The Hegen Blog

Makanan Ibu Menyusui Saat Bayi Mencret agar Bayi Cepat Pulih

Hai Bunda, tentu rasanya cemas sekali jika si kecil tiba-tiba mencret, bukan? Diare pada bayi bisa membuat si kecil rewel, tidak nyaman, dan bahkan mengalami dehidrasi jika tidak ditangani dengan baik. Di sisi lain, Bunda sebagai ibu menyusui juga perlu menjaga kesehatan tubuh agar tetap kuat untuk mendukung pemulihan si kecil. Nutrisi yang tepat sangat penting agar Bunda tetap bugar dan ASI tetap berkualitas.

Saat si kecil mengalami diare, Bunda mungkin bertanya-tanya, "Apakah makanan yang saya konsumsi memengaruhi ASI dan kondisi pencernaannya?" Jawabannya, ya! Beberapa nutrisi tertentu bisa membantu mempercepat pemulihan si kecil dari diare seperti probiotik dan zinc, sementara makanan lain justru bisa memperburuk kondisinya. Mari kita bahas lebih lanjut, Bunda!

Nutrisi Penting yang Harus Dikonsumsi

Sumber: Freepik

1. Probiotik

Probiotik adalah "bakteri baik" yang membantu menjaga keseimbangan mikroorganisme dalam usus, baik pada Bunda maupun si kecil. Saat si kecil mencret, probiotik dapat membantu mempercepat proses pemulihan. Bunda bisa mendapatkan probiotik dari makanan seperti yogurt, tempe, kimchi, dan sauerkraut. Selain membantu mengatasi diare, probiotik juga memperkuat sistem kekebalan tubuh Bunda.

Manfaat Probiotik:

  1. Membantu memperbaiki pencernaan si kecil
  2. Meningkatkan daya tahan tubuh
  3. Menjaga keseimbangan bakteri baik di usus

2. Zinc atau Zat Besi

Zinc merupakan mineral yang sangat dibutuhkan untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh dan mempercepat proses penyembuhan, baik untuk Bunda maupun si kecil. Saat bayi mengalami diare, zinc membantu mempercepat pemulihan usus mereka. Bunda bisa mendapatkan zinc dari daging merah, kacang-kacangan, dan biji-bijian utuh.

Sumber Zinc:

  • Daging merah
  • Kacang-kacangan
  • Biji-bijian utuh

Manfaat Zinc:

  1. Mempercepat penyembuhan bayi
  2. Menjaga kesehatan Bunda
  3. Memperkuat sistem kekebalan tubuh

3. Cairan yang Cukup

Saat bayi mencret, penting bagi Bunda untuk menjaga hidrasi. Tidak hanya untuk mencegah dehidrasi pada Bunda sendiri, tetapi juga untuk memastikan ASI tetap lancar dan cukup. Minumlah banyak air putih, air kelapa, atau jus buah tanpa tambahan gula. Mengonsumsi cairan yang cukup akan membantu Bunda tetap bertenaga dan memastikan si kecil mendapatkan cukup cairan dari ASI.

Jenis Cairan yang Disarankan:

  1. Air putih
  2. Air kelapa
  3. Jus buah tanpa gula

Makanan yang Mudah Dicerna

Bunda, saat si kecil mengalami diare, pilihlah makanan yang mudah dicerna. Makanan ini tidak hanya membantu Bunda tetap bertenaga, tetapi juga mengurangi risiko gangguan pencernaan pada si kecil. Makanan seperti nasi putih, pisang, roti tawar, dan bubur adalah pilihan yang aman dan nyaman untuk dikonsumsi.

Contoh Makanan Mudah Dicerna:

  1. Nasi putih
  2. Pisang
  3. Roti tawar
  4. Bubur

Makanan Ibu Menyusui saat Bayi Mencret yang Sebaiknya Dihindari atau Dibatasi

Sumber: Freepik

1. Makanan Pedas dan Berlemak

Makanan pedas dan berlemak dapat memperburuk kondisi diare pada si kecil, Bunda. Hindari makanan dengan bumbu pedas dan kandungan lemak tinggi, karena bisa memengaruhi ASI dan membuat pencernaan si kecil semakin terganggu.

2. Makanan yang Menyebabkan Gas

Kubis, brokoli, dan bawang adalah contoh makanan yang dapat menyebabkan gas. Makanan ini bisa membuat si kecil merasa tidak nyaman dan memperburuk masalah pencernaannya. Cobalah untuk membatasi konsumsi makanan ini hingga si kecil pulih.

Makanan Penyebab Gas:

  • Kubis
  • Brokoli
  • Bawang

3. Produk Susu

Beberapa bayi mungkin sensitif terhadap laktosa dalam susu sapi, yang dapat memperburuk diare mereka. Jika Bunda mengonsumsi produk susu, amati reaksi si kecil. Jika dia menunjukkan gejala ketidaknyamanan, mungkin saatnya untuk membatasi konsumsi produk susu sementara waktu.

4. Kafein dan Alkohol

Kafein dan alkohol dapat masuk ke dalam ASI dan memengaruhi si kecil. Untuk itu, saat bayi mengalami diare, lebih baik Bunda menghindari atau setidaknya membatasi konsumsi kafein dan alkohol.

Tips Tambahan untuk Ibu Menyusui

1. Mencuci Tangan Hingga Bersih

Salah satu cara terbaik untuk mencegah penyebaran kuman adalah dengan mencuci tangan dengan bersih sebelum menyentuh bayi atau saat menyiapkan makanan. Hal ini dapat membantu mencegah diare semakin parah atau menular ke anggota keluarga lain.

2. Menyusui Sesering Mungkin

Menyusui sering kali membantu menghidrasi si kecil dan memberikan antibodi alami yang sangat dibutuhkan untuk melawan infeksi. Jangan ragu untuk menyusui lebih sering saat si kecil sedang sakit.

3. Memperhatikan Tanda-tanda Dehidrasi pada Bayi

Bunda harus memperhatikan tanda-tanda dehidrasi seperti mulut kering, mata cekung, dan jarang buang air kecil. Jika Bunda melihat tanda-tanda ini, segera konsultasikan ke dokter. Jangan sampai terlambat, ya!

4. Jaga Asupan Nutrisi si Kecil

Bunda, menjaga asupan nutrisi yang tepat saat si kecil mengalami diare sangat penting. Fokuslah pada makanan yang mudah dicerna, kaya probiotik, zinc, dan pastikan Bunda tetap terhidrasi dengan baik. Hindari makanan yang dapat memperburuk kondisi bayi atau membuat pencernaannya tidak nyaman. Jika Bunda ragu atau khawatir, selalu konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi, ya!

Baca juga: 

Cegah Bayi Mencret dengan Pemilihan Botol Dot Anti Colic yang Tepat

Sumber: Hegen

Perut kembung yang seringkali menjadi penyebab bayi rewel dan mengalami gangguan pencernaan, termasuk diare atau mencret, ternyata bisa dicegah dengan pemilihan botol susu yang tepat. Salah satu solusi yang efektif adalah menggunakan botol dot bayi anti kolik, seperti Hegen.

Mengapa botol dot anti kolik seperti Hegen bisa membantu mencegah bayi mencret?

  • Mencegah masuknya udara berlebihan: Desain khusus pada dot anti kolik Hegen dilengkapi dengan ventilasi (smart built-in air vent system) yang membantu mengurangi masuknya udara saat bayi menyusu. Hal ini mencegah terbentuknya gelembung udara di dalam perut bayi yang dapat menyebabkan kembung dan kolik.
  • Meningkatkan kenyamanan saat menyusu: Bentuk dot yang menyerupai puting susu ibu dan posisi puting yang tidak berada di tengah membuat bayi merasa lebih nyaman dan alami saat menyusu. Posisi menyusu yang benar ini juga membantu mencegah bayi menelan udara terlalu banyak.
  • Mengurangi risiko refluks: Dengan mengurangi jumlah udara yang tertelan, botol dot anti kolik juga dapat membantu mengurangi risiko refluks atau kembalinya isi perut ke kerongkongan. Refluks dapat menyebabkan iritasi pada saluran pencernaan bayi dan memicu diare.
  • Meningkatkan efisiensi menyusui: Ketika bayi merasa nyaman dan tidak terganggu oleh kembung, ia akan lebih fokus pada proses menyusui. Hal ini membuat bayi mendapatkan asupan nutrisi yang cukup dan meningkatkan pertumbuhannya.

Dengan memilih botol dot anti kolik seperti Hegen, Bunda tidak hanya memberikan kenyamanan saat menyusui, tetapi juga membantu mencegah berbagai masalah pencernaan pada bayi, termasuk kembung dan diare. Desain yang inovatif dan fitur-fitur canggih pada botol Hegen membuatnya menjadi pilihan yang tepat bagi para ibu yang ingin memberikan yang terbaik untuk bayi mereka.

Yuk cek koleksi  Hegen Feeding Bottle berbagai ukuran (60 ml, 150 ml, 240 ml, dan 330 ml) serta Teat Anti Colic dengan laju aliran yang bisa disesuaikan berdasarkan usia si Kecil. Checkout produk pilihan Bunda sekarang juga hanya di situs resmi Hegen


Sumber

  1. How Long Does Diarrhea Last for a Baby?
    https://www.medicinenet.com/how_long_does_diarrhea_last_for_a_baby/article.htm
  2. Diare pada Bayi Menyusui Dipengaruhi Makanan Ibu, Benarkah? https://www.halodoc.com/artikel/diare-pada-bayi-menyusui-dipengaruhi-makanan-ibu-benarkah