Masalah Ibu Menyusui & 5 Cara Cukupi Kebutuhan ASI Bayi
ASI adalah makanan utama bagi bayi yang baru lahir hingga usia 6 bulan. Selama periode tersebut, Bunda diharapkan untuk bisa memberikan ASI eksklusif demi kesehatan dan tumbuh kembang si kecil. Selain menjadi sumber nutrisi, ASI juga mengandung komponen penting yang mendukung sistem kekebalan tubuh. Bahkan, pemberian ASI secara langsung juga akan mempererat bonding antara ibu dan bayi. Untuk mengoptimalkannya, Bunda sebaiknya memahami kebutuhan ASI bayi. Berikut ulasan lengkapnya!
Kebutuhan ASI Bayi
Kebutuhan ASI pada tiap-tiap bayi mungkin bisa berbeda-beda. Namun, secara umum, bayi baru lahir sebaiknya menyusu sebanyak 8-12 kali dalam jangka waktu 24 jam atau lebih sesuai kebutuhan bayi. Durasinya pun juga bervariasi, tapi rata-rata sekitar 15-20 menit per payudara.
Jika bayi Bunda hanya menyusu sedikit pada awal proses menyusui, jangan panik dulu ya Bunda karena ukuran lambung bayi hanya sebesar kelereng. Nantinya, kebutuhan ASI pada bayi akan semakin meningkat seiring dengan bertambahnya usia si kecil. Lalu bagaimana ciri-ciri kebutuhan ASI bayi terpenuhi?
Saat bayi kenyang, biasanya mereka akan melepaskan payudara dengan sendirinya. Selain itu, bayi juga menjadi lebih tenang/tidak rewel, dan memiliki kualitas tidur yang baik karena terlelap dengan nyenyak.
Selain itu, terpenuhinya kebutuhan ASI si kecil juga bisa dilihat berdasarkan frekuensi BAK dan BAB, warna urine, dan peningkatan berat badan bayi. Frekuensi BAK yang normal adalah 6-8 kali per hari, sedangkan BAB minimal 3 kali dalam sehari.
Warna urine bayi juga cenderung jernih/kuning pucat dan mengalami kenaikan berat badan secara bertahap sesuai dengan grafik pertumbuhan.
Baca juga: Manfaat Asam Folat Untuk Ibu Hamil & 5 Sumber Alaminya
Tips Meningkatkan Produksi ASI
Untuk memastikan kebutuhan ASI bayi, Bunda harus menjamin suplai ASI banyak dan melimpah, sehingga mereka pun selalu merasa kenyang. Nah, supaya produksi ASI meningkat, lakukan beberapa tips berikut ini ya!
1. Menyusui Sesering Mungkin (On-Demand)
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa frekuensi menyusui bayi baru lahir dianjurkan sebanyak 8 hingga 12 kali selama 24 jam. Untuk durasinya bisa mencapai 15 hingga 20 menit atau sesuai kebutuhan bayi.
Semakin sering bayi disusui, maka produksi ASI umumnya akan semakin banyak. Kenapa bisa demikian? Ketika puting ibu dihisap oleh bayi, payudara akan merangsang otak untuk melepaskan hormon prolaktin. Dengan demikian, semakin sering ibu menyusui, semakin banyak hormon prolaktin yang dihasilkan sehingga produksi ASI akan terus melimpah.
2. Perlekatan dan Posisi Menyusui yang Benar
Perlekatan dan posisi menyusui yang benar sangat penting untuk memperbanyak produksi ASI. Saat bayi melekat dengan baik, secara otomatis mereka akan menyusu dengan efektif dan mengurangi risiko puting lecet. Dengan demikian Bunda juga akan lebih nyaman dan bisa lebih sering menyusui si kecil.
Pasalnya, ketika bayi menempel dengan baik, mereka akan lebih efektif dalam mengisap dan mendapatkan ASI yang cukup. Hal ini kemudian akan merangsang payudara untuk memproduksi lebih banyak ASI.
Dengan demikian, maka pengosongan payudara akan berjalan lancar sehingga produksi ASI pun terus berlanjut. Perlu Bunda pahami bahwa produksi ASI terjadi berdasarkan prinsip supply and demand/suplai dan permintaan.
3. Istirahat yang Cukup
Menyusui bayi adalah proses yang melelahkan. Oleh karena itu, Bunda harus bisa mengatur waktu agar bisa beristirahat di tengah-tengah kesibukan merawat si kecil. Selain itu, istirahat yang cukup juga bertujuan untuk menjaga energi ibu supaya tidak kelelahan dan memastikan produksi ASI tetap lancar.
Dalam hal ini, Bunda perlu dukungan pasangan, keluarga, teman dekat, atau pengasuh untuk ambil bagian dalam merawat si kecil. Jadi, sang ibu pun bisa menyempatkan diri beristirahat untuk memulihkan tenaganya.
4. Konsumsi Makanan Bergizi dan Cukupi Kebutuhan Cairan
Tips mencukupi kebutuhan ASI bayi berikutnya adalah mengonsumsi makanan bergizi dan mengutamakan bahan pangan yang juga bekerja sebagai ASI booster. Umumnya, sumber makanan bernutrisi ini bisa diperoleh dari konsumsi buah dan sayur, ikan, biji-bijian, serta minum air putih yang banyak.
Usahakan untuk minum air putih setidaknya 2-3 liter air putih setiap harinya. Baik makan dan minum yang cukup sangat penting karena akan memperlancar proses menyusui dan produksi ASI.
5. Hindari Stres
Jangan menyepelekan kondisi psikis ibu menyusui karena hal ini bisa menganggu produksi ASI. ibu yang stres biasanya akan mengalami kendala menyusui seperti misalnya ASI terhambat atau ASI keluar sedikit.
Untuk mencegah hal ini, Bunda harus bisa mengatur strategi dalam mengurus urusan rumah tangga dan merawat bayi. Minta bantuan pasangan/keluarga/pengasuh dalam merawat bayi dan mengurus pekerjaan rumah, sehingga ibu bisa memiliki waktu tidur yang cukup. Dengan demikian Bunda tidak akan rentan stres dan selalu bertenaga saat bersama si kecil.
Baca juga: Ini Posisi Menyusui Bayi Baru Lahir Yang Harus Bunda Tahu
Masalah yang Umum Terjadi pada Proses Menyusui
Sumber: freepik
Kebutuhan ASI bayi juga bisa terkendala saat muncul masalah tertentu selama proses menyusui. Hal tersebut wajib Bunda waspadai dan cari tahu solusinya supaya tidak menghambat pemberian ASI ke si kecil. Berikut ini beberapa kendala umum yang harus Bunda perhatikan.
1. Puting Lecet
Puting lecet adalah masalah yang kerap dialami ibu menyusui terutama yang baru pertama kali memiliki anak. Biasanya, hal ini terjadi karena posisi menyusui bayi yang kurang tepat dan perlekatan bayi ke payudara salah.
Oleh sebab itu, Bunda harus memastikan mulut bayi tidak hanya menutup puting saja, tapi juga area areola (bagian gelap di sekitar puting) untuk menghindari puting lecet. Namun, jika sudah terlanjur lecet, biarkan puting mengering secara alami karena udara bebas juga bisa membantu proses penyembuhan.
Cara lainnya, Bunda bisa mengoleskan lotion lanolin atas rekomendasi dokter untuk melembabkan dan melindungi puting dari kemungkinan lecet.
2. Payudara Bengkak
Masalah berikutnya yang sering menimpa ibu menyusui adalah terjadi pembengkakan pada payudara ibu. Hal ini bisa terjadi terlalu banyak ASI yang diproduksi, tapi tidak segera dikeluarkan dari payudara. Dengan demikian payudara akan mengeras, bengkak, dan terasa nyeri. Jika hal ini terjadi, segera berikan kompres dingin untuk mengurangi pembengkakan dan rasa nyeri.
Cara tepat yang perlu diusahakan yaitu memastikan si kecil menyusu secara teratur agar proses pengosongan payudara berjalan dengan baik. Namun, jika bayi sering tertidur/tidur terlalu lama, Bunda bisa memompa payudara untuk mengeluarkan ASI.
3. Saluran ASI Tersumbat
ASI keluar sedikit bisa diakibatkan oleh saluran ASI yang tersumbat. Penyebabnya pun bervariasi, bisa jadi karena terjadi penumpukan susu di dalam saluran ASI, tekanan pada area payudara tertentu, atau pemakaian bra yang terlalu ketat.
Solusi tepat untuk mengatasinya yaitu dengan sering-sering menyusui bayi, memastikan posisi menyusui sudah benar, memberikan pijatan lembut pada payudara, kompres hangat sebelum menyusui, dan menggunakan bra khusus menyusui/mengganti ukuran bra.
4. Mastitis
Mastitis adalah kondisi peradangan pada jaringan payudara yang umum terjadi pada wanita yang sedang menyusui. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh penyumbatan saluran susu atau infeksi bakteri. Gejalanya meliputi payudara yang terasa nyeri, bengkak, merah, hangat saat disentuh, demam, serta mungkin merasakan tidak enak badan.
Mastitis dapat terjadi ketika susu tidak sepenuhnya dikeluarkan dari payudara, sehingga menyebabkan penumpukan dan iritasi atau infeksi. Infeksi biasanya disebabkan oleh bakteri seperti Staphylococcus aureus, yang dapat masuk melalui puting yang lecet atau terluka.
Pengobatan mastitis biasanya dilakukan dengan terus menyusui bayi untuk mengosongkan payudara secara teratur, memberikan kompres hangat untuk membantu melonggarkan saluran susu, pijatan lembut pada payudara, serta konsumsi cukup cairan dan beristirahat.
Namun, jika kondisi ibu tidak membaik setelah melakukan cara-cara di atas, sebaiknya segera hubungi dokter. Umumnya, dokter mungkin akan meresepkan antibiotik untuk mengatasi masalah ini.
Baca juga: 6 Makanan ASI Booster Alami Yang Bagus Untuk Ibu Menyusui
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa, rutin memompa payudara juga bisa meningkatkan produksi ASI untuk mencukupi kebutuhan ASI bayi. Pasalnya, hal ini akan menstimulasi kelenjar susu untuk memproduksi ASI lebih banyak. Selain itu, aktivitas ini juga mendukung pengosongan payudara dan memberi sinyal pada tubuh bahwa lebih banyak ASI yang dibutuhkan.
Agar proses memompa ASI lebih nyaman dan menyenangkan, pastikan Bunda memilih produk breast pump yang handal dan berkualitas. Percayakan pilihan produk pompa ASI Bunda hanya kepada Hegen Breast Pump yang sudah terjamin keunggulannya. Kenapa harus Hegen Breast Pump?
Komponen pompa ASI yang praktis dan minimal serta mudah dilepas sehingga memudahkan proses pembersihan setelah digunakan. Fleksibilitas tinggi dan dapat dialihkan dari mode tunggal ke ganda, manual atau elektrik tanpa khawatir repot.
Hegen Breast Pump menggunakan inovasi Press-to-Close Twist-to-Open (PCTO™) dengan sistem tertutup rapat yang memungkinkan Bunda memeras, menyimpan, dan menyusu dalam wadah tunggal. Jadi, wadah penampung ASI pada breast pump juga dapat difungsikan sebagai breastmilk storage dan feeding bottle dengan hanya mengganti tutup/adaptornya saja.
Hegen Breast Pump memiliki berat 230 gram dan berukuran 95mm. Dengan demikian, pompa ini bersifat portable sehingga praktis untuk dibawa bepergian.
Pompa ASI elektrik dilengkapi dengan port pengisian daya micro-USB yang memungkinkan proses charging tanpa repot dengan bank daya apa pun, bahkan bisa mengandalkan ponsel.
Bunda bisa menentukan pengaturan pompa secara optimal dan nyaman dengan pilihan hingga 36 variasi dan gaya ekspresi.
Bunda bisa lebih rileks karena pompa ASI Hegen dilengkapi dengan fitur pijat refleksi yang bisa diaplikasikan sebelum, selama, dan setelah memompa payudara.
Klik halaman official store Hegen di sini untuk mendapatkan produk Hegen Breast Pump secara online sekarang juga! Temukan juga produk ibu dan bayi berkualitas lainnya sesuai kebutuhan Bunda untuk pengalaman menyusui yang lebih nyaman dan menyenangkan.
Referensi:
- Halodoc. Stres pada Ibu Baru Bisa Menghambat Produksi ASI. https://www.halodoc.com/artikel/stres-pada-ibu-baru-bisa-menghambat-produksi-asi
- Danu Ramadityo. Moms, Konsumsi Makanan Ini Agar ASI Melimpah. https://ayosehat.kemkes.go.id/moms-konsumsi-makanan-ini-agar-asi-melimpah
- Shofia Rosyida, A.Md.Keb. Tips Rangsang ASI Keluar Setelah Melahirkan. https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1140/tips-rangsang-asi-keluar-setelah-melahirkan
- HealthLinkBC. Sleep, Rest, and Breastfeeding. https://www.healthlinkbc.ca/pregnancy-parenting/parenting-babies-0-12-months/breastfeeding/sleep-rest-and-breastfeeding
Featured image - freepik