The Hegen Blog

Cara Sendawakan Bayi Setelah Disusui, Bisa Cegah Kolik

Selamat datang, Bunda, dalam artikel kali ini kita akan membahas mengenai pentingnya dan cara-cara yang efektif untuk melakukan sendawa pada bayi setelah disusui. Sendawa merupakan hal penting yang dapat membantu bayi mengeluarkan udara yang ikut tertelan selama menyusu atau minum susu botol, sehingga mencegah terjadinya kembung, kolik, dan gumoh. Berikut ini akan dijelaskan secara rinci mengenai cara-cara sendawakan bayi yang bisa Bunda terapkan.

Kapan Bayi Perlu Disendawakan?

Sendawa merupakan proses yang penting untuk dilakukan setelah bayi menyusu atau minum susu botol. Hal ini bertujuan untuk mengeluarkan udara yang tertelan agar tidak menyebabkan ketidaknyamanan pada perut bayi, serta mencegah terjadinya gumoh dan masalah pencernaan yang lebih serius.

Tidak ada aturan khusus kapan bayi harus disendawakan. Namun biasanya bayi perlu disendawakan setelah menyusu atau minum susu botol, terutama saat mereka terlihat tidak nyaman, cegukan, gumoh, atau gelisah. Sendawa membantu mengurangi kemungkinan udara yang tertelan selama proses menyusu atau minum susu botol.

Tanda-Tanda Bayi Perlu Sendawa

Tanda-tanda yang menunjukkan bayi perlu sendawa antara lain adalah adanya cegukan yang terdengar, melengkungkan punggung, menarik kaki ke perut, mengepalkan tangan atau mereka mungkin terlihat gelisah dan tidak nyaman jika udara masih terperangkap di perut mereka.

Berbagai Posisi Sendawa yang Efektif

Kunci cara sendawakan bayi adalah dengan menopang kepala dan leher bayi. Pastikan perut dan punggungnya dalam posisi nyaman dan lurus (tidak meringkuk). Kemudian usap atau tepuk punggungnya dengan lembut. Tidak perlu menggendong si Kecil dalam waktu lama, beberapa menit saja sudah cukup. 

Berikut ini ada beberapa cara untuk sendawakan bayi, cobalah mana yang paling berhasil atau bisa dikombinasikan. 

1. Posisi Sendawa di Bahu

Posisi ini dilakukan dengan menopang kepala dan punggung bayi di bahu Bunda. Gosok atau tepuk punggung bayi dengan lembut untuk membantu mengeluarkan udara yang tertelan dengan lebih mudah.

2. Posisi Sendawa Duduk di Pangkuan

Dudukkan bayi di pangkuan Bunda dengan satu tangan menopang dada dan dagunya, sementara tangan yang lain digunakan untuk menepuk atau menggosok punggungnya secara lembut dan berulang-ulang. Tekanan yang diberikan pada perut bayi dalam posisi ini dapat membantu mengurangi rasa tidak nyaman akibat udara yang terperangkap.

3. Posisi Sendawa Tengkurap

Posisi ini dilakukan dengan meletakkan bayi tengkurap di pangkuan Anda. Sangga kepala bayi dengan satu tangan sementara tangan yang lain digunakan untuk menepuk atau menggosok punggungnya. Tekanan yang diberikan pada perut bayi dalam posisi ini dapat membantu mengeluarkan udara dan meredakan ketidaknyamanan.

Kondisi si Kecil masih menunjukkan tanda-tanda gas terperangkap? Coba baringkan bayi posisi telentang dan pijat perutnya dengan lembut. Cobalah gerakkan kakinya ke depan dan ke belakang, seperti sedang mengendarai sepeda. Apabila cara ini belum berhasil, hubungi dokter untuk mendapatkan saran terbaik.

Baca juga: Kenapa Bayi Muntah Setelah Minum ASI? Ini 6 Hal Penyebabnya

Tips Tambahan untuk Sendawakan Bayi

  • Sabar dan Lembut: Jangan memaksa bayi untuk sendawa. Berikan waktu yang cukup dan perlakukan mereka dengan lembut.
  • Sendawakan Bayi secara Berkala: Lakukan sendawa setiap 2-3 ons saat bayi minum susu botol, atau di tengah sesi menyusu untuk membantu mengurangi kemungkinan udara yang tertelan.
  • Perhatikan Tanda-tanda Sendawa: Dengarkan suara sendawa dan perhatikan apakah bayi terlihat lebih rileks setelahnya.
  • Coba Posisi Sendawa yang Berbeda: Setiap bayi mungkin memiliki preferensi posisi sendawa yang berbeda. Cobalah beberapa posisi untuk menemukan yang paling nyaman dan efektif bagi bayi Anda.
  • Jagalah Posisi Tetap Tegak setelah Menyusu. Untuk membantu mencegah ASI kembali naik, jagalah posisi si Kecil tetap tegak setelah menyusu selama 10 hingga 15 menit atau lebih lama.
  • Jika Bayi Tidak Sendawa: Jika bayi tidak sendawa setelah beberapa menit, lanjutkan menyusui atau aktivitas lain. Beberapa bayi tidak selalu perlu sendawa setiap kali mereka selesai menyusu. Seiring bertambah usianya, ini menandakan si Kecil telah belajar menyusu tanpa terlalu banyak menelan udara. 

Hal yang Perlu Dihindari saat Sendawakan Bayi

  • Mengguncang Bayi: Mengguncang bayi dapat berbahaya dan dapat menyebabkan cedera serius pada leher atau kepala mereka.
  • Menepuk Punggung Terlalu Keras: Menepuk punggung bayi terlalu keras dapat membuat mereka merasa tidak nyaman atau bahkan menimbulkan masalah pernapasan.
  • Memaksa Bayi untuk Sendawa: Biarkan bayi sendawa secara alami. Memaksa mereka untuk sendawa bisa membuat mereka merasa tidak nyaman.

Baca juga: Bunda, Ini Tips Memilih Dot Bayi Terbaik Untuk Si Kecil

Kapan Harus Menghubungi Dokter?

Ada beberapa kondisi di mana Anda perlu segera menghubungi dokter jika bayi Anda mengalami hal berikut setelah sendawa:

  • Bayi terus muntah atau gumoh dalam jumlah yang banyak setelah sendawa.
  • Bayi terlihat kesakitan atau tidak nyaman saat sendawa.
  • Bayi mengalami kesulitan bernapas atau terlihat lemas setelah sendawa.
  • Bayi alami kolik selama 3 jam atau lebih dalam sehari dan terus menangis

Sendawa merupakan bagian penting dari rutinitas menyusui atau minum susu botol bayi. Dengan mengetahui cara yang tepat untuk sendawakan bayi, Bunda dapat membantu si Kecil merasa nyaman dan mencegah terjadinya masalah pencernaan yang mungkin timbul. Jika orang tua memiliki kekhawatiran atau pertanyaan lebih lanjut mengenai sendawa bayi Anda, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter atau konsultan laktasi untuk bantuan lebih lanjut.

Untuk mengetahui informasi penting lainnya seputar permasalahan dan tips menyusui yang tepat, Bunda dapat terus menyimak artikel terbaru hanya di blog Hegen Indonesia. Temukan juga berbagai koleksi produk yang membantu proses menyusui si Kecil menjadi lebih mudah, mulai dari botol dot anti kolik, straw cup, drinking bottle, teats/dot bayi, bottle and teat cleaner, pompa ASI elektrik dan manual, serta wadah penampung ASI dari bahan PPSU. Dapatkan semua produknya sekarang hanya di website resmi Hegen


Referensi: 

  1. KidsHealth. Burping Your Baby (For Parents). https://kidshealth.org/en/parents/burping.html
  2. Unicef Parenting. Baby Basics: How to burp your baby. https://www.unicef.org/parenting/child-care/how-to-burp-baby