6 Tips Menyapih Anak dengan Lebih Mudah & Tanpa Rewel
Kapan Waktu yang Tepat untuk Menyapih Anak?
Tidak ada standar pasti mengenai waktu yang tepat untuk menyapih anak. Namun, WHO menyarankan untuk memulai proses penyapihan sekitar usia 2 tahun. Rekomendasi ini didasarkan pada manfaat memberikan ASI secara eksklusif selama 2 tahun pertama kehidupan anak untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangannya. Namun, Bunda bisa memperhatikan beberapa hal berikut yang dapat menjadi panduan untuk memulai proses menyapih Si Kecil, antara lain:
- Si Kecil tidak menunjukkan minat atau cenderung terganggu saat menyusu.
- Meski sudah diberi ASI, Si Kecil tetap rewel.
- Durasi menyusunya lebih singkat dari sebelumnya.
- Si Kecil sering bermain-main dengan puting, seperti menggigit atau menariknya.
- Si Kecil sudah mampu duduk dengan kepala tegak.
- Ketertarikan Si Kecil muncul saat melihat orang lain makan atau sedang mengonsumsi makanan.
Begini Tips Efektif Menyapih Anak yang Bisa Dicoba
Bunda dapat memulai proses penyapihan anak ketika tanda-tanda kesiapan Si Kecil sudah muncul. Ada berbagai metode yang bisa Bunda terapkan, mulai dari mengurangi frekuensi dan durasi menyusui secara perlahan, menghentikan menyusui di siang hari, memberikan makanan pengganti, hingga mengubah kebiasaan tidur anak. Nah, berikut ini adalah panduan lebih lanjut terkait tips menyapih anak yang bisa Bunda terapkan:
1. Memberi pengertian kepada anak sejak dini
Percakapan tentang berhenti menyusui harus dimulai oleh Bunda ketika Si Kecil menunjukkan tanda-tanda kesiapan untuk disapih. Percakapan ini harus dilakukan secara teratur selama beberapa minggu atau bulan sebelum proses penyapihan dimulai.
Melalui cara ini, pemahaman Si Kecil bahwa ia akan berhenti menyusu suatu saat nanti akan dibantu, serta adaptasi ke depannya akan dipermudah.
2. Mengurangi frekuensi dan durasi menyusui secara perlahan
Mendekati masa penyapihan, kurangi frekuensi dan durasi menyusui secara perlahan, Bunda. Hindari menghentikan pemberian ASI secara tiba-tiba.
Cobalah kurangi durasi dari 15 menit menjadi 10 menit, hingga Si Kecil tidak lagi meminta untuk menyusu. Dengan cara ini, Si Kecil akan lebih mudah beradaptasi dengan perubahan dan Bunda dapat menghindari risiko mastitis.
3. Menghentikan menyusui di siang hari
Untuk menghentikan menyusui di siang hari, Bunda bisa memperhatikan Si Kecil dengan menawarkan makanan padat yang disukainya dan ajaklah bermain. Bunda juga bisa mencoba menawarkan susu pertumbuhan yang memiliki rasa mirip dengan ASI.
4. Memberikan makanan pengganti
Bunda, jika Si Kecil sudah terbiasa tidak menyusu di siang hari, Bunda bisa menerapkan hal yang sama saat malam tiba, namun tetap lakukan secara bertahap agar ia tidak merasa kehilangan atau stres.
Berikan makanan ringan seperti yoghurt buah atau biskuit sebelum tidur agar ia tidak merasa lapar. Atau Bunda bisa mengalihkan perhatiannya dengan membacakan buku atau aktivitas yang membuatnya tertidur.
Tak hanya di malam hari, beri camilan sehat tinggi protein sebelum jadwal menyusu untuk mengurangi keinginannya minum ASI. Pastikan camilan tersebut sehat dan diberikan sebelum jadwal menyusu untuk menghindari rasa lapar.
5. Mengubah kebiasaan tidur anak
Tips menyapih anak agar sukses berikutnya adalah dengan mengubah kebiasaan tidur si Kecil secara perlahan. Misalnya, ganti menyusui dengan menidurkan Si Kecil menggunakan kursi goyang atau keranjang bayi yang nyaman.
Coba ciptakan rutinitas tidur baru seperti minum susu dari sippy cup, menggosok gigi, dan membaca buku cerita. Pastikan menjaga jadwal tidur yang konsisten dan menciptakan lingkungan tidur yang nyaman dengan mengatur suhu kamar, menggunakan aromaterapi, dan lampu tidur.
6. Jangan Memaksa Si Kecil untuk Mau disapih
Bagaimanapun juga, penyapihan melibatkan dua individu yang berbeda. Bunda tidak memiliki kendali atas kesiapan Si Kecil. Maka dari itu, penting untuk tidak memaksakan proses penyapihan. Cukup bagi Bunda untuk berhenti menawarkan ASI, tanpa menolak atau bahkan memarahinya ketika ia meminta menyusu.
Berapa Lama Waktu untuk Menyapih?
Pada dasarnya, menyapih anak adalah langkah yang perlu diambil secara bertahap sehingga Si Kecil dapat berhenti menyusu ASI dengan nyaman. Tujuannya adalah untuk mengikuti perkembangan dan pertumbuhan anak sesuai usianya.
Durasi proses menyapih bisa berbeda-beda tergantung pada kebutuhan dan kenyamanan Bunda serta Si Kecil. Tak perlu khawatir apabila Si Kecil masih tetap menyusui setelah melewati usia 2 tahun. Extended breastfeeding atau menyusui lebih dari 2 tahun tetap memberikan manfaat yang berharga.
Setelah menyapih, Si Kecil masih membutuhkan susu untuk nutrisi dan pertumbuhannya. Orang tua perlu bersabar dan membantu anak berhenti minum ASI secara perlahan serta menyediakan makanan pendamping ASI yang bernutrisi. Jika kesulitan, konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan saran terbaik.
Itulah Bunda pembahasan terkait tips menyapih anak yang dilakukan dengan tepat dan tidak terburu-buru. Nikmati segala prosesnya dengan tenang, tidak cemas, dan berpikiran positif ya. Bunda.
Untuk mendukung perjalanan Bunda dalam proses menyusui hingga menyapih si Kecil, Hegen hadir dengan berbagai produk botol dan peralatan makan bayi dari bahan berkualitas terbaik dan inovatif.
Cari tahu lebih lanjut dan dapatkan produk yang Bunda butuhkan hanya di situs resmi Hegen Indonesia sekarang juga.
Referensi
- 4 Cara Menyapih Anak yang Tepat dan Efektif - Alodokter. https://www.alodokter.com/cepat-atau-lambat-ibu-harus-tahu-cara-menyapih-anak
- 16 Cara Menyapih Anak dengan Benar Agar Tidak Rewel - Nutriclub. https://www.nutriclub.co.id/artikel/pola-asuh-anak/2-tahun/cara-menyapih-anak
- Cara Menyapih Anak yang Tepat dan Tanpa Rewel - Morinaga. https://morinaga.id/id/milestone/cara-menyapih-anak-agar-tak-rewel
- Ini 7 Cara Efektif dalam Menyapih Anak agar Berhenti Minum ASI! Siloam Hospitals. https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/cara-menyapih-anak