3 Tips Cegah Pengaruh Dot pada Bentuk Bibir Bayi & Mulutnya
Selain menggendong dan memeluk, salah satu cara menenangkan bayi yang rewel adalah dengan memberinya dot bayi. Hingga saat ini masih ada [perdebatan tentang penggunaan dot. Banyak yang beranggapan bahwa penggunaan dot memberi manfaat untuk pemberian susu karena bentuknya mirip puting ibu. Namun ada juga yang menilai dot mendatangkan risiko. Lalu seperti apa pengaruh dot pada bentuk bibir bayi dan bagaimana mencegah efek negatif dari penggunaannya? Simak yuk Bunda untuk mengetahui informasi selengkapnya.
Manfaat Botol Dot untuk Pemberian ASI
Dot bayi merupakan pengganti puting susu ibu yang biasanya dipasang pada botol minum bayi atau bisa digunakan terpisah sebagai empeng.
Sebelum membahas pengaruh dot pada bentuk bibir bayi dan kesehatannya secara keseluruhan, penggunaan dot sering dikaitkan dengan keinginan tinggi dari bayi untuk selalu menghisap sesuatu.
Pemakaian dot dianggap berguna untuk menenangkan bayi, memberikan rasa nyaman saat mulai tidur, meringankan rasa nyeri pada waktu gigi tumbuh, dipisahkan dari ibunya, mengurangi frekuensi menghisap jari dan lainnya.
Sebenarnya, pemberian ASI eksklusif melalui botol dot, biasanya dilakukan karena alasan medis pada bayi lahir prematur sebagai perangsang untuk refleks hisapnya dan mendukung tumbuh kembangnya. Ibu yang harus kembali bekerja dan tidak selalu dapat menyusui langsung juga menjadi alasan lain yang memperbolehkan ASI diberikan menggunakan botol dot.
Adakah Pengaruh Dot pada Bentuk Bibir Bayi, Mulut & Giginya?
Selain untuk dipakai untuk minum ASI perah dari botol, penggunaan dot biasanya kerap dilakukan untuk menenangkan bila si Kecil menangis atau rewel. Lalu adakah pengaruh dot pada bentuk bibir bayi jika digunakan terus-menerus?
Pemberian dot secara intens dalam jangka panjang bisa menimbulkan efek samping pada kesehatan area bibir, mulut, dan gigi bayi. Ini berlaku untuk proses menghisap memakai dot/empeng, menghisap ibu jari, hingga menghisap botol susu.
Mengutip dari Know Your Teeth, bayi harus berhenti memakai dot pada usia 2 tahun karena penggunaan dot yang lama bisa menimbulkan masalah dengan perkembangan mulut, pertumbuhan gigi, dan perubahan bentuk atap mulut.
Tidak hanya berdampak pada kondisi mulut dan gigi, kebiasaan memakai dot secara berlebihan juga berkaitan dengan infeksi telinga tengah akut atau disebut otitis media. Hal ini bisa terjadi karena adanya perubahan tekanan di dalam telinga si Kecil saat ia menghisap atau menelan, sehingga cairan di dalam telinganya menumpuk dan menimbulkan infeksi. Oleh karena itu, penggunaan dot dianjurkan hanya pada waktu-waktu tertentu, misalnya saat menjelang tidur, dan jangan lupa untuk selalu dibersihkan.
Cara Mencegah Efek Negatif dari Penggunaan Dot
1. Tentukan Waktu Khusus untuk Menggunakan Dot
Untuk mencegah pengaruh dot pada bentuk bibir bayi jika digunakan terus-menerus, maka tentukan waktu khusus si Kecil memakai dot. Misalnya, si Kecil memakai 7-8 kali dengan setiap penggunaan 15-20 menit saja.
Bunda juga perlu menentukan kapan saja si Kecil tidak dibolehkan memakai dot. Cara ini efektif mencegah si Kecil dari ketergantungan menggunakan dot.
2. Beri Penjelasan yang Mudah Dipahami si Kecil
Jika si Kecil terlanjur ketergantungan dot, maka sebaiknya Bunda beritahu secara perlahan dan berulang-ulang bahwa hal tersebut kurang baik. Jelaskan dengan tegas, ringan, dan mudah dipahami si Kecil. Memang si Kecil tidak bisa langsung mengerti, sehingga Bunda diharapkan menjelaskan berulang-ulang agar tertanam dalam pikiran bawah sadarnya.
3. Tetap Sempatkan Menyusui secara Langsung
Bagi working mom, memompa ASI dan menyimpannya dalam wadah sebagai pasokan ASI adalah rutinitas sehari-hari. Meski Bunda bisa fleksibel memberikan ASI dalam botol minum bayi, Bunda tetap perlu untuk menyempatkan menyusui secara langsung.
Untuk mencegah efek negatif penggunaan botol dot, sebaiknya Bunda memberikan ASI perah memakai sendok, gelas, maupun pipet agar si Kecil tetap terpenuhi nutrisinya tanpa ketergantungan dot.
Beralih ke Feeding Botol dan Dot Hegen yang Ramah untuk si Kecil
Bunda bisa mencegah efek negatif penggunaan dot pada kesehatan si Kecil dengan beralih pada produk botol dot yang aman dan ramah bayi. Kini telah Hegen yang memperkenalkan produk feeding bottle dan dot untuk si Kecil.
Produk Hegen terbuat dari material PPSU (Polyphenylsulfone) yang telah memenuhi standar FDA dengan mengkombinasikan keunggulan bahan kaca dan plastik, menjadikannya bebas BPA, ringan, dan tahan suhu ekstrem 20°C hingga 180°C. Artinya, Bunda bisa membekukan dan menghangatkan ASI hingga memberikannya kepada si Kecil cukup dalam satu botol saja!
Teat Hegen yang terbuat dari bahan silikon berbentuk elliptical super lembut, juga memenuhi ciri-ciri bentuk dot yang bagus mirip payudara ibu untuk meminimalkan kebingungan puting (nipple confusion). Keunggulan bentuk dot ini membuat proses menyusui jadi menyenangkan dan seamless.
Pemakaian dot bayi dari Hegen, memungkinkan posisi menyusui si Kecil tegak alami sama seperti menyusui dari payudara ibu (kemiringan 20º). Bayi tak perlu terlalu mendongak saat menyusu sehingga semua tetes ASI bisa dihabiskan sempurna.
Teat Hegen dirancang tegak simetris untuk mengurangi risiko aliran balik susu yang dapat menyebabkan komplikasi telinga tengah pada bayi. Sehingga risiko terjadi infeksi telinga tengah akan berkurang dengan pemakaian dot Hegen.
Inovasi smart built-in anti colic air vent system pada teat Hegen berfungsi untuk meminimalisir angin yang terperangkap dalam aliran susu agar tidak ikut tertelan dan membuat bayi kembung bahkan tersedak.
Pengaruh dot pada bentuk bibir bayi dan kesehatan gigi mulutnya bisa Bunda atasi dengan menerapkan beberapa tips di atas, utamanya memakai produk botol dot berkualitas dan inovatif untuk tumbuh kembang si kecil.
Yuk Bunda, cek koleksi produk botol bayi multifungsi dan perlengkapan bayi lainnya hanya di situs resmi Hegen Indonesia. Belanja dan checkout kebutuhan Bunda sekarang juga dengan penawaran spesial dari kami!
Referensi
- ibudanbalita.com. Cara Mengatasi Anak Ketergantungan Dot dengan Benar. https://www.ibudanbalita.com/artikel/mobileapps-si-kecil-mulai-ketergantungan-dengan-dot-beberapa-tips-ini-bantu-mengatasinya
- Ikatan Dokter Anak Indonesia. Masalah Penggunaan Dot pada bayi. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/masalah-penggunaan-dot-pada-bayi