Bunda, Kenali 7 Tanda Bayi Kurang ASI & Solusi Mengatasinya
Bagi seorang ibu menyusui sangat wajar bila bertanya-tanya apakah asupan ASI untuk bayi sudah cukup atau malah kekurangan. Untuk mendukung kesehatan dan tumbuh kembangnya maksimal, ibu dan ayah perlu memastikan sang buah hati tidak menunjukkan tanda bayi kurang ASI.
Kita mengerti bahwa di awal kehidupan bayi, payudara ibu memproduksi kolostrum berupa cairan susu yang kental dan lengket namun sangat bergizi untuk si Kecil. Oleh karena itu, masa-masa awal pasca melahirkan, Bunda sangat dianjurkan menyusui sesering mungkin sebanyak 8-12 kali atau lebih dalam 24 jam agar produksi ASI meningkat.
Lalu bagaimana cara mengetahui bayi sudah cukup minum ASI dan seperti apa tanda bayi kurang ASI? Mari kita kupas pembahasannya satu per satu.
Apa Saja Tanda Bayi Kurang ASI?
- Bayi tampak sangat mengantuk atau lesu karena energi tubuhnya rendah akibat kekurangan ASI. Padahal bayi newborn perlu menyusu setiap 2-3 jam sekali.
- Bayi saat menyusu waktunya hanya sebentar atau mungkin bisa terus mencoba menyusu selama lebih dari satu jam namun terlihat tidak puas. Karena merasa tidak puas, umumnya bayi akan menangis dan minta menyusu lagi
- Saat melekat pada puting ibu rasanya cukup menyakitkan bagi ibu atau bayi belum melekat cukup dalam.
- Tanda bayi kurang cukup asupan ASI adalah kondisi mulut dan matanya yang kering. Ini bisa disebabkan oleh dehidrasi akibat kurangnya cairan dalam tubuh.
- si Kecil tidak mengeluarkan tinja atau warna urinnya tidak pucat (warna sangat pekat seperti merah bata).
- Bayi belum mencapai berat badan lahirnya pada usia 1-4 hari atau kenaikan berat badannya lebih lambat. Pertambahan BB bayi yang normal adala 155-240 gram atau 5,5-8,5 ons per minggu.
- si Kecil jarang buang air besar (seharusnya bayi usia empat hari buang air besar sebanyak 3-4 kali sehari).
Penyebab Bayi Kekurangan Asupan ASI
Masalah bayi kurang ASI atau bahkan alami dehidrasi biasanya disebabkan oleh dua hal, yaitu masalah menyusui seperti ASI tersumbat dan masalah pemberian botol susu yang kurang pas. Karena kondisi tersebut, bayi yang kekurangan asupan ASI terlihat tidak puas dengan menangis dan minta menyusu lagi.
Maka dari itu, agar asupan ASI bayi selalu cukup, pastikan posisi pelekatan mulut bayi pada payudara ibu sudah tepat sehingga ia bisa menyusu dan mengisap ASI dengan benar.
Agar ASI kembali lancar, sebisa mungkin Bunda harus sering menyusui sang buah hati dan dianjurkan untuk melakukan pumping setiap kali setelah sesi menyusui.
Apa Saja Tanda Bayi Sudah Kenyang ASI?
Sebenarnya, tanda bayi cukup ASI dan sudah kenyang bisa Bunda ketahui sewaktu si Kecil berhenti menyusui karena sudah merasa kenyang. Berikut ini adalah beberapa ukuran serta tanda fisik dan perilaku si Kecil sudah mendapat cukup ASI:
- Bayi mulai menyusu dengan beberapa kali isapan cepat diikuti dengan isapan yang panjang dan berirama serta menelan dengan jeda sesekali.
- Bunda bisa mendengar dan melihat bayi menelan ASI dengan nyaman.
- Pipi bayi tetap membulat dan tidak cekung saat menyusu.
- Bayi tampak tenang dan santai selama menyusu.
- Si Kecil akan lepas dari payudara Bunda sendiri setelah selesai menyusu.
- Mulut dan bibir mereka terlihat lembab setelah disusui.
- Si Kecil akan menyelesaikan satu sesi menyusui, baik dengan melepaskan mulut dari payudara atau langsung terlelap tidur.
- Bayi tampak puas, tidak rewel, dan bahagia setelah menyusu, setidaknya selama 1 hingga 3 jam di antara sesi menyusui berikutnya.
- Payudara ibu terasa menjadi lebih lembut dan tidak terasa penuh seperti sebelum menyusui.
- Bunda mungkin merasa mengantuk dan rileks setelah menyusui.
Jika Bunda masih melihat tanda bayi kurang ASI, konsultasikan kepada dokter bayi atau konsultan laktasi masing-masing. Para ahli akan membantu Bunda dalam mengatasi masalah menyusui, produksi ASI yang rendah, posisi menyusui yang tepat, dan lainnya.
Cegah Bayi Kurang ASI dengan Memenuhi Kebutuhan ASI Harian
Pastikan anak Bunda minum cukup cairan setiap hari untuk mencegah tanda bayi kurang ASI. Jumlah cairan yang dibutuhkan setiap anak bisa berbeda tergantung pada usianya, seberapa aktifnya, dan seberapa panas cuacanya.
Sebagai panduan dasarnya, bayi harus menyusu setidaknya 8 hingga 12 kali dalam satu hari selama beberapa minggu pertama kehidupannya. Seiring bertambahnya usia, bayi akan lebih jarang menyusu dan waktu tidur tidak lagi lama.
Jika bayi rewel dan tidak mau menyusu langsung, cobalah tawarkan botol atau ASI sesering mungkin untuk mencukupi kebutuhan nutrisi dan cairannya.
Kuncinya, cara terbaik mencegah tanda bayi kurang ASI adalah dengan memberikan ASI sesering mungkin. Setiap dua hingga 3 jam, letakkan bayi di payudara dengan posisi perlekatan yang pas dan nyaman agar ia menyusui.
Bunda juga bisa berikan ASI perah yang sudah dipompa dan disimpan di dalam botol penyimpanan ASI. Hegen PCTO 150 ml/5 oz Breastmilk Storage PPSU dapat menyimpan cukup banyak ASI yang Bunda pompa.
Hegen Multipurpose Bottle berbahan PPSU, bebas BPA, dan food grade. Keunggulan “express-store-feed”, yang artinya cukup dengan satu botol, bisa digunakan untuk wadah ASI perah saat pumping, tempat penyimpanan, dan botol minum untuk bayi.
Botol bayi unik Hegen jadi andalan karena bisa dengan cepat beralih dari wadah penyimpanan menjadi botol dot yang aman. Desain yang inovatif dan dapat ditumpuk memastikan penyimpanan ASI terorganisir. Ini semakin mempermudah pemberian ASI dan optimalkan nutrisi bayi dengan Hegen.
Hegen Indonesia menyediakan semua kebutuhan baby care yang bisa Bunda dapatkan secara mudah melalui situs resmi Hegen Indonesia. Yuk cek koleksi Hegen sekarang juga!
Referensi:
- Bebeclub.co.id. 10 Tanda Bayi Kurang ASI dan Cara Menanganinya. https://bebeclub.co.id/artikel/ibu-perlu-tahu/0-3-bulan/tanda-bayi-kurang-asi
- HealthPartners Blog. Sign baby isn’t getting enough breastmilk. https://www.healthpartners.com/blog/how-do-i-know-my-baby-is-getting-enough-breastmilk/
- La Leche League International. Is my baby getting enough milk?. https://llli.org/breastfeeding-info/is-baby-getting-enough/