The Hegen Blog

6 Tips Efektif Mengatasi Bayi Muntah Setelah Menyusu

Hai Bunda! Menyusui adalah momen yang penuh cinta antara Bunda dan si kecil. Namun, terkadang kebahagiaan ini sedikit terganggu ketika bayi muntah setelah menyusu. Nah, penting sekali untuk membedakan antara gumoh dengan muntah yang perlu diperhatikan lebih serius.

Gumoh adalah kondisi ketika sedikit susu keluar dari mulut bayi, biasanya tanpa disertai gejala lain. Ini normal karena sistem pencernaan bayi yang masih dalam proses perkembangan. Di sisi lain, muntah adalah keluarnya isi perut dengan lebih banyak tekanan, sering kali disertai gejala lain seperti rewel atau menangis.

Dengan memahami panduan berikut, Bunda bisa lebih tenang dan tahu apa yang harus dilakukan jika si kecil muntah. Penanganan yang tepat sangat penting untuk kenyamanan dan kesehatan si kecil. Bayi yang sering muntah dapat merasa tidak nyaman dan bahkan berisiko mengalami masalah kesehatan seperti dehidrasi atau penurunan berat badan. Yuk, kita pahami lebih lanjut!

Apa Penyebab Bayi Muntah Setelah Menyusu?

Muntah pada bayi bisa disebabkan oleh beberapa hal yang perlu Bunda cermati seperti berikut ini:

1. Refluks Gastroesofageal (GER)

Salah satu penyebab paling umum adalah Refluks Gastroesofageal (GER). Ini terjadi ketika susu yang sudah masuk ke lambung naik kembali ke kerongkongan. Beberapa gejala GER yang bisa bunda perhatikan antara lain bayi terlihat gelisah setelah menyusu, muntah berulang, dan bahkan kadang disertai batuk.

2. Overfeeding

Overfeeding atau memberi terlalu banyak susu juga bisa menjadi penyebab bayi muntah. Seperti yang Bunda ketahui, bayi memiliki kapasitas perut yang kecil. Jadi jika mereka minum susu terlalu banyak, sebagian susu akan dikeluarkan kembali dengan cara muntah. Untuk mencegah bayi muntah setelah menyusu, Bunda perlu memperhatikan tanda-tanda bahwa si kecil sudah kenyang, seperti berhenti menyusu atau menolak puting.

3. Alergi Makanan

Alergi terhadap protein susu sapi adalah salah satu penyebab bayi muntah, terutama bagi bayi yang mengonsumsi susu formula. Jenis alergi ini bisa disertai dengan gejala lain seperti ruam kulit, diare, atau kesulitan bernapas.

4. Infeksi

Bayi juga bisa muntah akibat infeksi, terutama infeksi saluran cerna. Gejala infeksi ini bisa termasuk demam, diare, dan rewel. Jika si kecil menunjukkan tanda-tanda ini, segera konsultasikan dengan dokter.

5. Penyumbatan Saluran Cerna

Meskipun jarang, penyumbatan saluran cerna bisa menjadi penyebab serius bayi muntah. Jika muntahnya berwarna hijau atau disertai darah, bunda perlu segera mencari bantuan medis.

Tips Jitu Mengatasi Bayi Muntah Setelah Menyusu

Nah, sekarang saatnya kita bahas beberapa tips praktis yang bisa Bunda coba untuk mengatasi muntah setelah menyusu. Semoga tips ini bisa membantu Bunda dan si kecil merasa lebih nyaman.

1. Posisi Menyusui yang Tepat

Bunda, posisi menyusui sangat berpengaruh agar bayi bisa menyusu dengan nyaman. Cobalah menyusui si kecil dalam posisi tegak atau setengah duduk untuk mengurangi risiko bayi menelan udara berlebih. Posisi yang benar juga membantu memperlancar pencernaan susu.

2. Menyendawakan Bayi

Sumber: Freepik

Menyendawakan bayi setelah menyusu sangat penting dilakukan untuk mengeluarkan udara yang ikut tertelan selama menyusu. Berikut adalah beberapa cara yang bisa bunda coba untuk menyendawakan si kecil:

No.

Cara Menyendawakan

Keterangan

1

Gendong tegak

Letakkan kepala bayi di bahu, lalu usap punggungnya dengan lembut.

2

Duduk di pangkuan

Dudukkan bayi di pangkuan bunda, lalu topang dada dan usap punggungnya.

3

Telungkup di pangkuan

Baringkan bayi telungkup di pangkuan bunda sambil perlahan usap punggungnya.

Cobalah variasi posisi di atas, ya, Bunda, dan lihat mana yang paling nyaman untuk si kecil.

3. Mengontrol Jumlah Susu

Perhatikan jumlah susu yang diberikan kepada buah hati Bunda. Setiap bayi memiliki kebutuhan yang berbeda-beda. Memberikan susu yang tepat sesuai kebutuhan si kecil dapat membantu mengurangi risiko overfeeding. Untuk mencegah bayi muntah, perhatikan tanda-tanda bayi kenyang susu, seperti berhenti menyusu atau tertidur.

4. Mengganti Susu Formula (Jika Diperlukan)

Jika bunda mencurigai si kecil memiliki alergi terhadap susu formula berbahan dasar protein susu sapi, konsultasikan dengan dokter mengenai alternatif formula. Ada beberapa pilihan susu hipoalergenik yang mungkin lebih cocok untuk bayi dengan alergi.

5. Memperhatikan Makanan Ibu (Jika Menyusui)

Jika Bunda menyusui, perhatikan juga makanan yang dikonsumsi. Kadang, si kecil bisa sensitif terhadap makanan tertentu yang Bunda konsumsi, seperti produk susu, kacang-kacangan, atau makanan pedas. Catat makanan yang Bunda konsumsi dan lihat apakah ada hubungan dengan muntah pada bayi.

Kapan Harus Mencari Bantuan Medis?

Sumber: Freepik

Tentu, bunda tidak perlu khawatir setiap kali si kecil muntah. Namun, ada beberapa tanda yang perlu diwaspadai.

1. Muntah yang Berkepanjangan atau Parah

Jika bayi bunda terus menerus muntah dengan muntah yang kuat (muntah proyektil) atau muntah berwarna hijau, segera hubungi dokter. Ini bisa menjadi tanda masalah yang lebih serius.

2. Dehidrasi

Bayi yang muntah-muntah berisiko mengalami dehidrasi. Tanda-tanda dehidrasi meliputi mulut kering, mata cekung, atau berkurangnya frekuensi popok basah. Jika tanda-tanda ini muncul, segera cari bantuan medis.

3. Penurunan Berat Badan

Bayi yang muntah terus menerus mungkin tidak mendapatkan cukup nutrisi. Jika si kecil mengalami penurunan berat badan atau tidak naik berat badan sesuai ekspektasi, segera konsultasikan dengan dokter.

4. Gejala Lain yang Mengkhawatirkan

Jika si kecil menunjukkan gejala lain seperti kesulitan bernapas, rewel yang berlebihan, atau perubahan perilaku, segera bawa si kecil ke dokter. Ini bisa menjadi tanda kondisi yang memerlukan perhatian lebih lanjut.

Jika muntah pada si kecil tidak kunjung membaik atau disertai gejala lain, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter, ya, bunda. Dokter akan membantu Bunda memastikan si kecil tetap sehat dan nyaman.

Baca juga: Kenapa Bayi Muntah setelah Minum ASI? Ini 6 Hal Penyebabnya

Bayi muntah setelah menyusu memang sering membuat Bunda khawatir, tapi dengan pemahaman yang tepat, Bunda bisa mengatasinya dengan lebih tenang. Beberapa penyebab umum muntah termasuk refluks, overfeeding, alergi, infeksi, hingga penyumbatan. Jangan lupa untuk menerapkan tips praktis seperti posisi menyusui yang benar, menyendawakan bayi, dan memperhatikan jumlah susu yang diberikan.

Menghadapi si kecil yang muntah memang tidak mudah, tapi bunda tidak sendirian. Tetap tenang, belajar dari setiap pengalaman, dan percayalah bahwa bunda sedang melakukan yang terbaik untuk si kecil!

Botol Dot Hegen dengan Fitur Anti Kolik, Cegah Bayi Muntah

Sumber: Hegen

Seperti yang Bunda ketahui, salah satu penyebab bayi muntah setelah minum ASI adalah udara yang ikut tertelan saat bayi menyusu secara langsung maupun minum dari botol susu. Tips penting yang perlu Bunda perhatikan adalah memilih botol susu dengan fitur anti-kolik untuk menghindari si kecil menelan udara saat menyusu.

Kami merekomendasikan Hegen Feeding Bottle, botol susu yang sudah dilengkapi dengan Smart Built-In Anti-Colic Air Vent System. Lalu, apa saja keunggulan dari fitur anti-kolik yang dimiliki Hegen? Berikut penjelasannya:

  1. Sistem Ventilasi Fitur anti-kolik pada Hegen Feeding Bottle dilengkapi dengan sistem ventilasi atau katup khusus yang dirancang untuk mengurangi udara masuk ke dalam botol. Hal ini membantu mencegah terbentuknya gelembung udara yang bisa menyebabkan kolik pada bayi.
  2. Aliran Susu yang Stabil Fitur anti-kolik pada Hegen Feeding Bottle juga menjaga aliran susu tetap lancar dan konsisten selama pemberian susu. Dengan demikian, risiko bayi menelan udara berkurang, yang dapat membantu mencegah kolik.
  3. Mengurangi Ketidaknyamanan Bayi Dengan mengurangi kemungkinan terjadinya kolik, fitur anti-kolik pada Hegen Feeding Bottle memberikan kenyamanan lebih bagi bayi, sehingga si kecil dapat menyusu dengan tenang dan nyaman.

Hegen Feeding Bottle tersedia dalam 4 ukuran yang dapat Bunda pilih sesuai dengan kebutuhan dan usia si kecil, mulai dari usia newborn (0 bulan), 1-3 bulan, 3-6 bulan, dan 6-9 bulan. Klik sekarang di sini untuk mendapatkan botol susu dengan dot anti kolik terbaik dari Hegen!.


Sumber

  1. 7 Penyebab Bayi Muntah Gumoh Setelah Makan dan Menyusu
    https://www.cussonsbaby.co.id/artikel/penyebab-bayi-muntah-setelah-menyusu-dan-tips-mengatasinya/
  2. Penyebab Bayi Muntah dan Cara Mengatasinya
    https://www.honestdocs.id/penyebab-bayi-muntah-dan-cara-mengatasinya