • Jaga wadah penyimpanan ASI agar tetap stabil dan hindari guncangan atau getaran yang dapat merusak struktur ASI.

Cara Menghangatkan ASI yang Tepat

Mengetahui cara menghangatkan ASI juga sama pentingnya dengan bagaimana cara menyimpannya. Oleh sebab itu, Bunda jangan sampai salah dan memahami bahwa ASI yang sudah dihangatkan tidak boleh masuk kulkas lagi. Berikut adalah langkah-langkah untuk menghangatkan ASI dengan benar.

1. Gunakan Metode yang Sesuai Kebutuhan

Ada beberapa cara untuk menghangatkan ASI, termasuk menggunakan air hangat, penghangat botol bayi, atau alat pemanas khusus untuk ASI. Pilih metode yang paling sesuai dengan kebutuhan dan ketersediaan peralatan.

2. Siapkan Alat-Alat

Jika menggunakan penghangat botol bayi atau alat pemanas khusus untuk ASI, pastikan peralatan tersebut bersih dan steril sebelum digunakan. Namun, jika Bunda memilih metode pemanasan dengan air, siapkan mangkuk atau wadah dengan air hangat. Pastikan suhu air tidak terlalu panas atau mendidih agar nutrisi ASI tidak rusak.

3. Pastikan Wadah ASIP Tertutup Rapat

Letakkan wadah ASI yang ingin dihangatkan ke dalam air hangat. Pastikan wadah tersebut rapat dan tidak ada air yang masuk ke dalam wadah ASI.

4. Hindari Pemanasan Berlebihan

Hindari memanaskan ASI terlalu panas atau mendidih karena ini dapat merusak nutrisi dan struktur ASI. Selalu periksa suhu ASI sebelum memberikannya kepada bayi.

5. Pemanasan dengan Penghangat Botol Bayi

Jika menggunakan penghangat botol bayi, ikuti instruksi penggunaan yang disertakan dengan perangkat tersebut. Biasanya, Bunda hanya perlu menempatkan wadah ASI di dalam penghangat dan mengatur suhu yang diinginkan.

6. Jangan Gunakan Microwave

Hindari menghangatkan ASI menggunakan microwave karena ini dapat menyebabkan suhu tidak merata dan merusak nutrisi serta struktur ASI.     

7. Pahami Durasi Konsumsi ASI yang sudah Dihangatkan

Setelah ASI hangat, segera berikan kepada bayi dan gunakan dalam waktu 1-2 jam. Jangan biarkan ASI yang sudah dihangatkan, didiamkan terlalu lama pada suhu kamar.

Apakah ASI yang Sudah Dihangatkan Boleh Masuk Kulkas Lagi?

Tidak, Bunda tidak disarankan untuk menyimpan kembali ASI yang sudah dihangatkan ke dalam kulkas lagi. Ketika ASI telah dipanaskan, bakteri dapat berkembang lebih cepat di dalamnya. Jika ASI sudah dikeluarkan dari kulkas dan dihangatkan, disarankan untuk mengonsumsinya dalam waktu 2 jam. Jika tidak dikonsumsi dalam waktu tersebut, sebaiknya buang sisa ASI yang tidak terpakai.

Menyimpan kembali ASI yang sudah dihangatkan ke dalam kulkas dapat meningkatkan risiko pertumbuhan bakteri yang tidak diinginkan, dan dapat menyebabkan ASI menjadi tidak aman untuk dikonsumsi oleh bayi. Oleh karena itu, penting untuk hanya menghangatkan sejumlah ASI yang diperlukan dan mengonsumsinya dalam waktu yang sesingkat mungkin setelah dipanaskan.

Hegen Breastmilk Storage Pastikan Kualitas ASI Tetap Terjaga


Nah, Bunda sekarang sudah paham ya bahwa  ASI yang sudah dihangatkan tidak boleh masuk kulkas lagi. Hal ini penting demi menjaga kualitas ASI, mencegah nutrisinya rusak, hingga menghindari perkembangan bakteri di dalam susu.

Selain memahami cara simpan dan menghangatkan ASI, Bunda juga perlu memilih wadah ASI yang tepat agar kualitasnya tetap terjaga. Hegen Breastmilk Storage hadir sebagai produk wadah ASIP terbaik yang memiliki berbagai keunggulan sebagai berikut:

  • Terbuat dari material PPSU yang sudah memenuhi kriteria food grade dan mengantongi sertifikat FDA.
  • Material PPSU tahan terhadap suhu ekstrim dari -18 derajat hingga 180 derajat Celcius.
  • Bebas BPA sehingga aman untuk si kecil.
  • Awet, tahan lama, dan ramah lingkungan.
  • Wadah ASIP juga bisa difungsikan untuk penyimpanan MPASI, camilan anak, bumbu dapur, smoothies, dan lain sebagainya.
  • Tutup sangat rapat karena memiliki fitur Press-to-Close Twist-to-Open (PCTOTM) yang telah dipatenkan merk Hegen.
  • Tersedia dalam 3 pilihan ukuran yaitu 60 ml, 150ml, dan 240ml.

Berikut ini adalah rangkaian produk Hegen Breastmilk Storage yang bisa Bunda pilih untuk menyimpan ASI, MPASI, snack anak, bumbu dapur, dan lain-lainnya.


 HEGEN PCTO™ 60ML/2OZ BREAST MILK STORAGE PPSU (6-PACK)



HEGEN PCTO™ 150ML/5OZ BREAST MILK STORAGE PPSU (4-PACK)



HEGEN PCTO 240ML/8OZ BREAST MILK STORAGE PPSU (2-PACK)


Untuk menemukan produk ibu dan bayi berkualitas lainnya, Bunda bisa mengunjungi official store Hegen dengan klik di sini.


Referensi:

  1. Mayo Clinic. Breast milk storage: Do's and don'ts. https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/infant-and-toddler-health/in-depth/breast-milk-storage/art-20046350
  2. Donna Murray, RN, BSN. How to Thaw, Warm, and Use Frozen Breast Milk. https://www.verywellfamily.com/how-to-defrost-breast-milk-431752