The Hegen Blog

Peran Besar Kalsium untuk Ibu Menyusui, Cermati Penjelasan di Sini!

Peran kalsium untuk ibu menyusui tidak dapat diremehkan. Pasalnya, kalsium juga menjadi salah satu nutrisi penting yang diperlukan bayi agar dapat tumbuh dengan optimal. Akan menarik jika Bunda juga memahami peran nutrisi ini secara menyeluruh pada fase menyusui, untuk Bunda dan si kecil.

Meski faktanya kalsium menjadi nutrisi yang penting, namun jika melihat kondisi di lapangan justru nutrisi ini yang paling sering menimbulkan problem. Masalah yang muncul adalah karena jumlah kalsium yang tidak mencukupi kebutuhan harian, sehingga membawa dampak negatif pada kesehatan Bunda dan si kecil.

Untuk dapat memahami lebih jauh, mari cermati setiap poin yang dijelaskan berikut ini.

Peran Kalsium untuk Ibu Menyusui

Kalsium untuk ibu menyusui

Kalsium dikenal sebagai nutrisi yang dapat menjaga kesehatan tubuh, dan membantu mengoptimalkan kinerja organ dalam memproduksi ASI secara optimal. Ini mengapa kebutuhan kalsium bersamaan dengan berbagai nutrisi lain wajib dipenuhi setiap hari.

Dikutip dari situs resmi Siloam Hospitals, kebutuhan kalsium harian untuk seorang dewasa adalah sejumlah 1,000 miligram per hari. Namun pada fase menyusui, Bunda memerlukan tambahan setidaknya 200 miligram per hari, yang menjadikan total kebutuhan 1,200 miligram per harinya.

Terdapat sekurang-kurangnya lima alasan kenapa kalsium penting untuk Bunda di fase menyusui ini.

  • Pertama, menjaga kualitas ASI. Ketika kebutuhan kalsium tercukupi, kelenjar payudara akan memproduksi ASI yang kandungan kalsiumnya juga tinggi. Bayi akan memperoleh nutrisi tersebut untuk mendukung tumbuh kembang tulang, mencegah rakhitis, dan terhindar dari risiko kejang
  • Kedua, memelihara kesehatan tulang dan gigi. Selama masa menyusui, tubuh Bunda berisiko kehilangan 3% hingga 5% massa tulang karena sebagian asupan kalsium yang diperoleh tubuh akan diserap dan disalurkan pada ASI. Kalsium pada dasarnya memiliki peran menjaga kesehatan tulang dan gigi, sehingga agar tubuh Bunda tetap kokoh asupan kalsium tambahan perlu diberikan
  • Ketiga, membantu mencegah kram otot. Menjadi mineral yang berperan dalam mendukung fungsi otot untuk melakukan kontraksi, kalsium akan mengurangi risiko terjadinya kram dan gangguan fungsi otot lainnya
  • Keempat, kesehatan mulut. Kekurangan kalsium dapat memicu gusi berdarah, gigi berlubang, bahkan kerusakan pada lapisan jaringan ikat di akar gigi
  • Kelima, memelihara kesehatan jantung. Kalsium berperan dalam proses pembekuan darah serta menjaga detak jantung tetap normal. Di waktu yang sama, perannya dalam mengendalikan kontraksi otot jantung akan sangat krusial demi sirkulasi darah yang lancar

Kenali Gejala Fisik dan Gejala Psikologis Kekurangan Kalsium

Melihat betapa besarnya peran kalsium untuk Bunda di fase menyusui, maka penting untuk memastikan kecukupan asupannya setiap hari. Hal lain yang tidak kalah penting adalah untuk mengenali apa saja gejala yang muncul saat tubuh Bunda kekurangan asupan mineral ini.

Terdapat dua cara untuk melihat kondisi tubuh terkait asupan kalsium. Pertama, adalah tanda-tanda fisik, dan yang kedua adalah tanda-tanda psikologis.

Gejala dan Tanda Fisik

Dari segi fisik, tubuh akan menunjukkan beberapa gejala yang cukup terlihat. Mulai dari terjadinya kram otot dan kejang, kemudian rasa nyeri di bagian tulang dan persendian, serta mati rasa atau kesemutan di bagian tangan dan kaki.

Selain itu Bunda juga dapat merasakan lelah atau lemas yang terus menerus. Gejala lain yang cukup sering muncul adalah rambut menjadi rontok dan kuku cenderung lebih rapuh daripada biasanya.

Gejala dan Tanda Psikologis

Dari sisi psikologis, gejala yang muncul mungkin tidak disadari. Saat kebutuhan kalsium untuk ibu hamil tidak tercukupi maka Bunda akan mengalami insomnia atau gangguan tidur, rasa cemas hingga depresi, atau gangguan konsentrasi serta daya ingat yang mengalami penurunan.

4 Penyebab Bunda Kekurangan Kalsium di Fase Menyusui

Kalsium untuk ibu menyusui

Sumber: freepik via freepik.com

Kekurangan kalsium tidak terjadi tanpa alasan, dan selalu ada penyebab atau pemicunya. Secara umum terdapat empat hal yang dapat memicu kurangnya asupan kalsium pada fase ini.

1. Asupan Kalsium yang Tidak Mencukupi

Kalsium berasal dari makanan yang Bunda konsumsi setiap hari. Ketika jenis makanan yang dikonsumsi kandungan kalsiumnya kurang, maka tubuh tidak akan dapat berfungsi optimal. Beberapa makanan yang direkomendasikan antara lain produk susu, tahu, kedelai, jeruk, bayam, almond, dan kurma.

2. Penyerapan Kalsium yang Tidak Optimal

Ketika kebutuhan kalsium sudah terpenuhi namun gejalanya masih muncul, bisa jadi dipicu karena penyerapannya tidak optimal. Bunda mungkin saja melakukan kebiasaan yang kurang direkomendasikan, dan memicu kondisi ini. Misalnya minum minuman bersoda atau kopi terlalu sering, jarang terpapar sinar Matahari, masih mengkonsumsi junk food, dan pola hidup tak sehat lainnya.

3. Kehilangan Kalsium Berlebihan dari ASI

Kalsium secara alami akan terkandung di dalam ASI, sesuai dengan jumlah yang Bunda dapatkan dari makanan dan minuman. Namun demikian ada kalanya ASI yang diproduksi mengandung terlalu banyak kalsium, sehingga tubuh Bunda mengalami kekurangan mineral ini. Hal ini mungkin saja terjadi, dan sebaiknya lekas berkonsultasi dengan dokter atau konselor laktasi.

4. Faktor Lain

Faktor lain seperti stres, waktu tidur yang kurang atau tidur tidak berkualitas, serta mengalami kondisi medis tertentu dapat memicu kekurangan kalsium di dalam tubuh. Hal-hal ini dapat berdampak pada kemampuan tubuh menyerap kalsium dan memanfaatkannya untuk kebutuhan yang ada.

Atasi Tubuh Kekurangan Kalsium dengan Cara yang Tepat

Melihat keempat faktor di atas, tentu Bunda sudah dapat memiliki gambaran mengenai cara-cara yang harus dilakukan untuk mengatasi hal ini.

Bunda dapat mulai meningkatkan asupan kalsium dari berbagai jenis makanan seperti yang direkomendasikan di atas, atau bahkan mengkonsumsi suplemen yang direkomendasikan oleh dokter kepercayaan Bunda.

Selanjutnya, Bunda dapat memperbaiki kemampuan penyerapan kalsium yang dimiliki oleh tubuh. Pastikan asupan vitamin D yang cukup, dan hindari konsumsi makanan dan minuman yang dapat mengurangi kemampuan tubuh untuk menyerap nutrisi penting ini.

Lakukan perubahan gaya hidup menjadi lebih sehat. Ingat, kini Bunda tidak lagi hidup hanya bersama pasangan saja namun juga bersama bayi yang sepenuhnya bergantung pada Bunda. Jaga pola hidup sehat dengan memilih makanan bernutrisi, olahraga teratur, cukup istirahat, dan kelola stres dengan baik. Dukungan dari pasangan akan sangat berarti untuk menghadapi kondisi ini.

Jangan Ragu Datangi Dokter ketika…

Kalsium untuk ibu menyusui

Sumber: creativaimages via freepik.com

Kondisi ini sebenarnya menjadi salah satu kondisi yang cukup umum dialami oleh Bunda di fase menyusui, dan idealnya dapat diatasi secara mandiri tanpa memerlukan bantuan dokter dengan tindakan medis.

Namun demikian jika kondisi yang dialami tidak kunjung membaik dan justru semakin parah, maka Bunda tidak perlu ragu untuk mengunjungi dokter atau konselor laktasi untuk mencari solusinya. Bunda juga dapat berkunjung ke dokter ketika gejala yang dialami sudah mulai mengganggu aktivitas harian yang Bunda lakukan.


Pemahaman lebih jauh pada kebutuhan kalsium untuk ibu menyusui di atas semoga dapat menjadi informasi yang berguna. Demikian penting peran kalsium selama masa menyusui, sehingga Bunda wajib memenuhi jumlah harian secara disiplin agar semua fungsi tubuh berjalan dengan baik.

Jika mengalami kendala, Bunda tidak perlu ragu mendatangi dokter atau konselor laktasi untuk meminta rekomendasi yang tepat, semata demi menjaga agar fase menyusui yang dijalani si kecil berlangsung dengan maksimal dan memberikan setiap nutrisi penting untuk tumbuh kembangnya.

Senada dengan pentingnya peran kalsium untuk ibu menyusui, Bunda juga dapat mulai menyiapkan ragam produk baby care untuk menemani Bunda dalam merawat si kecil. Hegen, dalam hal ini, siap menjadi partner yang dapat diandalkan untuk setiap fase tumbuh kembangnya. Bunda akan mendapatkan banyak sekali opsi produk baby care yang diperlukan, mulai dari breast pump, botol susu, teat, dan berbagai aksesorisnya yang didesain sedemikian rupa sehingga menciptakan ekosistem produk yang sempurna. Berkualitas solid, nyaman digunakan, dan memberikan sensasi premium ketika digunakan, Hegen siap memberikan yang terbaik untuk Bunda dan si kecil!

 


Referensi: 

  • Ibu&Balita. Ibu Hamil Kekurangan Kalsium? Ini Gejalanya. https://www.ibudanbalita.com/artikel/5-gejala-ibu-hamil-kekurangan-kalsium.
  • Siloam Hospitals. 5 Manfaat Kalsium Bagi Ibu Menyusui dan Kebutuhan Hariannya. https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/manfaat-kalsium-untuk-ibu-menyusui.
  • Halodoc. Kenali Berbagai Manfaat Kalsium untuk Ibu Menyusui. https://www.halodoc.com/artikel/kenali-berbagai-manfaat-kalsium-untuk-ibu-menyusui.
  • CDR. Pentingnya Mengonsumsi Kalsium untuk Ibu Menyusui. https://www.cdr.co.id/kesehatan-tulang/pentingnya-mengonsumsi-kalsium-untuk-ibu-menyusui.
  • Hello Sehat. 3 Cara untuk Meningkatkan Penyerapan Kalsium Dalam Tubuh. https://hellosehat.com/nutrisi/tips-makan-sehat/meningkatkan-penyerapan-kalsium/.
  • Imboost. Apa Akibatnya Jika Kalsium Tidak Diserap Secara Optimal?. https://imboost.id/apa-akibatnya-jika-kalsium-tidak-diserap-secara-optimal/.
  • KlikDokter. Makanan yang Bisa Menghambat Penyerapan Kalsium Anak. https://www.klikdokter.com/ibu-anak/kesehatan-anak/makanan-yang-bisa-menghambat-penyerapan-kalsium-anak.
  • CNN Indonesia. 6 Kebiasaan yang Bisa Menghambat Penyerapan Kalsium. https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20220801110541-255-828624/6-kebiasaan-yang-bisa-menghambat-penyerapan-kalsium.
  • HaiBunda. 7 Makanan Tinggi Kalsium untuk Menyusui agar ASI Makin Bernutrisi. https://www.haibunda.com/menyusui/20240403202312-54-333661/7-makanan-tinggi-kalsium-untuk-ibu-menyusui-agar-asi-makin-bernutrisi.