Ini 6 Sebab Bayi Susah Makan MPASI dan Solusinya
Usia 6 bulan ke atas adalah waktu dimana si kecil mulai dikenalkan dengan MPASI (Makanan Pendamping ASI). Namun, apa jadinya jika bayi susah makan MPASI? Di awal pengenalan makanan pendamping ASI, wajar jika anak menolak untuk makan karena masih dalam proses adaptasi. Namun, hal ini tidak boleh dibiarkan terlalu lama karena ASI saja tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi serta energi bagi bayi usia 6 bulan ke atas. Lalu apa yang harus Bunda lakukan untuk mengatasi kendala ini? Simak berbagai tips dan kiat mudahnya dalam artikel berikut!
Penyebab Bayi Susah Makan MPASI
Ada banyak faktor yang memicu bayi susah makan MPASI. Kira-kira apa ya penyebabnya? Walaupun Bunda merasa kesal, tapi cobalah pahami kondisi si kecil terlebih dulu ya, siapa tahu beberapa hal di bawah ini adalah salah satu penyebabnya.
1. Belum Siap Makan MPASI
Penyebab paling umum kenapa bayi susah makan MPASI adalah karena si kecil belum siap untuk beralih dari susu ke makanan yang lebih bertekstur. Pada sebagian anak, masa peralihan ini mungkin membutuhkan waktu lebih lama dari yang seharusnya.
Namun, Bunda tidak perlu bersedih atau berkecil hati dan tetap berusaha mengenalkan MPASI secara perlahan.
2. Masih dalam Tahapan Belajar
Memberikan MPASI bukan sekedar mengenalkan jenis makanan atau tekstur baru pada si kecil. Pada tahapan ini, anak juga mulai belajar untuk mengunyah dan menelan makanan dengan tekstur yang berbeda dari ASI. Pada mulanya anak mungkin menolak atau mengunyah makanan dalam waktu yang lama.
Oleh sebab itu, Bunda sebaiknya bersabar karena membuat anak mau menyantap MPASI juga memerlukan proses yang tidak instan.
3. Tekstur Makanan Tidak Sesuai Tahapan Usia
Pemberian MPASI harus disesuaikan dengan tahapan usianya. Pada mulanya, Bunda bisa memberikan tekstur MPASI yang halus dan perlahan-lahan menaikkan teksturnya sesuai umur si kecil.
Hal ini penting karena pemberian MPASI dengan tekstur yang sesuai umur akan mendorong perkembangan fungsi rongga mulut, lidah, serta rahang untuk mengunyah, menelan, dan berbicara.
Jangan terburu-buru menaikkan tekstur MPASI anak karena berisiko membuat bayi tersedak hingga mengalami gangguan pencernaan karena bayi belum mampu untuk menelan dan mencerna makanan yang lebih padat atau keras. Berikut ini adalah tahapan tekstur MPASI yang direkomendasikan oleh IDAI.
- 6-9 bulan, MPASI dengan tekstur halus seperti puree atau makanan yang dilumatkan.
- 9-12 bulan, MPASI berupa makanan yang dicincang halus dan kasar, serta finger food.
- 12-24 bulan, makanan keluarga yang dihaluskan/dicincang seperlunya sesuai dengan kemampuan bayi mengunyah.
4. Bayi sedang Stres
Ada banyak faktor yang memicu bayi stres seperti misalnya tidak nyaman berada di lingkungan baru, kepanasan, merasa terganggu dengan suara berisik, kesepian, takut berinteraksi dengan orang baru, atau sedang bosan.
Kondisi tersebut bisa membuat bayi kehilangan nafsu makan sehingga menolak untuk makan MPASI.
5. Punya Riwayat Alergi yang Ibu Belum Tahu
Saat bayi menolak MPASI yang disertai dengan munculnya gejala tertentu, bisa jadi anak punya riwayat alergi terhadap makanan yang Bunda berikan. Umumnya, alergi makanan bisa menimbulkan gejala seperti ruam, mual, muntah, diare, hingga sakit perut.
Beberapa jenis makanan yang berpotensi menimbulkan alergi adalah susu, kacang-kacangan, telur, kedelai, gandum, dan kerang. Apabila Bunda mencurigai hal ini, sebaiknya segera kunjungi dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
6. Anak Sering Dipaksa Makan
Bunda memang harus terus mengenalkan MPASI kepada si kecil meskipun mereka sering menolak. Namun, lakukan hal ini secara pelan-pelan dan hindari sampai memaksa anak untuk makan.
Saat Bunda memaksa si kecil makan sambil marah-marah, anak justru akan merasa trauma dan menganggap waktu makan sebagai hal yang menakutkan. Kondisi ini nantinya semakin membuat anak sulit makan.
Cara Mengatasi Bayi Susah Makan MPASI
Kondisi bayi susah makan MPASI kerap membuat ibu frustasi dan tidak tahu harus berbuat apa. Tidak perlu bingung, Bunda bisa coba praktekkan beberapa tips di bawah ini untuk mengatasinya.
1. Membuat Jadwal Makan untuk Si Kecil
Bayi yang susah makan MPASI pada dasarnya belum terbiasa dengan tekstur makanan yang baru. Untuk mengatasi hal ini, Bunda bisa membuatkan jadwal makan bagi si kecil secara teratur. Hal ini bertujuan agar bayi memahami rasa lapar dan kenyang dalam sehari.
Untuk menerapkanya memang butuh ketelatenan dari si ibu. Oleh sebab itu, Bunda wajib berkomitmen dengan memberikan MPASI, snack, dan ASI secara terjadwal.
2. Ajak Anak Makan Bersama Keluarga
Menciptakan lingkungan yang nyaman adalah cara tepat untuk membuat si kecil mau makan. Nah, Bunda bisa mencobanya dengan mengajak anak makan bersama dengan keluarga yang lain di meja makan. Suasana makan bareng keluarga akan membantu si kecil untuk memahami proses makan, sehingga tergugah untuk mencoba makanan yang ada di meja.
3. Tawarkan Berbagai Jenis Makanan Baru
Bunda bisa menawarkan berbagai jenis makanan baru untuk diberikan kepada anak. Si kecil mungkin membutuhkan waktu untuk menerima jenis makanan baru. Biasanya, makanan baru butuh ditawarkan 10-15 kali sampai akhirnya diterima dan dimakan dengan baik oleh anak. Oleh sebab itu Bunda wajib bersabar dan selalu semangat ya!
4. Beri Makanan dengan Kandungan Zinc dan Zat Besi
Kekurangan zinc dan zat besi bisa menyebabkan nafsu makan berkurang. Oleh sebab itu, Bunda bisa menambahkan sumber pangan yang kaya akan zinc dan zat besi pada menu MPASI si kecil. Berbagai sumber makanan alami yang bisa ibu berikan misalnya adalah kentang, ayam, telur, dan daging merah.
Selain mencari tahu cara mengatasi bayi yang susah makan MPASI, Bunda juga wajib menyediakan wadah MPASI yang berkualitas. Dalam hal ini, Hegen menawarkan produk breastmilk storage yang juga bisa difungsikan sebagai tempat penyimpanan MPASI.
Pure buah atau makanan yang sudah dihaluskan bisa disiapkan secara bertahap dan dibekukan terlebih dahulu, sehingga menghemat waktu dan tenaga. Dalam hal ini, HEGEN PCTO™ 60ML/2OZ BREAST MILK STORAGE PPSU (6-PACK) sangat cocok untuk menyimpan sajian MPASI yang sudah Bunda siapkan untuk si kecil.
Kualitas breast milk storage dari Hegen tidak perlu diragukan lagi karena menggunakan material PPSU berwarna amber kekuningan yang bebas pigmen buatan, sehingga ASIP dan MPASI tidak akan terkontaminasi dengan bahan berbahaya.
Selain itu, material ini juga kerap digunakan sebagai bahan dasar peralatan medis, sehingga dijamin unggul, awet, dan punya ketahanan di suhu tinggi yang berkisar antara -20°C hingga 180°C. Dengan demikian, Bunda dapat membekukan atau menghangatkan makanan pendamping ASI dari breast milk storage secara langsung.
Tunggu apalagi, selalu berikan yang terbaik kepada si kecil dengan memercayakan wadah penyimpanan ASI dan kebutuhan ibu dan bayi lainnya hanya dari Hegen dengan klik di sini.
Referensi:
- IDAI. Sulit Makan pada Bayi dan Anak. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/sulit-makan-pada-bayi-dan-anak
- Halodoc. 10 Cara yang Bisa Dilakukan saat Bayi Susah Makan MPASI. https://www.halodoc.com/artikel/10-cara-yang-bisa-dilakukan-saat-bayi-susah-makan-mpasi