The Hegen Blog

10 Cara Atasi Milk Blister Pecah & Langkah Pencegahannya

Milk blister, atau biasa disebut milk bleb, adalah kondisi di mana terdapat bintik kecil berwarna putih atau kuning pada puting payudara yang diisi dengan susu. Kondisi ini sering dialami oleh ibu menyusui dan dapat menyebabkan rasa sakit atau ketidaknyamanan saat menyusui. Penyebabnya beragam, bisa karena penyumbatan saluran ASI, posisi menyusui yang salah, gesekan, atau infeksi. Lalu bagaimana jika milk blister pecah? Apa yang harus Bunda lakukan untuk mengatasinya? Simak jawabannya hanya di sini!

Mengenal Milk Blister Lebih Dekat

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya milk blister adalah kondisi dimana terdapat bintik kecil berwarna putih atau kuning pada puting payudara yang diisi dengan susu. Blister ini terbentuk ketika saluran susu kecil tersumbat, menyebabkan susu menumpuk di bawah kulit.

Umumnya, kondisi ini disebabkan oleh beberapa hal seperti penyumbatan saluran susu, teknik menyusui yang salah, gesekan dari pompa ASI, pemakaian baju yang terlalu ketat, trauma tertentu pada puting, infeksi bakteri/jamur, atau produksi susu berlebihan yang menyumbat saluran susu. Agar bisa mengatasi hal ini dengan tepat, kenali gejala-gejalanya berikut ini.

  • Bintik Putih atau Kuning: Adanya bintik kecil berwarna putih atau kuning pada puting.
  • Rasa Sakit: Rasa sakit atau ketidaknyamanan pada puting, terutama saat menyusui.
  • Peradangan: Area di sekitar blister mungkin tampak merah dan meradang.
  • Pembengkakan: Puting atau areola bisa terlihat bengkak.
  • Nyeri pada Puting: Puting mungkin terasa perih atau seperti terbakar, terutama saat menyusui atau memompa ASI.

Milk blister dapat menyebabkan ketidaknyamanan yang signifikan bagi ibu menyusui, tetapi dengan perawatan yang tepat, kondisi ini biasanya dapat diatasi dan disembuhkan.

Baca juga: 7+ Cara Mudah Mengatasi Puting Sakit saat Menyusui

Milk Blister Pecah: Apa yang Harus Dilakukan?

Milk blister yang pecah biasanya ditandai dengan keluarnya cairan putih dan berkurangnya rasa nyeri. Namun, kondisi ini bisa mengganggu aktivitas menyusui. Namun, Bunda tidak perlu khawatir karena hal ini bisa diatasi dengan cara-cara berikut.

1. Cuci Tangan

Pastikan tangan Bunda bersih sebelum menyentuh puting untuk mengurangi risiko infeksi dengan mencuci tangan sampai bersih menggunakan sabun.

2. Bersihkan Area

Bersihkan area sekitar blister yang pecah dengan lembut menggunakan air hangat dan sabun yang lembut. Hindari penggunaan produk yang dapat menyebabkan iritasi.

3. Kompres Hangat

Gunakan kompres hangat beberapa kali sehari untuk membantu menjaga area tetap bersih dan mendorong aliran susu.

4. Oleskan Salep Antibakteri

Bunda bisa menggunakan salep antibakteri ringan, seperti lanolin atau salep antibiotik yang direkomendasikan oleh dokter, untuk mencegah infeksi.

5. Hindari Iritasi Lebih Lanjut

Kenakan pakaian dalam yang lembut dan tidak ketat untuk menghindari gesekan dan iritasi pada puting.

6. Posisi Menyusui yang Benar

Pastikan posisi menyusui benar untuk mengurangi tekanan pada puting yang terkena. Konsultasikan dengan konselor laktasi jika diperlukan.

7. Hindari Pompa ASI yang Terlalu Keras

Jika menggunakan pompa ASI, pastikan pengaturannya tidak terlalu keras untuk menghindari trauma lebih lanjut pada puting.

8. Jaga Kebersihan

Ganti bantalan payudara (breast pads) secara teratur untuk menjaga area tetap kering dan bersih.

9. Pantau Tanda-Tanda Infeksi

Perhatikan tanda-tanda infeksi seperti kemerahan yang semakin parah, pembengkakan, keluarnya nanah, atau demam. Jika gejala-gejala ini muncul, segera konsultasikan dengan dokter.

10. Tetap Menyusui

Menyusui secara teratur dapat membantu mencegah penyumbatan lebih lanjut. Pastikan perlekatan bayi sudah benar agar proses menyusui berjalan efektif.

Penanganan yang tepat setelah milk blister pecah dapat membantu mencegah komplikasi dan memastikan bahwa proses menyusui tetap nyaman dan lancar.

Baca juga: Masalah Ibu Menyusui & 5 Cara Cukupi Kebutuhan ASI Bayi

Mencegah Milk Blister Kembali Muncul

Sumber: freepik/primagefactory


Untuk mencegah milk blister kembali muncul, ada beberapa langkah yang bisa Bunda lakukan sebagai berikut. 

  • Pastikan bayi menyusu dengan posisi yang benar untuk mengurangi tekanan pada puting.
  • Cuci puting dengan air hangat dan sabun yang lembut setiap hari.
  • Hindari penggunaan produk yang dapat menyebabkan iritasi pada puting.
  • Kenakan pakaian dalam yang lembut dan tidak terlalu ketat.
  • Ganti bantalan payudara secara teratur untuk menjaga area tetap kering dan bersih.
  • Gunakan kompres hangat pada puting sebelum menyusui untuk membantu melunakkan susu yang mungkin mengeras di saluran susu.
  • Pastikan pengaturan pompa ASI tidak terlalu keras atau memakai corong pompa yang lembut dan sesuai ukuran payudara untuk menghindari trauma pada puting.
  • Pastikan Bunda mengonsumsi makanan bergizi dan cukup cairan untuk menjaga kesehatan dan produksi ASI.
  • Pijat lembut payudara secara teratur untuk mencegah penyumbatan saluran susu.
  • Hindari penggunaan sabun atau produk berbahan kimia yang dapat mengeringkan atau mengiritasi puting.
  • Gunakan salep lanolin atau krim pelembap yang aman untuk ibu menyusui demi menjaga kelembapan puting.
  • Jika mulai merasakan nyeri atau melihat tanda-tanda milk blister, segera lakukan langkah-langkah pencegahan seperti kompres hangat dan pijat lembut.
  • Stres dapat memengaruhi produksi dan aliran ASI, jadi cobalah untuk tetap rileks dan tenang selama menyusui.

Baca juga: 5 Cara Meningkatkan Kualitas ASI demi Tumbuh Kembang Anak

Seperti yang telah disebutkan di atas, pemilihan pompa ASI yang tepat dapat mencegah terjadinya milk blister. Selain itu, Pemilihan corong pompa ASI yang pas akan memaksimalkan produksi ASI serta mencegah rasa nyeri saat proses memerah ASI. Dengan kata lain, corong pompa yang sesuai akan meningkatkan kenyaman Bunda saat memompa ASI.



Hegen Breast Pump menjadi pilihan terbaik bagi Bunda dalam hal ini karena corong pompa ASI Hegen terbuat dari silikon super lembut dengan desain SoftSqroundTM yang sangat nyaman dan mencegah rasa nyeri pada puting saat proses memompa ASI. Menariknya, corong pompa ASI Hegen tersedia dalam 5 pilihan ukuran berbeda yang bisa dipilih sesuai ukuran puting payudara ibu.

Tak hanya itu saja, berikut ini adalah beberapa keunggulan pompa ASI Hegen lainnya yang bisa jadi pertimbangan Bunda sebelum membeli.

  • Minim Komponen: Hegen Breast Pump terdiri dari komponen yang minim sehingga pemasangan lebih mudah.
  • Daya Isap Kuat: Hegen Breast Pump menjamin daya isap ASI setara dengan level hospital grade yang kuat dan nyaman, sehingga mengoptimalkan proses memerah yang lebih efisien.
  • Pilihan 36 Mode untuk Memerah ASI: Terdapat 36 mode dalam memerah ASI yang bisa Bunda sesuaikan dengan ritme dan kekuatan isap bayi.
  • Ringan dan Praktis: Alat pompa ASI dari Hegen sangat ringan dan ringkas sehingga mudah dibawa kemana saja.
  • Dilengkapi dengan Layar LCD: Pompa ASI elektrik dilengkapi dengan layar LCD untuk memudahkan penggunaan dan pengaturan stimulasi.
  • Wireless Charging: Pompa ASI elektrik dilengkapi dengan port pengisian daya micro-USB yang memungkinkan proses charging tanpa repot dengan bank daya apa pun, bahkan bisa mengandalkan ponsel.
  • Fitur Pijat Refleksi: Bunda bisa lebih rileks karena pompa ASI Hegen dilengkapi dengan fitur pijat refleksi yang bisa diaplikasikan sebelum, selama, dan setelah memompa payudara.

Klik halaman official store Hegen untuk mendapatkan produk Hegen Breast Pump secara online! Temukan juga produk ibu dan bayi berkualitas lainnya seperti feeding bottle, breastmilk storage, teats, drinking bottle, straw cup, dan aksesori pendukung di sini. Belanja sekarang juga dan sesuaikan kebutuhan Bunda untuk pengalaman menyusui yang lebih nyaman dan menyenangkan.


Referensi:

  1. Rachel Nall, MSN, CRNA. How to Safely Treat and Prevent Milk Blisters and Blebs. https://www.healthline.com/health/parenting/milk-blister
  2. Katy Hebebrand. What to Know About Milk Blisters (Blebs). https://www.webmd.com/parenting/baby/what-to-know-milk-blister-bleb
  3. Amy McLean. What to know about milk blisters or blebs. https://www.medicalnewstoday.com/articles/321714

Featured image - freepik/kues1