The Hegen Blog

Wadah Penampung ASI yang Berkualitas, Apa Saja Kriterianya?

Untuk Bunda yang memiliki aktivitas padat, memerah ASI tentu menjadi hal yang umum dilakukan. Tentu bukan dalam rangka tidak mau memberikannya secara langsung, tapi lebih kepada agar manfaat terbaik dari ASI tetap dapat diberikan untuk si kecil setiap saat ia membutuhkannya. Di sini, peran wadah penampung ASI menjadi penting untuk menjaga kebaikannya hingga saat diberikan.

ASI sendiri mengandung semua nutrisi yang diperlukan si kecil di masa awal kehidupannya. Ini mengapa, pemberian ASI secara eksklusif hingga setidaknya 6 bulan wajib dilakukan agar si kecil memiliki tumbuh kembang dan sistem imun yang baik.

Pumping menjadi alternatif terbaik yang dapat Bunda lakukan bilamana benar-benar tidak memiliki waktu untuk menyusui secara langsung. Namun demikian proses ini harus dilakukan dengan cermat, mulai dari pumping hingga penyimpanan, sehingga nutrisi ASI tetap lengkap dan dalam kondisi baik. Artinya selain teknik, Bunda juga wajib tahu tentang kriteria produk yang tepat untuk breast pump dan storage yang akan digunakan.

Mengenal 5 Jenis Wadah Penampung ASI, Cermati Karakternya

Wadah penampung asi

Ada setidaknya empat jenis wadah penampung ASI yang ditawarkan. Mulai dari jenis botol kaca, kemudian kantong ASI, wadah dengan bahan plastik BPA free, wadah silikon, dan wadah dengan bahan utama PPSU atau polyphenylsulfone.

Masing-masing karakternya dapat Bunda cermati di bawah ini.

1. Botol Kaca

Botol kaca secara umum dikenal tahan lama, mudah dibersihkan, serta tidak menyerap bau. Namun demikian jenis botol ini memiliki bobot lebih besar dan ada risiko mudah pecah ketika terbentur atau terjatuh.

2. Kantong ASI

Jenis kedua adalah kantong ASI. Ringan, hemat tempat, dan praktis, menjadi benefit utama yang ditawarkan. Namun tantangan yang harus Bunda hadapi adalah wadah ini kurang tahan lama dan adanya resiko kebocoran sebab bahannya tidak terlalu tebal.

3. Wadah Plastik BPA Free

Wadah plastik dengan predikat BPA free juga dapat menjadi opsi yang digunakan. Karakternya cenderung ringan, tidak mudah pecah, dan harganya terjangkau. Namun penggunaannya tidak dapat dilakukan untuk jangka lama karena terdapat usia tertentu hingga botol ini aus atau tidak layak digunakan.

4. Wadah Silikon

Jenis keempat wadah penampung ASI adalah berbahan silikon. Fleksibilitas, kemudahan penggunaan, dan cukup tahan lama, namun ditawarkan dengan harga yang lebih tinggi dari tiga jenis sebelumnya.

5. Wadah dengan Bahan PPSU

PPSU atau polyphenylsulfone sebenarnya merupakan material kombinasi dari kaca dan plastik, yang memadukan kebaikan keduanya. Ringan, solid, daya tahan tinggi, dan tidak menyerap bau, botol ini telah disetujui oleh FDA sebagai material berkualitas yang sebelumnya digunakan pada peralatan medis. Meski demikian penggunaan bahan ini masih terbatas pada produk berkualitas premium saja.

Lalu Apa yang Harus Diperhatikan saat Menentukan Pilihan?

Wadah penampung asi

Setelah mengenal 5 jenis wadah penampung ASI di atas, kini Bunda memiliki pengetahuan lebih rinci tentang karakter masing-masing jenisnya. Nah kemudian apa yang harus diperhatikan saat menentukan pilihan? Apakah sekedar memilih jenisnya saja sudah cukup?

Sebenarnya ada beberapa kriteria lain yang wajib Bunda jadikan bahan pertimbangan. Selain bahan yang aman dan berkualitas, lima poin ini juga tidak bisa dikesampingkan.

  • Pertama, kapasitas yang sesuai dengan usia si kecil. Kapasitas yang sesuai akan memudahkan Bunda dalam memberikan takaran yang tepat sesuai kebutuhan si kecil. Semakin bertambah usianya, jumlah ASI yang dibutuhkan juga akan semakin besar
  • Kedua, kemudahan penggunaan. Pilih produk yang memudahkan Bunda dalam membuka tutup wadah, menutupnya kembali, dan mudah dibersihkan. Akan lebih baik juga jika produk wadah dengan mudah dapat dipasangkan dengan breast pump, sehingga mengurangi tahap pemindahan ASI setelah pumping
  • Ketiga, ketahanan wadah penyimpan ASI. Pastikan produk tahan lama, tidak mudah pecah, menggunakan material yang solid, dan tidak mudah bocor atau lecet. Dengan begini Bunda dapat menggunakan wadah ini untuk waktu yang lama
  • Keempat, harga. Sebenarnya terkait poin terakhir akan cukup subjektif. Namun karena setiap Bunda ingin yang terbaik untuk si kecil, maka pastikan ia mendapat produk yang berkualitas dengan harga yang sepadan
  • Kelima, dukungan ekosistem produk. Produk yang memiliki ekosistem lengkap akan jauh lebih memudahkan Bunda dalam urusan pumping dan penyimpanan. Bahkan ketika si kecil mulai masuk fase menggunakan botol dot, Bunda juga masih dapat menggunakan storage ini sebagai botol dot berkualitas hanya dengan mengganti bagian tutupnya saja

Bahan atau material bebas BPA jelas jadi hal paling utama yang harus masuk dalam poin pertimbangan. Tambahkan lima poin di atas, dan Bunda akan memperoleh produk solid dengan banyak benefit untuk jangka panjang.

Memadukan isi dari poin pertama dan kedua, ini, Bunda akan semakin mudah menemukan produk berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan. Selanjutnya, mari cermati cara menyimpan ASI perah agar kualitasnya tetap terjaga.

Menyimpan ASI Perah dengan Benar

Wadah penampung asi

Untuk dapat menyimpan ASI perah dengan benar langkah yang tepat perlu dilakukan.

  • Cuci tangan dan pastikan semua alat yang digunakan sudah disterilkan dengan cara yang tepat
  • Gunakan wadah berkualitas yang memenuhi kriteria di poin pertama dan kedua tadi
  • Simpan ASI dalam jumlah sesuai dengan kebutuhan si kecil, mengacu pada usianya
  • ASI perah di hari yang sama dapat digabungkan di satu penyimpanan, namun dinginkan ASI di dalam kulkas minimal satu jam sebelum menambahkannya ke botol ASI yang sudah diperah sebelumnya
  • ASI yang diperah di hari berbeda tidak boleh disatukan dalam satu wadah yang sama
  • Berikan label tanggal pada setiap wadah ASI perah yang Bunda miliki
  • Jangan isi wadah terlalu penuh, karena ASI dapat mengembang jika beku
  • Sebelum diberikan, hangatkan ASI dengan meletakkan botol ASI pada mangkuk berisi air hangat
  • Jika ASI dalam kondisi beku, pindahkan ke bagian lemari pendingin dengan suhu 4 derajat Celcius selama semalaman untuk mencairkan ASI
  • Pastikan Bunda menggoyangkan botol dengan lembut agar ASI tercampur merata
  • Jangan simpan atau bekukan kembali ASI perah yang tidak habis diminum si kecil

Tidak terlalu sulit bukan? Bunda hanya perlu cermat dalam proses penyimpanan ASI perah, agar kualitasnya tidak menurun ketika disimpan dalam jangka waktu tertentu. Daya tahan ASI sendiri akan bervariasi tergantung tempat Bunda menyimpannya.

Pada suhu ruang, ASI perah akan  bertahan sekitar 4 hingga 6 jam. Kemudian pada kulkas daya tahannya meningkat menjadi 3 hingga 5 hari, dan pada freezer bisa mencapai 12 bulan. Tentu ini semua dengan asumsi wadah penyimpanannya ideal dan berkualitas, serta tidak ada kebocoran yang terjadi.

Sebagai tambahan, Bunda sebaiknya juga mengetahui ciri-ciri ASI perah yang sudah tidak dalam kondisi baik. ASI perah basi dapat dikenali dari baunya yang tidak sedap, kemudian tidak larut saat diaduk, wadah tidak tertutup rapat, dan ASI perah terasa asam. Ketika tanda ini terdeteksi, maka pastikan tidak memberikan ASI ini pada si kecil.

Persiapan Sterilisasi Wadah Penampung ASI

Wadah penampung asi

Terkait dengan proses sterilisasi yang dibahas sebelumnya, sebenarnya bukan proses yang sulit. Hal yang harus Bunda lakukan adalah mencuci dengan sabun dan air panas, sehingga bakteri yang mungkin ada di alat pump dan wadah benar-benar dibersihkan.

Kemudian setelah dicuci, bilas hingga bersih dengan air mengalir untuk memastikan proses ini berjalan sempurna.

Bunda juga dapat menggunakan metode merebus alat yang akan digunakan, mengukusnya, atau menggunakan alat khusus sterilizer yang dapat ditemukan dengan mudah di berbagai marketplace atau toko khusus produk babycare.

 

Pilih dengan Cermat, Temukan Produk Solid dari Hegen

Mencari wadah penampung ASI yang berkualitas solid sebenarnya tidak sulit, jika Bunda melihat produk-produk dari Hegen. Hegen menawarkan produk botol penyimpanan ASI dengan bahan utama PPSU, dan telah mendapatkan persetujuan dari FDA terkait dengan kualitasnya.

Memadukan kebaikan plastik dan kaca, botol dari Hegen memiliki daya tahan terjamin pada benturan dan suhu, membuatnya sangat nyaman digunakan untuk menyimpan ASI di lemari penyimpanan. Dengan rentang suhu antara -20 derajat Celcius hingga 180 derajat Celcius, Bunda tak perlu memindahkan ASI ketika akan disimpan dan akan dihangatkan untuk diberikan pada si kecil.

Selain itu botol Hegen juga dapat dipasangkan langsung dengan breast pump yang juga ditawarkan tanpa tambahan apapun, membuat proses pumping dan penyimpanan makin mudah dan steril sebab tidak lagi perlu ada proses pemindahan.

Elegan, solid, dan menawarkan ekosistem produk sempurna, Hegen memberikan setiap solusi yang Bunda perlukan untuk wadah penampung ASI berkualitas, bahkan untuk berbagai kegunaan lain ketika si kecil tumbuh besar nanti. Temukan produk terbaiknya di situs resmi Hegen, dan selalu pastikan Bunda memiliki partner terbaik di setiap fase tumbuh kembangnya. Jangan lupa Bunda juga dapat mengunjungi stand Hegen di pameran Mommy n Me, tanggal 28 hingga 30 Juni 2024 di JCC untuk secara langsung melihat produk Hegen dan ekosistemnya!

 

Referensi: 

  • Alodokter. Cara Penyimpanan ASI Perah yang Benar. https://www.alodokter.com/penyimpanan-asi-perah-yang-benar. 
  • Kompas. Mengenal Manfaat dan Cara Menyimpan ASI agar Gizinya Tetap Terjaga. https://www.kompas.com/tren/read/2022/01/17/070400165/mengenal-manfaat-dan-cara-menyimpan-asi-agar-gizinya-tetap-terjaga?page=all.
  • Mama Bear. 3 Jenis Botol ASI untuk Menyimpan ASI Perah, Mama Pilih Mana?. https://mamabear.co.id/3-jenis-botol-asi_untuk_menyimpan_asi_perah_mama_pilih_mana/. 
  • Pop Mama. Jenis Kantong ASI dan Tips Menyimpannya, Ibu Menyusui Wajib Tahu. https://www.popmama.com/pregnancy/birth/meliana-putri/jenis-kantong-asi-dan-tips-menyimpannya. 
  • Kumparan. Lebih Baik Mana, Botol Kaca atau Plastik untuk Simpan ASI Perah?. https://kumparan.com/kumparanmom/lebih-baik-mana-botol-kaca-atau-plastik-untuk-simpan-asi-perah-1qnLHYPJdMR.
  • Lactoclub. 9 Cara Menyimpan ASI agar Awet dan Segar untuk Busui. https://www.lactoclub.co.id/artikel/kehamilan/cara-menyimpan-asi/. 
  • Mooimom. Moms, Ini 5 Ciri yang Menunjukkan ASI Perah Sudah Basi. https://www.mooimom.id/mamapedia/moms-ini-5-ciri-yang-menunjukkan-asi-perah-sudah-basi?gad_source=1&gclid=Cj0KCQjw1qO0BhDwARIsANfnkv_uFh0KCBM0KV2W0O7pe3CST7pLIwfwgR73omk3T8knu4jjAVGhLuIaAgHkEALw_wcB.