The Hegen Blog

5 Tips Sukses Relaktasi Agar ASI Keluar Kembali

Menyusui adalah hal yang didambakan oleh hampir semua ibu. Namun, pada kenyataannya tidak semua ibu bisa menyusui anaknya. Ada yang hanya bisa menyusui sebentar, ada juga yang memulai relaktasi setelah sempat berhenti menyusui.

Relaktasi biasanya dilakukan oleh ibu yang sempat berhenti menyusui, namun memutuskan untuk memulai lagi. Seorang ibu bisa saja berhenti menyusui karena alasan sakit atau karena sejak awal memang kesulitan untuk menyusui.

Agar Bunda, mendapat kemudahan saat melakukan relaktasi,di bawah ini akan kami bahas tentang tips dan langkah-langkah sukses memberi ASI untuk si kecil kembali

Faktor yang Meningkatkan Keberhasilan Relaktasi

Tingkat keberhasilan relaktasi berbeda-beda pada tiap orang. Kegagalan relaktasi mungkin saja terjadi. Namun, ada ibu yang berhasil mengeluarkan ASI kembali dalam beberapa hari atau minggu, meskipun ada pula yang membutuhkan waktu lebih lama dari itu.

Beberapa faktor yang bisa meningkatkan keberhasilan ibu menyusui dalam melakukan relaktasi adalah:

  • Usia bayi masih di bawah 3–4 bulan
  • Adanya kemauan yang tinggi untuk kembali menyusui bayi
  • Cara melakukan relaktasi yang tepat
  • Dukungan yang besar, baik dari pasangan, keluarga, atau teman

Tahapan Melakukan Relaktasi

Saat Bunda memulai kembali perjalanan dengan relaktasi, penting memahami bahwa semua orang berbeda dan menanggapi upaya relaktasi pun dengan tingkat kesuksesan yang berbeda.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika melakukan relaktasi yaitu:

1. Persiapkan Mental

Sebaiknya, Bunda mendiskusikan terlebih dulu alasan-alasan yang memutuskan relaktasi, beritahu suami dan ajaklah keluarga untuk membantu Bunda mempersiapkan mental:

Mintalah dukungan mental dari orang-orang terdekat di sekitar Bunda, selain suami dan keluarga. Misalnya, dokter, konsultan laktasi ataupun teman yang pernah berhasil melakukan kegiatan relaktasi.

2. Lakukan Persiapan Awal

Jika telah mantap memutuskan untuk melakukan relaktasi, berikut adalah persiapan awal yang dapat Bunda lakukan

  • Pastikan cukup makan dan minum: Mulai meningkatkan konsumsi protein dan cairan ke dalam menu makan sehari-hari untuk membantu mempercepat tubuh dalam memproduksi ASI.
  • Mintalah obat kepada dokter: Minta obat yang dapat membantu tubuh dalam memproduksi ASI, atau mulai mengkonsumsi jamu ataupun jenis makanan lainnya yang dipercaya dapat meningkatkan produksi ASI.
  • Banyak beristirahat: Mulailah mendelegasikan pekerjaan-pekerjaan rumah yang sekiranya bisa Bunda delegasikan, karena Bunda akan menghabiskan hampir seluruh waktu bersama bayi selama minggu-minggu pertama program relaktasi. Kurangi jadwal kegiatan diluar rumah, dalam minggu-minggu pertama masa relaktasi sedapat mungkin menghabiskan waktu 24 jam dalam sehari bersama bayi.
  • Tingkatkan skin to skin contact dengan bayi Moms: Tidurlah bersamanya baik pada malam maupun siang hari, dekaplah dan gendonglah buah hati sesering mungkin. Katakan kepada si kecil  bahwa Bunda sangat mencintainya, dan ingin memberikan yang terbaik untuknya, yaitu ASI.

3. Atur Waktu untuk Relaktasi

Berapa lama relaktasi bisa berhasil dilakukan? Tiap tubuh bereaksi berbeda terhadap upaya relaktasi. Namun, Bunda dapat melihat beberapa hasil awal dalam waktu sekitar 2 minggu setelah mencoba. Namun menurut para ahli, berdasarkan penelitian yang ada, relaktasi penuh rata-rata membutuhkan waktu sekitar 1 bulan bagi kebanyakan orang.

Tips Sukses Melakukan Relaktasi

Sumber: Freepik

1. Hindari Stress dan Sadarilah Waktu yang Dibutuhkan Sangat Bervariasi

Pada awalnya, prosesnya mungkin cukup memakan waktu, karena Bunda mungkin perlu  memompa, menyusui, dan melengkapi bayi Bunda. Mungkin juga diperlukan beberapa minggu untuk membangun persediaan ASI sepenuhnya, terkadang bahkan bisa lebih lama jika Bunda memiliki masalah seperti abses payudara. Yang terpenting Bunda harus sabar, konsisten dan hindari stress.

2. Berikan Stimulasi yang Cukup

Semakin sering susu dikeluarkan, semakin sering juga ASI memproduksi. Umumnya, Bunda perlu memompa atau menyusui bayi di payudara setidaknya delapan kali dalam 24 jam. Dan jika Bunda dapat melakukannya lebih sering maka itu akan lebih baik lagi.

Jika Bunda menggunakan pompa, cobalah untuk tidak mengatur jadwal tetapi cukup memompa setiap kali Bunda memiliki waktu luang. Pada awalnya, mungkin Bunda akan mendapatkan ASI yang sangat sedikit. Tidak apa-apa ya, Bunda. Karena proses tersebut juga akan mengirimkan sinyal "produksi susu" ke payudara dan perlu beberapa hari sebelum payudara meresponsnya.

3. Pertimbangkan Untuk Mencoba Suplemen

Ada sejumlah jamu yang disebut-sebut sebagai penguat produksi susu. Bunda pun dapat menggunakannya guna membantu proses-proses menyusui lagi setelah berhenti menjadi lancar.

4. Bantu Bayi Belajar Kembali Menyusu Secara Langsung

Anak Bunda mungkin sudah terbiasa minum dari botol dan mungkin butuh waktu untuk membantunya kembali belajar menyusui. Tetap semangat dan pantang menyerah ya, Bunda. Kabar baiknya ialah bahwa bayi dilahirkan "terprogram" untuk menyusu dan seringkali para ibu terkejut dengan betapa cepatnya bayi kembali ke payudara.

Pertimbangkan untuk memberikan ASI pada bayi dengan kontak skin to skin saat Bunda bertelanjang dada dan bayi baru saja memakai popok. Lakukan dalam posisi berbaring yang nyaman dan letakkan perut bayi di dada Bunda serta lakukan dengan rileks.

5. Belajar Mengetahui Kapan Bayi Minum

Setelah bayi menyusu, penting untuk mengetahui kapan mereka benar-benar mendapatkan ASI. Bunda dapat mencari isapan yang lambat dan dalam dengan jeda di puncak saat mulut bayi terbuka lebar.

Seringkali Bunda mungkin mendengar suara seperti berbisik tetapi jeda itu merupakan indikator yang paling penting. Ketika Bunda melihatnya, Bunda tahu bahwa bayi telah minum ASI dalam jumlah yang banyak. Jika tidak melihatnya, mungkin Bunda perlu memompa ASI lebih banyak untuk meningkatkan suplai ASI.

Sukses Relaktasi Bersama Hegen

Teknik relaktasi adalah salah satu usaha yang bisa Bunda lakukan untuk bisa menyusui kembali si kecil setelah jeda berapa waktu. Meski cara ini cukup efektif dalam meningkatkan ASI, tapi Bunda jangan langsung kecewa saat mendapati hasil belum maksimal. Tetap konsisten, telaten, sabar, dan hindari stres supaya tidak mengganggu kelancaran produksi ASI.

Nah, menyoroti salah satu tips sukses dalam praktik teknik relaktasi di atas, disebutkan bahwa Bunda sebaiknya menggunakan pompa ASI yang berkualitas dengan corong yang pas. Dalam hal ini, Hegen hadir dengan produk unggulan Hegen Breast Pump yang akan memaksimalkan upaya ibu dalam menghasilkan ASI yang melimpah.

Sumber: dokumen Hegen

Pompa ASI Hegen memiliki daya hisap yang kuat, sehingga mengoptimalkan proses memerah yang lebih efisien. Hegen Breast Pump juga memiliki 36 mode dalam memerah ASI yang bisa Bunda sesuaikan dengan ritme dan kekuatan isap bayi. Tidak ketinggalan, fitur pijat refleksi  dari  Hegen Breast Pump akan membuat Bunda bisa lebih rileks

Tunggu apalagi Bunda, dapatkan Hegen Breast Pump sekarang juga serta produk perlengkapan ibu dan bayi lainnya seperti feeding bottle, drinking bottle, straw cup, teats/dot bayi, breastmilk storage (wadah ASIP & MPASI), sikat pembersih botol dan dot, serta aksesori pelengkap dengan mengunjungi website resmi Hegen Indonesia sekarang juga.

 Referensi:

  • Mengenal Relaktasi, Menyusui Kembali setelah Sempat Berhenti. https://www.orami.co.id/magazine/mengenal-relaktasi

  • Relaktasi: Definisi dan Tips untuk Memulainya Lagi. https://www.mooimom.id/mamapedia/relaktasi-definisi-dan-tips-untuk-memulainya-lagi

  • Relaktasi, Cara Menyusui Kembali Setelah Sempat Berhenti. https://www.alodokter.com/relaktasi-cara-menyusui-kembali-setelah-sempat-berhenti