The Hegen Blog

7+ Jenis Hormon ASI yang Hasilkan Nutrisi Penting untuk Bayi

Tidak hanya mengandung kalori dan nutrisi, ASI juga penuh dengan bahan lain seperti hormon. Hormon-hormon ASI ini berperan dalam meningkatkan kesehatan dan perkembangan bayi. Sederet hormon ASI inilah satu dari sekian banyak hal yang membedakan komposisi ASI dibandingkan dengan susu formula. 

Apa itu hormon? Hormon merupakan zat kimia yang dilepaskan ke dalam darah dari berbagai bagian tubuh. Tugas hormon adalah membawa pesan ke organ dan jaringan untuk memberi tahu apa yang dibutuhkan tubuh dan apa yang harus dilakukan. Selain di dalam darah, urin, dan air liur, hormon juga dapat ditemukan dalam ASI, lho. 

Seperti apa fungsi, manfaat, dan proses hormon ASI bekerja untuk menghasilkan ASI? Simak ulasan berikut.

Jenis-Jenis dan Fungsi Hormon ASI 

Hormon ASI mencakup beberapa jenis yang memiliki fungsinya masing-masing. Berikut uraiannya satu per satu.

  • Prolaktin: Ini adalah hormon yang bertanggung jawab untuk memproduksi ASI. Kolostrum, cairan ASI pertama, mengandung jumlah prolaktin yang tinggi. Setelah beberapa hari pertama menyusui, jumlah prolaktin turun dengan cepat. Setelahnya, kadar prolaktin dalam ASI hampir sama dengan kadar prolaktin dalam darah.
  • Hormon Tiroid (TSH, T3, dan T4): Hormon tiroid yang diproduksi kelenjar tiroid memiliki banyak fungsi penting dan mempengaruhi hampir setiap sistem dalam tubuh. Tiroksin (T4) membantu perkembangan usus bayi baru lahir. Sementara T3 dan hormon perangsang tiroid (TSH) dalam ASI juga melindungi bayi dari kemungkinan hipotiroidisme. 
  • Epidermal Growth Factor (EGF): EGF merangsang pertumbuhan sel dan membantu mengembangkan saluran pencernaan bayi yang baru lahir. 
  • Beta Endorfin: Hormon ASI ini berfungsi sebagai obat penghilang rasa sakit alami untuk si Kecil. Kadar beta-endorfin tinggi ada pada ibu yang melahirkan normal, bayi prematur, dan ibu yang tidak memakai epidural.
  • Erythropoietin (EPO): EPO fungsinya mengatur produksi dan membantu pembentukan sel darah merah dalam tubuh.
  • Relaxin: Hormon ini tugasnya melemaskan otot, persendian, dan tendon. Sewaktu melahirkan, relaxin membantu melunakkan leher rahim dan melonggarkan panggul. Sementara dalam ASI, relaxin berperan dalam membantu pertumbuhan perut dan usus bayi. 
  • Kortisol: Kolostrum mengandung kortisol tinggi yang mempengaruhi jumlah secretory Immunoglobulin A (sIgA). IGA adalah antobodi penting yang melindungi bayi dari penyakit. 
  • Manfaat Prolaktin dan Oksitosin dalam Produksi ASI

    hormon asi

    Kita semua telah mengetahui bahwa hormon ASI, prolaktin dan oksitosin sama-sama bekerja sebagai satu tim untuk mengatur pemberian ASI. Kedua hormon ini diproduksi di otak ibu dengan tugas yang bekerja, gambarannya seperti “pemesan” dan “penyedia”.

    Prolaktin mengirimkan sinyal agar tubuh ibu tahu untuk memulai memproduksi ASI. Semakin banyak bayi menyusu, semakin banyak pula prolaktin yang diproduksi, artinya bayi berperan sebagai pemesan ASI.

    Kemudian oksitosin muncul dan mengantarkan ASI dari payudara ke mulut bayi, yang dikenal sebagai refleks let-down. Hormon ASI ini juga memicu perasaan cinta, keibuan, dan rasa senang yang luar biasa. 

    Baik prolaktin dan oksitosin, bekerja sama untuk terus meningkatkan suplai ASI dan meningkatkan bonding menakjubkan antara ibu dan bayi. Suplai ASI akan meningkat seiring banyaknya frekuensi bayi menyusu, di mana ibu akan benar-benar jatuh cinta pada si Kecil karena hormon oksitosin terus membanjiri tubuh ibu. 

    Begini Proses Produksi Hormon & Keluarnya ASI dari Puting Ibu

    hormon asi
    Sumber: www.birthingrampian.com

    Seperti apa proses hormon bekerja untuk menghasilkan ASI yang luar biasa untuk bayi? Kami memiliki gambarannya.

    Segera saat bayi mulai menyusu, impuls sarah dikirim ke otak ibu dan kelenjar pituitari diaktifkan. Kelenjar pituitari adalah tempat dimana proklatin dan oksitosin diproduksi dan dilepaskan ke aliran darah tubuh ibu. Saat mencapai laktosit di payudara, proklatin memicu sel-sel mengumpulkan semua komponen yang dibutuhkan untuk memproduksi ASI. 

    Oksitosin merangsang sel-sel mio-epitel kecil di alveoli untuk berkontraksi dan memeras susu ke dalam saluran laktiferus. Susu bergerak sepanjang saluran menuju puting susu lalu berkumpul di area yang sedikit menonjol tepat di bawah areola. 

    Pada saat bayi menyusu dengan perlekatan yang baik, lidahnya akan menekan area yang menggembung tersebut, kemudian menyemprotkan ASI ke dalam mulutnya. 

    Tantangan & Faktor yang Menghambat Produksi ASI

    Beberapa faktor dan kondisi yang dapat menghambat produksi ASI seorang ibu antara lain:

    1. Tidak memiliki jaringan kelenjar payudara yang cukup untuk meningkatkan suplai ASI penuh bagi bayi. 
    2. Pernah menjalani operasi pengecilan payudara karena prosedurnya invasif dan dapat menghilangkan jaringan kelenjar payudara.
    3. Mengalami kondisi medis yang dapat menyebabkan rendahnya suplai ASI, seperti PCOS, disfungsi tiroid, diabetes, dan tekanan darah tinggi. 
    4. Ketidakseimbangan hormon yang menyebabkan ibu sulit hamil juga dapat memengaruhi produksi ASI. 
    5. Asupan makanan yang dikonsumsi ibu memengaruhi produksi ASI, sehingga pastikan ibu mengonsumsi makanan bergizi untuk mendorong produksi ASI.
    6. Kelelahan dan kurang istirahat bisa memengaruhi produksi ASI. Maka usahakan ibu untuk ikut istirahat saat bayi tidur dan minta bantuan dari pasangan atau keluarga.
    7. Jika ibu hamil lagi saat masih menyusui, hormon yang muncul selama kehamilan bisa menurunkan suplai ASI.
    8. Pemakaian kontrasepsi hormonal bisa meningkatkan kadar estrogen yang dapat menurunkan produksi ASI. Maka berkonsultasilah dengan dokter jika ingin memakai kontrasepsi selama menyusui.  
    9. Kondisi fisik dan psikis ibu juga bisa memengaruhi produksi hormon ASI. Untuk itu, kelola stress dengan baik dan lakukan cara untuk relaksasi diri. 

    Kondisi dan pengalaman  setiap ibu berbeda. Jika Bunda memiliki kekhawatiran terkait faktor penghambat produksi ASI di atas, sebaiknya segera buat janji temu dengan dokter atau konsultan laktasi untuk mendapatkan solusi penanganannya yang tepat. 


    ASI mengandung berbagai hormon yang mempengaruhi kesehatan, pertumbuhan, perkembangan, fungsi kekebalan tubuh, dan sistem tubuh lainnya pada bayi. Meskipun fungsi hormon ASI masih terus diteliti, namun hormon-hormon ini diyakini penting dalam nutrisi ASI.

    Ikuti terus artikel-artikel terbaru seputar menyusui dan parenting dari Hegen. Dapatkan juga produk perlengkapan bayi mulai dari botol ASI multipurpose, electric and manual breast pump, dot bayi terbaik, dan berbagai produk lainnya yang Bunda butuhkan hanya di situs resmi Hegen.


    Referensi

    1. Alodokter.com. Inilah Proses Terbentuknya ASI dan Cara Menunjang Produksi ASI. https://www.alodokter.com/inilah-proses-terbentuknya-asi-dan-cara-menunjang-produksi-asi
    2. Donna Murray, RN, BSN. Overview of the Hormones in Breast Milk. Very Well Family. https://www.verywellfamily.com/hormones-in-breast-milk-3984343
    3. Halodoc.com. Gangguan Hormon Dapat Sebabkan ASI Tidak Lancar. https://www.halodoc.com/artikel/gangguan-hormon-dapat-sebabkan-asi-tidak-lancar
    4. Hellosehat.com. Cara ASI Dibuat, Begini Prosesnya Sampai Bisa Diterima Bayi. https://hellosehat.com/parenting/bayi/menyusui/cara-asi-dibuat/
    5. KlikDokter.com. Awas, Gangguan Hormon Sebabkan ASI Tidak Lancar! https://www.klikdokter.com/ibu-anak/ibu-menyusui/awas-gangguan-hormon-sebabkan-asi-tidak-lancar
    6. NHS Birth in Grampian. How Breastfeeding Works. https://www.birthingrampian.scot.nhs.uk/how-breastfeeding-works/
    7. Nutriclub.co.id. Proses dan Mekanisme Keluarnya ASI Saat Menyusui. https://www.nutriclub.co.id/artikel/kehamilan-menyusui/persalinan-menyusui/mekanisme-keluarnya-asi
    8. Western Missouri Medical Center. Problems Producing Breast Milk. https://wmmc.com/problems-producing-breast-milk/