The Hegen Blog

Kenali Tanda Bayi Dehidrasi & Cara Efektif Mencegahnya

Bayi dan anak-anak lebih berisiko mengalami dehidrasi dibandingkan orang dewasa. Agar hal ini tidak terjadi, pastikan buah hati Bunda minum cukup cairan, baik ASI maupun air putih setiap harinya. Pemenuhan cairan harian untuk si Kecil ini sangat penting terutama anak usia di bawah tahun atau sedang sakit. Bunda perlu mengenali berbagai gejala dan tanda bayi dehidrasi yang bisa menjadi serius jika tidak ditangani dengan cepat. 

Apa Penyebab Dehidrasi pada Bayi dan Anak?

Ada beberapa penyebab mengapa dehidrasi dapat lebih mudah terjadi pada bayi dan anak-anak di bawah 5 tahun, antara lain:

  • Mengalami panas demam dengan suhu 38 derajat atau lebih
  • Tidak minum cukup cairan harian
  • Bayi mengalami infeksi dada yang dapat menyulitkannya untuk minum atau menyusu.
  • Merasa tidak enak badan karena muntah dan diare.
  • Berkeringat terlalu banyak, misalnya karena diselimuti.
  • Berada di luar saat cuaca sangat panas juga menyebabkan dehidrasi pada bayi. 

Selain beberapa poin tersebut, dehidrasi pada bayi baru lahir mungkin disebabkan oleh dua hal, yaitu masalah pemberian susu botol dan masalah menyusui. 

Bayi yang diberi susu botol dapat mengalami dehidrasi jika tidak mengonsumsi cukup ASI perah setiap kali menyusui. Dehidrasi pada bayi juga juga terjadi jika ia tidak menyusu dengan benar, jarang menyusu, atau ada masalah dengan suplai ASI yang kurang atau tersumbat. 

Tanda-Tanda Bayi Dehidrasi

Dehidrasi artinya tubuh kehilangan lebih banyak cairan yang bisa bertambah parah jika tidak ditangani dengan tepat. Gejala dan tanda bayi dehidrasi mirip dengan dehidrasi yang dialami oleh orang dewasa. Salah satu tanda awalnya adalah rasa haus yang bisa langsung ditangani dengan memberikannya minum yang cukup.

Perubahan yang menandakan bayi dehidrasi seperti mulut, bibir, dan matanya nampak kering. Tanda-tanda dehidrasi pada bayi dan anak-anak yang harus diwaspadai berikutnya adalah keluhan sakit kepala dan popok basah lebih sedikit atau terasa tidak berat dari biasanya. Gejala dehidrasi yang lebih parah seperti detak jantung cepat dan pernapasan cepat yang tidak normal.

Langkah Pertama Penanganan & Kapan Harus Menghubungi Dokter

Langkah pertama yang harus dilakukan saat bayi dehidrasi adalah mengoptimalkan kebutuhan ASI hariannya dan tambahkan cairan ekstra jika bayi sudah lulus ASI eksklusif. Cairan ekstra bisa berupa air putih dan hindari minuman bersoda atau jus buah. 

Selain dengan cara alami, saat muncul tanda bayi dehidrasi, berikan oral rehydration therapy solution (ORS) sesuai resep dokter untuk cairan tambahan. 

Untuk tanda bayi dehidrasi pada tingkat parah, Bunda perlu segera menghubungi dan bertemu dengan dokter. Bayi dan anak-anak yang mengalami dehidrasi parah perlu pergi ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.

Di rumah sakit, bayi dan anak yang dehidrasi akan mendapatkan infus yang dipasang entah itu di lengan, tangan, atau kakinya. Cairan yang diinfuskan ini kemudian akan mengalir ke dalam tubuh melalui pembuluh darah. 

Begini Tips Pencegahan Dehidrasi pada Bayi

tanda bayi dehidrasi

Pastikan anak Bunda minum cukup cairan setiap hari untuk mencegah tanda bayi dehidrasi. Seperti yang sudah disebutkan, langkah pencegahan dehidrasi ini sangat penting terutama bagi anak di bawah usia 5 tahun atau sedang sakit.

Jumlah cairan yang dibutuhkan setiap anak bisa berbeda tergantung pada usianya, seberapa aktifnya, dan seberapa panas cuacanya. Sebagai panduan dasarnya, bayi harus menyusu setidaknya 8 hingga 12 kali dalam satu hari selama beberapa minggu pertama kehidupannya. Seiring bertambahnya usia, bayi akan lebih jarang menyusu dan tidur tidak lagi lama. 

Jika bayi tidak mau minum susu, cobalah tawarkan botol atau ASI sesering mungkin untuk mencukupi kebutuhan nutrisi dan cairannya.

Perlu digaris bawahi, cara terbaik untuk mencegah tanda bayi dehidrasi muncul adalah dengan memberikan ASI sesering mungkin. Setiap dua hingga 3 jam, letakkan bayi di payudara agar ia menyusui atau bisa berikan ASI perah yang sudah disimpan di dalam botol. Apabila bayi tidur lebih dari tiga jam, bangunkan untuk sesi menyusui berikutnya. 

Salah satu produk yang dapat digunakan misalnya Hegen PCTO 150 ml/5 oz Breastmilk Storage PPSU, yang dapat menyimpan cukup banyak ASI yang Bunda pompa.

Hegen Multipurpose Bottle berbahan PPSU menjadi opsi botol bayi terbaik untuk menyimpan dan jadi botol minum susu untuk bayi. Terbuat dari bahan PPSU yang bebas BPA, food grade, ringan, dan nyaman saat digunakan. Express-store-feed, yang artinya cukup dengan satu botol, bisa digunakan untuk wadah ASI perah saat pumping, tempat penyimpanan, dan botol minum untuk bayi. 

Botol bayi unik Hegen jadi andalan karena bisa dengan cepat beralih dari wadah penyimpanan menjadi botol dot yang aman. Desain yang inovatif dan dapat ditumpuk memastikan  penyimpanan ASI terorganisir. Keunggulan ini semakin mempermudah pemberian ASI dan optimalkan nutrisi bayi dengan Hegen. 

Hegen Indonesia menyediakan semua kebutuhan baby care yang bisa Bunda dapatkan secara mudah melalui situs resmi Hegen Indonesia. Yuk cek koleksi Hegen sekarang juga!


Referensi

  1. NCT. Dehydration in children: what to watch for. https://www.nct.org.uk/baby-toddler/your-babys-health/what-watch-out-for/dehydration-children-what-watch-for
  2. Verywell Family. Dehydration in Newborns and Infants. https://www.verywellfamily.com/dehydration-in-newborns-and-infants-431631